Senin, 19 September 2016

Mourinho Minta Pogba Lupakan Status Pemain Termahal Dunia

Mourinho Minta Pogba Lupakan Biaya Transfernya


indolivescore.com - Pelatih Manchester United Jose Mourinho ingin Paul Pogba melupakan biaya transfernya yang disebut-sebut sebesar 89 juta pound (Rp 1,9 triliun). Mourinho meminta Pogba fokus saja pada permainan bersama Iblis Merah.

Selama bermain selama empat pekan Liga Primer Inggris pemain berusia 23 tahun ini belum menunjukkan kontribusi signifikan, tak melepas assist, apalagi mencetak gol.

Meski demikian, Mourinho mengaku mempercayai Pogba. Menurut dia, sangat tidak adil bila terus berbicara tentang biaya transfer gelandang Prancis itu.

"Pemain kelas dunia selalu menjadi pertanyaan, tapi saya ingin Paul melupakan itu," ujar Mourinho kepada BBC Sports, Sabtu (17/9).

Menurutnya, nilai transfer Pogba masih lebih murah daripada pemain MU Denis Law dan Bryan Robson yang ditransfer dari Torino dan West Bromwich Albion, masing-masing pada 1962 dan 1981. Ini jika biaya transfer dibandingkan dengan keuntungan yang dicatatkan klub.

Pada masa lalu, MU bukan tim kaya. Tapi sekarang, dengan pendapatan tahunan 513 juta pound (Rp 8,78 triliun), biaya transfer Pogba menjadi terlihat kecil.

Apapun pernyataan Mourinho, tetap saja Pogba dipertanyakan setelah MU menelan kekalahan beruntun saat bertemu dengan Manchester City dan Feyenoord. Biaya transfer Pogba kembali diusik. Lagi-lagi, Mourinho punya alasan untuk itu.

"Dia kan baru saja bermain di final Piala Eropa, setelah itu pergi berlibur. Sangat normal bila ia mengalami sedikit penurunan. Tapi saya percaya dengan Pogba, karena saya tahu dia adalah pemain yang baik dan memiliki ambisi tinggi sehingga penampilan yang positif itu akan datang secara alami." kata dia menegaskan.

Jan Sykora Jadi Pemain Pencetak Rekor Gol Tercepat Liga Europa

Jan Sykora, Pemecah Rekor Gol Tercepat Liga Europa


indolivescore.com - Rekor gol tercepat sepanjang sejarah Liga Europa akhirnya terpecahkan pada laga antara Qarabag dan Slovan Liberec, di Stadion Dalga Arena, Kamis (15/9/2016) waktu setempat.

Rekor gol tercepat dipecahkan oleh gelandang Republik Ceko milik Liberec, Jan Sykora (22).

Sepak mula pertandingan babak pertama dilakukan oleh Qarabag. Namun, penguasaan bola berpindah secara cepat akibat kesalahan gelandang Qarabag, Miguel Marcos Madera, alias Michel, dalam melakukan operan di tengah lapangan pertandingan.

Bola pun berhasil dikuasai oleh striker Milan Baros. Bola yang digiring mantan pemain Liverpool itu sempat lepas dari kendali, tetapi berhasil dikejar oleh Sykora dan terciptalah gol tercepat tersebut.

Menurut data dari UEFA.com, pada laga itu, Sykora mencetak gol pertama bagi timnya dalam waktu 10,69 detik. Catatan tersebut sedikit lebih cepat dari rekor yang sebelumnya diciptakan oleh striker Sevilla, Vitolo, pada Maret 2015.

Namun, gol cepat Sykora itu gagal mengantarkan Slovan Liberec meraih kemenangan. Skor imbang 2-2 menjadi hasil akhir laga.

Pada menit ke-7, Qarabag sudah berhasil menyamakan kedudukan melalui tandukkan Michel. Pemain asal Spanyol itu berhasil membayar kesalahannya dengan memanfaatkan umpan sepak pojok Dani Quintana.

Liberec sempat unggul kembali pada menit ke-68 berkat gol Baros. Namun, kemenangan yang sudah ada di depan mata harus sirna setelah bek tuan rumah, Rashad Sadiqov, mencetak gol indah pada menit ke-90+4.

Berikut daftar gol tercepat Liga Europa sepanjang masa:

10,69 detik, Jan Sykora (Qarabag 2-2 Slovan Liberec) 15/09/2016

13,21 detik, Vitolo (Villarreal 1-3 Sevilla) 12/03/2015

15,19 detik, Ismael Blanco (AEK Athens 2-2 BATE Borisov) 05/11/2009

16,88 detik, Keita Balde (Ludogorets 3-3 Lazio) 27/02/2014

18,18 detik, Juan Mata (Valencia 3-0 Club Brugge) 25/02/2010

19,19 detik, Sergio Aguero (Manchester City 4-0 Porto) 22/02/2012

Minggu, 18 September 2016

Ini Penyebab Stadion Sepak Bola di Inggris Selalu Dipenuhi Penonton

Mengapa Stadion Sepak Bola di Inggris Selalu Dipenuhi Penonton?


indolivescore.com - Menyenangkan sekali menyaksikan kompetisi sepak bola antarklub level teratas di Inggris, Premier League.

Selain disuguhi pertandingan menarik dan aksi menawan para bintang, suasana di dalam stadion menjadi hiburan tersendiri.

Sangat jarang bangku-bangku di dalam stadion kosong. Stadion hampir selalu penuh dengan para suporter sehingga membuat laga menjadi kian semarak.

Reputasi sebagai liga terpopuler di dunia jelas menjadi daya tarik besar. Bukan hanya orang Inggris, orang-orang dari negeri lain pasti ingin menyaksikan pertandingan Premier League secara langsung.

Selain itu, buah dari Taylor Report yang dirilis pada 1994 juga terlihat. Aturan itu membuat stadion-stadion di Inggris dimodernisasi sehingga nyaman dan aman. Hal itu membuat orang-orang pun semakin senang untuk datang ke stadion menyaksikan pertandingan secara langsung.

Dua faktor itu jelas angat berpengaruh dalam mendatangkan penonton ke dalam stadion-stadion di Inggris. Namun, tanpa kebiasaan menyaksikan laga yang tumbuh subur di masyarakat Inggris, tentu lebih sulit untuk membuat orang mau membuang uang agar datang ke stadion.

Inggris beruntung karena memiliki para suporter yang loyal. Loyalitas itu muncul dari catatan sejarah yang panjang serta kultur khas negerinya.

Sepak bola di Inggris dibesarkan oleh masyarakat kelas pekerja. Mereka mengadopsi olahraga itu sebagai bagian dari diri mereka. Akibatnya, hingga kini sebagian besar pesepak bola maupun penikmat sepak bola di Inggris berasal dari lapisan sosial tersebut.

Kelas pekerja di Inggris secara unik menjadikan dirinya sebagai bagian dari sebuah tim. Itu membuat mereka akan mendukungnya sepenuh hati. Bahkan, bisa dibilang, rasa cinta mereka tidak mengenal syarat apa pun.

Buktinya, lihat saja reaksi suporter Inggris ketika timnya kalah. Mereka tetap memberi aplaus.

Contoh menarik terjadi ketika Leeds United terdegradasi dari Premier League pada akhir musim 2003-04. Para pendukungnya tetap bernyanyi dan mengelu-elukan timnya pada laga terakhir. Reaksi seperti itu bakal sulit ditampilkan di negara lain.

Datang ke stadion merupakan salah satu cara mengekspresikan rasa cinta tak bersyarat para suporter Inggris terhadap tim kesayangannya.

Kini, meski harga tiket terus melambung seiring dengan melejitnya popularitas Premier League, mereka tetap berusaha menonton di stadion dengan menyisihkan uang dari penghasilannya yang pas-pasan untuk membeli tiket.

Kebetulan dukungan penuh para suporter juga disambut baik oleh pihak klub baik manajemen hingga pemain. Hal itu diwujudkan dengan kebiasaan dialog antara klub dengan parasuporter tentang segala hal.

Klub mau melakukannya karena memandang fans adalah bagian dari integral dari mereka.

Sementara itu, pemain merasa diri mereka sebagai bagian dari para suporter. Akibatnya kebanyakan selalu bermain total demi membayar dukungan penuh yang diberikan oleh para penggemar.

Penulis sekaligus mantan pengurus English Football Supporters' Federation, Dave Boyle, merangkum semuanya dalam sebuah penyataan menarik.

Dia mengatakan, “Loyalitas adalah hal terbesar dalam sepak bolaInggris. Anda loyal terhadap sebuah tim dan Anda berharap mereka melakukan hal serupa.”

Dibuang Mourinho, Schweinsteiger Asyik Bermesraan Dengan Istri

Bastian Schweinsteiger tidak terlalu memikirkan kariernya yang terus digantung Jose Mourinho. Terbukti, gelandang Manchester United (MU) itu malah menghabiskan waktunya bermain golf dengan istrinya, Ana Ivanovic.

Ya, nama Schweini kembali tidak tercantum dalam lawatan ke Feyenoord tadi malam. Padahal ia dalam kondisi terbaik setelah pulang membela timnas Jerman dua pekan lalu.

Namun diacuhkan Mou tidak membuat Schweinsteiger bersedih. Dia justru tampak menikmati waktu luangnya bersama sang istri.

Schweinsteiger tertangkap kamera bermain golf di Hale, yang letaknya tidak jauh dari rumahnya. Ia juga nampak tersenyum ketika juru kamera mengabadikannya.

Schweinsteiger dan Ivanovic sendiri baru menikah musim panas lalu di Venice. Keduanya sekarang tinggal di rumah berharga empat juta pounds, di pinggir kota Manchester.

Sejak Mourinho menjadi manajer, Schweinsteiger belum pernah diturunkan ke lapangan. Bahkan Mourinho menyuruh pemain berusia 32 tahun itu berlatih bersama tim cadangan.

Puluhan Pemuda di Papua Dilatih Jadi Pelatih Bola

Sebanyak 50 pemuda-pemudi dari berbagai komunitas di Kota Jayapura dan sekitarnya mendapat latihan sebagai calon pelatih sepak bola oleh Uni Papua Football Community (UPFC) bekerja sama dengan Coaches Across Continents (CAC) yang berkedudukan di Amerika Serikat.

"Pelatihan ini berlangsung selama tiga hari, mulai dari 15-17 September 2016 di lapangan Hamadi dengan instruktur langsung dari CAC, yakni Gabriel Mark Ibrahim dan Calcagni Alicia Marie yang sengaja datang ke Jayapura," kata Humas Uni Papua FC Edward Sitorus di Kota Jayapura, Papua, Kamis.

Menurut dia, tujuan kegiatan itu untuk memberikan metode pelatihan yang benar kepada para pemuda-pemudi yang berasal dari gereja, masjid, dan komunitas lainnya di Jayapura sebagai calon pelatih, tentang bagaimana membina anak-anak usia dini melalui simulasi permainan bola, agar anak-anak tumbuh menjadi generasi yang berkarakter kuat dan mampu mewujudkan cita-cita perdamaian, persahabatan dan kemanusiaan sebagaimana tujuan dari sepak bola sosial itu sendiri.

"Melalui pelatihan CAC ini, diharapkan mereka yang mengikutinya akan kembali kepada komunitasnya dan mengajarkan kepada kelompok anak-anak melalui simulasi permainan bola, tentang bagaimana cara menghadapi persoalan sosial yang terjadi dalam lingkungannya dan bagaimana menjaga diri dari ancaman penyakit sosial, serta mampu menjadi agen perdamaian, persahabatan dan kemanusiaan," katanya.

Metode pelatihannya, lanjut Edwad, akan diberikan dalam bentuk langsung praktek di lapangan sepak bola, sehingga para calon pelatih bisa cepat menangkap ilmu yang diberikan dan dapat mengerti untuk bisa diterapkan dalam komunitasnya masing-masing.

CAC adalah perkumpulan pelatih-pelatih antarbenua yang memberikan pelatihan sepakbola sosial kepada pelatih-pelatih komunitas di berbagai negara berkembang yang bertujuan untuk mengatasi ancaman HIV/AIDS dan persoalan sosial lainnya terhadap anak-anak, melalui simulasi permainan sepak bola.

"Selama lima tahun berturut-turut, Uni Papua FC bekerjasama dengan CAC terus menggelar kegiatan pelatihan ini di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Papua. Diharapkan model pelatihan CAC ini dapat diterapkan di semua komunitas anak, agar ancaman sosial terhadap anak-anak bisa diminimalisir," katanya.

Sementara Perkumpulan Sepak bola Uni Papua atau Uni Papua Football Community adalah Organisasi Sepak bola Sosial di Indonesia yang memiliki komunitas/cabang di seluruh Indonesia.

Hingga kini Uni Papua memiliki 34 komunitas di seluruh Indonesia, mulai dari Jayapura, Sentani, Keerom, Biak, Sorong, Maybrat, Nabire, Mulia Puncak Jaya, Wamena dan Memberamo Tengah.

Lalu, Soe, Lembata, Bali, Salatiga, Landak, Poso, Aceh dan Dumai. Selain itu juga sudah memiliki tiga cabang di luar negeri yaitu Uni Papua Indonesia FC Finlandia dan Uni Papua USA di Philadelphia serta Uni Papua Dili Timor Leste.

Uni Papua mempunyai tujuan sebagai komunitas untuk pendidikan karakter dan pembangunan sosial bagi anak-anak melalui sepak bola. Selain melakukan kampanye sepak bola di level grass-root.

"Uni Papua juga ikut mengkampanyekan perdamaian, persahabatan dan ikut mengambil bagian dalam aksi kemanusiaan melalui sepakbola. Serta mengembangkan sepak bola sebagai salah satu sarana pembinaan national character building," katanya.

FIFA Wacanakan Akan Bubarkan Ajang Ballon d'Or

Ballon d'Or Akan Dibubarkan?


indolivescore.com - Berita mengejutkan muncul dari markas FIFA. Beberapa media besar Eropa melaporkan bahwa FIFA saat ini sedang mempertimbangkan untuk berhenti menyelenggarakan pemberian penghargaan Ballon d'Or.

Presiden FIFA, Gianni Infantino dikabarkan ingin FIFA menyelenggarakan penghargaan sendiri secara independen. Saat ini FIFA bekerjasama dengan majalah asal Prancis, France Football dalam memberikan penghargaan pemain terbaik dunia.

Sebelumnya FIFA dan France Football memiliki penghargaan sendiri untuk memilih pemain terbaik dunia. FIFA punya FIFA World Player of the Year sedangkan France Football punya Ballon d'Or. Kedua penghargaan ini kemudian disatukan pada tahun  2010 dan menjadi award paling bergengsi bagi pemain sepakbola.

Sebelum penyatuan, Ballon d'Or dianggap lebih bergengsi karena sudah ada sejak 1956, meski awalnya hanya mencakup pemain Eropa saja. Pada 2010, FIFA membayar 15 juta euro untuk bisa menyatukan dua penghargaan itu. Namun sekarang kontrak antara FIFA dengan pemegang hak Ballon d'Or saat ini (L'Equipe) sudah berakhir dan belum ada kesepakatan untuk perpanjangan.

Media Inggris melansir bahwa Infantino sudah berusaha mengubah tradisi dengan menggelar gala penghargaan di London untuk memperbaiki hubungan FIFA dengan FA. Biasanya gala penghargaan FIFA selalu digelar di Zurich.

Jika tak tercapai kesepakatan, FIFA tak bisa lagi menggelar penghargaan Ballon d'Or dan kemungkinan akan kembali menggelar FIFA World Player of the Year. Penghargaan ini baru dimulai pada 1991 silam.

MU Jual Wayne Rooney Untuk Datangkan Gareth Bale

MU Siap Jual Wayne Rooney dan Datangkan Gareth Bale


indolivescore.com - Manchester United dikabarkan siap menjual Wayne Rooneypada akhir musim ini. Sebagai gantinya, Gareth Bale akan didatangkan dari Real Madrid.

Pemain 30 tahun tersebut masih punya kontrak di Old Trafford selama dua tahun ke depan. Gaji Rooney di MU saat ini mencapai 300 ribu pounds per pekan. Pada satu kesempatan, ia ingin mengakhiri kariernya sebagai pemain Setan Merah.

Namun menurut kabar yang dilansir The Sun, MU siap melepas kaptennya tersebut pada bursa transfer musim panas mendatang. Dan mereka percaya, tahun depan adalah kesempatan terakhir jika ingin menjual pemain internasional Inggris tersebut.

Dalam laporan tersebut dikatakan terdapat sejumlah klub yang bersedia membeli Rooney, salah satunya adalah klub dari Tiongkok. Selain itu, klub MLS termasuk LA Galaxy, Orlando City dan New York City FC juga tertarik padanya.