Minggu, 19 Juni 2016

Kekuatan Merata, Tidak ada Laga Mudah di Euro 2016

indolivescore.com - Gelandang timnas Prancis, Blaise Matuidi, sudah mengira timnya akan dibuat kesulitan oleh Albania pada laga kedua fase grup Piala Eropa 2016. Dalam laga yang berlangsung di Stade Velodrome, Kamis (16/6) dini hari tadi, Prancis harus berjuang keras untuk meraih tiga poin.

Diakui Matuidi, semua tim yang tampil di Piala Eropa kali ini punya keistimewaannya masing-masing. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya tim-tim unggulan yang kesulitan untuk meraih kemenangan pada laga pertama lalu.

Menghadapi Albania, Prancis baru bisa memecah kebuntuan saat laga memasuki menit ke-89. Sebuah tandukan Antoinne Griezmman serta satu gol tambahan dari Dimitri Payet pada masa injury time membuat Prancis mengunci satu tiket ke babak 16-besar.

“Tak ada laga mudah, kita semua sudah menyaksikan hal tersebut di sepanjang Piala Eropa ini. Kami menghadapi sebuah tim bagus yang sangat solid, tak gampang untuk mengalahkan mereka. Tetapi kami bermain dengan sepenuh hati. Kami benar-benar fokus sejak jeda antar babak. Kami akhirnya berhasil memecah kebuntuan pada akhir babak kedua,” ujar Matuidi kepada beIN Sport.

Matuidi juga memberikan pujian kepada Griezmann yang berhasil membawa Prancis memecah kebuntuan.

“Saya sangat bahagia melihat Griezmann mencetak gol, karena dia terus menerus mendapatkan kritik belakangan ini. Gol ini membuktikan bahwa dia merupakan seorang striker andal sekaligus membuat beban yang dipikulnya sedikit berkurang.”

Ukraina Jadi Tim Pertama yang Tersingkir Dari Euro 2016

indolivescore.com - Ukraina menjadi tim pertama yang dipastikan tersingkir dari Euro 2016.

Hasil imbang 0-0 antara Jerman dan Polandia pada Jumat (17/6) dini hari WIB membuat pasukan Mykhaylo Fomenko terbenam di dasar klasemen Grup C menyusul kekalahan 2-0 mereka di tangan Irlandia Utara.

Ukraina sendiri berjarak tiga poin dari The Green and White Army dengan satu laga tersisa – melawan Polandia – dan sistem di turnamen ini memakai head-to-head sehingga Andriy Yarmolenko dkk dipastikan tersingkir.


Hal itu berarti tim asal Eropa Timur itu tidak bisa menyalip posisi Irlandia Utara apa pun hasil yang mereka raih di matchday ketiga.

Jerman untuk sementara memimpin Grup C dengan keunggulan jumlah gol, sedangkan Polandia selevel dengan juara dunia tersebut setelah mengumpulkan empat poin dan Irlandia Utara, yang mengantongi tiga angka, masih berpeluang untuk memuncaki klasemen.

Pemain Kuda Hitam yang Kini Jadi Buah Bibir Sedunia

indolivescore.com - Aksi pemain Timnas Prancis, Dimitri Payet berusaha melewati pemain Albania dalam lanjutan pertandingan Grup A Piala Eropa 2016 yang berlangsung di Stade Vélodrome, Marseille, Kamis (16/6/2016) dini hari WIB, menjadi perbincangan dunia.

Payet kini menjadi buah bibir kalangan internasional setelah aksi pemain West Ham United itu saat membela Les Bleus di Piala Eropa 2016. Sejauh ini, total dua gol berhasil dicetaknya.

Pertama, tendangan melengkungnya menentukan kemenangan Prancis 2-1 kala menjamu Rumania.

Setelah itu, Payet kembali beraksi saat mencetak gol kedua untuk memastikan kemenangan 2-0 menghadapi Albania.

Melihat penampilannya, akan sangat mungkin Payet menjadi penentu kemenangan Prancis di laga berikutnya.

Sabtu, 18 Juni 2016

Ini Pencetak Gol Pertama, 100, hingga 500 di Piala Eropa

indolivescore.com - Luis Nani jadi pencetak gol ke-600 di Piala Eropa. Alhasil, gelandang Portugal itu pun bersanding dengan enam pemain sebelumnya yang menorehkan tinta sejarah.

Gol perdana di turnamen antarnegara di benua biru itu terjadi pada 6 Juli 1960 ketika gelandang Yugoslavia, Milan Galic, membobol gawang Prancis. Tepatnya, pada semifinal yang berlangsung di Stade de France, Paris.

 

20 tahun kemudian, Alain Giresse melakukannya untuk mencetak milestone yang uniknya berlangsung juga di Prancis. Yaitu, gol ke-100 di Piala Eropa 1984.

 

Selanjutnya, gol ke-200 dibukukan Kim Vilfort pada Piala Eropa 1992 yang berujung juara untuk Denmark. Delapan tahun kemudian, striker Slovenia, Zlatko Zahovic melakukannya di Piala Eropa 2000 dengan gol ke-300.
Gol ke-400 dicetak Thierry Henry ke gawang Swiss pada Piala Eropa 2004. Pada edisi selanjutnya, giliran gelandang Spanyol, Xavi Hernandez, yang mengemas gol ke-500 saat menghadapi Rusia pada semifinal Piala Eropa 2008.

Tim Ayam Jago Perancis Ulangi Catatan di Piala Eropa 2000

indolivescore.com - Perancis tak hanya sukses menjadi kesebelasan pertama yang lolos ke babak 16 besar Piala Eropa 2016, mereka juga melangkah ke fase selanjutnya dengan kepala tegak karena mengantongi dua kemenangan ketika tim-tim unggulan lain seperti Inggris, Portugal, hingga Belgia terjegal.

Dua kemenangan itu membuat Perancis mengulang kembali raihan mereka di Piala Eropa, 16 tahun silam.

Pada Piala Eropa 2000, Perancis juga mampu meraih dua kemenangan dari pertandingan awal yang mereka jalani. Saat itu, Thierry Henry dan kawan-kawan sukses menundukkan Denmark dan Ceko dengan skor 3-0 dan 2-1.

Di turnamen Piala Eropa edisi selanjutnya, yaitu pada 2004, 2008, dan 2012, hal ini tak pernah terjadi lagi.

Piala Eropa 2000 sendiri bisa dikatakan sebagai salah satu turnamen terbaik untuk Perancis.

Les Bleus yang saat itu diasuh Roger Lemerre memang tidak menang dalam pertandingan terakhir babak penyisihan grup melawan Belanda. Namun, mereka tetap lolos ke babak perempat final saat itu dengan status runner-up Grup D Piala Eropa 2000.

Di babak perempat final, Perancis sukses mengalahkan Spanyol dengan skor 2-1 di hadapan 30 ribu penonton yang memadati stadion Jan Breydel, Bruges. Setelah itu, mereka bertemu timnas Portugal dalam laga semifinal yang dilangsungkan tiga hari sesudah pertandingan melawan Tim Matador.

Langkah Perancis tak bisa dibendung Nuno Gomes dan kawan-kawan. Juara Piala Dunia 1998 itu terus melangkah ke final setelah mengalahkan Portugal melalui gol Henry, dan Zinedine Zidane di babak perpanjangan waktu.

Pada laga final yang digelar 2 Juli 2000, Perancis sukses membawa Piala Eropa untuk kedua kalinya ke negara mereka. Sontekan Sylvain Wiltord dan David Trezeguet kala itu cukup membuat Italia menelan pil pahit.

Kini, 16 tahun pasca terakhir kali Perancis menjadi jawara eropa, sejarah terulang. Dua kemenangan di laga awal telah diraih Paul Pogba dan kawan-kawan.

Akankah mereka mengulang sejarah senior-seniornya di Piala Eropa 2000 silam?

5 Pemain yang Curi Perhatian dan Bermain Bagus Piala Eropa 2016

indolivescore.com - Fokus dunia sepak bola saat ini ada pada Piala Eropa 2016 yang memberikan kesempatan terhadap seluruh pemain sepak bola handal dari seluruh benua untuk mendapatkah langkah besar mereka sendiri.

Di sini, kita melihat lima pemain yang berada di jendela toko setelah melakukan awal yang mengesankan di Perancis.

Dimitri Payet-West Ham

Pahlawan kemenangan pada malam pembukaan Prancis atas Rumania dengan serangan yang menakjubkan dengan meroket pada sudut selama satu menit dari waktu pertandingan, Payet sudah menarik perhatian klub-klub tingkat tinggi Eropa dengan musim debut yang cemerlang di Inggris dengan West Ham. Ia mencetak 12 gol dan memberikan kontribusi 15 assist di semua kompetisi yang akan melakukan itu.

Memang, kinerja playmaker itu dalam pertandingan pembukaan begitu baik. West Ham membuat tweet untuk menahan potensi pelamar: "Kami sangat bangga Anda adalah salah satu dari kita Dimi #WeveGotPayet."

Meskipun bayaran tinggi yang diminta Payet, hal itu tidak dapat menghentikan Manchester United, Paris St-Germain, dan yang paling baru adalah Chelsea yang behubungan dengan pemain Prancis.

Arkadiusz Milik-Ajax

Dikenal sebagai striker tim nasional Polandia, Milik menghancurkan hati Irlandia Utara dengan gol satu-satunya pada pembukaan Grup C mereka di Nice. Ia sudah membangun reputasi sebagai pewaris terhormat untuk Zlatan Ibrahimovic dan Luis Suarez di Ajax dengan 24 gol musim ini.

Tampilan yang mengesankan lainnya yaitu ketika tim Polandia menghadapi lawan sengit dari tim Jerman di pertandingan berikutnya, mereka akan melihat Milik menjadi target utama untuk pemburu kekayaan Premier League Inggris.

Jonas Hector

Hector memberikan aksi mengesankan pada penampilan pertamanya di turnamen besar internasional saat tim Jerman berhasil mengalahkan tim Ukraina dengan 2-0 dan tampaknya akan membangun dirinya dalam posisi masalah bagi Joachim Loew selama ia bertugas 10 tahun sebagai bos tim nasional Jerman.

Graziano Pelle

Ia memang tidak dikenal ketika ia meninggalkan tanah airnya untuk klub Belanda Feyenoord pada 2012, namun Pelle membuat dirinya menjadi pahlawan Italia dengan menembakkan rumah gol kedua Azzurri dalam kemenangan mati-matian yang mengesankan dengan 2-0 atas Belgia pada hari Senin.

Pemain berusia 30 tahun itu telah mencetak 30 gol dalam dua musim di Southampton, tetapi pada usia 30 tahun, Eropa dapat memberikan landasan untuk langkah besar yang lebih baik dengan kembali ke Italia atau tetap berada di Premier League.

Hal Robson-Kanu

Pencetak gol paling luar biasa sejauh ini di Perancis adalah Robson-Kanu, yang memukul pemenang dalam kemenangan perdana negaranya di final European Championship pada hari Sabtu bahkan meski ia tidak memiliki klub.

Gol internasional ketiga Robson-Kanu dibayangi bintang rekan Gareth Bale dan Aaron Ramsey hanya beberapa minggu setelah ia mempelajari kontraknya dengan Championship Reading tidak akan diperpanjang.

Gol Dari Hasil Umpan silang mendominasi di Euro 2016

indolivescore.com - Seluruh grup Euro 2016 selesai memainkan laga perdananya sejak 10 Juni hingga 14 Juni kemarin. Mayoritas pertandingan didominasi strategi umpan silang dan permainan saling menyerang.

Uniknya, jumlah gol pada paket pertandingan awal Euro 2016 hanya unggul dua gol lebih banyak dibanding jumlah gol periode sama pada Euro 2012 --22 berbanding 20 gol. Padahal jumlah grup penyisihan tahun ini meningkat 100 persen dibanding empat tahun lalu di Polandia-Ukraina; jadi delapan grup dari terdahulu empat grup.

Penyebabnya antara lain pertahanan sejumlah tim cukup kokoh dan penampilan sejumlah kiper. Tapi di sisi lain, sejumlah gol diciptakan lewat aksi individu hebat.

Namun permainan umpan lambung dan panjang ini disebabkan pula oleh belum menyatunya kerja sama para pemain masing-masing kesebelasan. Unsur ketegangan di partai perdana juga membuat para pemain atau pelatih menerapkan permainan sederhana.

Grup A


Prancis 2-1 Rumania

Tuan rumah harus berterima kasih kepada gelandang Dimitri Payet yang menyumbang satu assist dan satu gol. 75 persen peluang dua kesebelasan pada laga ini melewati proses umpan silang atau umpan diagonal. Sisanya melalui umpan terobosan.

Seluruh gol Les Blues didahului umpan silang. Olivier Giroud menjadi pencetak gol pertama di Euro 2016 dengan menyambut bola silang Payet pada menit 57.

Payet, pemain West Ham United, kemudian memastikan kemenangan Prancis dengan tembakan dari luar kotak penalti yang meneruskan operan silang N'golo Kante. Payet menjadi pemain pertama Prancis yang mencetak assist dan gol dalam satu pertandingan Euro sejak Thierry Henry melakukannya ke gawang Republik Cek pada Euro 2000 yang berakhir dengan gelar juara.

Albania 0-1 Swiss

Swiss adalah sattu dari sedikit tim yang tampil berbeda di pertandingan awal. Selain rajin menyerang, kesebelasan Vladimir Petkovic ini menerapkan pressing ketat kepada Albania serta membuat peluang lewat aneka cara; umpan pendek, bola langsung, dan operan terobosan.

Tapi Swiss patut bersyukur bisa memetik kemenangan berkat gol cepat (menit kelima) pemain belakang Fabian Schaer. Gol tak luput kesalahan kiper Albania Etrit Berisha dalam mengantisipasi bola penjuru Xherdan Shaqiri.

Albania boleh jadi gugup lantaran ini pertandingan pertama mereka sepanjang sejarah Euro atau Piala Eropa. Demam panggung pula yang membuat kapten Albania, Lorik Cana, harus rela kena kartu merah untuk kesalahan tak perlu pada menit 36. Padahal bek tengah berusia 32 ini adalah pemain paling berpengalaman di kesebelasan Albani saat ini.

Namun kendati bermain dengan 10 orang, serangan Albania tak kendor. Bahkan Swiss harus berterima kasih kepada kiper Yann Sommer yang menahan dua peluang emas Albania lewat Shkeelzen Gashi dan Armando Sadikupada masa akhir pertandingan.

"Albani tegang pada awal pertandingan dan pertahanan terbuka sehingga kebobolan dari tendangan penjuru. Mereka lemah mengantisipasi situasi bola mati," ujar jurnalis UEFA asal Albania, Fatjon Pandovski.

Grup B


Wales 2-1 Slovakia

Selain Swiss, Slovakia juga memainkan bola pendek. Sedangkan Wales adalah kesebelasan yang baru kembali tampil di putaran final Piala Eropa dalam 58 tahun terakhir.

Dua tim sama-sama mengandalkan seorang bintangnya; Gareth Bale untuk Wales dan Marek Hamsik bagi Slovakia. Bale melepas lima tembakan pas target, satu di antaranya menjadi gol melalui tendangan bebas.

Slovakia kemudian membalas lewat gol Ondrej Duda yang memanfaatkan kelengahan pertahanan Wales. Tapi Wales menjadi kesebelasan pertama dari Inggris Raya yang berhasil memenangi laga pembuka turnamen Eropa lewat tendangan keras Hal Robson-Kanu pada menit 81.

Inggris 1-1 Rusia

Permainan Inggris seperti mudah diterka; umpan jauh, langsung, dan umpan silang. Tapi yang patut disayangkan adalah sejumlah peluang gagal menjadi gol, terutama lewat Adam Lallana.

Inggris adalah kesebelasan kedua yang mencetak gol dari tendangan bebas setelah Wales, lewat sepakan Eric Dier. Namun kekeliruan strategi pergantian pemain pelatih Roy Hodgson pada 20 menit terakhir membuat Rusia bisa keluar dari tekanan Inggris dan mencetak gol penyeimbang pada menit 90 melalui sundulan Vasili Berezutski.

Grup C


Polandia 1-0 Irlandia Utara

Polandia memainkan strategi serangan sayap yang kemudian diakhiri umpan silang atau umpan diagonal. Peluang pertama penyerang Arkadiusz Milik dihasilkan dari proses itu. Kemudian gol Milik pada babak kedua pun dihasilkan dari proses umpan silang mendatar.

Sementara Irlandia Utara, tim debutan, tak mampu berbuat banyak pada laga ini dan lebih sering ditekan Polandia.

Jerman 2-0 Ukraina

Jerman pasti lega bisa mengalahkan Ukraina. Meski membuat peluang lebih banyak, Jerman tetap menerima empat tembakan dari Ukraina --tiga di antaranya dimentahkan kiper Manuel Neuer.

Kemenangan sang juara dunia, yang memainkan sepak bola sabar dari belakang ke depan, ditentukan lewat gelandang Bastian Schweinsteiger yang sebenarnya tidak fit untuk dimainkan.

Pemain Manchester United itu menggantikan Mario Goetze pada menit 90 dan langsung mencetak gol dari jarak dekat dua menit berselang dari proses umpan silang. Adapun gol pertama Jerman dihasilkan pemain bertahan Valencia Shkodran Mustafi yang menyundul bola tendangan bebas diagonal Toni Kroos.

Salah satu ciri permainan Jerman untuk menghadapi pertahanan ketat Ukraina adalah melepas tembakan dari luar kotak penalti. Pasukan Joachim Loew sedikitnya melepas enam tembakan dari luar kotak penalti, empat tembakan di antaranya pas target.

Grup D


Turki 0-1 Kroasia

Kroasia mengandalkan permainan sayap dan mengakhirinya dengan umpan silang meski punya gelandang tengah andal sekaligus playmaker Luka Modric. Lima peluang emas pasukan Ante Cacic datang dari umpan silang.

Tapi gol semata wayang justru dicetak dengan kemampuan individu Modric. Pemain Real Madrid ini menyambar bola liar dengan tembakan first time.

Spanyol 1-0 Republik Cek

Juara bertahan Piala Eropa harus bersusah payah untuk menang. Padahal Spanyolmendominasi kendali permainan 67 persen berbanding 33 persen.

Bahkan jumlah operan pun Spanyol unggul; 694 berbanding 240. Tapi di situ letak kesulitannya. Dominasi permainan Spanyol dijawab dengan pertahanan berlapis Cek. Apalagi di bawah mistar Cek ada kiper berkualitas Petr Cech.

Kiper klub Arsenal itu menggagalkan lima peluang emas Spanyol. Tapi kemudian dia tak kuasa saat barisan pertahanan kesebelasannya lengah pada menit 87.

Bola silang Andres Iniesta dari sisi kiri lapangan sukses ditanduk sesama pemain Barcelona, Gerard Pique, sehingga Spanyol unggul 1-0.

Grup E


Swedia 1-1 Republik Irlandia

Ini salah satu pertandingan yang menarik ditonton karena kedua tim seolah tidak takut kalah. Tapi nilai lebih patut diberikan kepada Irlandia karena pertahanannya tak mampu dimanfaatkan Swedia untuk membuat tembakan mengarah ke gawang Darren Randolph.

Swedia, yang dimotori penyerang hebat Zlatan Ibrahimovic, hanya mampu melepas empat tembakan off target. Sedangkan Irlandia bisa mengemas delapan tembakan, empat di antaranya mengarah ke gawang Andreas Isaksson.

Irlandia dengan permainan sayap dan umpan silang harus berterima kasih kepada pemain senior Wesley Hoolahan (34). Selain mencetak gol, Hoolahan berperan penting dalam mengalirkan bola serta menjadi jembatan antara barisan gelandang dan penyerang.

Tapi dengan permainan yang demikian hidup, Irlandia tetap tak bisa lepas dari kebiasaan bermain 1-1 di putaran final turnamen utama. Antara lain mereka pernah bermain 1-1 dengan Uni Soviet pada Piala Eropa 1988; dengan Inggris dan Belanda di Piala Dunia 1990; serta tiga kali dengan Kamerun, Jerman, dan Spanyol pada Piala Dunia 2002. Itu belum termasuk di fase kualifikasi.

Bahkan kemenangan di depan mata melawan Swedia harus buyar akibat gol bunuh diri. Pemain yang sial itu adalah Ciaran Clark saat berusaha mengantisipasi bola silang pendek Ibrahimovic pada menit 71.

Belgia 0-2 Italia

Italia boleh jadi satu-satunya tim dengan taktik paling terang benderang kendati penerapannya belum sempurna. Dengan skema dasar 3-3-4, pelatih Antonio Conte menggantung dua sayapnya di tengah lapangan dengan pergerakan horisontal terbatas; Matteo Darmian dan Antonio Candreva.

Tapi Darmian dan Candreva bukan melulu berperan sebagai pengumpan bola silang. Tugas utama mereka adalah menarik perhatian para gelandang atau bek Belgia sehingga wilayah tengah yang kosong bisa diisi para pemain lain Italia.

Dengan taktik itu, Belgia tak berdaya kecuali hanya memanfaatkan aksi individu Radja Nainggolan dan Eden Hazard. Namun kans Belgia mentah di hadapan kiper gaek Gianluigi Buffon.

Tidak heran Italia bisa mencetak dua gol tanpa balas. Emanuele Giaccherini mencetak gol pertamanya untuk Gli Azzurri sejak 2013. Sementara gol kedua Graziano Pelle dihasilkan lewat tendangan voli setelah menerima umpan silang dari Candreva.

Grup F


Austria 0-2 Hungaria

Hungaria adalah tim ketiga yang berhasil mengemas dua gol tanpa kebobolan dalam laga awalnya di Euro 2016. Dengan dukungan suporternya yang bernyanyi keras tanpa henti, Hungaria menampilkan permainan bertenaga dan cepat.

Hungaria yang memasang kiper paling tua di Euro 2016, Gabor Kiraly (40), sukses menahan gempuran Austria yang mengendalikan permainan 62 persen berbanding 38 persen. Hungaria pun makin nyaman setelah Austria harus bermain dengan 10 orang setelah Alexander Dragovic harus menerima kartu kuning kedua.

Dua gol Hungaria dicetak Adam Szalai dan pemain pengganti Zoltan Stieber. Hungaria unggul berkat permainan efektif memanfaatkan peluang dan permainan umpan pendek di depan gawang, kecuali gol Stieber melalui serangan balik.

Portugal 1-1 Islandia

Dua gol dalam laga ini terjadi lewat proses umpan silang. Nani mencetak gol untuk Portugal usai menerima operan silang mendatar dari Andre Gomes di sisi kanan pada menit 31.

Islandia, tim debutan, membalas lewat gol tembakan voli Birkir Bjarnason yang menyambut umpan lambung dari sisi kanan pada menit 50.