Minggu, 21 Agustus 2016

Bundesliga yang Terus Lahirkan Bintang Belia Sepak Bola

Bursa transfer musim panas ini mungkin menjadi topik yang sangat menarik untuk disimak oleh para penggemar sepak bola. Salah satunya kepindahan sensasional Gonzalo Higuain ke Juventus dan biaya pulang kampung Paul Pogba ke Manchester United yang teramat besar. Namun, terdapat kisah menarik dari pasar transfer Bundesliga kali ini. Beberapa klub Jerman justru memboyong para talenta muda dengan biaya yang lumayan lebih rendah.

Saat sejuta pasang mata hanya terpaku pada satu tren kompetisi mereka cenderung untuk memalingkan wajah dari hal lain yang menurutnya tidak penting untuk di simak. Ketika kedatangan Higuain yang memecahkan rekor transfer termahal sepanjang sejarah Seri A, mungkin beberapa orang tak peduli tentang hadirnya Breel Embolo ke FC Schalke 04. Penyerang muda asal Swiss tersebut memilih untuk mendarat ke Veltins Arena dan menolak sejumlah tawaran yang datang dari klub-klub Liga Primer Inggris seperti, Arsenal dan Manchester United.

Sebelum Embolo sudah banyak pemain muda atau para wonderkidlain yang mendarat di Bundesliga. Juara bertahan Bayern Muenchen berhasil mengamankan tanda tangan pemain muda terbaik milik Portugal, Renato Sanches. Borussia Monchengladbach mendatangkan kapten timnas junior Prancis, Mamamdou Doucoure. Sementara, Werder Bremen sukses mendaratkan 'Paul Scholes dari Hungaria', Laszlo Kleinheisler. Bahkan, alih-alih hijrah ke tim di liga lain, wonderkid asal Jerman Timo Werner justru bergabung dengan tim promosi RB Leipzig.

Borussia Dortmund adalah tim yang paling banyak memborong pemain muda. Skuat asuhan Thomas Tuchel tersebut berhasil mendatangkan Ousmane Dembele dan Mikel Merino, juga dua pemain muda yang tampil cemerlang di gelara Piala Eropa 2016, Emre Mor (Turki) dan Raphael Guerreiro (Portugal).

Banyak dari kalangan pencita sepak bola mungkin tidak mengetahui bahwa pemain muda berbakat berbondong-bondong hijrah ke kompetisi Jerman, dengan alasan jam terbang yang mungkin didapat oleh mereka lebih banyak ketimbang harus merumput di Liga Inggris. Pengalaman bermain yang banyak tentunya memang menjadi landasan utama mengapa wonderkid memilih Bundesliga sebagai destinasi terbaik.

Seperti diketahui, pemain yang bernama lengkap Renato Junior Luz Sanches pun menjadi bagian dari rombongan pemain muda yang hijrah ke Bundesliga. Namun, berbeda dengan pemain-pemain lain, pemain yang tumbuh bersama Benfica youth team ini memilih untuk membela klub besar Jerman, Bayern Muenchen. Benar-benar sebuah langkah besar sekaligus gebrakan bersejarah dalam hidup pemain yang mengantarkan Portugal menjadi juara Piala Eropa 2016 ini.

Seperti dilansir laman resmi Bundesliga, Sanches mengatakan bahwa Die Bavarian akan menjadikannya sebagai pemain yang jauh lebih baik. Apalagi, Muenchen akan tampil dalam Liga Champions Eropa, kompetisi yang berisikan pemain terbaik dari daratan Eropa.

"Saya ingin menjadi salah satu yang terbaik. Untuk melakukannya, saya juga harus belajar langsung dari yang terbaik. Saya ingin segera menjadi bagian penting dari tim ini, tim yang tampil dalam Liga Champions Eropa dan juga juara Bundesliga,” ujar Sanches.

Sanches adalah pemain yang berposisi sebagai gelandang tengah, dengan peran dominan yang dijalankan adalah sebagai seorang breaker dan box-to-box midfielder. Peran inilah yang berhasil ia emban di Benfica dengan baik, juga di timnas Portugal selama gelaran Piala Eropa 2016.

Namun apabila diperhatikan lagi, Sanches punya peluang besar merangsek ke tim utama Bayern untuk bersanding dengan Arturo Vidal, karena Xabi Alonso sudah mulai uzur, Javi Martinez lebih sering berurusan dengan cedera, dan wonderkid lain, Joshua Kimmich, kemungkinan besar akan ditempatkan di posisi lain. Maka Sanches punya kemungkinan besar untuk banyak bermain.

Meski memang benar bahwa Bundesliga adalah liga yang ramah kepada para pemain muda karena liga ini menganut sistem yang membuat pemain-pemain muda seperti Sanches dapat memiliki jam terbang yang lebih banyak, namun, pindah ke Muenchen juga menyajikan tantangan-tantangan baru bagi pemain yang pernah tampil dalam UEFA Youth League ini. Apalagi ia membela tim berserjarah seperti Bayern Muenchen.

Serupa juga dengan para pemain muda yang mendarat di Borussia Dortmund. Emre Mor akan menggantikan Henrikh Mkhitaryan yang kabarnya akan segera mendarat di Manchester United.  Raphael Guerreiro akan mengisi posisi dari Marcel Schmelzer yang permainannya menurun dalam beberapa musim terakhir. Keduanya punya kemungkinan besar untuk tampil secara reguler di bawah araha Thomas Tuchel.

Kondisi lain terjadi apabila mereka mendarat di Liga Primer Inggris atau bahkan Liga Spanyol, yang kebanyakan tim sudah memiliki pemain-pemain andalan sejak musim lalu, atau sudah mendatakan para pemain yang juga lebih matang.

Ini adalah hal lain yang membuat Bundesliga lebih diminati oleh para pemain muda. Sistem pembinaan pemain muda Bundesliga yang sudah diakui kualitasnya. Sejak kegagalan di Piala Eropa dan final Liga Champions tahun 2000, Federasi Sepakbola Jerman dan klub-klub Bundesliga kemudian lebih banyak berfokus kepada pembinaan pemain muda. Sistem ini bukan hanya menghasilkan para pemain berbakat Jerman seperti Julian Draxler, Joshua Kimmich, dan Leroy Sane, tetapi juga para pemain muda asing seperti Christian Pulisic, Hakan Calhanoglu, dan Mahmoud Dahoud.

Para pelatih tim Bundesliga seperti Ralf Ragnick, Roger Schmidt, dan Julian Schubert juga terkenal bertangan dingin dalam hal  meningkatkan potensi yang dimiliki oleh para pemain muda.

Dalam komentarnya beberapa bulan lalu, pelatih Bayer Leverkusen, Roger Schmidt menilai betapa pentingnya peran para pemain muda di salah satu klub. "Sepak bola dan kompetisi yang berjalan baik adalah mengingat peranan penting pemain-pemain muda untuk berkembang lebih jauh. Mereka akan menjadi penerus bagi bintang-bintang saat ini," ujarnya seperti dikutip laman resmi Bundesliga.

Di sisi lain, faktor-faktor eksternal juga sangat mempengaruhi para pemain muda berkembang. Hal tersebut memberikan penilaian tersendiri bagi mereka yang lebih memilih mendarat ke Bundesliga. Tekanan yang muncul baik dari para penggemar maupun media (terutama Inggris) yang terkenal buas ketika mengkritik pemain jelas memaparkan bahwa kondisi itu tentu bukanlah yang ideal bagi parawonderkid yang sedang berkembang.

Salah satu contoh kasusunya, seperti apa yang diterima oleh striker Mario Balotelli yang bergabung dari Inter Milan ke Manchester City serta kepindahan Memphis Depay ke Manchester United. Dua pemain tersebut nyatanya tak berdaya diterpa pemberitaan bengis media Inggris.

Maka, pada akhirnya wajar sekali ketika para pemain muda kemudian memilih untuk mendarat di Bundesliga. Ada jaminan bahwa setelahnya kemampuan mereka akan berkembang, meskipun pada akhirnya para pemain muda tersebut akan mendarat di Liga Primer Inggris dengan transfer selangit, seperti kasus Kevin de Bruyne.

Klopp Bakal Jadikan Liverpool Klub Terakhirnya

Jurgen Klopp mengindikasikan bahwa Liverpool bisa menjadi klub terakhir yang ia tangani.

Manajer Jerman dengan cepat menjadi favorit fans di Anfield, usai menggantikan Brendan Rodgers pada Oktober silam. Ia juga dianggap sebagai figur populer di mata Fenway Sports Group, yang memberinya kontrak baru berdurasi enam tahun bulan lalu.

Pada Stern, Klopp mengatakan: "Hal fantastis mengenai Inggris bahwa mereka menerima anda apa adanya, bahkan saya, dalam ketidakmampuan saya dalam berbicara dalam bahasa Inggris. Mereka sering sudah memahami apa yang ingin anda katakan."

"Terkait kontrak baru, saya bertanya pada diri saya sendiri, 'di mana saya masih ingin bekerja?', alih-alih 'apakah saya masih ingin menang', dan saya tidak bisa memikirkan banyak tempat."

"Apakah saya ingin klub lain di Jerman? Tidak. Di Inggris? Tidak. Di Asia, Rusia, atau Arab? Tidak, tidak, tidak."

"Dan kemudian saya berpikir bahwa saya sudah ada di klub yang benar dan mengapa saya harus mengkhawatirkan berapa lama saya ada di sini. Jika saya memasuki masa akhir karir saya, saya baru menangani tiga klub dan setidaknya mereka adalah klub yang hebat."

Klub Liga Premier Masih Berlomba Pecahkan Rekor

Tercatat ada delapan nama yang mengambil kebijakan itu demi mencapai target pada 2016/2017. Klub promosi Burnley menjadi nama teranyar yang melakukan. The Claretsmendatangkan Steven Defour senilai 8 juta poundsterling dari Anderlecht. Defour mengalahkan pembelian Andre Gray sebesar 6 juta poundsterling tahun lalu.

Pemain asal Belgia tersebut dikontrak selama tiga musim dan diharapkan membantu klub bertahan di Liga Primer. Pelatih Burnley Sean Dyche menyambut antusias transfer ini. Dia mengaku sangat lega lantaran memenangkan persaingan dengan klub-klub lain yang juga menginginkan tenaganya. “Defour merupakan target utama kami.

Negosiasi dengan Anderlecht sangat alot. Tapi, pada akhirnya kami senang karena berhasil mendapatkan tanda tangannya,”kata Dyche, dilansir BBC. Kegembiraan Dyche bukan tanpa alasan. Pasalnya, beberapa tahun lalu Everton pernah melayangkan tawaran senilai 9 juta poundsterling. Namun, klub Defour saat itu, Standard Liege, menolak mentahmentah.

Sebelumnya pada 2009, pemain berusia 28 tahun itu sempat masuk radar Manchester United. Sayang, dia kemudian menderita cedera patah kaki sehingga The Red Devilsmenarik diri. Kegagalan tersebut tidak membuat Defour patah arang. Dia mengaku gembira akhirnya bisa menjajal Liga Primer.

“Setelah negosiasi panjang, saya senang bisa berada di sini. Ketika mendengar Burnley melayangkan tawaran, saya langsung mempertimbangkannya. Teman saya mengatakan bahwa Burnley adalah klub Championship terbaik musim lalu.

Saya pikir ini adalah keputusan tepat,” ungkapnya. Pemain yang mengenakan nomor 16 itu pun berjanji membayar kepercayaan klub dengan bekerja keras membantu Burnley meraih hasil bagus di Liga Primer musim ini guna terhindar degradasi.

Defour kemungkinan besar bakal melakoni debut pada laga melawan Liverpool, akhir pekan ini. “Saya berharap pengalaman yang saya miliki dapat membantu klub bertahan di Liga Primer. Saya sudah tidak sabar untuk bermain. Liga Primer memiliki atmosfer fantastis dan saya bangga menjadi bagian dari kompetisi terbaik dunia,” tuturnya.

Sebelum Burnley, sudah ada tujuh tim yang memecahkan rekor transfer pada bursa musim panas ini. Bournemouth menyetor 15 juta poundsterling demi merekrut Jordon Ibe.

Crystal Palace membayar 13 juta poundsterling untuk menebus Andros Townsend. Juara bertahan Leicester City mengeluarkan 16,6 juta poundsterling bagi Ahmed Musa. Sementara Manchester United memperbaharui rekor transfer dunia setelah membeli Paul Pogba senilai 89,3 juta poundsterling.

Swansea City memboyong Borja Baston dengan harga 15,5 juta poundsterling. Watford membayar Isaac Success 12,5 juta poundsterling. Sementara West Ham United menyetor 20,5 juta poundsterling untuk Andre Ayew.

Beberapa klub tersebut mencatat sejarah hanya dalam hitungan pekan. Leicester, contohnya. Musa direkrut setelah sebelumnya menggaet Nampalys Mendy sebesar 13 juta poundsterling. Palace berpeluang mengikuti jejak The Foxes. Mereka harus mengeluarkan 32,5 juta poundsterling jika mau mendatangkan Christian Benteke dari Liverpool. Saat ini proposal sebesar 30 juta poundsterling ditolak klub Merseyside tersebut.

Sabtu, 20 Agustus 2016

Pestana CR7, Hotel Bintang Lima Milik Cristiano Ronaldo

Siapa yang tak kenal Cristiano Ronaldo, pesepakbola dari klub Real Madrid. Salah satu atlet terkaya di dunia tersebut baru-baru ini membuka dua hotel bintang lima yang terletak di Portugal.

Nama hotel tersebut adalah Pestana CR7 Hotel. CR merupakan inisial pria tersebut, yakni Cristiano Ronaldo. Sedangkan 7 adalah nomor punggungnya.

Pestana CR7 Hotel terletak di dua kota, yakni Lisbon dan Madeira. Nantinya, hotel ini juga akan dibuka di dua kota lain yakni Madrid (Spanyol) dan New York (AS). Pestana CR7 di New York rencananya akan dibuka pada 2017, sedangkan Pestana CR7 di Madrid rencananya akan dibuka pada 2019 mendatang.

Mengutip Lonely Planet, wisatawan yang masuk hotel ini seperti masuk ke dalam museum tentang Cristiano Ronaldo. Di hotel bintang lima tersebut juga terdapat patung lilin Cristiano Ronaldo, yang bisa digunakan wisatawan untuk berfoto ria.

Selain patung lilin, terdapat juga deretan penghargaan yang pernah didapatkan Cristiano Ronaldo mulai dari Liga Champions, La Liga, dan Premier League.


Untuk menginap di Pestana CR7 Lisbon, Anda harus merogoh kocek mulai dari 225 Euro (Rp 3,3 juta) per malam. Sedangkan untuk menginap di Pestana CR7 Madeira, harga per malamnya dibanderol mulai 135 Euro (Rp 1,9 juta) per malam.

Tidak hanya hotel dan museum, bandara internasional di Madeira juga telah diganti namanya menjadi Cristiano Ronaldo Airport. Madeira merupakan kota asal atlet tersebut.

Chelsea Dinilai Mirip Juventus 2011

Antonio Conte melihat kesamaan antaraChelsea dengan Juventus yang ditanganinya pada 2011. Kedua tim dinilai sama-sama tengah terpuruk.

Lima tahun lalu, saat Conte datang ke Turin, Juventus baru mengalami musim buruk. Mereka menutup Serie A 2010-2011 sehingga tidak lolos ke kompetisi antarklub Eropa musim berikutnya.

"Juventus tidak memenangi gelar dalam beberapa tahun. Tidak mudah karena seingat saya, kepercayaan diri pemain saat itu sangat rendah," ucap Conte.

"Penting untuk terus berusaha pada kondisi seperti itu. Saya pun mengingat, kami bekerja sangat keras saat itu," kata Conte.

Di bawah Conte, Juventus mampu bangkit dan merengkuhScudetto pada musim pertama. Bahkan, kesuksesan itu terus berlanjut hingga lima kali secara beruntun.


Diharapkan Conte, dirinya bisa cerita serupa bersama Chelsea. Tim berjulukan The Blues juga absen di Eropa pada musim ini.

"Saya memahami bahwa kami harus bekerja sangat keras. Apabila terus bersama baik dalam kondisi bagus maupun buruk, kami akan bersaing memperebutkan gelar secepat mungkin," tutur Conte.

Sejauh ini, Chelsea masih berada di jalur yang diharapkan Conte. Mereka menang 2-1 atas West Ham United pada partai Premier League di Stadion Stamford Bridge, Senin (15/8/2016).

Hasil itu mengantarkan Chelsea bertengger di posisi keempat klasemen. Mereka cuma kalah selisih gol dari Manchester United,Liverpool, dan Manchester City.

Sergio Aguero Bukukan Delapan Hattrick Bersama Manchester City

indolivescore.com - Lima tahun silam, banyak yang menilai Manchester City terlalu gegabah saat merekrut Sergio Aguero dari Atletico Madrid. Maklum, saat itu, Aguero baru 23 tahun namun sudah dibanderol 45 juta euro (sekitar Rp 666 miliar).
Seiring waktu berjalan, Aguero sukses membuktikan kapasitasnya sebagai bomber papan atas di Liga Primer. Total, striker asal Argentina ini mencetak 103 gol dari 151 pertandingan di kompetisi elite Inggris tersebut.

Wajar jika kini fan menjadikan Aguero sebagai legenda hidup bagi City. Teranyar, pemain berjulukan “Kun” itu mencatat rekor lain.

Yaitu, sebagai pemain City terbanyak yang mencetak hattrick. Menurut catatan Opta, total Aguero sudah mengemas  delapan hattrick sepanjang kariernya berseragam City.

Rinciannya, lima kali di Liga Primer, satu di Piala FA, dan dua lagi di Liga Champions. Termasuk, semalam ketika trigol Aguero sukses mengempaskan Steau Bucuresti 5-0.

Awal Bagus Guardiola Bersama ManCity di Liga Champions

indolivescore.com - Debut Pep Guardiola di Manchester City, di awali dengan kemenangan pada laga perdana di Premier League. Namun, ada ambisi lebih besar pemilik klub, dengan mendatangkan Pep Guardiola ke Etihad Stadium, yaitu mendominasi Eropa.

Sudah terjadi tiga pergantian manajer, sejak Abu Dhabi United Group menjadi pemilik baru pada 2008, dan Manchester City berubah status sebagai salah satu klub sepakbola terkaya di dunia. Enam trofi sudah direngkuh, termasuk dua titel juara Premier League pada 2012 dan 2014.

Lima musim berturut-turut Manchester City berlaga di Liga Champions sejak 2011/2012. Hasil terbaik hanyalah sampai semifinal pada musim lalu, setelah dua musim mencapai 16 besar, dan dua musim berturut-turut sebelumnya terhenti pada fase grup.

Dikutip dari Manchester Evening News pada Rabu 17 Agustus 2016, kemenangan 5-0 ManCity dari Steaua Bucharest pada Rabu dini hari, mengingatkan pada awal perjalanan Guardiola sebagai manajer tim senior. Laga pertamanya di Eropa, dimulai dari kualifikasi bersama Barcelona pada musim 2008/2009.

Buntutnya adalah treble pertama Guardiola, termasuk trofi Liga Champions dengan mengalahkan Manchester United di final, pada Mei 2009 di Stadio Olimpico, Italia. Perjalanannya di Liga Champions bersama ManCity pun berawal dari play off (mulai diterapkan sejak musim 2015/2016).

Bukti awal perubahan

Suporter ManCity pun berharap Guardiola mengulang kisah suksesnya di Etihad. Bicara setelah pertandingan lawan Steaua Bucharest, Guardiola mengatakan timnya sudah hampir berada di Liga Champions. Lebih dari kemenangan besar, Guardiola menekankan pada permainan bagus timnya.

"Kami sangat puas dengan cara kami bermain. Kualitas dari para pemain kami luar biasa," kata Guardiola. Pernyataannya itu sangat penting, dengan adanya sebagian pihak yang meragukan dia bisa langsung sukses bersama tim Premier League.

Saat resmi diperkenalkan sebagai manajer baru Manchester City, Guardiola mengakui sulit untuk mewujudkan harapan sejumlah pihak, untuk langsung membuat Manchester City bermain seperti Barcelona. Melihat permainan Manchester City lawan Steaua, Guardiola sepertinya tak akan butuh waktu terlalu lama.

Salah satu fakta menarik dari laga ManCity vs Steaua adalah penampilan Raheem Sterling. Pemain sayap berusia 21 tahun, itu dibeli mahal musim panas lalu. Tapi, dia tampil mengecewakan di bawah Manuel Pellegrini sepanjang musim 2015/2016, juga di Piala Eropa 2016 bersama timnas Inggris.

Sterling terlihat jadi pemain yang berbeda, sejak laga lawan Sunderland di Premier League, dan diulangnya di Liga Champions. "Dia bermain sangat bagus, berkualitas. Dia cepat, punya etos kerja yang bagus, bisa bermain di kanan atau kiri, bermain melebar atau ke tengah," kata Guardiola tentang Sterling.

Guardiola menyebut Manchester City bertindak cerdas, dengan membeli Sterling musim lalu. Pernyataannya mengejutkan, karena di awal kedatangan Guardiola banyak media Inggris yang sangat yakin, bahwa Sterling bakal didepak oleh Guardiola.

Perubahan dalam permainan Sterling, menjadi bukti awal bagaimana Guardiola akan melakukan perubahan di Manchester City. Banyak pemain sudah memuji Guardiola, tentang kemampuannya membuat mereka bisa bermain lebih baik.

Kualitas pemain

"Saya berterima kasih pada Manchester City, untuk memberi saya kesempatan melatih pemain-pemain luar biasa ini. Saya menikmati setiap hari di Manchester. Saya percaya diri kami bisa membuat langkah maju, untuk membuat orang-orang bangga pada kami," kata Guardiola, seperti dikutip BBC.

Manchester City diketahui memiliki sederet pemain bintang senior dan talenta muda, seperti Kevin de Bruyne. Guardiola pun sudah menambah daftar, dengan beberapa rekrutannya di musim panas, seperti Leroy Sane dan John Stones.

Guardiola bakal memiliki skuat yang menakutkan, jika perkembangan pesat yang diperlihatkan Sterling, juga terjadi pada semua pemain lain. Guardiola dikenal menuntut kesempurnaan, dan dikenal kejam dalam hal memilih pemain yang diinginkannya.

Absennya Joe Hart di Liga Champions, dan laga perdana Premier League menjadi contoh nyata. Di musim debutnya bersama Barcelona, Guardiola pun tak ragu melepas pemain top seperti Deco dan Ronaldinho.

BBC Sport dalam laporannya, menyebut ada inovasi yang terlihat dari permainan Manchester City saat menghadapi Sunderland, dan berlanjut di play off Liga Champions. Lima pemain di lini serang Manchester City (Sergio Aguero, Raheem Sterling, Nolito, Kevin De Bruyne, dan David Silva), membuat pertahanan Steaua Bucharest luluh lantak.

Sports Mail di dalam laporan mereka, menyebut Steaua memang berbeda level dengan Manchester City. Tapi, cara skuat Guardiola membongkar pertahanan mereka, akan membuat rival-rival di Premier League dan Liga Champions memberikan perhatian serius.