Mantan bek sayap Manchester United (MU), Fabio da Silva menjadi pemain paling apes di Liga Inggris dalam tujuh musim terakhir. Setidaknya, dia sudah tiga kali mengalami degradasi.
Pada Liga Inggris musim 2012/13, MU meminjamkan Fabio ke Queens Park Rangers. Namun kehadirannya bukan pertanda bagus untuk QPR. Klub yang berbasis di London itu malah terlempar ke zona degradasi di musim pertamanya.
Kisah itu langsung terulang semusim berikutnya. Fabio yang memperkuat Cardiff City kembali merasakan terdegradasi. Tiga musim dia harus merasakan kompetisi di Divisi Championship.
Pada musim 2016/17, dia hengkang ke Midlesbrough, klub yang baru saja promosi ke Liga Inggris. Namun, kehadirannya malah membawa petaka buat Victor Valdes dan kawan-kawan. Middlesbrough terdegradasi setelah berada di posisi ke-19 dengan 28 poin.
Fabio pun disebut sebagai pemain pembawa sial. Selain mantan bek MU itu, ada lima pemain lain yang dijuluki Si Pembawa Sial bagi tim Liga Inggris. Siapa saja? Simak di halaman selanjutnya.
1. Robert Green
Kiper senior Timnas Inggris, Robert Green menjadi pemain yang paling akrab dengan degradasi. Kehadirannya membawa sial untuk tiga tim yang pernah dibelanya, yakni Norwich City, West Ham United, dan QPR.
Bersama tiga tim itu, Green sudah empat kali terdegradasi. Dia gagal menyelamatkan Norwich dari degradasi pada 2004/05. Nasibnya terulang ketika memperkuat West Ham yang terdegradasi pada 2010/11.
Bersama QPR, penjaga gawang berusia 37 tahun tersebut dua kali merasakan degradasi, yakni pada musim 2012/13 dan 2014/15. Saat ini, Green masih aktif bermain bersama Leeds United di Divisi Championship.
Sulit bagi Green untuk tampil kompetitif di kompetisi elite Liga Inggris. Jangan-jangan cap pembawa sial sudah melekat dengan dirinya.
2. Hermann Hreidarsson
Hermann Hreidarsson merupakan pemain andalan Timnas Islandia. Dia mencatatkan 89 caps dengan mencetak lima gol sebagai bek kiri Islandia.
Namun kenyataannya, pria berusia 42 tahun itu pembawa sial bagi klub Inggris. Dia sudah lima kali terdegradasi ke Divisi Championship.
Hreidarsson terdegradasi dengan lima klub yang berbeda, yakni Crystal Palace, Wimbledon, Ipswich, Charlton dan Portsmouth. Tak salah jika Hreidarsson disebut-sebut sebagai salah satu raja degradasi di Liga Inggris.
Sebuah julukan yang tentu tidak bagus sekaligus membuat sakit hati pemain yang menerimanya. Meski begitu, fakta dengan jelas membuktikan itu.
3. Nathan Blake
Nathan Blake merupakan striker akademi Chelsea di akhir tahun 1980-an. Dia memulai kiprah profesionalnya sebagai pemain bola pada 1990 bersama Cardiff City.
Sama seperti Hreidarsson, Blake merupakan pemain yang paling banyak terdegradasi. Pria berusia 45 tahun itu sudah lima kali terlempar dari Liga Inggris.
Blake pertama kali merasakan turun kasta saat memperkuat Sheffield United pada 1993/94. Dia dua kali terdegradasi bersama Bolton pada 1996 dan 1998. Semusim berikutnya, Blake terdegradasi bersama Blackburn Rovers. Terakhir kali, dia terdegradasi bersama Wolves pada tahun 2004.
4. Marcus Bent
Mantan striker Mitra Kukar, Marcus Bent juga dinobatkan sebagai pembawa sial bagi klub Liga Inggris. Dia tercatat pernah mencetak 40 gol di Liga Inggris, tapi Bent merasakan empat kali terlempar ke Divisi Championship.
Dia merasakan degradasi bersama empat klub berbeda, yakni Crystal Palace, Ipswich Town, Leicester City, dan Charlton Athletic.
Bent merupakan pemain yang penuh dengan skandal. Dia pernah mengancam polisi dengan pisau dapur dan pisau daging saat terjadi keributan di kediamannya. Atas tindakan itu, Bent harus menjalani persidangan di pengadilan Guildford Crown Cour dan di penjara selama 12 bulan.
Petualangannya ke sepak bola Indonesia juga tidak meninggalkan kisah yang luar biasa.
5. Steven Caulker
Usianya masih 25 tahun, tapi karier bek tengah asal Inggris, Steven Caulker dihantui dengan cedera dan degradasi. Dia dianggap pemain pembawa sial bagi klub Inggris.
Caulker merupakan didikan akademi Tottenham Hotspur. Namanya sempat populer saay memperkuat Swansea City pada musim 2011/12. Pada 2013, dia hengkang ke Cardiff City.
Musim pertamanya bersama Cardiff tidak berjalan baik. Dia langsung terdegradasi ke Divisi Championship. Tak mau main di kasta kedua, Caulker hengkang ke QPR.
Namun sayang, dia kembali merasakan terdegradasi bersama QPR pada musim 2014/15. QPR malah berada di posisi paling buncit dengan 30 poin.
http://indolivescore.com/deretan-pemain-di-liga-inggris-yang-disebut-sebagai-pembawa-sial/
Selasa, 23 Mei 2017
Deretan Pemain di Liga Inggris yang Disebut Sebagai Pembawa Sial
Neymar Tidak Diturunkan Dalam Laga Brasil vs Argentina 9 Juni
Pelatih tim nasional Brasil, Tite, memutuskan untuk mencoret nama Neymar dari daftar pemain. Dengan demikian, Neymar dipastikan tidak akan tampil saat Brasil melakoni dua laga persahabatan Juni mendatang.
Tidak disertakannya Neymar bukan karena Tite sudah tidak lagi membutuhkan peran pemain Barcelona itu. Akan tetapi keputusan tersebut diambil Tite semata-mata untuk memberikan waktu bagi kaptennya tersebut untuk beristirahat.
Selain Neymar, dua punggawa Real Madrid, Marcelo dan Casemiro juga dicoret dari daftar. Keduanya tidak dipanggil Tite agar bisa fokus bersama Madrid yang akan menghadapi final Liga Champions awal bulan depan.
Sementara itu, bek Bayern Munich Rafinha dan bek tengah Chelsea David Luiz masuk dalam daftar Tite guna menghadapi Argentina dan Australia bulan depan. Termasuk Philippe Coutinho, Willian, Douglas Costa dan Gabriel Jesus.
Laga antara Brasil vs Argentina akan berlangsung pada 9 Juni mendatang. Sementara laga kontra Australia akan digelar pada 13 Juni di Melbourne.
Berikut daftar lengkap pemain Brasil yang akan menghadapi Argentina dan Australia:
Kiper: Diego Alves (Valencia), Weverton (Atletico Paranaense), Ederson (Benfica)
Bek: Alex Sandro (Juventus), David Luiz (Chelsea), Fagner (Corinthians), Filipe Luis (Atletico Madrid), Gil (Shandong Luneng), Jemerson (Monaco), Rafinha (Bayern Munich), Rodrigo Caio (Sao Paulo), Thiago Silva (Paris Saint-Germain)
Gelandang: Fernandinho (Manchester City), Giuliano (Zenit), Lucas Lima (Santos), Paulinho (Guangzhou Evergrande), Philippe Coutinho (Liverpool), Renato Augusto (Beijing Gouan), Rodriguinho (Corinthians), Willian (Chelsea)
Penyerang: Diego Souza (Sport), Douglas Costa (Bayern Munich), Gabriel Jesus (Manchester City), Taison (Shakhtar Donetsk)
http://indolivescore.com/neymar-tidak-diturunkan-dalam-laga-brasil-vs-argentina-9-juni/
Alantim, Robot yang Digunakan Sebagai Pengaman Suporter Inggris di Piala Dunia 2018
Ilmuwan di Rusia telah membuat robot untuk membantu pengamanan buat suporter Inggris di Piala Dunia 2018. Robor itu bernama Alantim.
Inggris sejauh ini punya hubungan yang buruk dengan Rusia di dunia sepakbola. Suporter Inggris kerapkali terlibat keributan dengan suporter Rusia.
Terakhir, kedua belah pihak saling bentrok dalam babak grup Piala Eropa 2016 di Prancis. Suporter Rusia mendatangi tribun suporter Inggris yang berujung bentrok di dalam Stade Velodrome, venue pertandingan pada Juni 2016.
Nah, di Piala Dunia 2018, yang akan berlangung di Rusia, pihak tuan rumah sudah mulai meminimalisir kekhawatiran suporter Inggris saat datang untuk mendukung The Three Lions.
Ilmuwan di Rusia dari Institut Teknologi Moskow (MTI) menciptakan jenis robot yang bisa menjadi "bodyguard". Robot itu bernama Alantim, yang dilengkapi dengan kamera pengintai serta bisa berbahasa Inggris.
Dalam video berdurasi satu menit 20 detik, Alantim tampak mengenakan syal The Three Lions dan logo elang Rusia. Ia bertugas untuk melindungi dan melayani, juga punua
"Nama saya Alantim, saya bekerja sebagai penterjemah di Institut Teknologi Moskow," kata Alantim dalam video tersebut seperti dilansir FourFourTwo.
"Saya membaca secara online bahwa banyak penggemar sepakbola Inggris ragu apakah perjalanan ke Rusia bisa aman. Tidak ada yang perlu Anda khawatirkan, saya akan menjadi pelindung Anda.
"Kami berjanji untuk membawa Anda berkeliling Moskow dan saya akan melindungi Anda dari masalah. Saya bisa memanggil polisi, menyelesaikan perdebatan ... dan bahkan memprediksi konflik berdasarkan emosi orang-orang di sekitar saya," kata Alantim.
http://indolivescore.com/alantim-robot-yang-digunakan-sebagai-pengaman-suporter-inggris-di-piala-dunia-2018/
Di Musim Kedua Bersama MU, Mourinho Janjikan Gelar Juara
Manchester United bisa dibilang gagal bersaing di Premier League musim ini. The Red Devils kemungkinan akan finis di posisi enam pada klasemen akhir.
Capaian tersebut tentu bukan hal yang baik untuk klub sebesar MU. Sebab, di setiap musimnya, Setan Merah selalu menjadi klub yang mengakhiri musim di posisi empat besar.
Menyadari hal tersebut, manajer Setan Merah, Jose Mourinho, berjanji akan memperbaiki pencapaiannya di musim depan. Dia tahu anak-anak asuhnya akan bertambah kuat dan solid untuk menghadapi persaingan di musim selanjutnya.
"Saya mencoba menganalisis kenyataan yang ada sebelum saya tiba di klub, tapi Anda baru tahu kenyataannya ketika Anda sudah terlibat di dalam," ujar mantan manajer Chelsea seperti dikutip Soccerway.
"Musim pertama berjalan sangat berat. Saya akan lebih menikmati musim kedua karena saya tak akan buat kesalahan di musim kedua. Saya akan menikmati perubahan dari musim pertama ke musim kedua," jelasnya.
Di laga terakhir Premier League, MU akan berhadapan dengan Crystal Palace di Old Trafford, Minggu 21 Mei 2017. Dan lima hari setelahnya, Setan Merah akan melakoni partai final Liga Europa kontra Ajax Amsterdam.
http://indolivescore.com/di-musim-kedua-bersama-mu-mourinho-janjikan-gelar-juara/
Nasib Arsene Wenger Akan Diumumkan Setelah Final Piala FA
Manajemen Arsenal baru akan mengumumkan nasib sang pelatih, Arsene Wenger, setelah pertandingan final Piala FA. Setelah penampilan minor Arsenal, Wenger memang dikabarkan akan diputus kotraknya pada akhir musim ini.
Meski demikian, Wenger mengaku tak ingin berspekulasi apa pun. Sebab manajemen Arsenal belum memutuskan mengenai nasibnya bersama Meriam London.
“Saya tidak mengatakannya, Anda yang menafsirkannya sendiri (tentang akhir kontrak Wenger bersama Arsenal). Saya akan ada di sana saat rapat dewan redaksi setelah final (Piala FA),” ujar Wenger, mengutip dari Soccerway, Sabtu (20/5/2017).
“Tentu saja saya akan ada di sana dan saat ini saya hanya ingin fokus hingga akhir musim. Kami masih ada pertandingan pada akhir Minggu dan final di Piala FA. Saya belum tahu apa yang akan terjadi dalam pertemuan itu, karena banyak aspek yang akan dibicarakan,” tambah pelatih berkebangsaan Prancis itu.
Arsenal memang cukup terseok dalam beberapa musim terakhir ini. Apalagi musim ini, The Gunners harus tersingkir dari ajang Liga Champions setelah dikalahkan Bayern Munich dengan agregat yang cukup memalukan 10-2.
http://indolivescore.com/nasib-arsene-wenger-akan-diumumkan-setelah-final-piala-fa/
Senin, 22 Mei 2017
N’Golo Kante Ingin Raih 4 Gelar Bersama Chelsea Musim Depan
Pemain Chelsea, N’Golo Kante, menyatakan kalau The Blues memiliki target ambisius, yaitu meraih empat gelar pada musim 2017-2018.
N’Golo Kante menjadi pemain kunci Chelsea dalam perjalanan mereka meraih gelar Premier League 2016-2017. Investasi sebesar 32 juta poundsterling (Rp 555,26 miliar) untuk mendatangkan Kante dari Leicester City terbukti tepat.
Kante membuktikan kalau ia bisa menjadi palang pintu pertama dari pertahanan Chelsea dan menjadi tonggak awal ketika The Blues melancarkan serangan. Konsistensi yang ditunjukkan Kante membuat Chelsea berjaya pada musim ini.
Penampilan istimewa Kante pun mendapat apresiasi dari wartawan Premier League. Sang pemain mendapat penghargaan pemain terbaik Premier League 2016-2017 versi Football Writers’ Association (FWA).
Setelah mendapat penghargaan tersebut, Kante menyatakan kalau Chelsea akan berusaha memenangi empat gelar pada musim mendatang.
“Musim depan kami akan menghadapi tantangan baru. Kami akan berusaha untuk memenangi empat gelar sekaligus, yaitu Premier League, Piala FA, Piala Liga dan Liga Champions.”
“Chelsea adalah satu di antara klub top Eropa. Oleh karena itu, kami ingin memenangi segalanya. Empat gelar dalam satu musim merupakan tantangan Chelsea berikutnya,” ujar Kante.
Pada musim 2016-17, Kante mencatatkan 39 penampilan untuk Chelsea di seluruh kompetisi. Kante mencatatkan rekor spesial dengan menjadi pemain yang menjuarai Premier League dua musim berturut-turut dengan klub yang berbeda. Nama lain yang juga memiliki catatan serupa adalah Mark Schwarzer (Chelsea 2014-15, Leicester City 2015-16).
http://indolivescore.com/ngolo-kante-ingin-raih-4-gelar-bersama-chelsea-musim-depan/
Inter Milan Mulai Tawar Ronaldo dan Dybala
Direktur Inter Milan, Piero Ausilio, menyatakan bahwa secara finansial, klubnya sanggup membeli bintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo. Akan tetapi, itu mustahil terjadi karena peraturan Financial Fair Play.
Perusahaan asa China, Suning Group, resmi membeli saham mayoritas Inter Milan pada musim panas 2016. Dari hasil akuisisi tersebut, I Nerazzurri mendapatkan suntikan dana besar untuk belanja pemain.
Menurut Transfermarkt, Inter Milan menghabiskan 154,1 juta euro (Rp 2,29 triliun) untuk memboyong sejumlah pemain anyar pada bursa transfer musim panas 2016, seperti Joao Mario, Gabriel Barbosa dan Antonio Candreva.
"Kini, tidak mungkin untuk berpikir menghabiskan dana sebesar 200 hingga 300 juta di bursa transfer. Kami tidak menginginkannya dan itu mustahil," ujar Ausilio.
"Saat ini, kami memiliki kepemilikan yang kuat dan solid. Pemilik klub baru asal Cina bisa membeli pemain paling top di dunia, seperti Cristiano Ronaldo," katanya.
"Akan tetapi, kenyataannya adalah kami tidak bisa melakukan itu karena peraturan Financial Fair Play yang memperhitungkan perkembangan klub," tutur Ausilio.
Walaupun telah menggelontorkan dana yang tidak sedikit, prestasi Inter Milan belum sesuai dengan ekspektasi. Mauro Icardi dan rekan-rekan gagal meraih tiket kompetisi Eropa setelah hanya menempati posisi kedelapan klasemen sementara Serie A musim 2016-2017.
Beda 20 Juta Euro Tawaran Inter dan Juventus Untuk Dybala
Direktur Inter Milan, Piero Ausilio mengungkapkan bahwa mereka pada musim panas 2015 lalu juga memberikan tawaran kepada Paulo Dybala. Namun mereka 'kalah' dana dengan Juventus.
Sebagaimana diketahui, Dybala menjadi buruan klub-klub besar Eropa setelah tampil apik bersama Palermo. Namun tim yang beruntung mendatangkan talenta besar asal Argentina itu adalah Juventus yang dikabarkan mengeluarkan dana 32 juta euro plus 8 juta euro tambahan pada musim panas 2015.
Dan baru-baru ini, Ausilio berbicara mengenai bagaimana pembatasan dana dan juga pendapatan membuat mereka tak bisa jor-joran di bursa transfer. Dan salah satu 'akibatnya' adalah saat mereka gagal mendatangkan Dybala.
"Inter Milan mencoba untuk mendatangkan Dybala, tapi ada perbedaan 20 juta euro dengan Juventus dan pada akhirnya dia pergi ke sana," ungkapnya.
"Hari ini tak mungkin untuk memikirkan pengeluaran 200 juta euro atau 300 juta euro di bura transfer. Bukannya kami tak mau, tapi itu tak mungkin," tandasnya.
http://indolivescore.com/inter-milan-mulai-tawar-ronaldo-dan-dybala/