Senin, 03 Oktober 2016

Gol dari Bola Mati Jadi Senjata Pamungkas Baru Barcelona Musim Ini

Barcelona sejak lama dikenal kerap gagal memaksimalkan situasi bola mati. Namun fakta itu berubah semenjak Blaugrana dibesut Luis Enrique.

Barcelona mampu memaksimalkan situasi bola mati untuk menciptakan gol. Terakhir ditunjukkan saat Barcelona menekuk Borussia M'gladbach 2-1 di ajang Liga Champions, Kamis kemarin.

Gol kemenangan Barcelona di laga itu dicetak bek Gerard Pique lewat situasi bola mati. Proses gol yang terus menerus dilatih Lionel Messi dan kawan-kawan.

"Ini adalah proses gol yang terus kami latih. Dan kami kini meraih hasilnya," kata Pique seperti dilansir laman olahraga Spanyol,Marca, Jumat 30 September 2016.

Efektifitas Barcelona memanfaatkan situasi bola mati ditunjukkan musim ini. 20 persen gol Barcelona dicetak lewat situasi ini (tujuh dari total 33 gol yang dicetak).

Dan sosok penting di balik ketajaman Barca ini adalah asisten pelatih Juan Carlos Unzue. "Rencana Juan Carlos berjalan dengan sangat baik," puji pelatih Luis Enrique.

Karier Sepak Bola Jamie Vardy Nyaris Tamat karena Vodka

Jamie Vardy tampil sensasional pada musim 2015/16. Dia membantu Leicester City memenangi Liga Premier Inggris untuk pertama kalinya sepanjang sejarah klub.

Tidak hanya itu, Vardy juga mencatatkan 24 gol sepanjang musim lalu. Jumlah golnya sama dengan yang dicetak bomber Manchester City, Sergio Aguero.

Meski terbilang sangat sukses, Vardy rupanya punya masa-masa suram. Striker berusia 29 tahun tersebut menceritakan masa-masa sulitnya saat baru bergabung dengan Leicester City pada 2012.

Vardy mengakui bahwa dirinya kecanduan minuman keras, vodka, dan penggila permen skittles. Kebiasaan buruknya itu hampir membuat kariernya di dunia sepak bola tamat.

Bahkan, saat mengalami cedera kaki, Vardy terus mengonsumsi vodka dan permen skittles. Ya, vodka telah menghambat pemulihan cederanya.

"Saya suka makan permen skittles yang warna merah dan ungu. Saya tidak suka yang orange, hijau, dan kuning, jadi saya pisahkan permen sesuai warnanya. Dalam sehari bisa 20 kali saya memakan permen itu," ucap Vardy dalam buku otobiografinya, From Nowher.

"Ketika cedera, saya punya tiga liter botol vodka. Jika sedang bosan di rumah, saya menuang vodka ke gelas dan menikmatinya. Vodka itu terasa enak, tapi menghambat penyembuhan cedera dari kaki saya yang mati rasa," katanya menambahkan.

Kebiasaan buruk Vardy diketahui fisioterapi Leicester City, Dave Rennie. Tak mau kariernya berakhir lebih cepat, mantan striker Fleetwood Town itu langsung menghentikan kebiasaan buruknya.

"Saya bermain sembilan laga tanpa mencetak gol dan salah satu staf klub menelusuri penyebab buruknya penampilan saya. Dia (Dave Rennie) melihat otot betis saya robek," kata Vardy.

"Mungkin dia hanya menduga saja. Tapi buktinya di aliran darah saya mengalir vodka. Itu yang membuat kaki saya mati rasa. Namun, akhirnya cedera itu perlahan hilang dan fisik saya kembali bugar," ucapnya mengakhiri.

Akibat kecanduan vodka, fans Leicester City memberikan yel-yel unik kepada sang pemain, yakni Jamie Vardy's Having a Party, Bring Your Vodka and Your Charlie. Yel-yel itu mulai populer sejak 2013.

 

Frustrasi Jadi Alasan Messi Ingin Pensiun Dari Timnas Argentina

Megabintang Timnas Argentina, Lionel Messi, sempat menyatakan keinginannya untuk pensiun dari tugas membela tim nasional negaranya. Messi pun membeberkan rasa frustrasi jadi alasan dirinya menyatakan keinginan tersebut.

Keputusan ingin pensiun disampaikan Messi usai dirinya gagal membawa Timnas Argentina menang atas Cile untuk menjuarai Copa America Centenario beberapa waktu lalu. Itu adalah kegagalan kedua La Albiceleste di ajang Copa America, setelah sebelumnya gagal pada 2015 akibat juga kalah adu penalti dari Cile.

Bahkan apabila dihitung dengan Piala Dunia 2014 saat kalah di final dari Timnas Jerman, itu artinya sudah tiga kali Argentina gagal di final. Alhasil, tiga kegagalan tersebut pun melahirkan rasa kecewa dan frustrasi yang luar biasa dalam diri Messi.

“Itulah yang saya rasakan pada momen tersebut. Segala hal di sekitar saya terasa begitu kacau, karena kami merasakan hal itu, karena melihat bagaimana tim saat itu dan bagaimana cara kami bermain,” ungkap Messi.

“Kami semua ingin menang. Saya sudah berjuang bersama tim dan mimpi saya adalah memenangkan sesuatu. Bisa berada sedekat itu tapi gagal mendapatkannya adalah suatu rasa frustrasi yang besar untuk kami semua,” sambungnya

Tidak Punya Stok Bagus Pelatih Lokal Asal Inggris, Three Lions Incar Arsene Wenger

Legenda Southampton, Matt Le Tissier, menganggap Arsene Wenger sebagai kandidat yang paling cocok untuk menangani timnas Inggris.

Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) naik pitam dan memutuskan untuk memecat Sam Allardyce. Padahal dia baru menangani Inggris selama 67 hari menggantikan Roy Hodgson.

Pasalnya, Allardyce kedapatan tengah membocorkan celah kepada sejumlah pebisnis untuk mengakali peraturan FA terkait status kepemilikan pemain oleh pihak ketiga. Gareth Southgate yang sejatinya menangani Inggris U-21 akhirnya ditunjuk sebagai pelatih sementara.

Beberapa nama suksesor Allardyce muncul, mulai dari Alan Pardew, Glenn Hoddle hingga Steve Bruce. Namun, Le Tissier menganggap bahwa pelatih asli Inggris saat ini tidak ada yang memenuhi kualifikasi dan Wenger dianggap sosok yang paling pas.

“Tidak ada kandidat pelatih Inggris yang luar biasa saat ini. Saya pikir, kami memiliki tiga pilihan pelatih permanen Inggris di Liga Inggris,” kata Le Tissier, seperti dilansir Sky Sports.

“Apakah Anda menginginkan Alan Pardew yang memiliki rekor manajemen tak menentu? Kemudian Eddie Howe yang saya nilai masih terlalu dini dan Sean Dyche dengan pengalaman hanya dua musim melatih di Liga Inggris,” lanjutnya.

“Anda melihat opsi pelatih yang tidak memiliki klub saat ini. Steve Bruce, Alan Shearer dan Glenn Hoddle,” tandas Le Tissier.

‘Saya pikir, jika mereka bisa mendapatkan Wenger, saya akan gembira. Saya lebih memilih pelatih asli Inggris, tetapi jika tidak bisa mendapatkan sosok dengan pengalaman yang sesuai, dia (Wenger) akan menjadi pilihan saya,” paparnya.

“Mungkin dia akan meninggalkan Arsenal atau menggunakan tawaran melatih Inggris untuk menegosiasikan kontrak yang lebih lama bersama Gunners,” ujar Le Tissier.

Toni Kroos Diperebutkan 2 Klub Papan Atas Liga Inggris

Manchester United siap bertarung dengan Manchester Cityuntuk mendapatkan tanda tangan pemain tengah Real Madrid, Toni Kroos.

Hal tersebut sesuai dengan laporan yang belum lama ini diturunkan olehEl Chiringuito, yang mengatakan bahwa kedua klub Inggris sama-sama tertarik untuk meminang bintang Los Blancos.

Jurnalis Pipe Estrada mengatakan di acara TV tersebut: "Perang di antara dua manajer yang punya prestise Internasional, Guardiola dan Mourinho, untuk seorang pemain, pemain dari Real Madrid: Toni Kroos."

"Kedua manajer percaya bahwa ia mungkin akan menjadi kunci bagi masa depan, karena posisinya secara taktis di atas lapangan dan karena ia juga amat vital untuk menentukan kelanjutan proyek mereka."

Kroos sendiri didatangkan oleh Madrid dari Bayern Munchen, yang kala itu masih diasuh oleh Josep Guardiola, usai sang gelandang membawa Jerman menjadi juara Piala Dunia 2014 di Brasil.

Minggu, 02 Oktober 2016

Clarisse Juliette, Pacar Alex Iwobi yang Juga Tengah Menarik Perhatian

Gelandang muda Arsenal, Alex Iwobi sedang jadi pembicaraan belakangan ini. Itu karena performa gemilangnya dalam beberapa laga bersama The Gunners.

Iwobi belakangan kerap menjadi pilihan utama Manajer Arsenal, Arsene Wenger untuk posisi sayap kanan. Berkatnya, Alexis Sanchez kini bermain sebagai striker di tengah. Iwobi pun secara tidak langsung menggeser tempat Olivier Giroud yang kini lebih akrab berada di bangku cadangan.

Di balik performa brilian itu, ternyata ada sosok wanita cantik seperti Clarisse Juliette yang setia mendukung Iwobi. Ya, wanita berdarah Amerika Latin dan Eropa ini merupakan pacar Iwobi.

Tak seperti Wag's kebanyakan, wajah Clarissememang belum banyak terekspos media. Namun itu bukan berarti kecantikan Clarisse kalah dari wag's lainnya. Rajahan tato di kedua lengannya pun menambah keseksian Clarisse. Clarisse memiliki kulit kecoklatan dengan rambut panjang terurai. Dilihat dari instagram, Clarisse sepertinya tidak berprofesi sebagai model seperti lazimnya wag's. Ia hanya sering berfoto selfie baik sendiri atau dengan sang kekasih.

Baru-baru ini, wajah Clarisse mulai terekspos media setelah ia ditugasi sang pacar membacakan rating FIFA 17 untuk Iwobi. Video tersebut diunggah Iwobi ke akun instagramnya @alexanderiwobi.

Dalam video tersebut, Clarisse terlihat seksi dengan mengenakan dress putih sembari memegang papan yang berisi rating FIFA 17 milik Iwobi. "Dia mencoba, dia sukses," tulis Iwobi.

clarisse-juliette-pacar-alex-iwobi-yang-juga-tengah-menarik-perhatian clarisse-juliette-pacar-alex-iwobi-yang-juga-tengah-menarik-perhatian1 clarisse-juliette-pacar-alex-iwobi-yang-juga-tengah-menarik-perhatian2

Berikut Daftar Lengkap Pemain Muda yang Masuk Nominasi Golden Boy 2016

Marco Asensio, Gianluigi Donnarumma dan Marcus Rashford semuanya sama-sama masuk nominasi untuk memenangkan penghargaan Golden Boy Award 2016.

Acara penghargaan tahunan bagi para pemain muda di bawah usia 21 tahun tersebut digagas oleh media ternama Italia, Tuttosport. Acara penghargaan ini dimulai pada tahun 2003 lalu.

Pemenang penghargaan ini dipilih melalui voting yang dilakukan oleh para jurnalis sepak bola di seluruh dunia. Mereka memilih pemain muda mana yang penampilannya paling mentereng di sepanjang tahun tersebut di Eropa.

Tahun ini, Asensio yang bermain bagi Real Madrid, Donnarumma yang bermain bagi AC Milan dan Rashford dari Manchester United ikut masuk dalam nominasi tersebut. Selain ketiga tersebut, ada pula nama-nama seperti gelandang milik Bayern Munchen Renato Sanches dan gelandang Tottenham Delle Alli.

Tahun lalu penghargaan ini dimenangkan oleh Anthony Martial. Sebelumnya, gelar ini juga pernah dimenangkan oleh Paul Pogba (2013), Raheem Sterling (2014) dan Lionel Messi (2005).

Berikut daftar lengkap pemain muda yang masuk nominasi penghargaan tersebut.

Dele Alli (Tottenham), Marco Asensio (Real Madrid), Leon Bailey (Genk), Riechedly Bazoer (Ajax), Gabriel Boschilia (Monaco), Julian Brandt (Leverkusen), Carlos Fernandez (Sevilla), Andreas Christensen (Borussia Monchengladbach), Kingsley Coman (Bayern Munchen), Ante Coric (Dinamo Zagreb), Amadou Diawara (Napoli), Mahmoud Dahoud (Borussia Monchengladbach), Danilo Barbosa (Benfica), Moussa Dembele (Celtic), Ousmane Dembele (Dortmund), Gianluigi Donnarumma (AC Milan), Breel Embolo (Schalke), Gabriel Barbosa (Inter), Aleksandr Golovin (CSKA Moscow), Goncalo Guedes (Benfica),  Demarai Gray (Leicester City), Marko Grujic (Liverpool), Alen Halilovic (Hamburg), Kelechi Iheanacho (Manchester City), Alex Iwobi (Arsenal), Viktor Kovalenko (Shakhtar Donetsk), Ruben Loftus-Cheek (Chelsea), Lucas Hernandez (Atletico Madrid), Emanuel Mammana (Lyon), Nathan (Vitesse), Olivier Ntcham (Genoa), Marcus Rashford (Manchester United), Renato Sanches (Bayern Munich), Jairo Riedewald (Ajax), Ruben Neves (Porto), Tonny Sanabria (Betis), Leroy Sane (Manchester City), Jonathan Tah (Bayer Leverkusen), Youri Tielemans (Anderlecht), Almamy Toure (AS Monaco).