Selasa, 31 Januari 2017

Prediksi Copa del Rey Atletico Madrid vs Barcelona 1 Februari 2017

Barcelona akan menyesali undian Copa del Rey yang diumumkan Jumat malam waktu setempat, setelah menemui lawan berat pada babak semi final turnamen piala Spanyol itu.

Barcelona memperoleh undian melawan Atletico Madrid, sedangkan sang pembunuh Real Madrid, Celta Vigo, akan menghadapi tim yang jauh lebih mudah, Alaves.

Perempat final Copa del Rey kini sudah berlalu dan kita semua sekarang tahu siapa akan bertemu siapa di babak semifinal. Undian babak semifinal Piala Raja berlangsung Jumat pagi waktu setempat dan itu mengadu dua tim favorit tersisa satu sama lain.

Setelah kinerja 5-2 yang dominan di leg kedua melawan Real Sociedad, juara bertahan Barcelona akan menghadapi ahli taktik Diego Simeone dan skuad Atletico Madrid. Berikut adalah hasil undian selengkapnya:

Barcelona vs Atletico Madrid

Barcelona telah mencapai semifinal Copa del Rey untuk musim ketujuh berturut-turut dan Atletico Madrid adalah satu-satunya lawan yang tersisa di ajang piala yang belum mengalahkan raksasa Catalan musim ini (mereka bermain imbang 1-1 pada tanggal 21 September).

Dalam sejarah kita tak pernah bisa menebak pasukan Diego Simeone, terutama dalam pertarungan dua leg. Yang terakhir, Barcelona tersingkir dari Liga Champions di tangan Atletico Madrid (2-1 pada 2014 dan 3-2 pada tahun 2016). Jika ada yang tahu bagaimana membuat hidup sulit bagi Barca, itulah Diego Simeone.

Leg pertama dan kedua akan berlangsung pada 1 Februari (di Atleti) dan 7 (di Barca), masing-masing.

Celta Vigo vs Alaves

Sementara itu, undian lain semi final menampilkan dua “tim kecil” Celta Vigo dan Alaves. Celta menyebabkan kekecewaan besar setelah mereka menyingkirkan Real Madrid (4-3 skor agregat) di perempat final. Sekedar mengingatkan, Celta menang pada leg pertama di Bernabeu.

Leg pertama dan kedua akan berlangsung pada 2 Februari (di Vigo) dan 8 (di Alaves), masing-masing.

Senin, 30 Januari 2017

Duo Manchester Buru Bek Andalan Tottenham Hotspur, Danny Rose

Manchester United dan Manchester City dikabarkan tengah bersaing ketat memburu tanda tangan full-back Tottenham Hotspur, Danny Rose.

Bek internasional Inggris itu tampil mengesankan bersama Spurs di musim ini. Dia juga berperan penting membawa klub London itu nyaris meraih trofi Premier League musim lalu.

Menurut laporan London Evening Standard, Rose diminati oleh dua rival besar Tottenham, yaitu Manchester United dan Manchester City, yang siap menghabiskan dana sebesar 60 juta poundsterling  untuk menebus mahar transfernya.

Tak cuma duo Manchester itu rupanya yang terpikat pada bek kiri 26 tahun ini. Mantan pelatihnya Andre Villas-Boas, yang kini membesut klub Liga Super China, Shanghai SIPG, dikabarkan juga siap merayunya untuk pindah ke China. Selain itu, klub PSG juga tengah siap memberikan penawaran kepadanya.

Rose telah tampil 20 kali untuk Spurs di semua kompetisi di musim ini, dan telah membela timnas Inggris sebanyak lima kali, dan mencetak dua gol dan tiga assit selama periode itu.

Sementara itu, striker Tottenham Harry Kane mengklaim bahwa sebuah tindakan dan keputusan yang bodoh jika ada pemain yang meninggalkan Spurs sekarang. Menurut dia, Tottenham memiliki masa depan yang cerah. Dia pun yakin tak ada pemain klub itu yang berniat pindah ke tempat lain.

Kane yakini di bawah pelatih Mauricio Pochettino yang merupakan salah satu manajer terbaik di dunia, Spurs akan mampu bersaing dengan klub-klub elit di Inggris dan Eropa. Karena alasan itulah, dirinya dan beberapa pemain kunci Spurs seperti Christian Erisken, Dele Alli, Kyle Walker, Eric Dier dan Jan Vertonghen, dan juga Danny Rose, sudah memperbarui kontrak mereka di klub itu.

“Sangat mengejutkan jika ada teman-teman setim saya yang ingin pindah sekarang,” kata Kane kepada media Italia, Gazzetta dello Sport. “Segalanya berjalan dengan baik, kami hanya tinggal selangkah untuk memenangi trofi musim lalu. Jadi hal yang bodoh jika ada yang ingin pindah sekarang.”

“Kami mempunyai salah satu manajer terbaik di dunia, mungkin terbaik. Tak lama lagi kami punya stadion baru yang megah. Masa depan klub ini sangat menjanjikan,” tambahnya.

Klopp Sebagai Penyebab Merosotnya Performa Liverpool

Eks asisten pelatih timnas Belanda, Raymond Verheijen, menyebut Jurgen Klopp sebagai penyebab menurunnya performa Liverpool saat ini. Menurut Verheijen, sang manajer melakukan pendekatan yang salah kepada anak asuhnya.

"Mengapa banyak orang terkejut mengenai performa menurun yang ditunjukkan Liverpool pada paruh kedua musim ini? Padahal itu semua sudah diprediksi berkali-kali," kata Verheijen.

"Klopp adalah manajer fantastis dan hebat dalam hal mengembangkan gaya permainan. Akan tetapi, dia tidak mengetahui tentang prinsip-prinsip periodisasi (program pelatihan untuk mencapai atau mempertahankan level permainan suatu pemain)," tutur Verheijen.

Liverpool mengawali musim 2016-2017 dengan performa impresif, setelah tidak terkalahkan dalam 15 laga beruntun. Namun, permainan Jordan Henderson dan kawan-kawan merosot sejak pergantian tahun.

Dari total tujuh laga terakhir di semua kompetisi, Liverpool menelan tiga kekalahan, satu kemenangan, dan tiga laga tersisa berakhir dengan hasil imbang.

Teranyar, Liverpool takluk 0-1 dari Southampton pada semifinal Piala Liga Inggris di Stadion Anfied, Rabu (25/1/2017). Kelelahan yang dialami para pemain, diyakini sebagai satu di antara penyebab hasil negatif yang diterima Liverpool.

"Jurgen Klopp terus memforsir para pemainnya selama jadwal pra-musim. Konsekuensi dari hal tersebut, para pemain tidak bisa menunjukkan penampilan terbaiknya pada seluruh musim," ujar Verheijen.

6 Pemain yang Bakal Dinaturalisasi PSSI

PSSI memastikan ada enam pemain yang masuk dalam bidikan dinaturalisasi. Program tersebut digencarkan guna mencari bibit-bibit berbakat yang bisa menjadi penggawa tim nasional Indonesia ke depannya.

"Rencananya ada empat sampai enam pemain yang akan dinaturalisasi. Untuk pemainnya memang masih belum ditentukan, tapi ini untuk kepentingan SEA Games dan Asian Games," kata Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono di Balai Kartini, Jakarta, Jumat 27 Januari 2017.

Meski begitu, Joko enggan memastikan apakah keenam pemain tersebut pasti masuk dalam program naturalisasi. Sebab, untuk mengganti kewarganegaraan bukanlah hal yang mudah.

"Tapi jumlah itu (pemain yang dinaturalisasi) bukan target ya, nanti dilihat bagaimana kebutuhannya dari pelatih," imbuh pria yang akrab disapa Jokdri itu.

Saat ini, yang sudah hampir pasti dinaturalisasi adalah Ezra Walian. Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo bahkan sudah membubuhkan tanda tangan di aplikasi pengajuan naturalisasi pemain berdarah Belanda-Manado tersebut.

"Untuk saat ini memang baru Ezra yang sudah hampir pasti. Sementara pemain yang lainnya kami masih mencari, tentunya dengan kualifikasi yang memenuhi standar, dan dia punya darah Indonesia," ungkapnya.

Demi Pertahankan Messi, Barca Harus Jual Bintang Lainnya

Barcelona mungkin harus melepas target Manchester United dan Manchester City, Ivan Rakitic, untuk bisa mempertahankan Lionel Messi.

Barcelona amat ingin mempertahankan bintang Argentina itu di Camp Nou. Ia merupakan top skorer sepanjang masa klub dengan 481 gol.

Selama bermain di Spanyol, Messi sudah memenangkan tiga trofi Liga Champions dan delapan La Liga. Namun demikian, hingga kini klub masih belum juga mencapai kata sepakat soal kontrak baru, mengingat kontraknya sekarang akan berakhir di 2018.

Dan Marca mengklaim Barcelona harus melepas beberapa pemain bintangnya untuk memastikan sang bintang bertahan.

Juara La Liga tengah dalam kondisi kesulitan keuangan, usai sebelumnya memberikan kontrak besar untuk Luis Suarez dan Neymar. Dan untuk bisa mempertahankan Messi, tim asuhan Luis Enrique mungkin harus melepas bintang veteran, Andres Iniesta.

Sementara kabar bagus bagi United dan City, mereka juga mungkin akan melepas Rakitic, yang musim ini jarang mendapatkan kesempatan bermain dari Enrique.

Pemain Kroasia kabarnya juga masuk dalam radar transfer juara Italia, Juventus.

Paul Pogba Pimpin Klasemen Pemain Terbanyak Melakukan Pelanggaran

Penamilan apik Paul Pogba sejalan juga dengan pelanggaran yang sering dilakukannya. Dari data statistik Premier League hingga pekan ke-22, Paul Pogba menjadi pemimpin klasemen terbanyak melakukan pelanggaran yaitu sebanyak 45 kali.

Selain Paul Pogba, ada empat pemain Premier League yang juga menghuni klasemen sementara sebagai pemain terbanyak melakukan pelanggaran, yakni Victor Wanyama, gelandang milik Tottenham Hotspur, dengan jumlah pelanggaran yang sama dengan Paul Pogba, disusul Christian Benteke (Crystal Palace), Zlatan Ibrahimovic (Manchester United), dan Roberto Firmino (Liverpool).

Christian Eriksen Jadi Pemain Kreatif Terbaik di Liga Inggris

Sejak hijrah ke Tottenham Hotspur, Christian Eriksen menjadi salah satu pemain yang mencuri perhatian di Liga Inggris. Aksi-aksi memukaunya menjadi salah satu alasan Tottenham mampu bersaing di papan atas.

Awal petualangan Eriksen di Liga Inggris dimulai setelah Tottenham merekrutnya dari Ajax Amsterdam pada musim panas 2013. Harganya saat itu hanya 12 juta euro. Namun, Tottenham justru seakan menikmati servis dari pemain bernilai di atas 30 juta euro.

Jika tak cedera atau kelelahan, Eriksen pun selalu menjadi pilihan utama Tottenham. Bahkan, di musim ini ia hanya absen di satu pertandingan Liga Inggris. Tak heran jika pelatih Tottenham, Mauricio Pochettino, melayangkan pujian untuk gelandang berusia 24 tahun itu.

"Saya pikir Eriksen adalah salah satu pemain kreatif terbaik di Liga Inggris. Ia telah menunjukkan kinerja yang sangat baik dalam beberapa bulan terakhir dan kami sangat senang. Tapi memang benar, itu belum cukup dalam sepak bola dan ia bisa meningkatkannya," tutur Pochettino seperti dikutip Soccerway.

Dari 21 penampilan di Liga Inggris musim ini, Eriksen sudah mengemas lima gol dan delapan assist. Di semua kompetisi, ia tampil dalam 28 laga, mencetak tujuh gol, dan menciptakan sembilan assist.

Jika ditotal selama berkostum Tottenham, Eriksen sudah memainkan 163 pertandingan. Kontribusinya untuk The Lilywhites diberikan lewat torehan 32 gol dan 66 assist.

"Kami di sini untuk mendorongnya, memperbaiki setiap hari dan mencapai tingkat yang berbeda. Saya pikir seluruh tim juga telah berkembang dalam dua tahun terakhir. Kami masih harus meningkatkan banyak hal, tapi cara yang kami lakukan sempurna untuknya," papar Pochettino.

Tottenham sendiri saat ini duduk di peringkat ketiga klasemen Liga Inggris. Dengan raihan 46 poin, Tottenham hanya terpaut satu angka dari Arsenal di posisi kedua. Namun, mereka juga patut waspada karena hanya unggul satu poin atas Liverpool.