Senin, 21 November 2016
Edurne Garcia, Penyanyi Cantik Kekasih David De Gea Dinobatkan Jadi Cewek Terseksi
Edurne mengalahkan sejumlah wanita cantik lainnya, seperti Cristina Pedroche dan Anna Simon. Hal tersebut berdasarkan hasil polling yang dilakukan majalah pria dewasa ternama Spanyol, Interviu. Seperti dilansir El Mundo, kemarin, dia mendapatkan suara hingga 67 persen.
Penyanyi yang sudah merilis lima album itu berhasil mengalahkan dua wanita cantik Spanyol lainnya, yakni Cristina Pedroche yang berada di posisi kedua, dan Anna Simon di posisi ketiga. Meski baru saja dinobatkan sebagai wanita dengan bentuk tubuh terbaik di Spanyol, Edurne mengaku tidak terlalu memikirkannya. Wanita berambut pirang itu tidak menganggap serius hasil survei Interviu.
“Hal-hal seperti ini seharusnya tidak Anda anggap serius. Sangat penting untuk tidak terbuai, jika tidak, Anda akan besar kepala. Saya masih tetap wanita yang sama,” ujar Edurne.
Berikut Foto-Fotonya;
5 Pemain Bola yang Disebut Pengkhianat
Bagi pemain bola, fenomena pindah-pindah klub adalah hal yang wajar. Alasan pindahnya sih bisa macem-macem, ada yang pindah karena pengen nyari klub yang bisa ngedongkrak kariernya, ada juga yang biar dapet gaji lebih gede. Apalagi, kalo pemain itu punya skill yang jago, pasti banyak banget klub yang ngantri buat beli tuh pemain.
Cerita jadi beda, kalo ada pemain bola yang pindahnya justru ke rival abadi dari klub yang sebelumnya dibela. Kalo pemain yang kayak gini mah, biasanya bakalan disebut sebagai ‘pengkhianat’. Nah, berikut ini ada beberapa pemain bola yang pernah ngerasain dicap sebagai pengkhianat. Mau tau siapa aja pemain yang dimaksud? Yuk, simak ulasannya.
1. Luis Figo
Pemain yang satu ini begitu dianggap sebagai pengkhianat oleh para fans Barcelona. Pada Juli 2000, Figo secara ngejutin pindah ke Real Madrid. Perlu diketahui, Barcelona dan Real Madrid emang udah lama jadi rival abadi.
Sebelum transfer kontroversial ini terjadi, udah ada 17 pemain Barcelona yang pernah nyebrang ke Santiago Bernabeu. Tapi, reaksi para fans Barca nggak pernah sekeras saat Figo yang pindah. Gimana nggak? Figo adalah kapten dari skuat Catalan saat itu. Namun, sang pemimpin, justru berkhianat ke musuh bebuyutan.
Figo pun jadi sering banget jadi subjek hinaan pendukung Blaugrana setiap kali Madrid bertandang ke Camp Nou. Apalagi, kala pertandingan El Classico di Camp Nou pada 23 November 2002, Figo yang akan ngambil tendangan pojok, justru jadi sasaran pelemparan oleh para fans Barca. Nggak cuma koin dan botol aja yang dilempar, tapi juga ada kepala babi.
2. Sol Campbell
Pemain yang satu ini begitu dianggap pengkhianat oleh para pendukung Tottenham Hotspurs. Ya, Campbell pernah sembilan tahun bermain di White Hart Lane, dari 1992 sampai 2001. Bahkan, Campbell juga telah ditunjuk sebagai kapten dari skuat Spurs.
Permainan apiknya di lini belakang, bikin klub-klub besar lainnya begitu tertarik buat ngebeli Campbell. Barcelona dan Real Madrid jadi dua klub terdepan yang kala itu ingin menarik Campbell dari Spurs. Namun, secara ngejutin banget, Campbell justru memilih Arsenal sebagai pelabuhan berikutnya.
Otomatis ini jadi tamparan keras bagi pihak Spurs, mengingat Arsenal adalah musuh bebuyutan mereka. Para pendukung Spurs sontak menganggap Campbell sebagai sosok pengkhianat.
3. William Gallas
Kalo bek yang satu ini bahkan dua kali udah jadi pengkhianat. Saat masih di Chelsea, Gallas jadi opsi penukaran The Blues buat ngegaet Ashley Cole dari Arsenal. Gallas pun jadi bagian dari pasukan Meriam London yang notabene merupakan saingan Chelsea. Gallas bahkan sempat ditunjuk jadi kapten The Gunners lho!
Berlanjut pada 2010, Gallas yang kontraknya habis, justru memutuskan buat hijrah ke Tottenham Hotspurs. Sama kayak di Arsenal, Gallas juga dipercaya jadi kapten buat Spurs.
4. Steven Defour
Pemain asal Belgia ini pernah jadi bagian penting bagi Standard Liege. Defour bahkan sempat jadi kapten, dan persembahin gelar juara Belgian Pro League pada 2008 dan 2009.
Setelah sempat melanglang buana ke Portugal bersama Porto, pada 2015 lalu Defour akhirnya kembali ke Stade Maurice Dufrasne, kandang Standard Liege. Namun Defour kali ini justru berseragam Anderlecht, yang merupakan saingan berat Standard Liege di Belgia.
Dalam pertandingan itu, Defour dicaci maki oleh para pendukung Standard Liege. Para suporter mengibarkan banner bergambar seorang pria bertopeng yang menggotong potongan kepala Defour.
5. Miralem Pjanic
Hampir enam tahun, Pjanic mengisi lini tengah AS Roma. Umpan-umpan matangnya sering banget ngemudahin para penyerang Roma buat bikin gol. Namun sayang, pada bursa transfer 2016 lalu, Pjanic justru pindah ke Juventus, yang notabene adalah pesaing berat Roma dalam perburuan scudeto di Serie-A.
Beberapa pemain Roma seperti Radja Nainggolan dan Diego Perotti, menganggap yang dilakukan Pjanic itu adalah sebuah tindakan seorang pengkhianat. Nainggolan bahkan berjanji nggak akan pernah mau lagi berbicara dengan Pjanic.
Sudah Lakukan Selebrasi Gila-gilaan, Ternyata Golnya di...
Sebuah kejadian kocak mewarnai laga lanjutan A-League yang mempertemukan Western Sydney Wanderers kontra Melbourne City Jumat (18/11) kemarin.
Bomber Western Sydney, Kerem Bulut sukses mencetak gol dan kemudian melakukan selebrasi gila-gilaan dengan menghampiri suporter di tribun.
Sayangnya, beberapa saat kemudian Bulut menyadari bahwa tak ada rekan setimnya yang ikut merayakan gol tersebut. Rupanya, gol ini dianulir wasit setelah hakim garis menganggap Bulut sudah berada dalam posisi offside. Bomber 24 tahun itu pun langsung mengumpat kesal.
Berikut video selengkapnya.
Heboh, Anak Kecil Ini Buat Para Selebriti Dunia Harus Antre ke Rumahnya
Setiap orang boleh memiliki hobi. Malah seringkali, orang memiliki hobi yang aneh. Terkadang juga, hobi itu menghabiskan banyak uang, untuk membeli, merawat, apalagi jika hobinya pada barang-barang limited edition, pasti lebih mahal lagi.
Belakangan ini, YouTube tengah dihebohkan dengan video seorang anak yang hobi mengoleksi sepatu sneaker. Tak tanggung-tanggung, koleksinya kebanyakan yang limited edition. Saking menghebohkannya, sampai-sampai selebriti kelas dunia rela antre dan harus membuat jadwal jika ingin berkunjung ke rumahnya di Dubai. Siapa dia?
Dia adalah Rashed Belhasa, atau yang biasa dikenal dengan Money kicks. Rashed adalah anak berusia 14 tahun dari konglomerat konstruksi asal Dubai, Saif Ahmed Belhasa. Rashed banyak kedatangan selebriti asal dunia hanya untuk membahas tentang sneakers, katanya sih bukan dia yang mau, tapi para selebriti itu yang memang ingin datang ke rumahnya.
Beberapa selebriti yang pernah datang ke rumahnya adalah Mesut Ozil, Wis Khalifa, Tyga, Silento, DJ Steve Aoki, Jackie Chan, Paris Hilton, dan masih banyak lagi. Kedatangan utama mereka ya membahas mengenai sneakers. Bahkan, Rashed membuat akun YouTube hanya untuk membahas mengenai sneakers-sneakers miliknya.
Selain kaya, Rashed juga terkenal baik hati. Ia beberapa kali mengadakan give away untuk subscribernya yang beruntung. Bahkan, ia pernah membagikan iPhone 6s untuk subscribernya yang beruntung.
Money Kicks memiliki hewan peliharaan yang kebanyakan adalah hewan buas, seperti harimau, macan, jaguar, ular, jerapah, monyet, dan masih banyak lagi. Di rumah mewahnya pun terdapat kebun binatang sendiri untuk menampung hewan-hewan peliharaannya. Ternyata, para selebriti pun tertarik untuk bermain dengan hewan peliharaan Money kicks.
Selain Ozil, Money Kicks juga penggemar Messi loh! Ia dan Messi bahkan pernah bermain sepak bola di rumahnya.
Namanya penggila sneakers, sekali belanja Rashed bisa membeli 5 pasang sepatu sekaligus. Harganya pun tak tanggung-tanggung, dalam sekali belanja ini dia bisa menghabiskan uang hingga ratusan juta. Yang ia beli pun sepatu limited edition, tak heran jika banyak selebriti yang tertarik untuk datang ke rumahnya sekedar membicarakan sepatu.
Kehidupan anak 14 tahun ini bisa dibilang beruntung. Karena di usianya yang masih 14 tahun, ia sudah dapat bertemu para selebriti terkenal, dan yang lebih keren para selebriti ini datang ke rumahnya! Selain itu, ia juga dapat hidup dengan kemewahan karena orang tuanya yang super kaya.
Bek Liverpool, Mamadou Sakho Jadi Rebutan Duo Milan
Sudah menjadi rahasia umum bahwa musim ini Mamadou Sakho menjadi sosok terpinggirkan di Liverpool. Pemain bertahan berkebangsaan Prancis tersebut pun diperbolehkan hengkang dari Anfield saat jendela musim dingin dibuka.
Secara langsung, dua klub Serie A yakni Inter Milan dan AC Milan seketika menyatakan ketertarikan terhadap Sakho, seperti dilansir Le Parisien, Jumat (18/11/2016). Dua klub asal kota mode tersebut akan saling sikut pada bursa transfer musim dingin.
Sakho sama sekali belum pernah tampil membela Liverpool di musim ini akibat dirinya terlibat masalah. Meskipun begitu, pesona mantan bek Paris Saint-Germain (PSG) tersebut tetap tidak pudar.
Selain Milan dan Inter, Sakho juga dikabarkan bakal kembali memperkuat PSG. Les Parisiens (julukan PSG) memang sedang membutuhkan seorang pemain bertahan setelah ditinggal David Luiz ke Chelsea.
Meskipun begitu, Sakho diklaim bakal lebih memilih melanjutkan karier di Italia. Kepindahan ke San Siro pada Januari 2017 pun terbuka lebar.
Tapi untuk lebih jelasnya ke klub mana dia berlabuh, hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi dari kedua tim ataupun dari sang pemain sendiri. Jika melihat dari persentase kemungkinan, maka Milan memiliki peluang lebih besar karena permainan mereka yang lebih menjanjikan musim ini.
Kualifikasi Piala Dunia 2018, Inggris dan Skotlandia Terancam Sanksi FIFA
FIFA membuka proses disipliner kepada Inggris dan Skotlandia usai kedua negara gunakan ban hitam berhiaskan bunga poppy.
Inggris dan Skotlandia terancam dikenai hukuman karena melanggar salah satu regulasi FIFA. Kedua negara bersua di Wembley dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2018 Grup F yang dimenangkan Inggris dengan skor 3-0, Sabtu (12/11) dini hari WIB.
Sebelum pertandingan dimulai FIFA sudah tegas memberitahukan bahwa regulasi mengatur pelarangan penggunaan ‘politik, relijius atau slogan pribadi, pernyataan atau gambar’ ketika laga dilangsungkan.
Penggunaan bunga poppy sendiri itu dimaksudkan sebagai bentuk tanda penghormatan kepada jasa pahlawan atau yang biasa disebut Remembrance yang jatuh setiap 11 November.
Tahu konsekuensinya bisa berarti pengurangan poin atau denda, Inggris dan Skotlandia tetap bersikukuh untuk mempergunakan bunga poppy karena sesuai prinsip yang pegang teguh oleh kedua asosiasi sepak bola negara itu sehingga FIFA membuka proses disipliner.
“Kami mengkonfirmasi dibukanya proses disipliner atas masalah ini. Harap dimengerti bahwa kami tidak bisa memberikan komentar lebih jauh saat sekarang atau memberikan spekulasi atas hasilnya atau menyediakan perkiraan waktu,” ujar juru bicara organisasi sepak bola tertinggi itu.
Sementara itu Wales mengeluarkan pernyataan sebelum bersua Serbia di ajang yang sama karena usulan penggunaaan bunga poppy telah ditolak FIFA.
Oleh karenanya FAW memutuskan untuk mempergunakan ban hitam saja di lengan pemain, serta penyerahan rangkaian bunga poppy di lapangan serta mosaik yang menyerupai bunga poppy di tribun penonton.
Sedangkan Irlandia Utara yang juga merupakan anggota dari Britania Raya tidak mempergunakan bunga poppy karena khawatir peluang untuk lolos ke putaran final Piala Dunia dijegal oleh FIFA kala melawan Azerbaijan.
Minggu, 20 November 2016
Klub ini Kena Hukuman Karena Selebrasi yang Dilakukan Cewek Cantik ini
Gremio tidak dapat menjalani leg kedua final Piala Brasil melawan Atletico Mineiro di kandang sendiri akibat Carolina Portaluppi, putri pelatihnya, melakukan perayaan di lapangan bersama ayahnya setelah menang atas tuan rumah Cruzeiro 2-0 dalam semifinal leg pertama pada 27 Oktober WIB lalu.
Carol, mahasiswi 22 tahun dan berprofesi sebagai model, diketahui sejak lama merupakan fan berat Gremio.
Dia duduk di bangku cadangan di samping ayahnya yang punya 41 caps dengan lima gol bersama Timnas Brasil pada 1983-1993, ketika semifinal leg pertama di markas Cruzeiro yang berakhir dengan skor 2-0, yang juga memberi kemenangan agregat 2-0 setelah di leg kedua di kandang Gremio pada 3 November skor justru hanya imbang 0-0.
Selepas pertandingan semifinal leg pertama yang dimenangi Gremio yang merupakan tim tamu, Carol ikut melakukan selebrasi di lapangan.
Pertandingan final Piala Brasil juga digelar dua leg. Pada Kamis WIB (1/12/2016) Gremio bertindak sebagai tuan rumah, sedangkan leg kedua Atletico Mineiro yang menjadi tuan rumah. Atletico Mineiro lolos ke final setelah menang agregat 4-3 atas Internacional.
Superior Court of Sporting Justice (STJD) Brasil juga mendenda klub Porto Alegre itu sebesar 30.000 reais (8.692 dolar AS) dan mengancam mengenakan sanksi lanjutan terhadap sang pelatih.
“Gremio dihukum hari ini, 16 November, atas invasi ke lapangan oleh Carol Portaluppi setelah semifinal antara Gremio dan Cruzeiro,” demikian pernyataan STJD pada Kamis pagi WIB (17/11/2016).
“Proses peradilan tidak mempersalahkan cinta ayah kepada putrinya, tetapi hukuman ditetapkan terhadap aksi yang dilakukan tanpa izin,” demikian lanjutan isi pernyataan tersebut.
Sejauh ini belum ditetapkan di mana lokasi leg kedua final yang sebenarnya menjadi jatah Gremio sebagai tuan rumah. Gremio sendiri menyatakan akan mengajukan banding atas hukuman tersebut.
Carol, yang memiliki 488.000 followers di Instagram, kemudian menyaksikan akun medsosnya itu diserbu oleh fans yang marah ataupun sebaliknya yang membelanya menyusul keputusan kontroversial STJD. Carol sendiri memilih diam atas aksi di medsos tersebut.