AC Milan, dikabarkan Calciomercato, Sabtu (12/11/2016), berniat memboyong bintang Leicester City, Riyad Mahrez, pada bursa transfer musim panas 2017. Mahrez menjadi pemain kedua yang diincar AC Milan setelah gelandang Chelsea, Cesc Fabregas.
Nama Riyad Mahrez mencuat setelah mengantarkan Leicester City keluar sebagai juara Premier League 2015-2016. Pada musim tersebut, Riyad Mahrez menorehkan 18 gol dan 10 assist dalam 39 pertandingan.
Performa impresif itu pun membuat Riyad Mahrez mendapat kontrak baru hingga Juni 2020. Meski begitu, pada musim panas 2016, beberapa klub Eropa, termasuk Arsenal dan Barcelona, dikabarkan tertarik merekrut pemain asal Aljazair tersebut.
Kini, AC Milan juga berupaya meramaikan persaingan memperebutkan sang pemain. Menurut Calciomercato, AC Milan bahkan sudah menghubungi pihak Leicester City untuk menanyakan peluang merekrut Riyad Mahrez.
Hanya saja, AC Milan harus menunggu hingga bursa transfer musim panas 2017, karena Leicester City ditengarai tidak akan menjual sang pemain pada Januari mendatang.
[Riyad Mahrez](2574145 "") pbergabung dengan Leicester City dari Le Havre pada 2014. Dua musim berkarier di King Power Stadium, Riyad Mahrez 29 gol dan 21 assist dalam 106 pertandingan di berbagai ajang.
Selasa, 15 November 2016
AC Milan Dikabarkan Boyong Cecs Fabregas dan Riyad Mahrez
Senin, 14 November 2016
Ini Beda Cewek Fans Manchester United Dengan Fans Cewek Manchester City
Jangan kolot, sepak bola kini bukan cuma olahraga cowok. Cewek juga banyak yang suka sepak bola, dan kita bisa membaca sifat cewek lewat klub sepak bola yang disukainya!
Mau tau rahasia cewek suka sepak bola? Jaman sekarang, jersey bola itu keren-keren. Cewek nggak ragu buat memakainya di depan umum. Selain itu pesepakbola juga banyak yang ganteng-ganteng, bikin mereka betah manteng televisi lama-lama. Walau nggak bisa dipungkiri sih ada juga cewek yang suka sepakbola dan klub bola buat gaya-gayaan aja.
Nah, sekarang kita bahas cewek fans Manchester United dengan Manchester City. Percaya atau nggak, itu urusan kamu ya.
Cewek Fans Manchester United
Cewek yang ngefans Manchester United biasanya banyak juga yang naksir sama mereka. Mereka adalah cewek yang elegan. Biasanya mereka nggak mementingkan cowok yang ganteng, yang penting konsisten dalam hubungan dan selalu memberikan yang terbaik kepada orang yang sayang sama mereka. Mereka juga sarat dengan prestasi akademik maupun non akademik.
Saat ini mereka baru saja merasakan kebahagiaan karena mereka baru saja mengalahkan rival mereka sendiri. Walaupun ada terganjal oleh kepergian sang kekasih yang paling tersayang dan prestasi tak kunjung datang, mereka berusaha tetap bangkit secepatnya. Kekasih mereka baru saja meninggalkan mereka, mungkin saat ini mereka sedang dalam keadaan galau mulu. Tapi pasti mereka akan mendapatkan yang terbaik lagi.
Cowok yang ingin mendapatkan mereka sebenarnya nggak susah-susah juga. Karena mereka cewek yang konsisten, sang cowok juga perlu konsisten untuk mendapatkan mereka. Tunjukkan kalo kita itu cowok yang elegan dan setia untuk menaklukkan mereka. Oh iya, dukungan plus hadiah juga perlu kita kasih rutin ke mereka.
Cewek Fans Manchester City
Siti ini bisa diibaratkan sebagai cewek yang dulunya biasa-biasa saja dan jarang dilirik orang, namun setelah jadi OKB alias orang kaya baru, kini si Siti menjadi cantik jelita dan diperebutkan banyak orang. Fans City yang muncul sebagai idola baru di lingkungan komplek, menimbulkan kecemburuan dari si bawang merah, the old princess, yaitu cewek-cewek fans MU.
Merupakan tetangga dari Manchester United. Fans MU menyebut fans City sebagai tetangga yang berisik. Dan beberapa spesies fans City menjadikan tuduhan ini menjadi benar. Performa gemilang City beberapa tahun belakangan yang terhitung baru di sepak bola, menjadikan fans City koar nggak karuan. Hati-hati kamu yang gebet cewek fans City, siap-siap diocehin ajah.
Fans City yang terhitung baru, fansnya pun kebanyakan adalah newbie dalam dunia per-sepakbola-an. Jadi bisa dibayangkan mungkin fans City adalah para dedek gemes nan unyu yang belum terlalu mengerti banyak soal sepak bola, soal offside, dll. Tugas kita lah sebagai kakak yang baik, yang siap mengayomi dedek gemes untuk mengarungi bahtera sepak bola dunia. Halah!
Jadi, pilih yang mana nih?
Zinedine Zidane Lampaui Rekor Madrid Era Quinta del Buitre?
Zinedine Zidane memburu rekor baru di Real Madrid. Entrenador asal Prancis itu siap menumbangkan torehan terbaik tidak terkalahkan dalam 34 laga di semua kompetisi milik skuat Alfredo Di Stefano yang bertahan sejak 1989.
Sejauh ini pasukan Zidane sudah mencatat 28 laga beruntun tak terkalahkan. Hanya butuh enam laga tidak kalah untuk menyamai rekor sepanjang masa yang ditorehkan Los Blancos era keemasan Quinta del Buitre musim 1988/1989.
Quinta del Buitre merupakan nama yang diberikan untuk generasi pemain Real Madrid yang mendominasi sepak bola Spanyol pada 1980-an di bawah arahan Alfredo Di Stefano. Nama tersebut berasal dari julukan pemain karismatik, Emilio Butragueno. Empat anggota lainnya adalah Manuel Sanchis, Rafael Martin Vazquez, Michel, dan Miguel Pardeza.
Namun, upaya Zidane akan mendapat tantangan berat setelah jeda internasional. Madrid akan menghadapi El Derbi madrileno kontra Atletico Madrid di Vicente Calderon pada 19 November. Atletico merupakan satu-satunya tim di La Liga yang berhasil mengalahkan Zidane sejak menggantikan Rafael Benitez. Pasukan Zidane menyerah 0-1 pada La Liga 2015/2016 di Santiago Bernabeu, 27 Februari 2016.
Kekalahan Zidane lainnya saat bertandang ke markas Wolfsburg pada leg pertama perempat final Liga Champions musim lalu. Selama tujuh bulan setelah itu, Zidane tidak merasakan kekalahan, dan mencatat 28 laga tanpa kalah.
Untuk mengejar rekor Quinta del Buitre, Zidane harus tidak kalah lawan Atletico, lalu melawan Sporting CP di Liga Champions, 22 November, Sporting Gijon (26 November), Cultural Leonesa (Copa del Rey, 30 November), dan El Clasico versus Barcelona. Jika masih belum terkalahkan, dua laga lagi yang harus dilakoni Madrid untuk melampaui rekor Quinta del Buitre, yakni melawan Borussia Dortmund, dan Deportivo La Coruna.
Deretan Klub Kaya di Sepak Bola Asia Tenggara
Kualitas sepak bola kawasan Asia Tenggara memang masih belum mampu bersaing dengan tim-tim Asia lainnya seperti Jepang atapun Korea. Sulitnya bersaing di level tertinggi menjadi bukti.
Sejarah mencatat, pada era 60-an, sepak bola ASEAN mampu bersaing. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan Myanmar menjadi menjadi runner-up Piala Asia 1968. Tetapi setelah itu, prestasi bal-balan Asia Tenggara menurun drastis.
Namun, secara perhalan perbedaan itu mulai dibenahi. Pembenahan iotu dimulai dari level klub yang merupakan tiang penting dalam persepakbolaan dunia. Klub akan melahirkan para pemain berkualitas untuk memperkuat tim nasional.
Sepak bola bukan hanya berbicara soal olahraga, namun si kulit bundar juga punya potensi yang bisa digali lebih dalam yakni dari segi bisnis, politik, ataupun kepentingan lainnya. Jika, semua itu bisa dikelola dengan baik, maka hasilnya akan berdampak positif.
Thailand menjadi pelopor perubahan kualitas sepak bola Asia Tenggara. Adalah Buriram United yang berubah menjadi klub kaya raya Negeri Gajah Putih itu. Politisi lokal, Newin Chidchob, berani mengambil langkah berani dengan menginvestasi dana besar klub berjuluk The Thunder Castles.
Mengambil alih kepemilikan PEA FC pada 2009, Newin memutuskan memindahkan klub tersebut dari Ayutthaya ke Buriram. Butuh tiga tahun untuk merubah nama PEA FC menjadi Buriram United. Ia rela merogoh kocek dalam-dalam untuk mendatangkan pemain asing maupun lokal yang mentereng.
Bukan hanya soal pemain, Newin juga memperhatikan infrastruktur dengan membangun stadion Thunder Castle Stadium yang kini bernama New i-Mobile Stadium setelah hak merek nama dibeli oleh perusahaan telekomunikasi. Selain itu, Buriram juga memiliki akademi yang menjanjikan.
Invetasi besar Newin membuah hasil. Kini, Buriram menjadi kekuatan di Thai Premier League dengan mengoleksi 15 gelar dalam enam tahun kepempinan Newin. Di kompetisi Asian, Buriram pernah mencapai perempat final Liga Champions Asia pada musim 2013.
Kesuksesan Buriram memberikan inspirasi ke negara tetangga. Di Myanmar, Yangon United, menjadi klub percontohan di kompetisi Myanmar National League. Klub yang dimiliki konglomerat Tay Za tersebut mendominasi kompetisi domestik sejak 2007. Selain itu, Yangon United juga memiliki stadion dan kompleks latihan sendiri dengan yang berstandar internasional.
Fenomena yang sama juga terjadi di Kamboja. Phnom Penh Crown menjadi raja di kompetisi C-League. Klub yang berdiri sejak 2001 itu juga memiliki stadion sendiri yakni RSN Stadium yang memiliki kapasitas 10 ribu penonton. Kini, jejak mereka diikuti klub rival seperti Boeung Ket Angkor dan Cambodian Tiger, klub yang dikelola investor asal Jepang.
Virus keberhasilan Buriram menjangkit Laos. Mereka memiliki dua klub yang berstatus profesional yaitu Lao Toyota FC dan Lanexang United. Vietnam tak mau ketinggalan, kendati sempat dilanda skandal pengaturan skor, gairah sepak bola Negeri Pamah Ho tersebut mulai bangkit. Becamex Binh Duong.
Yang fenomenal adalah lahirnya Johor Johor Darul Ta'zim. Klub asal Malaysia ini bisa disebut 'Los Blancos' untuk kompetisi domestik. Dalam tiga musim terakhir, tim yang berada di bawah kendali putra mahkota Johor, Tunku Ismail Sultan Ibrahim, mampu meraih gelar Malaysia Super League.
Bukan hanya di kompetisi lokal, prestasi terbaik Southern Tigers adalan menjuarai AFC Cup 2015 setelah mengalahkan wakil Tajikista, Istiklol, di laga final dengan skor 1-0.
Dari kisah tersebut bisa dapat ditarik kesimpulan, jika klub bisa dikelola secara profesional akan mendatangkan prestasi yang membuat sponsor tertarik untuk menginvestasikan dananya. Mengelola klub sepak bola memang butuh biaya besar.
Sayangnya, kesuksesan tim-tim tersebut tidak menular ke klub-klub Indonesia yang saat masih dikelola dengan tidak profesional dan banyaknya kepentingan yang tidak ada hubungannya dengan lapangan hijau.
Klopp Tinggalkan Liverpool dan Latih Timnas Inggris?
Juergen Klopp disarankan tidak hanya berkutat melatih Liverpool. Arsitek asal Jerman itu sebaiknya melangkah lebih maju dengan mencalonkan diri sebagai nakhoda timnas Inggris.
Saran itu diutarakan salah satu pelatih gaek di Liga Primer, Harry Redknapp. Sosok yang pernah menukangi Tottenham Hotspur itu menilai bakat Klopp akan tersia-siakan jika hanya berkarir di level klub.
Redknapp merasa sudah saatnya Klopp mencoba peruntungan dengan melatih timnas. Itu bisa diawali dengan membesut The Three Lions. Saat ini Inggris belum punya pelatih permanen setelah hengkangnya Sam Allardyce. Sementara Gareth Southgate bertugas sebagai caretaker.
“Mungkin Juergen Klopp bisa melatih timnas Inggris. Saya menyukai kepribadiannya. Sepertinya pemain Liverpool ingin terus bermain untuknya. Tapi, Klopp sebaiknya melatih Inggris,” cetus Redknapp, dilansir skysport.
Alasan Redknapp mencalonkan Klopp karena punya prestasi bagus. Klopp pernah menjuarai Bundesliga (2010/2011, 2011/2012), DFB-Pokal (2011/2012) dan DFL-Supercup (2013 dan 2014).
Klopp juga berhasil menaikan pamor Liverpool. Dia membantu The Reds memuncaki klasemen sementara Liga Primer musim ini. Itu membuka peluang bagi Adam Lallana dkk merebut gelar juara yang terakhir kali didapat pada 1989/1990.
Tapi, jika Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) ngotot memilih pelatih lokal, Redknapp juga mengaku punya calon yang tepat. “Mungkin Sean Dyche bisa jadi alternatif. Dia bertugas cukup baik bersama Burnley. Eddie Howe juga layak jadi kandidat,” pungkas Redknapp.
Produktivitas Gol The Reds Liverpool Terbaik dalam 121 Tahun
Liverpool benar-benar menunjukan kelasnya sebagai calon jawara premier league. Liverpool berhasil menunjukkan produktivitas gol yang tinggi di musim ini. Mereka pun mencatatkan milestone yang impresif.
Liverpool saat ini ada di posisi pertama klasemen Liga Inggris. Dalam 11 pertandingan yang sudah dilakoni, mereka membukukan 26 poin.
Tak cuma menjadi pemilik puncak klasemen, mereka juga menjadi tim paling produktif. Mereka mampu mencetak 30 gol.
Jika ditambah ajang lainnya. Liverpool sudah mencatatkan 40 gol di semua ajang. Opta melansir data bahwa itu merupakan catatan gol yang paling baik dalam 121 tahun terakhir.
Liverpool pernah mencatatkan torehan gol yang lebih baik di musim 1895-96. Mereka menjebol gawang lawan sebanyak 48 kali dalam 14 pertandingan.
Di musim ini, trio pemain Liverpool, Sadio Mane, Roberto Firmino, dan Philippe Coutinho menjadi penyumbang gol terbanyak. Mereka sudah membukukan 18 gol, Mane, Firmino, dan Coutinho, masing-masing mencetak sebanyak enam gol.
Satu pekerjaan rumah masih dimiliki oleh Juergen Klopp di musim ini. Dia masih harus membenahi lini belakang. Lini belakang Liverpool saat ini sudah kebobolan sebanyak 15 gol, atau rata-rata satu gol setiap pertandingan.
Bahkan Legenda Newcastle United, Alan Shearer, menyatakan Liverpool bermain dengan sangat baik sejauh musim ini berjalan. Meski demikian, Shearer menilai ada satu kelemahan besar yang dimiliki The Reds -julukan Liverpool.
Menurut Shearer, kelemahan besar dalam skuad Liverpool saat ini adalah lini belakang. Pria berusia 46 tahun tersebut menilai, sektor pertahanan The Anfield Gank pada saat ini sangatlah mengkhawatirkan.
Shearer pun mengaku jadi teringat masa-masanya ketika bermain untuk Newcastle pada 20 tahun lalu. Menurutnya, saat itu dirinya dan The Magpies -julukan Newcastle- mengalami apa yang terjadi dengan Liverpool pada saat ini.
“Ini merupakan satu hal kecil yang mengkhawatirkan saya, sangat mirip dengan yang terjadi kepada Newcastle 20 tahun lalu, tim yang saya mainkan,” kata Shearer.
“Satu hal yang mengkhawatirkan saat itu adalah pertahanan dan itu adalah perhatian saya kepada Liverpool saat ini. Saya pikir itu adalah salah satu area yang harus mereka perbaiki,” sambung pria berpaspor Inggris itu.
Dalam 11 laga di Liga Inggris, Liverpool cuma sekali mencatatkan clean sheet. Itu dibukukan saat melakoni pertandingan melawan Manchester United pada 17 Oktober lalu.
AC Milan Akan Buang Enam Pemain ini di Bursa Transfer
Selain mendatangkan pemain baru, Milan juga perlu melepas pemain yang sudah tidak masuk rencana Montella. Entah itu secara permanen atau dipinjamkan ke klub lain.
Berikut ini deretan pemain AC Milan yang berpeluang besar dilepas pada bursa transfer Januari mendatang.
1. Keisuke Honda
2. Luiz Adriano
3. Leonel Vangioni
4. Gabriel
5. Rodrigo Ely
6. Andrea Bertolacci