Mantan penyerang Aston Villa, Stan Collymore yakin bahwa bintang Tottenham Hotspur, Dele Alli harus meninggalkan London dan fokus dalam pengembangan karirnya.
Nama Dele Alli dalam dua tahun terakhir telah menjadi perbincangan besar di Eropa. Tak terkenal hingga musim lalu didatangkan Tottenham dari MK Dons, gelandang 20 tahun tersebut kini menjelma menjadi salah satu bintang utama dalam kesuksesan Spurs sejauh ini.
Bahkan pujian demi pujian terus dia dapatkan lewat penampilan gemilangnya di tiga laga terakhir, termasuk saat mencetak dua gol kemenangan ke gawang Chelsea.
"Biarkan saya menjadi sangat jelas tentang ini: Saya ingin pemain terbaik Inggris bermain di Inggris. Tapi saya juga ingin pemain terbaik kami pergi dna belajar dari yang terbaik di dunia," ujarnya.
"Dan bila itu berarti Dele Alli pergi dan bermain untuk Bayern Munchen, Real Madrid atau Barcelona dalam dua atau tiga tahun ke depan, maka saya dengan senang hati mampir ke rumahnya dan mengantarnya ke kota mana yang dia inginkan," sambungnya.
Dan ditambahkan Collymore, dirinya yakin bahwa Dele Alli mungkin akan mencapai kebesarannya di luar negeri, seperti mantan bintang Spurs, Gareth Bale yang gemilang di Real Madrid dan sudah memenangkan dua trofi Liga Champions di sana.
"Dia bisa bermain untuk Bayern, Barca atau Real Madrid besok, dan mereka akan mengasah keterampilannya. Dia merupakan karakter yang sangat spesial, sedikit seperti Gareth Bale, dan dia bisa memikulnya. Saya tak bisa melihat alasan mengapa dia tak bisa memiliki dampak yang sama di Eropa seperti halnya Bale," tandasnya.
Sabtu, 14 Januari 2017
Dele Alli Harus Tinggalkan Tottenham Bila Ingin Sukses Seperti Bale
Mesut Ozil Inginkan Jersey Nomor 10 Arsenal
Gelandang Arsenal, Mesut Ozil masih memiliki keinginan untuk bisa mendapat nomor 10 yang sekarang ini menempel pada Jack Wilshere.
Sekarang ini Ozil sedang mengunakan nomor punggung 11 setelah tiba di The Gunners dari Real madrid pada awal September 2013.
Sementara Wilshere yang saat ini masih berstatus pinjaman ke Bournemouth diberikan nomor 10 ketika Robin van Persie bergabung dengan Manchester United pada Agustus 2012.
Dan sekarang pemain berkebangsaan Jerman telah mengakui jika dia akan tertarik untuk mengambil nomor tersebut jika ada kesempatan.
“Sejak keberangkatan Wilshere dari Stadion Emirates pada musim panas lalu, nomor ini tersedia tapi saya belum mendapatkannya,” ungkap Ozil kepada salah satu wartawan media.
Kabar mengenai Ozil memang tidak ada habisnya, terlebih tentang kabar transfer yang sampai saat ini belum ada perkembangan apakah dia tetap di klub atau pergi.
6 Kemenangan Beruntun di Liga, Manchester United Telah Bangkit
Sempat terseok-seok di awal musim, Manchester United sudah mulai menemukan irama permainannya jelang pertengahan musim. Hal itu terlihat dari rekor enam kemenangan beruntun di Premier League dan tujuh kemenangan beruntun di semua ajang.
Korban terakhir yang merasakan keganasan Zlatan Ibrahimovic cs adalah West Ham United. Meski bermain di kandang, The Hammers tak mampu menahan laju Setan Merah dan dipaksa menelan kekalahan dua gol tanpa balas.
Kemenangan ini juga memberikan rekor tersendiri bagi tim besutan Jose Mourinho. Jika ditotal, The Red Devils sukses tak terkalahkan dalam 13 laga terakhirnya. Itu menjadi rekor terbaik mereka sejak Maret 2013 atau masa-masa terakhir Sir Alex Ferguson bertugas di Old Trafford.
Lini pertahanan MU pun dinilai telah membaik. Sebab, dari enam kemenangan beruntun yang telah diraih di Premier League, gawang David De Gea hanya kebobolan tiga gol dan lini serang berhasil mencetak 12 gol.
Torehan kemenangan ini bahkan masih berpotensi untuk diperpanjang oleh Setan Merah. Sebab, dalam dua laga berikutnya, MU hanya menghadapi dua tim yang levelnya berada satu tingkat di bawahnya, yakni Reading dan Hull City, masing-masing di Piala FA dan Piala Liga.
Satu hal yang disayangkan hanyalah MU masih berada di peringkat keenam klasemen sementara meski sudah mencatatkan enam kemenangan beruntun. Namun, itu sudah menjadi alarm peringatan dari Setan Merah kepada tim-tim lain yang berada di atasnya.
Peran Ibrahimovic dan Pogba
Kebangkitan MU juga tak lepas dari peran dua pemain yang paling penting dalam skuat MU, yakni Ibrahimovic dan Paul Pogba. Keduanya menjadi pusat dari permainan The Red Devils sejauh ini.
Didatangkan dari Juventus dengan mahar £89 juta dan menjadikannya pemain termahal dunia, sudah barang tentu MU berharap banyak dari pemain asal Prancis itu. Meski mengawali musim dengan lambat, Setan Merah akhirnya bisa menuai hasil investasinya jelang pertengahan musim.
Sempat diragukan karena tak mampu beradaptasi dengan cepat, Pogba akhirnya menjawab dengan membawa MU meraih enam kemenangan beruntun. Sejauh ini, dia juga telah mencetak empat gol dan mencatatkan tiga assists di Premier League.
Perkembangan Pogba di MU juga telah menimbulkan kecemasan bagi legenda Liverpool, Steven Gerrard. Menurutnya, Pogba bisa menjadi ancaman The Reds demi meraih gelar juara Premier League.
"Saya melihat Pogba semakin meningkat di tiap pekan, dia semakin kuat. Jelas, dia memiliki talenta yang fenomenal. Dia datang ke Premier League dengan banderol mahal, wajar jika dia merasa tekanan di awal. Tapi kini dia mulai menemukan ritme dan berada di posisi ideal," kata Gerrard kepada Goal International.
Hal yang sama juga terjadi kepada Ibrahimovic. Striker berpaspor Swedia berusia 35 tahun itu juga dinilai telah habis saat bergabung ke kubu Old Trafford.
Sempat mementahkan anggapan tersebut pada awal musim dengan mencetak gol di tiga laga awal Premier League, Ibra sempat absen mencetak gol untuk Setan Merah pada medio September hingga Oktober 2016.
Kegagalan Ibra untuk mencetak gol kembali mencuatkan anggapan jika kemampuan sang pemain veteran telah habis. Untungnya, dia berhasil mencetak gol lagi untuk MU di Premier League saat menumbangkan Swansea City pada November 2016.
Sejak saat itu, Ibra langsung tancap gas dan sejauh ini dia berhasil mencetak 13 gol di Premier League serta menjadi top scorer sementara MU. Dia pun dengan percaya diri melontarkan komentar yang membungkam para pengkritiknya.
"Saya memiliki tahun yang fantastis bersama Paris Saint Germain. Dan, saya datang ke Manchester United, enam bulan pertama saya sangat mengagumkan. Saya datang ke Premier League dan semua berkata 'Ini tidak akan mudah' untuk saya. Tapi seperti biasa, saya akan buat mereka diam," ujarnya.
Zidane Tidak Mau Dibelikan Pierre-Emerick Aubameyang
Kedatangan Pierre-Emerick Aubameyang ke Real Madrid masih harus ditunda. Meski CAS sudah memberikan keringanan hukuman pada Madrid, hingga mereka bisa membeli pemain di musim panas, striker Borussia Dortmund masih belum bisa mewujudkan mimpinya.
Menurut laporan yang diturunkan oleh Bild, Zinedine Zidane meminta tim membatalkan rencana membeli Aubameyang. Disebutkan bahwa nama sang striker memang masuk daftar rencana pembelian klub di masa depan, namun manajer Prancis menilai timnya sudah cukup bagus dan menurutnya profil pemain Gabon tak cocok dengan kebutuhan mereka.
Striker Afrika tidak pernah menyembunyikan niatnya untuk membela Real Madrid. Itulah keinginan dan juga janji yang pernah dibuat Aubameyang pada kakeknya.
Auba sendiri masih punya kontrak di Dortmund hingga 2020 mendatang. Ia sempat digoda untuk bermain di Tiongkok, dengan gaji mencapai 41 juta euro per tahun. Namun laporan yang sama mengatakan bahwa bermain di Asia tidak masuk dalam rencana sang bomber.
Jika memang tidak jadi datang ke Madrid, jasa Aubameyang nantinya bisa jadi akan diperebutkan oleh PSG dan Manchester City.
Jennifer Lopez Jadikan Cristiano Ronaldo Hadiah Ulang Tahun
Superstar Hollywood Jennifer Lopez, kabarnya mengundang bintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo menuju sebuah klub malam di Madrid. Ronaldo sengaja diundang untuk bertemu dengan sepupunya yang notabene penggemar berat CR7(Cristiano Ronaldo).
Sepupunya, Tiana Rios, yang bekerja sebagai asisten pribadi Jennifer Lopez tengah merayakan ulang tahun bersama seluruh keluarganya. Oleh sebab itu, Ronaldo sengaja diundang sebagai salah satu kejutan di hari spesial sepupunya tersebut.
Dalam sebuah video yang diunggah di akun YouTube, Rios tampak tertawa terbahak-bahak ketika bertemu dengan bintang Portugal tersebut. Mereka tampak menghabisi malam dengan berbincang bersama Ronaldo dan Pepe di sebuah klub malam Madrid.
“Dia (Tiana Rios) menonton setiap pertandingan. Saya tidak bisa menyuruhnya bekerja ketika ia sedang menonton pertandingan Ronaldo. Ini sungguh hal yang sangat gila,” terang Jennifer Lopez, menyadur dari Dailymail, Rabu (11/1/2017).
Mendengar pernyataan tersebut, Ronaldo mengaku sangat senang karena ada penggemar yang sangat mengidolakan dirinya.
“Rios merupakan salah satu penggemar saya. Dia tentunya memiliki selera yang sangat baik,” terang pesepakbola berusia 31 tahun tersebut.
Jumat, 13 Januari 2017
5 Klub Elite Eropa yang Mempunyai Haters Terbanyak
Selain memiliki basis pendukung yang banyak, klub-klub elite Eropa seperti Barcelona, Juventus, Manchester United, Liverpool, dan Chelsea, ternyata juga punya pembenci alias haters terbanyak di dunia. Banyak faktor yang melatari, salah satunya karena dianggap sebagai tim kesayangan sebuah asosiasi sepak bola. Mereka, para haters, bisa jadi iri dengan sukses dan previlege yang dimiliki klub-klub tersebut. Akibatnya, kekesalan mereka pun memuncak.
Kaya prestasi, bergelimang uang, serta dipenuhi pemain bintang, memang membuat klub sepak bola menjadi begitu ditakuti oleh lawan-lawannya. Namun nyatanya, hal itu membuat para pesaing malah membenci mereka.
Para haters, pastinya selalu datang dari klub rival mereka. Namun, ada juga yang karena dianggap dilindungi wasit. Lalu, siapa saja klub yang paling dibenci di dunia?
Barcelona
Klub asal Catalunya itu memang kerap menjadi bahan ejekan fans rival terbesar, Real Madrid. Beberapa waktu lalu, bahkan fans Madrid sempat membuat tagar UEFAlona sebagai bentuk hujatan. Hujatan itu datang karena Barcelona kerap diberi keuntungan oleh wasit di Liga Champions. Selama ini, Barcelona dianggap banyak fansnya di dunia, hal itu dianggap fans Madrid membuat Barca dispesialkan UEFA.
Bukan hanya Madrid, fans Chelsea pernah sangat murka dengan Barcelona karena merasa dirugikan oleh wasit kala bersua 2009 lalu. Wasit yang memimpin, Tom Henning Ovrebo dianggap lebih menguntungkan El Barca.
Juventus
Juventus ternyata merupakan klub dibenci oleh publik Italia, khususnya. Ini tak lebih karena mereka pernah terlibat skandal pengaturan skor, atau biasa disebut calciopoli, pada musim kompetisi 2005/2006. Akibat kejadian itu, gelar juara Liga Serie A yang diraih Juventus saat itu langsung dicopot. Hal ini membuat beberapa fans Italia menyebut istilah Rubentus yang diambil dari kata Ruba dalam Bahasa Italia yang berarti mencuri.
Namun, hanya setahun di bawah, Juve malah kembali mencuat dengan promosi ke Serie-A. Juve membuktikan kritik malah membuat mereka kuat.
Liverpool
The Reds ternyata punya haters yang cukup banyak. Dikutip dari Footballside, pembenci mereka rata-rata datang dari fans rival seperti Manchester United, Chelsea, Everton, dan Arsenal. Ejekan yang paling teringat menimpa kepada mantan kaptennya, Steven Gerrard. Kala itu, dia terpleset melawan Chelsea musim 2013-14.
Sebab, saat terpleset, Demba Ba sukses mencetak gol dan membuat mereka gagal meraih gelar juara. Alhasil, ejekan langsung menyerang klub asal Merseyside itu.
Manchester United
Tidak bisa dimungkiri, Man United sangat dibenci di Inggris. Ini mungkin karena mereka menjadi salah satu yang tersukses di Inggris dengan 19 koleksi gelar Premeir League. Bahkan, begitu bencinya terhadap MU, seorang fans Liverpool, George Atkinson meninggalkan wasiat untuk menuliskan sesuatu pada batu nisannya.
“I would rather be here than at Old Trafford.” Artinya, kurang lebih, “Saya lebih memilih berada di sini daripada di Old Trafford." Basis pembenci terbanyaknya berasal dari Liverpool.
Chelsea
Chelsea juga masuk ke dalam daftar klub paling dibenci di dunia. Betapa tidak, sejak kehadiran taipan asal Rusia, Roman Abramovic, The Blues langsung menggla di Inggris. Sejak Abramovic tiba, The Blues sukses meraih total 15 gelar di Inggris maupun Eropa. Bahkan, mereka jadi satu-satunya klub London yang berhasil raih gelar Liga Champions.
Akan tetapi, kecermelangan itu tentu menarik para pembenci. Meski sukses, para fans Chelsea acap disebut plastik.
Sukses di Sepak Bola, Dele Alli Kini Lebarkan Sayap di Bisnis Properti
Gelandang Tottenham Hotspur, Dele Alli, memang bisa dibilang memiliki kematangan lebih dari para pemain seusianya. Di saat para rekan-rekannya lebih suka menghambur-hamburkan uang dengan berpesta, membeli mobil dan kehidupan jet set lainnya, Alli justru sudah mulai berinvestasi untuk masa pensiunnya.
Laman The Sun menyebutkan bahwa Alli bersama dua rekan masa kecilnya, Harry dan Alan Hickford memulai bisnis properti dengan mendirikan perusahaan bernama Future Homes Investments Ltd pada November tahun lalu. Perusahaan itu akan bergerak di bidang jual beli serta penyewaan rumah-rumah mewah.
Alli bahkan disebut telah memiliki sebuah rumah mewah yang disebut Hertfordshier Mansion yang siap untuk disewakan. Rumah itu memiliki fasilitas lengkap mulai dari ruang kebugaran, ruang film, ruang penyimpanan anggur hingga garasi bawah tanah.
Seorang rekan dekat Alli menyebutkan, "Dele sangat pintar dan dia ingin memastikan bahwa dia memiliki investasi yang akan terus berkembang seiring dengan karier sepakbolanya."
"Dia mungkin masih akan menikmati karir yang panjang di sepak bola, tetapi anda tak pernah tahu apa yang menanti anda di ujung tikungan. Dan dia adalah anak muda yang kaya raya, berinvestasi di bidang properti tak akan pernah salah," lanjutnya.
Karier Alli membumbung tinggi dalam 2 musim terakhir. Bergabung dengan Tottenham Hotspur dari MK Dons pada musim lalu, Alli langsung meraih gelar pemain pendatang baru terbaik Liga Inggris. Dia juga langsung masuk tim nasional Inggris yang berlaga di ajang Piala Eropa 2016.
Kini dengan performanya yang semakin meningkat, Alli menjadi buruan tim-tim besar seperti Real Madrid dan Barcelona. Namun Tottenham telah memagari Alli dengan kontrak baru pada September tahun lalu. Alli terikat di Tottenham hingga 2022.