Senin, 26 September 2016

Jose Mourinho Akui Pelatih Terburuk Sepanjang Sejarah Sepak Bola

Pelatih Manchester UnitedJose Mourinho secara sarkastik menyebut dirinya sebagai pelatih terburuk dalam sejarah sepak bola.

Mourinho mengatakan demikian sebagai bentuk sindiran atas kritik tajam yang mengalir pada Manchester United.

Meski berhasil memenangi empat laga pada awal musim, Mourinho menjadi sorotan media Inggris lantaran menelan tiga kekalahan pada pekan lalu.

Pelatih Portugal tersebut lantas merespon saat ditanya peluang Claudio Ranieri mempertahankan gelar juara Liga Inggris bersama Leicester City.

"Sangat sulit pertahankan gelar, sejarah mengatakan demikian. Tak banyak klub yang bisa mempertahankan gelar Liga Inggris," ungkap Mourinho seperti dilansir Marca.

Mourinho kemudian menyebut tim-tim yang sukses mempertahankan gelar Liga Inggris selama dua musim beruntun.

"Mereka yang bisa pertahankan gelar ialah Manchester Uniteddan satu tim yang dilatih oleh pelatih terburuk dalam sejarah sepak bola (Chelsea pada 2005-2006)," kata Mourinho.

Luis Suarez Disindir Klub Sepak Bola Wanita Spanyol

Penyerang Barcelona Luis Suarez masih menjadi kontroversi soal komentarnya terhadap pemain Atletico Madrid Filipe Luis.

Kala duel kedua klub di pekan lima Liga Spanyol pada Kamis (22/09/2016), Suarez sempat terlibat bentrok dengan Luis.

Akibatnya kaki Luis terluka dan terlihat bolong.

Namun Suarez tidak suka ketika Luis memposting foto dan video lukanya di media sosial.

Suarez mengatakan: "Sepak bola adalah untuk para lelaki dan hal seperti ini (foto cedera) seharusnya tidak ada di lapangan."

"Bila setiap orang melakukan hal seperti ini itu akan menjadi fotografi sirkus," tambahnya.

Melihat mendengar kata-kata Suarez itu ternyata ada klub sepak bola wanita asal Spanyol yang tersinggung.

Mereka bahkan mengundang Suarez untuk datang ke pertandingan mereka melalui Twitter.

Sambil melampirkan berita dengan judul yang mengutip kalimat Suarez "Sepak bola hanya untuk laki-laki", Santa Teresa mengundang Suarez.

"Kami mengundang @LuisSuarez9 ke pertandingan pada hari Sabtu melawan Betis. Pukul 16.00 di El Vivero! #AupaSanta #LigaIberdrola," tulis akun Twitter Santa Teresa.

Maksud dari undangan ini adalah Santa Teresa ingin menunjukkan pada Suarez bahwa sepak bola juga dimainkan oleh wanita.

4 Pemain Muda Bola Indonesia yang Berpotensi Bela Timnas Negara Lain

Indonesia punya banyak pemain berbakat yang usianya masih belia. Setiap tahunnya, Indonesia bisa memproduksi banyak bakat di dunia sepak bola.

Tanah Papua tak pernah berhenti menciptakan pemain brilian untuk sepak bola Indonesia, seperti Boaz Salossa, Patrich Wanggai, Titus Bonai, hingga Ferinando Pahabol.

Selain Papua, ada beberapa daerah lain di Indonesia yang aktif menciptakan pemain bola. Dari banyak bakat belia yang dimiliki Indonesia, beberapa di antaranya ada yang mendapat ilmu di luar negeri.

Hanya saja, Indonesia terancam kehilangan para bakat belianya itu. Hal tersebut dikarenakan minimnya kebijakan olahraga di negeri ini. Mereka bisa saja memperkuat negara lain karena Indonesia masih kurang memperhatikan para atlet.

Siapa saja bakat belia Indonesia yang mempunyai kemungkinan untuk berganti kewarganegaraan? Simak di halaman selanjutnya:

Andri Syahputra

Dalam dua tahun terakhir, Andri Syahputra menjadi buah bibir di pecinta sepak bola Indonesia. Ketika usianya masih tujuh tahun, dia bermain untuk klub asal Qatar, Al Khor.

Pada musim 2014/15, Andri bisa mencetak 42 gol dari 11 penampilan di Liga Qatar U-9. Namanya pun menjadi headline di berbagai media masa Qatar dan Indonesia.

Di awal tahun ini, Andri membawa Aspire Academy Qatar U-17 menaklukkan klub Spanyol, Celta Vigo U-17 dengan skor 3-1. Dalam pertandingan tersebut, dia mampu mencetak satu gol dan menyumbang satu assists.

"Saya nyaman bermain di sini (Qatar). Premier League (Inggris) dan La Liga (Spanyol) adalah favorit saya. Bermain di Spanyol? Saya harap itu terjadi suatu hari nanti," katanya ketika itu.

Andri yang tinggal di Qatar sejak usia lima tahun pun sempat mengundang tanya mengenai negara yang bakal dibelanya nanti.

"Mereka katakan kalau saya memperkuat Tim Nasional Qatar, saya mengkhianati Indonesia. Lihatlah lebih bijak," kicau Andri di akun Twitter pribadinya.

Abdurrahman Iwan

Selain Andri Syahputra, bocah cilik Indonesia lainnya yang mencicipi kompetisi sepak bola Qatar adalah Abdurrahman Iwan. Pria asli Jawa Barat ini dijuluki sebagai Maradona asal Indonesia.

Iwan sudah berprestasi sejak usia lima tahun. Dia menyabet dua gelar sekaligus dalam Qatar Star League (QSL) U-9 pada 2014/15. Iwan juga pernah menjadi pemain terbaik sekaligus top scorer bersama klubnya, Al Wakrah SC, dengan mengoleksi 42 gol.

Semusim setelahnya, putra dari Iwan Kuswanto itu berhasil mencetak 37 gol dan menyumbang sepuluh assists untuk timnya.

Richie Risnal

Fans cilik Persib Bandung ini memiliki nama Richie Risnal. Dia merupakan salah satu pemain muda Indonesia yang menimba ilmu di akademi sepak bola Belanda, Coerver Coaching Academy dan Bonjasky Academy.

Richie sudah menetap di Belanda sejak kecil. Dia punya bakat yang luar biasa dalam mengolah 'Si Kulit Bundar'.

Sihir Richie dalam menggiring bola membuat mantan bintang Juventus dan Timnas Belanda, Edgar Davids jatuh cinta. Selain jago mengolah bola, Richie rupanya juga handal dalam olahraga seni beladiri.

Khuwailid Mustafa Ibrahim

Ismed Sofyan merupakan pemain asal Aceh yang dikenal di seluruh Indonesia. Kini, ada remaja berusia 15 tahun yang bakal menjadi penerus Ismed Sofyan, yakni Khuwailid Mustafa Ibrahim. Baik Ismed maupun Ibrahim sama-sama bermain di lini pertahanan.

Ibrahim merupakan rekan satu tim Abdurrahman Iwan di Aspire Academy. Pada 31 Desember 2010, dia bersama timnya meraih juara satu 1st AKC Interclub di Qatar dan dia menggondol penghargaan sebagai pemain terbaik.

Ibrahim ternyata sudah masuk proyeksi Timnas Qatar untuk perhelatan Piala Dunia 2022. Meski demikian, dia juga sempat menyatakan kesediannya membela Timnas Indonesia.

"Saya bersedia jika kelak dipanggil membela timnas Indonesia. Tapi saya juga tidak keberatan jika timnas Qatar ingin memakai saya," kata Ibrahim.

Pembenahan Pertahanan MU Harus Jadi Fokus Mourinho

Dua laga terakhir di Premier League mungkin bukan yang patut diingat oleh Manchester United. Dua kekalahan beruntun yang dialami United pun membuat start apik mereka sedikit terganggu.

Setidaknya, United mendapat sedikit penghibur pada tengah pekan ini. Mereka berhasil melaju ke putaran keempat League Cup setelah mengalahkan Northampton--kemenangan pertama mereka dalam empat laga terakhir di semua ajang.

Kini, United akan kembali berfokus untuk berlaga di Premier League. Lawan yang mereka hadapi pun tidak tanggung-tanggung--Leicester City. The Foxes sendiri baru menang atas Burnley pada akhir pekan lalu.

Satu hal yang patut dibenahi Mourinho jelas adalah lini pertahanannya. Kebobolan lima gol dalam dua laga dengan materi pemain berpuluh juta pounds jelas adalah sebuah kesalahan. Terlebih, sejak dulu Mourinho dikenal dengan timnya yang handal dalam bertahan.

Membandingkan statistik antara laga melawan Manchester City dan Watford, terjadi penurunan drastis pada lini pertahanan United. Satu-satunya peningkatan mungkin adalah jumlah intersep yang mereka lakukan di zona pertahanan. Lainnya seperti perebutan kembali bola dan tackle mengalami penurunan.

Secara permainan individu, satu keputusan yang mungkin disesali Mourinho pada laga melawan Watford adalah tidak memainkan Daley Blind. Padahal, bek asal Belanda ini bermain cukup baik pada laga melawan City.

Hal lain yang harus diperbaiki Mourinho adalah ketergantungan timnya akan Marouane Fellaini. Terdengar mengejutkan memang, namun gelandang asal Belgia ini unggul di hampir semua aksi pertahanan secara individu.

Kecuali jumlah intersep dimana ia kalah dari Bailly--namun berada di peringkat kedua bersama Luke Shaw--Fellaini merupakan yang terbaik dalam urusan tackle dan memblok tendangan. Keberadaan Fellaini memang krusial, namun berbahaya untuk kelanjutan tim kedepannya.

Schweinsteiger Tak Masuk dalam Foto Resmi MU

Bastian Schweinsteiger sepertinya sudah tak punya masa depan lagi di Manchester United. Buktinya, dalam sesi foto resmi klub yang dilakukan baru-baru ini, gelandang senior asal Jerman tersebut tak diajak.

Tapi Schweinsteiger tak sendirian. Menurut laporan yang dilansirManchester Evening News, kiper ketiga MU Sam Johnstones juga tak mendapat undangan dalam sesi ambil gambar pemain yang dilakukan pada hari Senin (19/9) kemarin.

Schweinsteiger mulai tersingkir dari tim utama MU menyusul kedatangan Jose Mourinho sebagai pelatih pada awal musim ini menggantikan Louis van Gaal. Klub bermarkas di Old Trafford tersebut dikabarkan ingin segera mendepaknya dari klub.

Schweinsteiger dipaksa berlatih bersama tim U-23 setelah kembali dari Jerman usai menjalani Euro 2016. Hingga sekarang, pemain 32 tahun tersebut belum pernah bermain di semua laga resmi.

Bintang Terminator, Arnold Schwarzenegger Berkunjung ke Barcelona

Pemeran film Terminator, Arnold Schwarzenegger, mengunjungi Barcelona. Kedatangannya pun disambut dengan hangat oleh para pemain Barca.

Schwarzenegger yang pernah menjadi pejabat di California dilaporkan baru saja berkunjung ke Catalunya. Di tengah kesibukannya, ia menyempatkan mampir ke lokasi latihan Barca pada hari Jumat (23/9) waktu setempat.

Pemain Barcelona termasuk Neymar dan Javier Mascherano tak melewatkan momen yang jarang terjadi tersebut: foto bersama.

"Terima kasi atas kunjungan Anda, Schwarzenegger!!! Anda mengatakan, 'Saya akan kembali lagi." Kami harap begitu!!!," tulis akun resmi Barca.

Minggu, 25 September 2016

Tirizi Digne WAGs Baru Barcelona Saat Diwisuda

Kecantikan Tirizi Digne tak kalah dengan kekasih striker BarcelonaLionel Messi, Antonella Roccuzzo atau Shakira, pacar bek sayap Gerard Pique. Tirizi bahkan punya kelebihan lain. Dia adalah sosok wanita haus ilmu dan enggan bergantung nama besar suaminya, bek baru Barcelona, Lucas Digne.

Tirizi bertemu dengan Digne pada usia 16 tahun, saat bek kiri ini membela klub Ligue 1 Lille. Usai menyelesaikan program diplomanya di Fakultas Hukum DEUG, wanita berambut pirang tersebut melanjutkan sekolah ke Sekolah Tinggi Komunikasi EFAP di Paris, tepat saat Digne meneken kontrak dengan Paris Saint-Germain pada 2013.

Tirizi punya hasrat bekerja di media. Saat kuliah di EFAP, dia melamar sebagai mahasiswi magang di stasiun televisi France 2. Kepindahan Digne ke Barcelona lantas tak membuatnya menelantarkan pendidikan karena pada akhirnya, dia ikut diwisuda pada Kamis (22/9/2016).

Pesta kelulusannya ini menguatkan pernyataan Tirizi beberapa waktu lalu bahwa WAGs bukanlah sekumpulan wanita yang hanya mengandalkan kecantikan untuk memikat pesepakbola.  "Kami bukan kumpulan orang bodoh," katanya seperti dikutip Elbalonrosa.

Digne dan Tirizi menikah pada 27 Desember 2014, dan pada Agustus musim panas 2015, keduanya hijrah ke Italia lantaran PSG meminjamkan Digne ke AS Roma. Di sana, model sekaligus penari ini mengikuti program Erasmus dari Uni Eropa yang membuatnya bisa tetap melanjutkan kuliah.

Pada Piala Eropa 2016 lalu, Tirizi aktif mendukung suaminya, bergabung dengan kelompok WAGs Prancis yang dimotori Ludivine Payet. Hanya semusim di Roma, PSG melego Digne ke Barcelona Juli 2016 dengan nilai transfer 16,5 juta euro atau Rp 241 miliar, beberapa hari setelah Piala Eropa usai.