Peluang Liverpool untuk menjuarai Premier League musim ini terbilang besar. Dalam 11 pertandingan yang sudah dilakoni, pasukan Jurgen Klopp berhasil menempati peringkat pertama, mengantongi 26 poin.
Merseyside Merah bahkan tak terkalahkan dalam delapan laga terakhir. Lini depan Liverpool pun sangat tajam musim ini. Mereka berhasil mengemas 30 gol dan menjadi yang terproduktif di Inggris.
Tapi, impian Liverpool untuk menjadi juara terancam gagal jika lini belakang mereka tak segera dibenahi. Saat ini Liverpool sudah kebobolan 14 gol dan menjadi yang terburuk di tujuh besar.
Legenda The Reds, John Barnes menyarankan kepada mantan klubnya untuk segera mencari bek kiri baru karena Alberto Moreno gagal menunaikan tugas dengan baik.
Akibatnya, Klopp pun menempatkan James Milner di posisi tersebut. Meski tampil cukup baik tapi Barnes tetap menyarankan Liverpool untuk beli bek baru.
“Saya pikir jelas dengan enam pekan sebelum bursa transfer, semoga kami masih ada di puncak klasemen, kami perlu untuk pergi mendapatkan bek kiri,” ujarnya kepada talkSPORT.
“James Milner telah melakukan pekerjaannya dengan baik dan kami telah melakukannya dengan baik tanpa seorang bek kiri. Tapi saya pikir bila kami berpikir kami bisa juara, maka kami perlu untuk mendapatkan bek kiri baru,” sambungnya.
Sabtu, 19 November 2016
Ini Yang Harus Dilakukan Liverpool Jika Ingin Juara Premier League
MU Siap Jor-joran Duit Demi Bintang Tottenham Harry Keane
Manchester United menegaskan akan berada di depan antrean untuk mendapatkan Harry Kane dari Tottenham Hotspur. Klub raksasa Liga Premier ini juga bersedia membayar lebih dari 150 ribu pounds per pekan untuk sang striker itu.
Namun, sumber di Tottenham mengatakan klub tidak berniat menjual Kane, meski gagal dalam pembicaraan kontrak dengan pemain internasional Inggris tersebut.
Kane, memang saat ini merasa tidak terburu-buru untuk memperpanjang kesepakatannya saat ini, senilai 60.000 pounds per-minggu, termasuk 35.000 pounds gaji pokok.
Dan, Kane pun diharapkan masih mau berkomitmen untuk Tottenham, dengan lanjutan pembicaraan hingga akhir tahun ini.
Namun, sejumlah klub dilaporkan sudah memantau situasi, termasuk MU, Chelsea dan Real Madrid.
MU sebenarnya sudah berupaya membawa pemain 23 tahun di dua jendela transfer musim panas lalu. Dan, sekarang mereka siap untuk membayar lebih dari 50 juta pounds untuk membawanya ke Old Trafford.
Kane dipandang sebagai pilihan jangka panjang untuk menggantikan Wayne Rooney dan mengantisipasi masa depan Zlatan Ibrahimovic. Apalagi manajer MU, Jose Mourinho, disebut-sebut penggemar berat Kane.
Sebelumnya, legenda Arsenal Ray Parlour menyarankan MU untuk merekrut Kane. Parlour melihat Kane merupakan sosok ideal untuk menjadi pengganti Zlatan Ibrahimovic.
Kane diyakini Parlour akan sangat sukses bila bergabung ke Old Trafford. "Saya yakin MU akan meliriknya. Kane akan sangat cocok untuk MU," tutur Parlour kepada talkSPORT.
Penyerang Palsu dan Skema 3 Bek yang Naik Daun di Liga Inggris
Liga Premier Inggris musim ini menjadi panggung perang strategi para manajer top dunia. Josep Guardiola (Manchester City), Jose Mourinho (Manchester United), Jurgen Klopp (Liverpool) Arsene Wenger (Arsenal), Antonio Conte (Chelsea), dan Mauricio Pochettino (Tottenham Hotspur) terkadang sampai dibuat frustrasi demi menyusun strategi yang pas buat tim besutan mereka.
Jika diamati lebih jauh, klub-klub papan atas Liga Premier musim ini menawarkan pendekatan yang berbeda. Hal itu menjadikan konsep lama menjadi terlihat usang, sementara startegi baru semakin naik daun. Di antaranya pressing, back three alias formasi tiga bek, pemakaian false nine, hingga perubahan peran seorang playmaker.
Beberapa tahun terakhir, penguasaan bola menjadi konsep vital dalam sepak bola. Namun, penguasaan bola tidak akan ada artinya tanpa dikombinasikan dengan pressing. Pochettino membuktikannya ketika membawa Tottenham menjinakkan City besutan Guardiola dengan skor 2-0, awal Oktober 2016 lalu. Mereka mengulanginya ketika menahan Arsenal 1-1, pekan lalu.
Sementara Jurgen Klopp juga memiliki gaya pressing tersendiri untuk diterapkan kepada Philippe Coutinho dkk. Pendekatannya dikenal dengan counter-pressing, yakni secepatnya merebut bola kembali setelah luput diserobot lawan. Strategi menempatkan penyerang palsu alias false nine sebagai ujung tombak juga populer diadopsi tim-tim papan atas Liga Premier.
Roberto Firmino memainkan peran itu di Liverpool. Klopp lebih memilih Firmino yang notabene bukan striker murni untuk menjadi ujung tombak, dibandingkan Daniel Sturrige dan mendepak Christian Benteke ke Crystal Palace. Hasilnya, Firmino membuktikan lebih dinamis, lebih egosi, lebih baik dalam menekan, demi memborong gol.
Di Arsenal, Wenger menempatkan Alexis Sanchez sebagai ujung tombak, alih-alih menurunkan Olivier Giroud yang merupakan penyerang sentral. Padahal, pemain asal Chile itu menghabiskan dua musim sebelumnya berdiri di posisi gelandang serang atau winger kiri. Sanchez menjawab tantangan Wenger dengan menunjukkan skill layaknya striker sentral, seperti gol sundulan powerful ketika merobek gawang Sunderland.
Skema back three juga sedang ngetren. Chelsea menjadi tim yang paling mereguk keuntungan dengan skema itu. Conte sempat membuat Chelsea kurang stabil dengan formasi 4-1-4-1. Namun, pelatih asal Italia itu kembali membawa tim asal London ini melejit sejak memakai formasi favoritnya 3-4-3.
Dengan format tiga bek, Chelsea memenangi lima pertandingan terbaru di Liga premier dengan mendulang 16 gol dan tanpa kebobolan! Guardiola pun terkadang memakai format tiga bek bersama City.
“Eden Hazard dan Pedro mendapat keuntungan dari formasi ini dalam laga-laga terakhir bersama Chelsea, dan mereka terlihat sangat cepat tanpa harus menjadi bagian dari pertahanan, peran tidak kecil ditunjukkan N’Golo Kante yang memproteksi tiga bek tanpa kelelahan,” jelas mantan pelatih Liverpool, Brendan Rodgers, dalam ulasannya di The Guardian, Selasa (15/11/2016).
Yang lebih mengejutkan, beberapa playmaker yang identik dengan biasa bergerak bebas mulai menghilang. Di Chelsea, gelandang kreatif seperti Oscar dan Cesc Fabregas lebih banyak menghangatkan bangku cadangan. Sementara dua gelandang kreatif, Kevin de Bruyne dan David Silva, masih langganan menempati skuat City hanya mereka ditempatkan lebih ke belakang dan lebih disiplin. Sementara playmaker, Henrikh Mkhitaryan, nyaris tidak terlihat batang hidungnya di skuat Manchester United.
Manchester United Vs Arsenal, Jadwal Siaran Langsung di MNC TV pukul 19.30 WIB
Sejumlah pertandingan sepak bola akan berlangsung di dalam negeri dan di Eropa sepanjang Sabtu hingga Ahad dinihari nanti.
Di arena Piala AFF, Timnas Indonesia akan menjalani laga perdananya melawan Thailand. Dari dalam negeri ada tiga pertandingan ISC, termasuk Semen Padang melawan Persib.
Di Liga Inggris ada laga besar antara Manchester United dan Arsenal. Sedangkan di Liga Spanyol ada derby Madrid antara Atletico Madrid dan Real Madrid.
Berikut jadwal selengkapnya:
Piala AFF
Sabtu, 19 November 2016
15:30 Thailand Vs Indonesia (RCTI)
19:00 Filipina Vs Singapura (Fox Sports 1)
Liga Inggris
Sabtu, 19 November 2016
19:30 Manchester United Vs Arsenal (MNC TV/BeIn Sports 1)
22:00 Crystal Palace Vs Manchester City (BeIn Sports 1)
22:00 Everton Vs Swansea City (MNC TV/BeIn Sports 3)
22:00 Southampton Vs Liverpool (BeIn Sports 2)
22:00 Stoke City Vs AFC Bournemouth
22:00 Sunderland Vs Hull City
22:00 Watford Vs Leicester City
Ahad, 20 November 2016
00:30 Tottenham Hotspur Vs West Ham United (BeIn Sports 1)
Liga Spanyol
Sabtu, 19 November 2016
19:00 Deportivo La Coruna Vs Sevilla
22:15 Barcelona Vs Malaga (BeIn Sports 3)
Ahad, 20 November 2016
00:30 Eibar Vs Celta Vigo
02:45 Atletico Madrid Vs Real Madrid (BeIn Sports 3)
Liga Italia
Sabtu, 19 November 2016
21:00 Chievo Vs Cagliari
Ahad, 20 November 2016
00:00 Udinese Vs Napoli
02:45 Juventus Vs Pescara (BeIn Sports 4)
Indonesia Soccer Championship
Sabtu, 19 November 2016
16:00 Barito Vs Arema (Indosiar)
17:30 Persiba Vs Persipura (Nexmedia)
18:30 Persib Vs Semen Padang (SCTV)
RB Leipzig, Kuda Hitam dan Klub yang Paling Dibenci di Bundesliga Jerman
Bundesliga musim 2016/17 menghadirkan kejutan dengan kiprah klub muda bernama RB Leipzig. Tim asuhan pelatih, Ralph Hasenhüttl, menempati posisi kedua, hanya berselisih gol dengan Bayern Muenchen yang menempati peringkat pertama.
Die Bullen sebagaimana RB Leipzig dijuluki memulai kiprahnya di persepakbolaan Jerman pada tahun 2009 di Divisi Lima. Namun, tujuh tahun kemudian, mereka berhasil berkompetisi di Bundesliga setelah melewati semua fase kompetisi.
Kegemilangan RB Leipzig tidak terlepas dari peran Dietrich Mateschitz yang merupakan founder minuman berenergi Red Bull. Ia memang ingin membangkitkan sepak bola di Jerman Timur yang sudah mati suri sejak berastunya Jerman pada 1990. Energie Cottbus pernah menjadi wakil wilayah tersebut pada 2009 dan itu menjadi musim terakhir.
Melihat antusiasme masyarakat Jerman Timur yang ingin memiliki klub sepak bola, Mateschitz pun membeli klub divisi lima bernama SSV Markranstadt dan melakukan perubahan besar-besaran dan lahirnya RB Leipzig.
Kelahiran RB Leipzig juga tidak lepas dari peran legenda Bayern Muenchen, Franz Beckenbauer. Mateschitz menanamkan modalnya di klub yang berbasis di Leipzig, Saxony berkat saran dari Der Kaiser setelah sebelumnya keinginan Mateschitz ditolak oleh sejumlah klub.
Kedatangan Mateschitz membuat sepak bola Jerman gaduh karena dianggap merusak budaya bal-balan Jerman. Sebab, sebuah klub di Jerman dipandang sebagai sebuah institusi sosial sehingga mayoritas saham klub harus dimiliki oleh anggota klub.
Hal ini tentu menjadi masalah bagi investor untuk menanamkan modal ke sebuah klub. Federasi sepak bola Jerman (DFB) menerapkan formasi 50+1. Aturan tersebut adalah di mana 51 persen klub wajib diakusisi oleh suporter klub itu sendiri agar keuangan klub bisa sejalan dengan keinginan fans.
Apa yang dilakukan oleh Mateschitz tidak menyalahi aturan 50+1. Tetapi, cara yang ditempul RB Leipzig menimbulkan kemarahan dari klub-klub Jerman. Sejak berdiri pada 2009, banyak klub Jerman yang enggan bertanding dengan RB Leipzig, bahkan di pertandingan persahabatan.
Sekelompok fans garis keras Borussia Dortmund memboikot pertandingan melawan RB Leipzig pada Sabtu (10/9/2016). Mereka enggan membeli tiket tandang pertandingan tersebut dan lebih memilih menyaksikan tim cadangan Dortmund bermain di hari yang sama sambil mendengarkan laporan laga RB Leipzig versus Dortmund via radio.
Sikap suporter Dortmund bukanlah yang pertama. Sebelumnya, suporter Hansa Rostock ogah masuk stadion pada 10 menit pertama saat melawan RB Leipzig. Sambutan dingin juga diberikan para suporter Union Berlin dengan memakai baju hitam dan diam selama 15 menit. Aksi ekstrem dilakukan oleh fans Dynamo Dresden, yakni melempar potongan kepala kerbau yang masih berdarah ke lapangan saat menjamu RB Leipzig di ronde pertama DFB-Pokal, pertengahan Agustus lalu.
Kendati menjadi public enemy di Jerman, RB Leipzig bisa menjadi kuda hitam di Bundesliga musim ini. Dengan sokongan dana melimpah serta fasilitas yang modern membuat klub yang bermarkas di Red Bull Arena bisa membuat sesuatu yang lebih di persepakbolaan Jerman ke depannya.
Selain itu, Ralf Rangnick yang menjabat sebagai direktur olahraga klub melakukan inovatif untuk merubah RB Leipzig dengan melakukan pembinaan usai muda. RB Leipzig mempunyai kebijakan yakni merekrut pemain yang berusia 17 hingga 24 tahun. Yang terbaru, mereka mendatangkan wonderkid Skotlandia, Oliver Burke, dari Nottingham Forest.
Perjalanan RB Leipzig
2009–10 NOFV-Oberliga Süd (V)
2010–11 Regionalliga Nord (IV)
2011–12 Regionalliga Nord
2012–13 Regionalliga Nordost
2013–14 3. Liga (III)
2014–15 2. Bundesliga (II)
2015–16 2. Bundesliga
2016–17 Bundesliga (I)
Jumat, 18 November 2016
Deretan Anak-Anak Pemain Sepak Bola Ternama yang Juga Bermain Bola
Peribahasa ini nampaknya cocok disematkan pada lima pemain sepak bola dunia berikut ini.
Banyak orang yang percaya bahwa pesepak bola berbakat akan menurunkan gen yang sama pada anaknya.
Hal itu bisa dilihat bagaimana hebohnya banyak orang saat anak dari Lionel Messi, Thiago, memulai latihan pertamanya dengan Barcelona Escola.
Disisi lain ada sebagian orang yang terus menyamakan aksi dari anak Cristiano Ronaldo dengan sang Ayah.
Mereka percaya jika suatu saat kedua anak mereka akan menjadi penerus di dunia sepak bola.
Namun anak seperti Thiago dan Cristiano Jr masih belum terlihat bakatnya.
Disekitar mereka justru ada nama-nama legenda sepak bola dunia yang ternyata punya anak yang tak kalah berbakat.
Namun sayang, anak-anak dari para legenda tersebut tidak terlalu disorot.
Lalu siapa saja mereka?
Dilansir SuperBall.id dari Footballslide, berikut adalah anak dari enam pesepak bola termana yang memiliki bakat sepeti ayahnya:
1. Christian Maldini
Christian Maldini adalah anak dari bek legendaris AC Milan, Paolo Maldini.
Christian sepertinya berhasil mengikuti jejak ayahnya bahkan kakeknya, Caesar Maldini yang meninggal pada April 2016.
Seperti ayah dan kakeknya, Christian kini sudah mulai berkarier dengan AC Milan.
Bahkan Maldini generasi ketiga ini sudah berhasil mengemban ban kapten saat AC Milan U-19 bertemu dengan Novara.
Christian pastinya memiliki beban berat untuk menjadi legenda seperti dua Maldini pendahulunya.
2. Shaqueel van Persie
Mantan pemain Arsenal Robin van Persie termasuk pemain terbaik dalam satu dekade terakhir.
Pemain asal Belanda ini bergabung dengan Fenebahce dan bermain di Liga Turki pada 2015.
Shaqueel memang masih berumur 10 tahun, namun bakatnya sudah terlihat sangat jelas.
Kini Shaqueel sedang mengikuti akademi muda Fenerbahce.
3. Enzo Zidane
Enzo Zidane adalah anak dari legenda Timnas Prancis Zinedine Zidane.
Enzo yang kini berumur 21 tahun mengikuti ayahnya yang berkarier di Real Madrid hingga menjadi pelatih.
Kini Enzo selalu menjadi andalan skuad Real Madrid Castilla.
Enzo juga sering bergabung dengan skuad senior Real Madrid dalam sesi latihan.
4. Joshua Nascimento
Joshua Nascimento adalah anak dari pesepak bola terbaik sepanjang masa, Pele.
Banyak orang berharap lebih padanya untuk suatu saat bisa mengikuti jejak ayahnya.
Namun Nascimeno menolak untuk terus disamakan dengan sang ayah.
Bahkan pesepak bola 20 tahun ini enggan menggunakan nomor punggung yang sama dengan ayahnya.
Meski begitu Nascimento juga memiliki cita-cita besar di dunia sepak bola.
Nascimento ingin memenangkan banyak gelar di Amerika Serikat.
5. Joe Van der Sar
Mantan kiper Manchester United Edwin van der Sar ternyata menurunkan bakat hebatnya pada sang anak, Joe van der Sar.
Layaknya sang ayah, Joe juga memulai karier mudanya dengan Manchester United dan posisi sebagai kiper juga.
Namun kini Joe sudah hijrah ke tim muda Ajax Amstedam.
Joe berharap dalam waktu dekat bisa bermain untuk tim senior Ajax.
Laga Prancis vs Brasil di Final Piala Dunia Jadi Laga Terbaik Menurut Ibrahimovic
Zlatan Ibrahimovic sudah kenyang pengalaman sebagai pesepakbola profesional. Pengalamannya tampil di lima kompetisi elite di Eropa membuat nama Ibrahimovic semakin dikenal sebagai salah satu pemain terbaik di dunia.
Dari pengalamannya itu, sudah banyak sekali pertandingan demi pertandingan yang dilalui Ibrahimovic sepanjang kariernya. Namun dari sejumlah laga itu, justru final Piala Dunia 1998 yang mempertemukan Prancis kontra Brasil dinilai Ibrahimovic sebagai laga terbaik yang pernah disaksikannya.
Alasan Ibrahimovic menilai laga tersebut merupakan pertandingan sepakbola terbaik cukup simpel. Ia menilai pertarungan dua pemain paling berkualitas, yaitu Luiz Ronaldo dan Zinedine Zidane, membuat laga Prancis kontra Brasil jadi pertandingan terbaik menurutnya.
“Saya tidak sering menonton sepakbola, karena saya lebih suka memainkannya. Saya juga bicara tentang sepakbola. Jadi tidak terlalu mengikuti perkembangan sepakbola,” ucap Ibrahimovic, seperti dikutip dari Tribal Football, Selasa (15/11/2016).
“Anda harus bisa menjaga jarak. Ini semua tentang keseimbangan, namun jika saya boleh memilih maka mungkin Piala Dunia ketika Prancis menang atas Brasil, karena Ronaldo bermain jadi Anda ingin menonton dan Zidane juga bermain dan itulah mengapa Anda ingin melihatnya,” tutupnya.