Nama David Beckham menjadi kontroversi setelah emailnya menjadi sasaran peretasan.
Seperti dikutip SuperBall.id dari Mirror, Sabtu (4/2/2017), isi email yang diretas itu dilaporkan menyebut Beckham marah karena tidak gelar kehormatan Inggris, Knighthood, dari pemerintah.
Email itu dikirimkan Beckham kepada staf humasnya, Simon Oliveira.
Sasaran pertama kemarahan Beckham adalah penyanyi asal Wales Katherine Jenkins yang mendapat gelar kehormatan Order of the British Empire (OBE) dari Ratu Inggris.
Beckham menganggap Jenkins tidak layak menerima gelar kehormatan itu serta mengungkit-ungkit masa lalunya yang pernah diwarnai konsumsi obat-obatan terlarang.
Sedangkan sasaran kedua kemarahan Beckham adalah komite yang mengurus pemberian gelar kehormatan.
Email tersebut dirilis oleh situs Football Leaks dan dipublikasikan oleh beberapa media di Eropa.
Setelah pensiun sebagai pesepak bola, Beckham aktif di berbagai kegiatan amal termasuk bersama UNICEF sehingga membuatnya berpeluang untuk mendapatkan gelar kehormatan Knighthood.
Satu hal lain yang membuat Beckham memiliki kans untuk itu adalah dukungannya terhadap gelaran Olimpiade London 2012.
Pria berusia 41 tahun itu sebelumnya juga sudah meraih OBE pada tahun 2003 atas pengabdiannya di bidang sepak bola.
Senin, 06 Februari 2017
Heboh, Email David Beckham Diretas Ternyata Isinya Sangat Mengejutkan
Manchester United Kini Bidik Griezmann dan Harry Kane
Manajer Manchester United (MU), Jose Mourinho, ingin menambah dua penyerang baru di dalam skuatnya. Bursa transfer musim panas mendatang bakal dimanfaatkan MU untuk menggaet Antoine Griezmann dan Harry Kane.
Seperti dilansir ESPN, Mourinho mengkhawatirkan kemampuan para strikernya untuk musim depan. Selain itu, usia Zlatan Ibrahimovic yang semakin uzur membuat Mourinho perlu striker tajam lainnya. Striker baru juga membuat persaingan di lini depan menjadi kompetitif. Manajer United ini mengaku belum lama pekan ini bahwa dia sudah mengidentifikasi beberapa sasaran untuk musim panas nanti. Sumber-sumber tadi memastikan bahwa Mourinho sudah mengungkapkan dengan jelas bahwa dia butuh dua pencipta gol yang subur.
Penyerang Atletico Madrid Antoine Griezmann adalah target nomor satu United. Mourinho sendiri yakin kemampuan keuangan dan ambisi MU telah membuat tim ini sebagai calon teratas yang bisa mendapatkan Griezmann.
Kemungkinan besar pemain asal Prancis ini akan dibanderol pada nilai transfer termahal di dunia di atas bayaran 89,3 juta pound sterling kepada Paul Pogba musim panas lalu. Tak hanya Griezmann, Mourinho juga membutuhkan satu penyerang lagi mengingat MU saat ini hanya menciptakan 33 gol dari 23 pertandingan liga selama musim ini.
Dan penyerang kedua yang dibidik MU adalah bomber Tottenham Hotspur, Harry Kane, tetapi United tahu pasti Spurs tak akan pernah mau melepas Kane, kecuali Kane yang menginginkan pindah, demikian ESPN dalam lamannya.
MU Tidak Boleh Terpeleset Lagi di Liga Inggris
Hasil imbang membuat Manchester United (MU) menderita di Liga Inggris. Jika mau masuk 4 besar dan merebut tiket Liga Champions musim depan, pasukan Jose Mourinho harus mengasah taring.
MU kini sudah sembilan kali ditahan lawan, enam di antaranya melawan tim yang duduk di luar 6 besar. Tim medioker yang mampu menahan Wayne Rooney dan kawan-kawan adalah Burnley, Everton, West Ham United, dan Stoke City (dua kali).
The Red Devils bersanding bersama Middlesbrough, penghuni posisi 15, sebagai pengoleksi hasil imbang terbanyak Liga Inggris musim ini. Di antara lima liga besar Eropa, MU bersanding bersama tim-tim seperti Alaves (La Liga) serta Saint-Etienne dan Dijon (Liga Prancis). Hanya Hoffenheim (Liga Jerman) yang bermain seri lebih banyak, tepatnya 10 kali.
Kelemahan tersebut pun menghambat upaya mereka memperbaiki posisi. Laga melawan Hull, Rabu (1/2/2017), seharusnya menjadi kesempatan emas MU memangkas ketertinggalan. Sebab, Arsenal dikalahkan Watford sehari sebelumnya. Tottenham diimbangi Sunderland. Sedangkan Chelsea dan Liverpool bermain sama kuat.
Nyatanya, MU cuma bermain kacamata. Mereka pun tetap tertinggal lima angka di belakang penghuni urutan kedua Tottenham, atau 14 nilai dari pemuncak tabel Chelsea.
Kegagalan MU meraih kemenangan tidak lepas dari buruknya penyelesaian akhir. Melawan Hull, Juan Mata tidak mampu menaklukkan kiper Eldin Jakupovic dari jarak dekat. Sedangkan eksekusi Marcus Rashford dan Zlatan Ibrahimovic tidak menemui sasaran meski dalam posisi bebas.
Kinerja tersebut membuat The Red Devils menjadi salah satu tim terburuk menyangkut konversi peluang. Hanya 8,5 persen dari total tendangan mereka berbuah gol. Di angka tersebut, MU menduduki peringkat ke-18. Mereka cuma lebih baik dari Hull (7,9 persen) dan Southampton (6,4 persen).
Efisiensi MU kalah jauh ketimbang lima tim yang berada di atas mereka. Pimpinan klasemen Chelsea memiliki konversi 14,2 persen, disusul Arsenal (13,2 persen), Liverpool (13,1 persen), Manchester City (11,9 persen), dan Tottenham (10,6 persen).
"Jika tidak mencetak gol, maka kami tidak bakal menang. Saya terus merasakan deja vu sepanjang musim ini," keluh Mourinho, dilansir Sky Sports.
Menjadi tugas MU membenahi kelemahan. Terlebih melihat jadwal mudah di depan mata. Dimulai menghadapi Leicester City, Minggu (5/2/2017), mereka selanjutnya hanya bertemu Watford dan Bournemouth.
MU kembali mendapat peluang merangkak naik klasemen karena para rival bakal saling sikut. Pada periode sama, Arsenal bertemu Chelsea dan Liverpool. Sedangkan Liverpool juga mesti meladeni Tottenham.
Jika anak asuhnya tetap gagal mendulang gol, Mourinho akan semakin gencar memburu penyerang baru. Belakangan isu menyebutkan nama Antoine Griezmann sebagai buruan utama. The Red Devils bahkan dilaporkan rela membayar klausul dalam kontraknya sehingga Atletico Madrid tidak bisa menolak.
Eks Presiden Barcelona Diburu FBI Karena Terlibat Korupsi di FIFA
Rosell pernah menjadi perwakilan Nike di Brasil. Saat itu lah dia masuk dalam lingkaran pemimpin FIFA yang dikenal sarat dengan korupsi dan nepotisme. Rosell pun mengeruk banyak uang dari hubungan baiknya dengan berbagai sosok penting di Brasil dan FIFA.
Pada 1996, Rosell menjadi salah satu orang yang berada di balik deal sponsorship antara timnas Brasil dengan Nike yang bernilai 160 juta dollar. Deal ini dinilai sarat dengan korupsi karena banyak uang yang justru mengalir ke kantong teman-teman Rosell, terutama Ricardo Texeira yang saat itu menjabat sebagai Presiden Federasi Sepakbola Brasil.
Berhubung Nike adalah perusahaan asal Amerika Serikat dan mata uang yang dipakai untuk bertransaksi adalah milik Amerika, maka biro penyelidikan federal Amerika (FBI) pun turun tangan menyelidiki adanya korupsi. Penyelidikan ini bersamaan dengan yang mereka lakukan di FIFA.
Dalam penyelidikan, Rosell terindikasi melakukan banyak kejahatan internasional. Ia ditengarai melakukan pencucian uang hasil kejahatan, melakukan penipuan dan berbagai kejahatan finansial lainnya. Nama Rosell dicatut setelah dua petinggi FIFA, Julio Rocha dan Rafael Esquivel buka suara saat diinterogasi.
Untuk memuluskan jalan melakukan korupsi, Rosell mendirikan beberapa perusahaan di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat. Perusahaan itu menjadi penerima uang dari hasil penggelapan.
Saat ini pihak berwenang Spanyol sudah bersedia bekerjasama sepenuhnya dengan FBI. Mereka memberikan semua informasi yang diminta oleh para penyelidik Amerika itu. Rosell memang juga masih terlilit kasus karena dinilai melakukan penipuan terhadap negara saat membeli Neymar dari Santos menuju Barcelona.
Rosell memang 'dikorbankan' oleh para petinggi Barca dalam kasus transfer Neymar itu. Rosell diminta mengundurkan diri dari posisi Presiden Barca sementara mantan anak buahnya, Bartomeu, menggantikannya. Bartomeu dan para petinggi Barca kemudian mencuci tangan sepenuhnya.
Rezim Bartomeu di Barca mencari selamat dan membuat nama mereka aman dari segala hukuman jika melakukan pelanggaran hukum. Imbasnya, jika mereka terbukti melanggar hukum seperti saat membeli Neymar, maka yang dianggap bersalah dan harus menanggung semua konsekuensinya adalah pihak klub.
Minggu, 05 Februari 2017
Statistik Buktikan Buruknya Penyelesaian Pemain MU
Manchester United hanya mencetak 33 gol, dari ratusan peluang yang mereka ciptakan. Statistik dari Opta, itu memperlihatkan rendahnya kemampuan skuat Jose Mourinho, dalam mencetak banyak gol.
Hasil imbang kembali diderita MU, saat menghadapi Hull City tengah pekan ini. Tercatat ada 16 peluag mencetak gol yang disia-siakan. Setelah 23 pertandingan musm ini, sudah 391 peluang tercipta, tapi hanya 33 yang menjadi gol.
Dilansir dari Sports Mail, Jumat Februari 2017, statistik Opta memberi fakta mengejutkan, tentang buruknya persentase peluang yang bisa dikonversi jadi gol, yaitu hanya 8,44 persen. Situasinya terlihat jauh lebih buruk, jika merujuk pada tim-tim kecil yang dihadapi MU.
Melawan klub yang baru memperoleh promosi, seperti Burnley, Middlesborough, dan Hull City, MU membuat total 85 tembakan, tapi hanya dua gol yang bisa dibuat dari ketiga laga. Sebelumnya, melawan Burnley pada Oktober 2016 MU membuat 38 tembakan.
Hasilnya tidak ada yang menjadi gol, dan MU ditahan imbang 0-0 oleh Burnley. Walau memiliki pemain seperti Zlatan Ibrahimovic, Wayne Rooney, Anthony Martial, dan Marcus Rashford, tapi terlalu banyak peluang dibuang.
Hanya Hull dan Southampton, yang punya catatan lebih buruk terkait konversi perluang. Bicara kegagalan MU, Ibrahimovic menuding Juan Mata tidak punya penyelesaian yang bagus, karena tendangannya bisa diselamatkan kiper Hull.
5 Pemain Tersubur dalam Sejarah Liga Primer Inggris
Striker Stoke City Petr Crouch tampil impresif ketika menghadapi Everton pada pekan ke-23 Liga Primer Inggris 2016--2017. Ketika itu, striker asal Inggris tersebut mampu menyumbang satu gol sekaligus untuk The Potters.
Gol Crouch ke gawang Everton tercipta pada menit ketujuh. Ketika itu, ia sukses membobol gawang Everton usai memanfaatkan umpan Marko Arnautovic. Namun, upaya Crouch mencetak gol tersebut terasa sia-sia. Sebab, Stoke akhirnya harus bermain imbang dengan skor 1-1 setelah mendapat gol balasan dari Ryan Shawcross pada menit ke-39.
Meski timnya harus bermain imbang, perasaan sukacita tetap dirasakan Crouch. Pasalnya, ini merupakan gol ke-100 yang diraih Crouch selama berkarier di Liga Inggris.
Dengan torehan tersebut, Crouch kini masuk dalam 'klub 100'. Dia berada di urutan ke-25 dalam daftar bomber tersubur Liga Primer Inggris. Ia memiliki torehan sama dengan mantan pemain Southampton Matt Le Tissier. Adapun, pemain tersubur dalam sejarah Liga Primer Inggris dipegang oleh Alan Shearer dengan 260 gol dari 441 laga.
Berikut, Kami telah merangkum lima pemain tersubur dalam sejarah Liga Primer Inggris.
1. Alan Shearer
Memulai karier bersama Southampton, karier Shearer menjulang saat memperkuat Blackburn Rovers dan Newcastle United. Selama 14 tahun kariernya, Shearer sukses mencetak 260 gol dari 441 laga yang dimainkannya dan menempatkannya di posisi teratas daftar bomber tersubur Liga Primer Inggris.
2. Wayne Rooney
Wayne Rooney mengawali karier bersama Everton pada musim 2002--2003. Meski hanya bermain di klub papan tengah seperti Everton, ia mampu membuat kariernya melejit berkat penampilan apiknya. Hingga akhirnya ia direkrut Manchester United pada musim 2004--2005.
Selama berkarier 14 tahun bersama dua klub tersebut, Rooney terhitung sudah mencetak 195 gol dari 445 penampilannya di Liga Inggris. Torehan tersebut menempatkan dirinya sebagai pemain kedua tersubur di Liga Inggris.
3. Andy Cole
Andy Cole merupakan salah satu striker berbakat yang dimiliki Inggris. Ia berhasil menorehkan 187 gol dari 414 pertandingan.
Torehan tersebut berhasil dicetaknya bersama Newcastle United, Manchester United, Blackburn Rovers, Fulham, Manchester City, dan Portsmouth. Berkat gol-gol tersebut, Cole masuk peringkat ketiga dalam daftar pencetak gol tersubur di Liga Inggris.
4. Frank Lampard
Frank Lampard mampu membuktikan diri sebagai salah satu pemain yang subur di Liga Primer Inggris. Tak tanggung-tanggung, ia berhasil mencetak 177 gol yang dicetaknya bersama West Ham United, Chelsea, dan Manchester City sejak 1995 hingga 2014--2015.
Catatan gol itu membuat Lampard berada di jajaran empat besar dalam daftar pencetak gol terbanyak di Liga Inggris. Ia berada di bawah posisi Andy Cole yang berada di peringkat ketiga.
5. Thierry Henry
Thierry Henry menjadi salah satu striker terbaik yang pernah ada di Liga Primer Inggris. Bagaimana tidak. Ia mampu mencetak 175 gol dari 258 penampilannya pada kompetisi tersebut.
Menariknya, torehan gol itu dicetaknya hanya dalam satu klub, yakni Arsenal selama delapan musim (1999--2007). Tak heran, namanya masuk dalam peringkat kelima striker tersubur di Liga Primer Inggris berkat torehannya.
Pemain Asal Brasil Terbanyak Main di Liga Super China, Korsel Kedua
Liga Super China (CSL) musim ini akan diwarnai dengan para pemain asing yang berkualitas. Sebanyak 72 pemain asing akan bermain di CSL 2017, yang mewakili 28 negara dan enam benua.
Mendatangkan pesepakbola papan atas menjadi ambisi China dalam mencapai target untuk mendominasi dunia sepak bola. Pembatasan pemain asing menjadi hanya tiga di atas lapangan tidak membuat klub-klub CSL meredam aktivitas di bursa transfer.
Brasil menjadi negara penyumbang pemain terbanyak di kompetisi kasta tertinggi di Negeri Tirai Bambu tersebut. Total ada 21 pemain asal Brasil yang bermain dalam CSL 2017.
Dari 21 pemain tersebut, yang paling menarik perhatian adalah kepindahan gelandang serang Oscar. Pemain berusia 25 tahun tersebut dijual Chelsea dengan harga 60 juta poundsterling atau sekitar Rp 1 triliun.
Selain Oscar, CSL juga diwarnai dengan kedatangan bintang sepak bola dunia lainnya seperti penyerang Argentina Carlos Tevez dari Boca Juniors yang dibeli Shanghai Shenhua dengan rekor Asia Rp1,2 triliun.
Tevez yang pernah memperkuat Juventus, Manchester United, Manchester City, dan West Ham United itu dikabarkan akan mendapat gaji 651 ribu poundsterling atau setara Rp10 miliar per pekan.
Setelah Brasil, Korea Selatan menjadi negara terbanyak penyumbang pesepakbola yakni sepuluh orang, kemudian Nigeria dan Kolombia yang masing-masing empat orang.
Berikut ini adalah daftar negara dan jumlah pemain asing yang bermain di CLS 2017:
1. Brasil 21 pemain
2. Korea Selatan 10 pemain
3. Kolombia 4 pemain
4. Nigeria 4 pemain
5. Australia 3 pemain
6. Argentina 3 pemain
7. Uzbekistan 3 pemain
8. Kamerun 2 pemain
9. Senegal 2 pemain
10. Kroasia 2 pemain
11. Kongo 1 pemain
12. Pantai Gading 1 pemain
13. Belanda 1 pemain
14. Mesir 1 pemain
15. Belgia 1 pemain
16. Hungaria 1 pemain
17. Kenya 1 pemain
18. Denmark 1 pemain
19. Gabon 1 pemain
20. Gambia 1 pemain
21. Filipina 1 pemain
22. Turki 1 pemain
23. Italia 1 pemain
24. Suriah 1 pemain
25. Israel 1 pemain
26. Zambia 1 pemain
27. Portugal 1 pemain
28. Serbia 1 pemain