Leicester City benar-benar harus segera bangkit dari keterpurukan jika tidak ingin terdegradasi musim ini. Memasuki pekan ke 11 lig inggris musim ini, Si Rubah sang juara bertahan tak kunjung juga membaik dan membuktikan jika mereka adalah sang juara pada musim lalu.
Pada pertandingan kala mereka menghadapi WBA pada akhir pekan lalu, mereka harus takluk dikandang sendiri dengan skor tipis 1-2.Dengan kekalahan tersebut membuat mereka saat ini menghuni 14 tangga klasemen sementara liga inggris dan itu membuat mereka sangat dekat dengan zona merah degradasi.
Menelusuri sejak awal musim ini, mereka memang sangat sulit untuk bergerak dan terseok-seok dalam beberapa pertandingan dan mengalami kekalahan demi kekalahan yang menyakitkan bagi mereka padahal tidak pada musim lalu dimana mereka hanya mengalami tiga kali kekalahan saja dan meraih juara dengan dengan bangga dan indah.
Meski musim ini masih panjang untuk memprediksikan hal yang semacam itu, namun dengan penampilan Jamie Vardy dkk jika dilhat saat ini tentunya kita dapat mengambil keputusan mereka bisa saja menghilang dari ranah liga inggris ini dan turun kasta kedua jika mereka tak buru-buru bangkit dan memperbaiki apa yang menjadi kesalahn dan tim yang membuat mereka kalah saing dari tim papan atas saat ini.
Meski redup dikompetisi domestic, Leicester masih punya harapan di kompetisi eropa dimana mereka masih menjadi tim yang tak terkalahkan dalam lima pertandingan fase group dan melaju dengan baik ke 16 besar dan ini merupakan sejarah bagi klub kecil seperti Leicester ini.
Jika melihat sejarah liga inggris sebelumnya dimana ada klub yang menjuarai liga namun harus terdegradasi musim selanjutnya dan itu terjadi pada tahun 19837 yaitu Manchester City dimana mereka juara pada musim itu namun harus rela out dari liga utama ke kasta kedua diranah inggris ini.
Mampukan si rubah kecil yang pada musim lalu berlari begitu kencang hingga meraih juara pada musim lalu untuk bisa tampil seperti saat itu dan memetika hasil yang positif pada pertandingan berikutnya. Kita tunggu saja aksi si rubah Leicester City dalam memberikan penampilan terbaik mereka untuk bersaing dipapan atas dan menimal tak menjadi klub yang harus menghilang dari persaingan etat liga inggris inggris musim berikutnya.
Sabtu, 12 November 2016
Leicester City, Mulai Kehilangan Muka Di Ranah Sepak Bola Inggris
Jumat, 11 November 2016
Gareth Bale Dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Wales Untuk Keenam Kalinya
Gelar Pemain Terbaik Wales tahun ini masih menjadi milik Gareth Bale. Untuk keenam kali dalam karier profesionalnya, Bale meraih penghargaan tersebut.
Bale menerima penghargaan tersebut dalam acara penghargaan Asosiasi Sepakbola Wales (FAW) 2016, Selasa (8/11/2016) malam. Ini adalah kali keenam atau yang keempat secara beruntun Bale menerima penghargaan serupa setelah tahun 2010, 2011, 2013, 2014, dan 2015.
Tahun 2016 memang penuh kesuksesan bagi Bale. Dia berhasil membawa Wales -- yang berstatus debutan -- melaju hingga semifinal Piala Eropa 2016. Dia juga memenangi titel Liga Champions keduanya bersama Real Madrid.
Bale telah mengemas 25 gol dalam 64 penampilan bersama timnas Wales. Dia hanya butuh tiga gol lagi untuk menyamai rekor Ian Rush sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa The Dragons.
Joe Allen membawa pulang dua penghargaan dari acara yang sama. Gelandang Stoke City itu terpilih sebagai pemain terbaik pilihan sesama pemain dan pemain terbaik pilihan fans. Allen tampil impresif di Piala Eropa dan masuk ke dalam team of the tournament.
Gelar Pemain Muda Wales Terbaik jatuh ke tangan Ethan Ampadu, pemain Exeter yang sekarang baru berumur 16 tahun. Sementara itu, manajer Chris Coleman mendapatkan penghargaan spesial dari FAW atas keberhasilannya mengantarkan Wales ke semifinal Piala Eropa 2016.
Luis Suarez Sengaja Mencari Kartu Kuning Demi Main di Laga El Clasico
Suarez Sengaja Dikartu Kuning Demi Main di Laga El Clasico. Pemain Striker FC Barcelona Luis Suarez menyebut kartu kuning yang dia peroleh dalam laga berhadapan dengan tuan rumah Sevilla justru baik untuk diri nya. Dengan begitu, Luis Suarez dipastikan main pada Laga ketat di El Clasico. Luis Suarez mendapatkan kartu kuning di menit ke-89 ketika Timnya, Barcelona meraih kemenangan penting di kandang Sevilla, wasit menilai striker Barcelona itu memprotes keputusannya di nilai secara berlebihan.
Kartu kuning ini merupakan yang kelima yang diperoleh Luis Suarez, artinya dia akan absen pada laga Barcelona saat melawan Malaga. Namun begitu, Luis Suarez malah terhindar dari kemungkinan absen pada laga yang lebih penting yakni saat Barcelona bertandang ke kandang Real Sociedad dan menjamu Real Madrid di pertandingan big match El Clasico.
Bakal menjalani hukuman larangan main kontra Malaga, Luis Suarez akan dalam keadaan bersih setelah itu. Sementara itu jika dia baru mendapat kartu kuning kelima ketika berhadapan dengan Malaga, eks penyerang Ajax Amsterdam serta Liverpool itu bakal absen ketika berhadapan dengan Real Sociedad. Bahkan bisa absen di El Clasico jika kartu kuning dia dapat di laga dengan Real Sociedad.
“Hukuman akumulasi kartu bagus karena untuk pertandingan sulit menghadapi Real Sociedad dan Real Madrid saya akan dalam kondisi bersih (kartu kuning),” ungkap Suarez di akun Twitter FC Barcelona.
Laga dengan Malaga akan dilangsungkan pada 19 November 2016, atau sehabis jeda internasional di akhir pekan ini. Sementara itu duel dengan Real Sociedad akan digelar pada hari seminggu setelahnya (27/11/2016), dan big match El Clasico pada 3 Desember 2016.
Mulia, Legenda MU ini Sumbang Tim Sepakbola Tunarungu Ratusan Juta Rupiah
Mantan pemain Manchester United, Gary Neville menyumbangkan uang sebesar £20,000 (sekitar, Rp344 juta), untuk membantu tim sepakbola tunarungu untuk mengikuti turnamen Deaflympics di Turki 2017 mendatang. Tim sepakbola tunarungu laki-laki dan wanita, ini sedang dalam masalah.
Mereka harus bisa menyediakan uang sejumlah £17,750 (sekitar Rp285 juta) untuk deposit. Uang tersebut paling lambat diserahkan pada Desember mendatang.
BBC melaporkan, kapten sepakbola perempuan Inggris Raya, Claire Stancliffe menyampaikan apa yang sedang dialami melalui akun Twitternya. Tim tuli tersebut tidak mendapatkan dana dari pemerintah atau dari badan sepakbola lainnya.
"Kamu tidak tahu, bagaimana ini sangat penting bagi saya dan tim. Selama sembilan tahun sejak saya membuat debut internasional, saya selalu melakukan penggalangan dana, untuk mewakili negara saya. Kami membayar sendiri latihan kami. Kadang-kadang saya merasa lelah, dan ingin menyerah," tulis Stancliffe di akun media sosialnya.
Tim tunarungu tersebut juga masih membutuhkan dana sebesar £125.000 (sekitar Rp201 juta) sebagai persiapan tim. Selain itu, uang tersebut juga akan digunakan untuk biaya naik pesawat dan hotel.
Pada turnamen tahun lalu, prestasi tim sepakbola wanita mendapatkan medali perunggu. Sedangkan tim pria berada di peringkat ketujuh.
Mourinho Didesak Cuci Gudang dan Jual 8 Pemain MU Berikut ini
Manajer Manchester United (MU) didesak untuk membuang setidaknya delapan pemain pada bursa transfer Januari nanti. Ini jika MU ingin jadi salah satu tim yang disegani lagi.Musim ini, MU memang kelebihan pemain. Mourinho pun tak biasanya punya skuat yang gendut tidak seperti kala menangani Chelsea, Inter Milan dan Real Madrid.
Mourinho awalnya ingin antisipasi jadwal MU di Liga Europa. Namun eks Southampton, Matt Le Tissier berharap manajer MU itu coret beberapa pemainnya di Januari nanti.
Beberapa pemain dinilai legenda Liga inggris ini tak pantas main di MU. Siapa saja mereka?
"Saya pikir MU bisa lepas Phil Jones. Dia terlalu mudah cedera. Marcus Rojo tak punya kualitas yang dibutuhkan MU untuk seorang bek," katanya seperti dikutip Mirror.
Le Tissier juga menyebut Matteo Darmian kurang layak dan tak sesuai dengan harga yang sudah dibawanya kala dibeli MU. Yang mengejutkan, dia juga menyebut Ashley Young harus didepak pula.
"Marouane Fellaini tak masuk hitungan. Morgan Schneiderlin bagus saat di Southampton, tapi tidak di MU. Saya sempat bingung saat MU beli Bastian Schweinsteiger. MU tak butuh pemain yang gampang cedera, bukan berarti dia tidak bagus," katanya.
"Saya pikir Memphis Depay belum cocok di sini. Ini waktunya bagi dia untuk hengkang."
Sejak awal musim, MU memang digadang-gadang bakal melepas beberapa pemain. Faktanya, beberapa pemain masih dipertahankan Mourinho.
Brasil vs Argentina Berakhir Dengan Skor 3-0, Neymar Ungguli Messi
Brasil sukses menghancurkan Argentina dengan skor telak 3-0 pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2018 yang berlangsung di Stadion Governador, Jumat (11/11/2016) pagi WIB. Brasil unggul lewat gol Philippe Coutinho, Neymar, dan Paulinho.
Bermain di kandang sendiri, Brasil harus meladeni perlawanan sengit dari Argentina di menit-menit awal. Kedua tim saling serang untuk mencetak gol lebih dahulu.
Argentina membuka peluang di menit ke-22 lewat tembakan Biglia. Namun tembakan kerasnya mampu ditepis Alisson.
Kegagalan ini harus dibayar mahal karena Brasil sukses unggul terlebih dahulu di menit ke-25. Mendapatkan umpan dari Neymar di luar kotak penalti, Philippe Coutinho lepas tembakan melengkung yang sulit dijangkau kiper Argentina Sergio Romero. Skor pun berubah 1-0 untuk Brasil.
Laga ini sepertinya dimenangkan Neymar ketimbang Lionel Messi. Striker Barcelona ini lebih mengancam dan tampil jauh lebih bagus ketimbang kompatriotnya di Barcelona itu.
Terbukti, Neymar sukses menambah skor menjadi 2-0 di menit injury time babak pertama. Memanfaatkan umpan terobosan Gabriel, Neymar melepas tembakan menyusur tanah yang tak bisa dihadang Romero.
Skor 2-0 untuk Brasil tandai berakhirnya babak pertama.
Di babak kedua, Argentina coba tambah kekuatan lini serang dengan memasukkan Sergio Aguero gantikan Enzo Perez. Namun ini tak membawa perubahan banyak.
Neymar malah makin menggila. Di menit ke-48, dia mengirim umpan silang kepada Gabriel. Namun tembakan striker Inter Milan itu masih melebar.
Di menit ke-54, tanpa diduga Paulinho sukses menerobos ke pertahanan Argentina. Untung tembakan bek PSG itu bisa dihalau Mascherano.
Namun di menit ke-58, Brasil sukses tambah gol lewat Paulinho. Manfaatkan umpan terobosan Renato, Paulinho tak sia-siakan kesempatan untuk mengubah skor menjadi 3-0.
Pertahanan Argentina sangat buruk sehingga Albiceleste nyaris kebobolan gol keempat. Untung saja tekel Zabaleta mampu hentikan laju Neymar di menit ke-68.
Di menit ke-70, Argentina dapat kesempatan untuk cetak gol lewat tendangan bebas. Ini didapatkan setelah Aguero dijatuhkan Miranda di luar kotak penalti.
Namun tembakan Lionel Messi terlalu mudah diantisipasi Allison. Di menit ke-79, Brasil kembali mengancam lewat Neymar. Sukses kecoh Romero, sayang kontrol bola Neymar terlalu buruk sehingga gagal cetak gol.
Skor 3-0 bertahan hingga peluit akhir dibunyikan.
Susunan Pemain:
Brazil (4-3-3): Alisson; Alves, Marquinhos, Miranda/Thiago Silva (87), Marcelo; Paulinho, Fernandinho, Renato; Coutinho/Costa (85), Neymar, Gabriel/Firmino (82)
Argentina (4-4-2): Romero; Zabaleta, Otamendi, Funes Mori, Mas; Perez/Aguero (46), Biglia, Mascherano, Di Maria/Correa (71); Messi, Higuain.
Gareth Southgate Akan Segera Jadi Manajer Permanen Timnas Inggris
Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) dikabarkan siap mengumumkan Gareth Southgate sebagai manajer permanen Inggris setelah dua pertandingan internasional mendatang.
Seperti dilansir Telegraph, Southgate tampaknya segera diangkat menjadi manajer permanen tim nasional Inggris menggantikan Sam Allardyce. Southgate akan memimpin Inggris untuk menghadapi Skotlandia dan Spanyol di jeda internasional kali ini. Pengumuman tersebut diperkirakan akan muncul setelah mereka menghadapi La Furia Roja.
Surat kabar itu mengklaim bahwa FA memilih untuk mengangkat Southgate sebagai manajer permanen Inggris dengan menyisihkan kandidat lain seperti Eddie Howe, Steve Bruce, dan Roberto Mancini.
Mantan manajer Middlesbrough itu dipilih sebagai manajer sementara Inggris pada bulan September lalu, menyusul pemecatan sensasional Allardyce. Dengan strateginya, Southgate mampu membawa Inggris meraih kemenangan melawan Malta dan bermain imbang melawan Slovenia bulan lalu di kualifikasi Piala Dunia 2018. FA dikabarkan terkesan dengan cara Southgate menjalani perannya.
Keputusan Southgate untuk mencadangkan kapten Wayne Rooney dalam pertandingan melawan Slovenia khususnya, dan beberapa keputusannya setelah itu, dikabarkan meninggalkan kesan positif bagi Asosiasi Sepakbola Inggris.