Selasa, 18 Oktober 2016

Ini Syarat Napoli Jika Ingin Torehkan Sejarah Sehebat Juventus

Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis, mengakui bahwa klubnya memang tak memiliki sejarah sehebat Juventus, namun meyakini Il Partenopei dapat menjuarai Serie A jika dapatkan suntikan dana segar.


Il Partenopei adalah pesaing utama Bianconeri dalam perebutan gelar Scudetto selama beberapa musim terakhir, namun hasil akhir di setiap musim selalu sama, yaitu Juventus yang keluar sebagai juara Serie A.

Pelatih Maurizio Sarri menjelaskan bahwa Si Nyonya Tua sudah berbeda level dengan klub-klub Serie A lainnya dan kini sang Presiden klub membicarakan hal ini bersama dengannya dalam konferensi pers sebelum laga kontra AS Roma, Sabtu (15/10) ini.

"Kata-kata dari Sarri harus diartikan dalam konteks yang benar," ujar De Laurentiis, dikutip dari Football Italia. "Juventus sudah bersama (pemilik) keluarga Agnelii selama beberapa dekade, Juve memiliki Maserati, Fiat, Ferrari dan sejarah selama seabad di dunia sepak bola."

"Kami bukanlah pewaris Napoli, saya membeli Napoli saat klub ini berlaga di Serie C. Ini seakan mengangkat anak dan tujuh tahun kemudian kami berada di kompetisi Eropa. Kini semua orang berbicara tentang Napoli dan klub Diego Maradona, seakan ada koneksi di antara kami, padahal tidak sama sekali pada saat ini."

"Kami tak memiliki sejarah seperti Juventus, namun citra Napoli sudah kuat sebab warga kota Naples adalah protagonis sejati di Italia."

"Di dunia sepak bola, kami memiliki dua trofi Scudetto dan pemain terbaik sepanjang sejarah (Maradona), tanpa (mantan Presiden) Carrado Ferlaino, apa yang akan kita bicarakan tentang Napoli saat ini?"

"Membicarakan Scudetto adalah kebiasaan di sini, kami harapkan dapat memenangkannya namun jika anda memenangkan satu dan kemudian tidak memenangkan apapun hingga 10 tahun berikutnya, apa yang berubah? Beri saya pendapatan lebih banyak 100 juta euro dan kami akan memenangkannya."

Roberto Mancini Akan Susul Balotelli ke Liga Prancis?

Bergabungnya Balotelli ke klub Prancis, Nice membuat liga Negeri Kota Mode tersebut tengah mendapatkan perhatian lebih dalam beberapa waktu belakangan ini.

Setelah Nice, kini sebuah kabar cukup mengejutkan dari klub rivalnya, Marseille. Klub juara Liga Champions musim 1992/93 tersebut dikabarkan tengah mengincar pelatih asal Italia, Roberto Mancini untuk jadi pelatih anyar mereka musim ini.

Dilansir Football-Italia, Marseille tengah menjajaki kemungkinan untuk mendatangkan Mancini guna menggantikan posisi Franck Passi, yang pada musim sebelumnya hanyalah berposisi sebagai asisten pelatih.

Mancini saat ini memang tengah menganggur usai dipecat Inter Milan pada bulan Agustus silam.

Selain Marseille, nama Mancini saat ini tengah gencar diisukan akan menjadi pelatih baru tim nasional Inggris guna menggantikan posisi Sam Allardyce yang dilengserkan FA akibat tersandung kasus transfer pemain.

Messi Kembali Cetak Gol, Fans Barcelona Berpesta Di Twitter

Lionel Messi turut menyumbang satu gol dalam kemenangan telak 4-0 Barcelona atas Deportivo La Coruna pada lanjutan La Liga jornada ke-8 yang digelar pada Sabtu (15/10).

Pada pertandingan ini juga menjadi harinya seorang Rafinha, karena ia mampu menciptakan brace alias dua gol. Torehan Rafinha itu diciptakan pada menit ke-21 dan 36. Satu gol lainnya diciptakan oleh Luis Suarez.

Bagi Messi, bisa dibilang ini adalah momen yang cukup mengesankan. Betapa tidak, pemain berjuluk La Pulga itu mencetak gol setelah 180 detik masuk ke arena laga. Ini juga merupakan laga comeback Messi setelah sebelumnya absen dalam beberapa laga akibat cedera otot paha.

Hasil ini membuat Barca kini bercokol di peringkat kedua sementara dengan torehan 16 poin. Barca hanya berselisih satu poin saja dengan pemuncak klasemen Sevilla, yang berhasil menang tipis 3-2 atas Leganes.

Namun duo raksasa Madrid, yakni Atletico dan El Real, bisa saja menggusur posisi Sevilla dan Barca jika mampu mengatasi lawan masing-masing.

Berikut beberapa komentar fans Barca atas gol yang di cetak oleh Messi

Senin, 17 Oktober 2016

Deretan Pelatih Pemegang Rekor yang Sering Kalah di Premier League

Berikut daftar pemegang rekor Kemenangan Terburuk di Premier League

5. Billy Davies melatih Derby County pada musim 2007-08 dengan persentase kemenangan 7.1%, hanya meraih satu kemenangan dari 14 pertandingan Liga Premier Inggris musim itu.

4. Steve Wigley melatih Southampton musim 2004-05 dengan persentase kemenangan 7.1%. Menang atas Portsmouth menjadi satu-satunya kemenangan dari 14 partai yang dijalani.

3. Mick McCarthy menukangi Sunderland musim 2005-06 dengan memenangi 2 pertandingan dari 28 partai dan kalah 22 kali.

2. Terry Connor menggantikan Mick McCarthy di tim utama Wolverhampton pada Februari 2012 dan tanpa meraih kemenangan satupun dari 13 pertandingan.

1. Paul Jewell menggantikan Billy Davies melatih Derby County pada November 2007. Jewell tak satupun meraih kemenangan dari 24 partai dan hanya meraih lima angka di akhir musim.

Liga Sepak Bola Thailand Ditiadakan Untuk Menghormati Wafat Raja Bhumibol

Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) memutuskan untuk mengakhiri kompetisi, baik sepak bola atau futsal. Keputusan dibuat untuk menghormati kepedihan menyusul wafatnya sang raja, Bhumibol Adulyadej.

Bhumibol Adulyadej meninggal dunia Kamis (13/10), dalam usia 88 tahun. Raja yang sangat dihormati di Thailand, kondisinya memang memburuk dalam beberapa tahun terakhir.

Selain sepak bola, hiburan, dan rekreasi lain juga distop sebagai tanda berkabung. Klasemen terbaru sebelum kompetisi diakhiri saat klub baru menjalankan 30-31 laga dari total 34 pertandingan pun menjadi patokan.

Muangthong United diputuskan menjadi juara Thai Premier League (TPL) 2016 setelah mengoleksi 80 poin dari 31 pertandingan, sementara Army United, Chainat Hornbill, BBCU terdegradasi ke kasta kedua, League Division 1.

Thai Honda, Ubon UMT, dan Port FC naik tingkat ke TPL setelah masing-masing berada di tempat pertama, kedua, dan ketiga League Division 1.

Final Piala Liga antara Muangthong United melawan Burriram United juga ditiadakan dan akan diundi. Sementara semifinal Piala FA, yakni Ratchaburi, Sukhothai, Chonburi and Chainat akan diundi untuk mendapat jatah pra-kualifikasi Liga Champions Asia 2017.

Selain itu, FAT kabarnya memutuskan timnas Thailand tak bertanding di Thailand. Sesuai jadwal, timnas Thailand akan beruji coba melawan Iran dan melawan Australia di lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2018 putaran ketiga pada 15 November.

FAT sudah berdiskusi dengan AFC dan FIFA agar Thailand dijamu Australia lebih dulu. Di samping itu, timnas Thailand dilaporkan direncanakan tampil di tempat netral jika lolos semifinal Piala AFF 2016, yang digelar dengan sistem kandang dan tandang.

Guardiola Sangat Terobsesi Dengan Taktik Possession Football

Mantan playmaker Barcelona, Xavi, menyebut Josep Guardiola sebagai seorang pelatih yang terobsesi dengan taktik possession football.

Pelatih asal Spanyol tersebut adalah salah satu pelatih terbaik di dunia saat ini. Ia sukses besar di Barcelona dan juga bersama Bayern Munchen. Bahkan banyak pelatih yang kemudian mengadopsi taktiknya, khususnya saat masih di Barca.

Gaya main itu kini ia usung juga ke Inggris saat menangani Manchester City. Dan skuat City pun tampil beda ketimbang sebelum-sebelumnya. Selain lebih solid, mereka dominan dalam menguasai bola dan haus gol saat menyerang.

Xavi lantas angkat bicara tentang taktik andalan pelatih berusia 45 tahun tersebut. Ia menyebut Guardiola terobsesi dengan taktik tersebut.

"Semangatnya untuk sepak bola, mentalitas, gayanya, semuanya baik tentang bekerja dengan Pep Guardiola, ia benar-benar salah satu pelatih terbaik saat ini," pujinya seperti dilansir Soccerway.

"Ia obsesif tentang gaya mainnya. Ia sangat memercayai taktik itu. Ia selalu ingin menguasai bola, ia memiliki pemahaman tentang permainan ini dan ia mentransfer hal itu pada para pemainnya," ujar Xavi.

N'Golo Kante Jadi Tidak Berkembang Selama Berseragam Chelsea

Mantan pelatih Tottenham Hotspur, Harry Redknapp, menilai gelandang baru Chelsea, N’Golo Kante, tidak berkembang sejak diboyong ke Stamford Bridge dari Leicester City pada bursa transfer musim panas 2016.

Kante diboyong The Blues –julukan Chelsea– dengan nilai transfer mencapai 35,8 juta euro atau sekira Rp514 miliar. Angka tersebut menjadikan Kante sebagai pembelian termahal ketiga Chelsea pada bursa transfer musim panas lalu.

Namun sayang, angka fantastis tersebut tidak berbanding lurus dengan performa Kante di The Blues. Redknapp menyatakan bahwa Kante harus segera memperbaiki performanya untuk membuktikan dia pantas berada di Chelsea.

“Leicester merasakan kehilangan yang besar saat N’Golo Kante pergi. Namun saya tidak yakin dia telah berkembang di Chelsea. Dia bagaikan ikan besar di kolam yang kecil pada musim lalu, tetapi hal tersebut tidak terlihat semenjak dia berada di London,” tutur Redknapp, mengutip dari Squawka, Jumat (14/10/2016).

“Chelsea memiliki lebih banyak target jadi tugas yang dijalani juga lebih keras. Dia datang dari tempat yang tidak diketahui dan menjadi bintang di Leicester. Namun dia berada di salah satu klub besar Eropa saat ini,” tandasnya