Selasa, 19 Juli 2016

Jadwal Dan Grup Kualifikasi Piala Dunia 2018 Rusia Zona Eropa

Ini Dia Jadwal Dan Pembagian Grup Kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Eropa


indolivescore.com  - EFA Euro 2016 mungkin telah berakhir tetapi para finalis Perancis dan Portugal dan seluruh tim yang berkompetisi beberapa pekan yang lalu tersebut hanya memiliki kurang dari dua bulan sebelum memulai petualangan barunya di kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018 di Rusia.

Tiga dari sembilan grup kualifikasi akan memulai kickoff pada hari Minggu, 4 September 2016 mendatang, dengan laga Slovakia melawan Inggris setelah kedua kubu bermain imbang 0-0 di Piala Eropa 2016. Sedangkan juara bertahan Jerman, akan memulai langkahnya mempertahankan gelar Piala Dunia di hari yang sama dengan bertandang ke Norwegia, dengan membawa harapan untuk menjadi tim pertama yang sukses mempertahankan gelar setelah Brazil pada tahun 1962 silam.


Pertandingan akan berlangsung hingga dua hari kedepan, termasuk pertemuan ulang laga di Euro 2016 antara Kroasia berhadapan dengan Turki pada 5 September mendatang, di saat Kosovo akan memulai debut perdananya di ajang internasional di Finlandia. Kedua kubu adalah satu-satunya negara di Grup I yang tidak berlaga di Perancis seperti Kroasia, Islandia, Ukraina, dan Turki.

Malam berikutnya, jawara Eropa Portugal akan menandangi Swis (yang disingkirkan Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan di perempat final Euro 2016 melalui babak adu penalti), Gibraltar akan membuat kejutannya di kandang menjamu Yunani, sementara Belanda, yang absen di Euro 2016 bertujuan menandai kebangkitannya di Swedia.

Pertandingan akan berlanjut hingga Oktober 2017 dalam sembilan grup, dengan lanjutan seri Euro termasuk Portugal melawan Hungaria dan Spanyol akan bertemu dengan Italia. Inilah daftar pembagian grup lengkap untuk kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018 zona Eropa.

Grup A: Belanda, Perancis, Swedia, Bulgaria, Belarusia, Luksemburg

Grup B: Portugal, Swiss, Hungaria, Kepulauan Faroe, Latvia, Andora

Grup C: Jerman (juara bertahan), Republik Ceska, Irlandia Utara, Norwegia, Azerbaijan, San Marino

Grup D: Wales, Austria, Serbia, Republik Irlandia, Moldova, Georgia

Grup E: Rumania, Denmark, Polandia, Montenegro, Armenia, Kazakhstan

Grup F: Inggris, Slovakia, Skotlandia, Slovenia, Lithuania, Malta

Grup G: Spanyol, Italia, Albania, Israel, Macedonia, Liechtenstein

Grup H: Belgia, Bosnia Herzegovina, Yunani, Estonia, Siprus, Gibraltar

Grup I: Kroasia, Islandia, Ukraina, Turki, Finlandia, Kosovo

Jadwal partai pembuka (Kickoff waktu setempat) kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018

4 September

Group C: San Marino v Azerbaijan (18:00), Republik Ceska v Irlandia Utara (20:45), Norway v Germany (20:45)

Group E: Denmark v Armenia (18:00), Kazakhstan v Polandia (18:00), Rumania v Montenegro (20:45)

Group F: Lithuania v Slovenia (18:00), Slovakia v Inggris (18:00), Malta v Skotlandia (20:45)

5 September

Group D: Georgia v Austria (18:00), Serbia v Republik Irlandia (20:45), Wales v Moldova (20:45)

Group G: Albania v FYR Macedonia (20:45), Israel v Italia (20:45), Spanyol v Liechtenstein (20:45)

Group I: Kroasia v Turki (20:45), Ukraina v Islandia (20:45), Finlandia v Kosovo (20:45)

6 September

Group A: Belarusia v Perancis (20:45), Bulgaria v Luksemburg (20:45), Swedia v Belanda (20:45)

Group B: Andora v Latvia (20:45), Kepulauan Faroe v Hungaria (20:45), Swiss v Portugal (20:45)

Group H: Bosnia Herzegovina v Estonia (20:45), Siprus v Belgia (20:45), Gibraltar v Yunani (20:45)

- Sembilan juara grup akan secara otomatis lolos ke putaran final

- Delapan runner-up dengan catatan terbaik akan menghadapi tim peringkat pertama, kedua, ketiga, dan kelima dalam grup di babak play-off untuk menentukan empat jatah tim Eropa yang tersisa.

Langkah ke Rusia:

Matchday 1: 4–6 September 2016

Matchday 2: 6–8 Oktober 2016

Matchday 3: 9–11 Oktober 2016

Matchday 4: 11–13 November 2016

Matchday 5: 24–26 Maret 2017

Matchday 6: 9–11 Juni 2017

Matchday 7: 31 Agustus–2 September 2017

Matchday 8: 3–5 September 2017

Matchday 9: 5–7 Oktober 2017

Matchday 10: 8–10 Oktober 2017

Play-off first leg: 9–11 November 2017

Play-off second leg: 12–14 November 2017

Putaran final (Rusia): 14 Juni – 15 Juli 2018

Slot Piala Dunia untuk masing-masing benua adalah sebagai berikut,

Afrika (CAF): 5

Asia (AFC): 4 atau 5

Eropa (UEFA): 14 termasuk tuan rumah Rusia

Amerika Tengah, Utara, dan Karibia (CONCACAF): 3 atau 4

Oseania (OFC): 0 atau 1

Amerika Selatan (CONMEBOL): 4 atau 5

Play-off antar benua (6–14 November 2017): Peringkat 4 CONCACAF v Peringkat 5 AFC,

Peringkat satu OFC v Peringkat lima CONMEBOL

Jadwal Dan Grup Kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Asia

Hasil Pengundian Grup Pra Piala 2018 Zona Asia, Indonesia Satu Grup dengan Thailand


indolivescore.com - Dalam pengundian tersebut, Indonesia menempat Grup F bersama tim unggulan Irak, lalu Thailand, Vietnam dan, Taiwan. Indonesia akan memulai pertarungan babak penyisihan grup Pra Piala Dunia 2018 dengan bertandang ke Taiwan pada 11 Juni 2015. Zona Asia dibagi dalam 8 grup. Juara grup dan 4 runner-up grup terbaik akan lolos ke putaran ketiga Pra Piala Dunia zona Asia.

Berikut ini adalah pembagian grup Pra-Piala Dunia 2018 zona Asia.

Grup A: Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Palestina, Timor Leste, Malaysia

Grup B: Australia, Jordania, Tajikistan, Kirgistan, Banglades

Grup C: Tiongkok, Qatar, Maladewa, Butan, Hongkong

Grup D: Iran, Oman, India, Turkmenistan, Guam

Grup E: Jepang, Suriah, Afganistan, Singapura, Kamboja

Grup F: Irak, Vietnam, Thailand, Indonesia, Taiwan

Grup G: Korea Selatan, Kuwait, Lebanon, Myanmar, Laos

Grup H: Uzbekistan, Bahrain, Filipina, Korea Utara, Yaman.

Senin, 18 Juli 2016

Tiki-Taka & Ball Possession Diprediksi Tidak Berkutik di Musim Depan

Pola Baru Sepak Bola Pasca Piala Eropa


indolivescore.com - Bagi Anda yang suka dengan klub Barcelona atau Timnas Spanyol, pasti pernah mendengar kata tiki-taka dan ball possession atau penguasaan bola. Dan ketika menyebut kata tiki-taka, Anda pasti langsung membayangkan enam pemain Timnas Spanyol yang suka menerapkan taktik itu, yakni Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Xabi Alonso serta Cesc Fabregas.

Di kaki mereka, bola terasa melekat dan sulit disentuh pemain lawan. Dengan taktik tiki-taka, para pemian Timnas Spanyol ini bisa leluasa menggiring bola dalam waktu yang lama.

Taktik tiki-taka adalah salah satu gaya bermain tim sepakbola di Spanyol yang menekankan umpan pendek dan arah pergerakan bola yang bervariasi untuk memaksimalkan penguasaan bola dalam sebuah pertandingan.

Kunci permainan ini adalah kerja sama tim yang erat dan terkoordinasi dengan sempurna. Taktik ini membuat para pemain bisa bermain dengan lebih santai, namun mampu menguasai bola lebih lama. Taktik ini sangat sempurna dan bahkan mampu menaikkan daya serang tim.

Tetapi apakah taktik tiki-taka dan ball possession masih bisa diandalkan untuk meraih kemenangan? Ternyata fakta menjawab yang sebaliknya.

Jika tahun 2008 merupakan dominasi dari taktik ball possession, maka Piala Eropa 2016 menjadi tahun konfirmasi kematian taktik tiki-taka.

Ada banyak fakta soal ini. Leicester City, Atletico Madrid dan Italia adalah contoh yang unik bagaimana mereka yang tidak menerapkan taktik tersebut dan tidak memiliki penguasaan bola yang maksimal dalam sebuah pertandingan, tetapi justru tampil sebagai pemenang.

Fakta terbaru di The Stade de France pada Minggu lalu, dimana Portugal mengalahkan Prancis di final Piala Eropa, meski penguasaan bola Portugal jauh di bawah Prancis. Atau ketika pada babak semifinal antara Prancis melawan Jerman dimana Die Panzer begitu dominan tapi harus mengaku kalah 0-2 dari Les Bleus.

Taktik atau pola permainan sepakbola sesungguhnya sudah berubah sejak delapan tahun terakhir, tepatnya saat Barcelona di bawah asuhan Pep Guardiola yang sukses meraih beberapa trofi.

Taktik ini juga sukses membawa Spanyol mendominasi bahkan memonopoli kemenangan dengan tiki-taka, dimana mereka meraih dua piala Liga Eropa dan Piala Dunia.

Tetapi di Paris, Spanyol harus mengakui keunggulan Italia yang hanya 40 persen menguasai bola. Taktik tiki-taka tak mampu menembus pertahanan Italia.

Beberapa jam setelah kekalahan Spanyol, Inggris yang menguasai permainan justru dipermalukan oleh Islandia yang hanya menguasai sepertiga bola selama pertandingan berlangsung.

Piala Eropa 2016 menjadi mikrokosmos pergeseran taktik yang sebenarnya sudah terjadi dua tahun lalu. Bisa dikatakan, Piala Eropa 2016 adalah momentun untuk mengucapkan selamat tinggal kepada taktik tiki-taka dan ball possession.

Data Dan Fakta

Mari kita membaca data dan fakta. Dalam empat pertandingan di Piala Eropa 2016, Inggris menguasai semua permainan dengan 52,70, 61 dan 86 persen ball possession, tetapi mereka hanya satu kali menang.

Dan selama Piala Eropa 2016 berlangsung, ada 15 tim keluar sebagai pemenang dengan penguasaan bola kurang dari 45 persen.

Pada Piala Dunia 2006, hanya dua tim (3%) yang keluar sebagai pemenang dengan penguasaan bola di bawah 45 persen. Dan pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan hanya lima persen yang menang dengan ball possession yang rendah.

Perubahan mulai terlihat setelah Piala Dunia Brasil, dimana Atletico memenangkan La Liga dan mencapai final Liga Champions melalui kerja keras yang luar biasa tetapi dengan penguasaan bola yang minim.

Pada Piala Dunia 2014, sebanyak 16 tim (25%) menang dengan penguasaan bola di bawah 45 persen dan trend itu terus naik hingga 2015 dan 2016.

Pelatih Arsenal, Arsene Wenger menjadi salah satu manajer yang tidak terlalu percaya bahwaball possession akan selalu memenangkan sebuah pertandingan.

“Penguasaan bola tidak bisa diharapkan lagi seperti sebelumnya,” kata Wenger saat Arsenal mengalahkan Manchester City 2-1 bulan Desember 2015 lalu.

“Ini untuk pertama kali di Liga Primer dimana penguasaan bola tidak banyak bermanfaat. Saya bertahan dengan filosofi saya, tetapi saya juga seorang pengamat dan saya juga melihat statistik semua pertandingan. Saya mencoba memahami, ini ada perubahan yang baru,” katanya.

Karena itu pula, pada Desember lalu, Wenger mengatakan, penguasaan bola sudah tidak penting lagi untuk meraih kemenangan.

Lalu taktik baru apa yang akan dikembangkan dan bisa meraih kemenangan dalam setiap pertandingan?

Leichester City adalah contoh dimana klub papan bawah ini bisa meraih kemenangan hanya dengan komposisi pemain yang punya kemampuan yang sama, memiliki kecepatan tinggi, dan stamina yang kuat.

Menanti Kiprah 'The Godfather' Antonio Conte di Chelsea

Era Conte si 'Godfather' di Chelsea Dimulai


indolivescore.com - Tak lama setelah memimpin Italia di Piala Eropa 2016, Antonio Conte sudah memimpin latihan Chelsea. The Blues menyebut, pelatih baru mereka itu "amat vokal". Conte hanya beristirahat sebentar setelah Italia tersingkir di babak perempatfinal Piala Eropa 2016. Ia mengaku hanya seminggu berlibur, lalu berangkat ke London untuk langsung menangani pekerjaan barunya di London Barat.

Pada Rabu (13/7/2016) waktu setempat, Conte memimpin dua sesi latihan Chelsea di Cobham. Ia sudah berada di lapangan sebelum pemain-pemainnya datang dan mengawali sesi dengan memimpin jogging ringan. Seperti dikabarkan oleh situs Chelsea sendiri, porsi terbesar dalam latihan hari itu adalah soal pola main dan bagaimana mempertahankan bola.

"Conte selalu terlibat dan amat vokal selama sesi berlangsung. Secara reguler, ia menghentikan latihan untuk memberikan saran dan masukan, baik kepada satu orang pemain atau kepada grup secara keseluruhan," demikian pernyataan Chelsea.

Conte akan diperkenalkan secara resmi kepada media pada hari Kamis (14/7) siang waktu setempat.

Soal vokalnya Conte, bek Juventus, Leonardo Bonucci, sudah mengatakannya lebih dulu. Ia juga mengingatkan para pemain Chelsea untuk tidak macam-macam dengan pelatih berusia 46 tahun tersebut.

"Para pemain di Italia menjulukinya The Godfather. Artinya ketika ia bicara, Anda harus mendengarkan," kata Bonucci.

Sosok Pep Guardiola dan Jose Mourinho diprediksi membuat persaingan Premier League kian panas. Tapi Antonio Conte pun disebut tak kalah hebat dari keduanya.

Penilaian tersebut dilontarkan oleh mantan pemain tim nasional Italia Gianluca Zambrotta, membahas tiga peracik taktik top yang musim panas ini mulai menangani klub barunya; Guardiola di Manchester City, Mourinho di Manchester United, dan Conte di Chelsea.

Guardiola punya reputasi mentereng setelah meraih 14 trofi dalam empat tahun awal masa kepelatihannya--di Barcelona. Di klub kedua yang ia tangani, Bayern Munich, peracik taktik asal Spanyol berusia 45 tahun itu menambah tujuh trofi lagi. Trofi-trofi Guardiola tersebut turut menyertakan enam titel liga (tiga beruntun di Barca dan Bayern) dan dua titel Liga Champions. Inggris adalah negara ketiga tempatnya melatih.

Sementara itu Mourinho sudah tak asing lagi dengan Premier League karena pernah menangani Chelsea selama dua periode--yang di antaranya membuahkan tiga titel Premier League.

Mourinho adalah pelatih kelima yang sudah memenangi titel liga di empat negara berbeda. Ia juga merupakan satu dari lima pelatih yang pernah menjuarai Piala/Liga Champions dengan dua tim berbeda. Karier bergelimang gelar pelatih asal Portugal berumur 53 tahun itu berawal dari Porto, Chelsea, Inter Milan, dan kemudian Real Madrid, yang telah membuahkan tidak kurang dari 22 trofi.

Dengan Guardiola dan Mourinho punya rivalitas tersendiri, secara khusus ketika sama-sama melatih di Spanyol, keberadaan keduanya di satu kota pun membuat banyak yang menantikan episode-episode menarik di antara keduanya.

Kemudian ada Conte. Sejauh ini allenatore 46 tahun itu memang belum punya koleksi trofi sebanyak Guardiola dan Mourinho meskipun pencapaiannya juga tak bisa dipandang sebelah mata: satu titel Serie B (Bari), juga tiga titel Serie A beruntun dan dua titel Piala Super Italia (Juventus). Conte juga punya kebanggaan lain karena sudah pernah melatih di level timnas (Italia, 2014-2016). "Saya pikir mereka bertiga memiliki kepribadian mirip dan sedikit banyak berada pada level yang sama," ucap Zambrotta kepada Sky Sports.

"Antonio Conte punya benak sepakbola yang bagus dan ia amat berdedikasi. Ia sangat profesional dan merupakan seorang motivator ulung," tutur pria yang semasa bermain dulu pernah menjadi rekan satu tim Conte di Juventus.

Kesuksesan Conte sendiri sejauh ini banyak ia raih dengan mengusung pola permainan dengan formasi 3-5-2 atau 3-4-3. Apakah ia akan menggunakan pola serupa di Chelsea?

"Saya tak yakin kalau ia akan tetap mempertahankan tiga bek tengah. Saya belum berkesempatan bicara dengannya mengenai bagaimana ia akan main, tapi saya yakin ia akan sedikit bereksperimen dan mencoba sesuatu yang baru," kata Zambrotta.

3 Masalah Berat yang Sedang Dihadapi Lionel Messi Saat Ini

3 Masalah yang Kini Membelit Lionel Messi


indolivescore.com - Lionel Messi menjadi sorotan dunia. Sayang, kali ini, bukan karena kemampuan atau prestasi yang diukir. Nama Messi justru menjadi sorotan akibat hal-hal negatif. Salah satu yang paling heboh adalah permasalahan pajak.

Sebelumnya, ia dipuja-puja banyak pihak berkat penampilan dan prestasi yang didapat selama bertahun-tahun bersama Barcelona. Messi pun jadi idola banyak orang, dari anak-anak hingga dewasa. indolivescore telah merangkum tiga masalah yang kini sedang dihadapi Lionel Messi:

Selalu Gagal di Timnas

Bicara mengenai prestasi Messi di Barca dan Argentina ibarat langit dan bumi. Ia adalah pemain yang bertabur prestasi kala berseragam Blaugrana. Sudah banyak gelar dan penghargaan yang didapat Messi berkat penampilannya di atas rumput hijau. Namun, berbanding terbalik saat melihat perjalanan Messi bersama Argentina. Hingga kini, belum ada prestasi yang bisa diraih Messi bersama La Albiceleste. Padahal, pemain berusia 29 tahun itu sudah empat kali menjalani laga final dengan Argentina.

Pensiun Cepat dari Timnas

Seakan lari dari masalah, Messi malah memutuskan pensiun seusai kegagalan Argentina di final CopaAmerica 2016.  Keputusan tersebut mengundang pertanyaan dari banyak pihak. Pasalnya, usia Messi untuk memperkuat Argentina masih sangat produktif. Dan, kemampuan Messi juga masih sangat dibutuhkan Argentina.

Pajak

Sejatinya, permasalahan pajak sudah menimpa Messi selama beberapa tahun terakhir. Ia dan ayahnya, Jorge Horacio Messi, dituduh melakukan penipuan pajak di Spanyol dengan nilai mencapai 4 juta euro (sekitar Rp 61 miliar) antara 2007-2009. Akibatnya, Messi pun dijatuhi vonis hukuman 21 bulan penjara dan diwajibkan membayar denda 2 juta euro. Messi bisa lolos dari kurungan penjara jika mengajukan banding atas putusan pengadilan.

Minggu, 17 Juli 2016

Real Madrid Disingkirkan Klub Asal Amrik Sebagai Klub Olahraga Paling Bernilai

Real Madrid Bukan Klub Olahraga Paling Bernilai Sejagat Lagi


indolivescore.com - Real Madrid bukan lagi klub olahraga paling bernilai di dunia ini. Posisi raksasa Spanyol itu kini digantikan tim olahraga dari Amerika Serikat. Seperti dilansir dari Sky Sports, tim sepak bola Amerika (NFL) Dallas Cowboys telah menggeser posisi Madrid sebagai klub yang memiliki nilai paling tinggi di dunia berdasarkan majalah ekonomi Forbes. Itu untuk kali pertama Madrid tergeser posisinya sejak tiga tahun terakhir.

Berdasarkan perhitungan terakhir, Cowboys naik satu peringkat dan kini memiliki nilai US$4 miliar (sekitar Rp 52,3 triliun). Nilai Cowboy menignkat sebesar US$3,2 miliar dari tahun lalu. Sementara Madrid meskipun meningkat sekitar 12,5 persen nilainya masih berada di bawah Cowboys yakni US$3,65 miliar.

Sejauh ini, lima besar klub paling bernilai di dunia masih dikuasai tim sepak bola Eropa. Selain Madrid, tim sepak bola Eropa lainnya yang masuk lima besar adalah Barcelona di tempat ketiga (US$3,55 miliar) dan Manchester United di tempat kelima (US$3,32 miliar).

MU sendiri semakin merosot nilainya sejak pernah menjadi yang pertama pada 2011 dan 2012.

Adapun di peringkat keempat adalah  klub baseball dari Amerika Serikat New York Yankees.

Hanya Madrid, Barcelona, dan Manchester United klub Eropa yang masuk daftar 10 besar tim paling bernilai sedunia versi Forbes. Selain tiga tim sepak bola Eropa itu, semua klub lainnya di 10 besar adalah klub-klub olahraga Amerika Serikat.

Klub dari NFL mendominasi dengan lima klub, sementara dari kompetisi basket Amerika (NBA) diwakili dua klub yakni New York Knicks (7) dan Los Angeles Lakers (10). LA Lakers sendiri berada di peringkat 10 sama dengan klub NFL San Francisco 49ers karena memiliki taksiran ilai sama yakni US$2,7 miliar.

Dan, berikut adalah daftar 10 besar klub-klub paling bernilai tersebut:

Klub/ Estimasi nilai dalam US$ miliar/ asal olahraga / peringkat tahun lalu
  1. Dallas Cowboys/ 4,0/ NFL/ 2

  2. Real Madrid/ 3, 65/ Sepak Bola/ 1

  3. Barcelona/ 3, 55/ Sepak Bola/ 4

  4. New York Yankees/ 3,4/ MLB/ 2

  5. Manchester United/ Sepak Bola/ 5

  6. New England Patriots/ 3,2/ NFL/ 6

  7. New York Knicks/ 3,0    NBA/ 8

  8. Washington Redskins/ 2,85/ NFL/ 9

  9. New York Giants/ 2,8    NFL/ 12

  10. Los Angeles Lakers/ 2,7/ NBA/ 6

  11. San Francisco 49ers/ 2,7/ NFL/ 22

Para Pemain Bola yang Berharga Lebih Dari 1 Triliun Rupiah

3 Pesepak Bola Terkenal Berharga Lebih dari Rp 1 Triliun


indolivescore.com - Publik tentu menunggu apakah ada pemain yang mampu memecahkan rekor transfer dunia saat ini. Sejak 2009, nilai jual seorang pemain yang direkrut tim Eropa menjadi sedikit berlebihan. Pasalnya, sebagian besar pemain hebat direkrut dengan nilai yang fantastis. Tim-tim medioker pun menjadi kesulitan mendapatkan pemain berkualitas yang sesuai keinginan mereka.

Belakangan ini, rumor transfer diramaikan dengan rencana Manchester United yang ingin merekrut Paul Pogba dengan mahar 100 juta pounds atau setara 118 juta euro dan Rp 1,72 Triliun). Jika terealisasi, Pogba akan memecahkan rekor transfer yang dipegang Gareth Bale saat ini.

Selain Bale, ada beberapa pemain yang juga sempat diboyong dengan mahar lebih dari Rp 1 Triliun. Berikut daftar pemain pemain termahal di dunia:

1. Gareth Bale

Adalah Bale yang menggeser Ronaldo dari posisi teratas daftar pemain termahal di dunia. Catatan itu diukir Bale ketika Madrid membelinya dari Tottenham Hotspur di musim panas 2013 dengan mahar 100 juta euro atau setara US$ 111 juta.

2. Cristiano Ronaldo

Ronaldo sempat menyandang status sebagai pemain termahal di dunia kala Madrid memboyongnya dari MU di musim panas 2009. Kala itu, Los Blancos merekrutnya dengan mahar 94 juta euro atau setara US$ 104 juta. Kala itu, kehadiran Ronaldo menjadi pertanda kembali dilanjutkannya proyek Los Galaticos.

3. Luis Suarez

Barcelona pun tak ragu merekrutnya di musim panas 2014 dengan mahar 81 juta euro atau setara US$ 90 juta. Terbukti, pengorbanan yang dilakukan Barca untuk merekrutnya tak sia-sia. Pasalnya, Suarez mampu menjadi pesaing Lionel Messi dalam hal mencetak gol. Sudah 84 gol dilesakkan Suarez dari 96 laga bersama Barca.