Ajang Copa Del Rey oleh sejumlah kalangan dinilai sebagai ajang kelas dua di negeri Spanyol di bawah kompetisi ketat La Liga Primera Division.
Meski begitu, tensi laga dan persaingan di kompetisi yang juga disebut sebagai Piala Raja Spanyol itu sejatinya tak kalah sengit dengan La Liga.
Sejumlah kejutan pun kerap dihadirkan, seperti ditumbangkannya klub raksasa seperti Real Madrid yang malah dibuat tak berdaya oleh Celta Vigo.
Tapi, ada hal yang tak dapat dilupakan dari ajang Copa Del Rey, yakni catatan sejarah berkenaan dengan top skorer-nya yang komposisinya tak berubah sejak 1988 silam itu.
Berikut 10 top skorer sepanjang masa Copa Del Rey:
10. Ramón Polo
Periode: 1922 – 1935
Klub: Fortuna de Vigo dan Celta
Catatan: 45 gol dalam 62 pertandingan.
9. César Rodríguez
Periode: 1939 – 1960
Klub: Barcelona, Granada, Espana Industrial, Cultural Leonesa, Perpignan dan Elche
Catatan: 47 gol dalam 75 pertandingan.
8. Carlos Alonso “Santillana”
Periode: 1970 – 1988
Klub: Real Santander dan Real Madrid
Catatan: 48 gol dalam 84 pertandingan.
7. Ladislao Kubala
Periode: 1970 – 1988
Klub: Barcelona dan Espanyol
Catatan: 49 gol dalam 52 pertandingan.
6. Ferenc Puskás
Periode: 1943 – 1966
Klub: Real Madrid
Catatan: 49 gol dalam 41 pertandingan.
5. Edmundo Suárez “Mundo”
Periode: 1939 – 1951
Klub: Valencia dan Alcoyano
Catatan: 52 gol dalam 63 pertandingan.
4. Enrique Castro “Quini”
Periode: 1967 – 1987
Klub: CD Ensidesa, Sporting Gijón dan Barcelona
Catatan: 55 gol dalam 80 pertandingan.
3. Guillermo Gorostiza
Periode: 1927 – 1949
Klub: Arenas, Racing de Ferrol, Athletic Club, Valencia, Baracaldo, Juvencia de Trubia dan Logrones
Catatan: 62 gol dalam 77 pertandingan.
2. Josep Samitier
Periode: 1919 – 1939
Klub: Barcelona dan Real Madrid
Catatan: 69 gol dalam 83 pertandingan.
1. Telmo Zarra
Periode: 1939 – 1957
Klub: Erandio Club Athletic Club, Bilbao dan Baracaldo
Catatan: 81 gol dalam 78 pertandingan.
Sabtu, 11 Februari 2017
10 Topskorer Sepanjang Masa Copa Del Rey
Lionel Messi Dikenal Hidup Sederhana, Cristiano Ronaldo Glamor
Perbandingan antara Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo memang tak akan ada habisnya. Keduanya akan selalu dipertarungkan dari berbagai sisi.
Namun, ada hal menarik tentang kehidupan pribadi Messi yang diungkap oleh rekan setimnya sendiri, Ivan Rakitic. Menurutnya, kehidupan La Pulga cukup sederhana dan jauh dari kata glamor.
Pemain internasional Kroasia itu mengungkapkan, Messi disebutnya malah sangat menghindari gaya hidup glamor pesepakbola dan pesohor dunia.
Hal itu terungkap saat ia mendapat undangan pesta ulangtahun Luis Suarez yang ke-30 lalu. Alih-alih menghelat pesta ala selebritis dunia, mereka malah merayakannya dengan keluarga.
“Tidak ada pesta berlebihan. Kami hanya membeli makanan, makan malam bersama, duduk dan saling bercerita bersama keluarga kami, karena itulah yang sangat istimewa,” ungkapnya dilansir The Sun.
Rakitic menambahkan, kebiasan semacam itu tidak hanya terjadi pada sosok Suarez saja, melainkan juga pada sosok Messi dan para pemain Barca lainnya.
“Kami adalah orang yang mencintai keluarga kami dan selalu menghindari pesta atau meja bar dengan gemerlap lampu klub malam. Kami sangat jauh dari itu,” sambungnya.
Selain itu, ia menilai Messi adalah sosok yang sangat sederhana meskipun ia menjadi salah satu pesepakbola dengan gaji termahal dunia yang mencapai Rp5 miiliar lebih per pekannya.
“Tidak, Messi sangat sederhana. Dia tak suka memamerkan kekayaannya,” sebutnya.
Hal itu tentu berbeda dengan sosok Ronaldo yang penuh dengan glamorisme dan dunia dugem serta kerap mempertontonkan kekayaannya.
Ia pun dikenal selalu berganti-ganti pasangan dari satu perempuan ke perempuan lainnya. Bahkan, kabar kedekatannya dengan sejumlah wanita pun selalu menjadi isu hangat.
Tak hanya itu, Ronaldo juga tak segan-segan memamerkan koleksi mobil-mobil mewahnya dan kerap menghabiskan waktu di pesta-pesta selebritas dunia yang penuh gemerlap.
Bagaimanapun juga, Messi dan Ronaldo sudah menjadi dua ikon sepakbola dunia dan sama-sama memiliki prestasi yang prestisius.
Peraturan Sepakbola Baru Di Liga Inggris yang Wajib Anda Baca
Pertama kali digunakan pada 2012-2013, penerapan teknologi itu terbukti sangat membantu wasit dalam membuat keputusan. Ketika Manchester United bertemu Everton di Liga Inggris 2016-2017, gol Zlatan Ibrahimovic sempat dianggap tidak sah karena bola hasil sepakannya memantul keluar gawang.
Namun berkat teknologi tersebut, wasit Michael Oliver mengetahui bahwa si kulit bulat ternyata sudah melewati garis gawang sebelum akhirnya kembali memantul keluar. Lantas bagaimana cara kerja teknologi tersebut?
Setiap bola yang digunakan di Liga Inggris dipasangi chip atau sejenis sensor. Nantinya ketika bola berada di area garis gawang, sensor yang berada di dalam bola itu langsung mengirimkan sinyal ke jam tangan wasit.
Selanjutnya di jam tangan wasit tersebut akan muncul tanda gol atau tidak gol. Karena itu, teknologi tersebut sangat membantu kinerja korps baju hitam untuk mengurangi kontroversi di pertandingan sepakbola.
Prediksi Hasil Skor Akhir Liverpool vs Tottenham 12 Februari 2017
Match day ke-25 Liga Premier Inggris, tuan rumah Liverpool yang sedang out of form akan menjamu klub on fire Tottenham Hotspur. Laga Big Match ini akan berlangsung di Anfield Stadium, Minggu (12/02/2017), tepatnya pukul 00:30 WIB Live di RCTI.
Bencana awal tahun 2017 Liverpool akhir pekan lalu berlanjut, saat the Reds dipermak 2-0 tim papan bawah Hull untuk membuat lima pertandingan di semua kompetisi tanpa kemenangan. Mereka masih hanya menang sekali I tahun kalender ini, dengan empat kali seri dan kalah lima kali. Kemenangan satu-satunya didapat dari klub kasta keempat Liga Inggris Plymouth Argyle , jadi bulan Januari adalah bukan yang gelap bagi pasukan Jürgen Klopp.
Ini telah melihat The Reds keluar dari empat besar Premier League, Dan mereka kini menempati posisi ke-5 dengan hanya satu poin lagi di atas sang rival Manchester United . Mereka bisa membuat kembali ke empat besar dengan kemenangan di sini, tapi mereka harus mulai menemukan permainan terbaik menghadapi lawan tangguh Spurs.
lima pertandingan terakhir Liverpool ini telah melihat mereka kalah dari Swansea, Southampton, Wolves dan Hull dan imbang di kandang Chelsea. Ini Tampaknya menjadi tren bagi Hendo cs saat ini – dimana mereka kalah dari tim yang diatas kertas harusnya bisa mereka kalahkan dan malah berhasil mendapat poin dari klub besar seperti Chelsea dan Manchester United.
Tottenham memperpanjang rekor beruntun tak terkalahkan mereka menjadi 11 pertandingan di semua kompetisi akhir pekan lalu dengan kemenangan 1-0 atas Middlesbrough. Mereka telah memenangkan sembilan dari 11 pertandingan terakhir, mencetak 28 gol dan kini berhasil menghuni posisi runner up. Ada kesenjangan sembilan poin Spurs dari Chelsea sang pemuncak klasemen.
Saat away, the Lilywhite telah memenangkan dua dan dua seri dari empat pertandingan terakhir mereka, dan pertahanan mereka yang biasanya kokoh terlihat sedikit rentan di laga away. Mereka hanya sekali clean sheet dalam sembilan away terakhir di semua kompetisi, meskipun mereka telah mencetak gol di tujuh laga itu.
Kemungkinan absennya Danny Rose dan Jan Vertonghen tidak akan membantu peluang mereka mencatat clean sheet, dan meskipun penampilan buruk Liverpool Mereka telah berhasil mencetak gol di 11 dari 13 pertandingan terakhir mereka di kandang.
Tuan rumah juga punya masalah bisa tanpa Ragnar Klavan dan Dejan Lovren pada laga ini karena tak fit dimana mereka hanya mencatat empat clean sheet dalam 13 pertandingan terakhir mereka di kandang. Salah satunya adalah melawan Plymouth juga, dan mereka telah kebobolan tujuh gol dalam empat pertandingan sejak saat itu.
Musim ini kedua tim bertemu dua kali di putaran pertama The Reds bisa menahan Spurs 1-1 dan menang 2-1 diajang Piala Liga, dari 7 pertemuan terakhir Liverpool menang 4 kali dan 3 kali seri.
Dalam laga ini jika Klavan dan Lovren cedera, Lucas bisa diposisikan menemani Matip di pos bek tengah. Dengan kembalinya blunder Mignolet, klopp bisa kembali berpaling pada karius di bawah mistar gawang. Hendo tetap menemani Lallana dan Wijna dengan trio depan tetap akan diisi oleh Mane dengan 9 gol, Firmino dengan 8 gol dan Coutinho.
Kubu tamu Harry Kane dengan 14 gol akan didukung oleh gelandang muda yang tengah on fire Alli dengan 11 golnya bersama Son dan Eriksen dengan 8 assistnya. Tanpa Verthongen dan Rose yang cedera, Dier dan Davies akan menjadi 2 dari 4 back four regulernya.
Prediksi laga, the Reds selalu bisa meraih hasil bagus menghadapi klub papan tengah meski keteteran menghadapi klub papan bawah, so laga ini kami prediksi Spurs akan ditahan The Reds dengan skor 2-2.
Susunan pemain
Liverpool : Mignolet, Milner, Matip, Lovren, clyne, Henderson, Wijnaldu, Firmino, mane , Lallana. Coutinho
Tottenham Hotspur : Lloris, Dier, Alderweireld, Davies, Walker, Wanyama, Dembele, Rose, Eriksen, Alli, Kane.
Head to Head Liverpool vs Tottenham Hotspur :
25/10/16 Liverpool 2 – 1 Tottenham Hotspur
27/08/16 Tottenham Hotspur 1 – 1 Liverpool
02/04/16 Liverpool 1 – 1 Tottenham Hotspur
17/10/15 Tottenham Hotspur 0 – 0 Liverpool
10/02/15 Liverpool 3 – 2 Tottenham Hotspur
Lima Pertandingan Terakhir Liverpool :
04/02/17 Hull City 2 – 0 Liverpool
01/02/17 Liverpool 1 – 1 Chelsea
21/01/17 Liverpool 2 – 3 Swansea City
18/01/17 Plymouth Argyle 0 – 1 Liverpool
15/01/17 Manchester United 1 – 1 Liverpool
Lima Pertandingan Terakhir Tottenham Hotspur :
05/02/17 Tottenham Hotspur 1 – 0 Middlesbrough
01/02/17 Sunderland 0 – 0 Tottenham Hotspur
28/01/17 Tottenham Hotspur 4 – 0 Wycombe Wanderers
21/01/17 Manchester City 2 – 2 Tottenham Hotspur
17/01/17 Tottenham Hotspur 4 – 0 West Bromwich
Daftar Top Skor Liga Inggris, Romelu Lukaku Pimpin Sementara
Premier League masih menyisakan 14 pekan lagi. Selain persaingan gelar juara, ada perebutan pencetak gol terbanyak yang seru untuk dinikmati.
Jika menilik klasemen pencetak gol terbanyak, persaingan ini memang cukup menarik. Hingga kini, sudah ada sembilan pemain yang telah mencetak 10 gol lebih. Jika ingin lebih dikerucutkan, ada enam pemain yang sudah mencetak di atas 14 gol.
Di pucuk daftar pencetak gol terbanyak, ada nama Romelu Lukaku yang kini sudah membuat 16 gol. Menguntit di belakang Lukaku, ada nama Diego Costa, Zlatan Ibrahimovic, dan Alexis Sanchez yang telah membuat 15 gol. Pada posisi ketiga, ada nama penyerang Sunderland, Jermain Defoe, dan juga Tottenham Hotspur, Harry Kane, dengan 14 gol.
Bagaimana peluang mereka untuk menutup musim sebagai pencetak gol terbanyak. Berikut analisis;
Romelu Lukaku
Lukaku yang berada di puncak daftar pencetak gol terbanyak memang begitu difavoritkan. Selain menjadi tumpuan Everton untuk mencetak gol, Lukaku juga memiliki rasio mencetak gol lumayan tinggi.
Dari 23 pertandingan yang sudah dia mainkan, penyerang asal Belgia ini total sudah melakukan 62,1 tembakan ke gawang lawan. Angka tersebut membuatnya hanya membutuhkan 3,8 percobaan untuk mencetak satu golnya.
Meski demikian, Lukaku saat ini tidak berada dalam posisi yang nyaman untuk menutup akhir musim sebagai pencetak gol terbanyak. Pasalnya, dalam 14 pertandingan ke depan, Everton masih akan menghadapi tiga tim kuat yang saat ini duduk di empat besar klasemen: Chelsea, Tottenham Hotspur, dan Arsenal.
Diego Costa
Melihat posisi saat ini, Diego Costa lebih layak difavoritkan untuk menutup musim sebagai pencetak gol terbanyak. Selain penampilan konsisten Chelsea, Costa juga merupakan tumpuan utama Chelsea untuk mencetak gol musim ini.
Tidak ada nama penyerang besar lain serta usainya persoalan dengan Antonio Conte membuat namanya menjadi favorit untuk tampil sebagai pencetak gol terbanyak.
Melihat data Whoscored, 22% dari percobaan Chelsea di depan gawang lawan disumbangkan oleh Costa. Bukan hanya itu, Costa juga menjadi pemain dengan sepakan paling akurat Chelsea musim ini. Buktinya, 60% dari percobaan yang dilepaskan oleh pemain asal Spanyol ini mengarah ke gawang, jauh di atas pemain-pemain lain.
Zlatan Ibrahimovic
Dikenal sebagai pencetak gol terbanyak dalam beberapa kompetisi sepak bola, Ibrahimovic memiliki tugas berat jika ingin mengakhiri musim ini sebagai pencetak gol terbanyak Premier League. Dalam empat laga terakhir, Ibrahimovic hanya mampu mencetak satu gol.
Pada musim ini, penyerang asal Swedia ini membutuhkan 6,2 percobaan untuk mencetak satu golnya. Jauh di bawah Diego Costa, dan Alexis Sanchez, yang membutuhkan 4,5 dan 5,6 percobaan per satu golnya.
Namun, Ibrahimovic masih memiliki peluang besar untuk menjadi pencetak gol terbanyak pada akhir musim. Eks-pemain Paris Saint-Germain ini menjadi pemain yang mendapatkan pasokan bola terbanyak di dalam kotak penalti pada Premier League musim 2016/17 dengan 67 bola dari 23 pertandingan yang sudah dia lakoni.
Alexis Sanchez
Dibebaskannya Sanchez untuk mendalami dalam beberapa pekan lalu membuat namanya semakin moncer. Dalam mencetak gol Sanchez bahkan tidak berhenti untuk mengakhiri laga dengan gol.
Meski demikian, rencana Sanchez untuk mengakhiri musim sebagai pencetak gol terbanyak tidak bisa dilepaskan dari beberapa faktor: posisi bermain, peran Mesut Oezil, dan pasokan bola. Dengan berubahnya peran Sanchez, dia tak lagi setajam ketika diberi peran free role.
Belum lagi soal Oezil, partnernya di lini depan yang biasa membuat ruang untuknya. Dengan menurunnya perfotma Oezil, Sanchez bakal kesulitan menjebol gawang lawan. Belum lagi soal pasokan bola yang begitu minim. Hingga pekan ke-22, Sanchez baru mendapatkan 50 bola di kotak penalti lawan.
Harry Kane
Absen karena cedera tidak membuat Kane kehilangan ketajaman. 14 gol yang sudah dia buat sejauh ini menjadi bukti betapa dia dan Jermain Defoe adalah penyerang lokal terbaik Inggris saat ini.
Dari total 57 percobaan yang dilepaskan oleh Kane, 14 di antaranya mengarah ke gawang tim lawan. Selain itu, akurasi percobaannya bahkan telah mencapai 61% per pertandingannya.
Beruntung bagi Kane, dia bukan tipikal yang manja. Ia tak selamanya bergantung pada suplai bola karena bisa mengkreasikan peluang sendiri. Tak ada pemain Spurs yang mendominasi pemberian assist kepada pemain bernomor punggung 10 tersebut.
Jermain Defoe
Meski telah berusia di atas kepala tiga, Defoe bisa menjadi mimpi buruk di depan gawang lawan. Total 14 gol yang sudah dia buat menjadikannya menjadi pemain tertajam Sundeland musim ini.
Namun demikian, Defoe kami prediksi tidak akan tampil sebagai pencetak gol terbanyak tim ini. Beberapa lawan berat dengan pertahanan terbaik di Premier League masih akan menjadi batu sandungan Sunderland di akhir musim, seperti Manchester United, Middlesbrough, Everton, dan Chelsea.
2 Pemain Paling Ditakuti Frank Lampard Sepanjang Karir Sepak Bolanya
Legenda Chelsea, Frank Lampard, menyebut dua pemain yang paling ditakutinya ketika masih aktif bermain. Salah satu pemain lawan yang ditakuti Lampard adalah mantan kapten Liverpool: Steven Gerrard.
Dalam wawancara dengan Jamie Carragher, Lampard menganggap Gerrard sebagai lawan yang paling sulit dihadapi di kompetisi domestik.
“Gerrard, di kompetisi domestik. Dia punya segalanya. Dia bisa mengatasi Anda ketika bertahan, dan akan menyakiti Anda ketika sedang menyerang,” ujar Lampard seperti dikutip dari Give Me Sport.
Untuk pemain di luar Liga Inggris, Lampard menyebut nama legenda Barcelona: Ronaldinho. Lampard yang memutuskan pensiun pekan lalu mengatakan Ronaldinho bisa melakukan apapun dengan bola.
“Ronaldinho bisa melakukan hal mustahil dengan bola. Saya belum pernah melihat pemain seperti dia. Ketika Chelsea menghadapi Barcelona di Liga Champions, ketika saya melihat dia bermain saya berpikir, ‘Wow, pemain ini seperti dari planet lain’,” ucap Lampard.
Lampard sendiri memutuskan pensiun setelah 21 tahun berkarier sebagai pesepakbola. Memulai karier profesional bersama West Ham United pada 1995, Lampard dibeli Chelsea pada 2001.
Lampard memperkuat Chelsea di 649 pertandingan selama 13 tahun. Bersama The Blues, Lampard berhasil merebut 13 gelar, termasuk tiga gelar Liga Primer dan satu Liga Champions.
Setelah memperkuat Chelsea, Lampard sempat berseragam Manchester City dan terakhir New York City FC.
Bersama timnas Inggris, Lampard berhasil meraih 106 caps dan mencetak 29 gol. Lampard tampil di Piala Eropa 2004, Piala Dunia 2006, Piala Dunia 2010, Piala Eropa 2012, dan Piala Dunia 2014.
Jumat, 10 Februari 2017
5 Pelatih Gaul Kekinian, Dari Mourinho Hingga Guardiola
Tampil rapi dengan jas dan dasi, ternyata bukan jaminan bahwa seseorang tidak akan mendapat ‘musibah’ dengan fashion yang dikenakannya. Tidak jarang, di balik kegagahan seseorang dengan setelan jas dan celana yang serasi, entah disadari atau tidak, membawa ‘petaka’ tersendiri bagi yang mengenakannya.
Akibat terlalu bersemangat dalam mengekspresikan emosinya, beberapa manajer klub di dunia tercatat pernah mendapat malu di pinggir lapangan. Bukan lantaran diusir oleh wasit, yang menjadi pemicu mereka harus menanggung malu.
Namun lebih dari itu, mereka terpaksa harus tetap berada di pinggir lapang dengan bagian celana yang mengalami robek. Dilansir The Sun, setidaknya ada lima pelatih top yang sempat mengalami nasib ‘sial’ itu.
Pep Guardiola
Mendampingi anak asuhnya menghadapi Porto pada Liga Champions 2016 lalu, Pep Guardiola yang saat itu masih membesut Bayern Muenchen mendapat ‘petaka’ di pinggir lapangan. Dalam laga yang berakhir 6-1 untuk keunggulan Munchen itu, terlihat celana bagian kiri Pep robek.
Alhasil, paha sang manajer sempat terlihat jelas tertangkap kamera. Pep sendiri dipercaya menangani tim raksasa Liga Jerman itu dalam kurun waktu tiga musim dari 2013-2016.
David Moyes
Hengkang dari Manchester United pada musim 2013, David Moyes kemudian melanjutkan karier kepelatihannya bersama klub yang bermain di Liga Spanyol, Real Sociedad.
Entah karena dihinggapi grogi atau ada faktor lainnya, celana manajer kelahiran Skotlandia 1966 itu tertangkap kamera dengan kondisi robek saat menjaani debutnya sebagai juru taktik Real Sociedad.
Beruntung, posisi celana yang robek itu, terdapat di bagian dalam paha kanannya. Sehingga, jika dengan kasat mata, tidak mudah untuk melihat ‘musibah’ pria yang dipercaya menukangi Real Sociedad sejak 2014-2015 tersebut.
Jose Mourinho
Di akhir kebersamaannya bersama Inter Milan, Jose Mourinho sukses mengantarkan timnya juara Liga Champions pada musim 2010 silam.
Namun, di tengah kebahagiannya membawa La Beneamata juara, Mourinho sepertinya tidak sadar ketika posisi jongkoknya menyebabkan celananya robek.
Celakanya, robekan itu terjadi tepat di bagian pantatnya. Manajer yang saat ini menukangi Manchester United itu bertahan bersama Inter dalam kurun wkatu 2008–2010.
Zinedine Zidane
Sukses menjalani karier sebagai pesepakbola, membuat Zinedine Zidane dipercaya untuk menukangi mantan timnya, Real Madrid. Meskipun terbilang baru berkiprah di dunia kepelatihan, Zizou sudah mengalami persitiwa yang ‘memalukan.’
Terlalu bersemangat merayakan gol hatrick Cristiano Ronaldo saat menghadapi Wolfsburg pada 2016 lalu, membuat celana bagian kiri dalam sang manajer berkepala plontos itu robek.
Antonio Conte
Dibanding manajer lainnya di Liga Inggris, nama Antonio Conte mungkin akan menempati posisi pertama dalam hal ekspresif di pinggir lapangan. Sejak resmi menukangi Chelsea, manajer asal Italia itu kerap tertangkap kamera sedang merayakan gol anak asuhnya dengan berjingkrak, melompat, bahkan menjatuhkan diri ke arah penonton.
Terbaru, aksi pecicilan Conte terjadi ketika Hazard sukses menambah keunggulan The Blues saat mengalahkan Arsenal lewat gol indahnya. Namun sial bagi Conte. Dalam selebrasi teranyarnya itu, dia mendapat ‘petaka’ atas aksi petakilannya.
Dalam tayangan video, celana bagian kanan sang manajer terlihat robek. Kendati begitu, “musibah’ itu ternyata tidak membuat sang manajer mengurangi aksi lompat-lompatnya itu.