Minggu, 14 Agustus 2016

9 Hal Baru yang Bikin Liga Primer Inggris 2016-17 Patut Ditunggu

indolivescore.com - Musim kompetisi baru Liga Primer Inggris (EPL) 2016-17 akan dimulai pada Sabtu (13/8) dengan pertandingan awalnya mempertemukan Hull City kontra juara bertahan Leicester City.

Tahukah Anda kalau sejumlah perubahan telah dibuat, ada yang masuk dalam aturan pertandingan hingga di luar lapangan. Inovasi baru ini dijamin akan lebih memanjakan mata penonton dan pemirsa penikmat EPL.

Sportsmail pun merangkum 9 hal dan aturan baru yang wajib Anda pelototi jelang berlangsungnya EPL 2016-17.

1.Satu penendang kick-off
Pertama kali dilihat di Euro 2016, perubahan ini menjadikan bola pertama tak lagi harus didorong ke depan. Sekaligus tim bisa memperkuat posisi lebih dulu dengan memainkan bola di belakang.

2.Bola EPL
Musim ini diperkenalkan Nike Ordem 4 dengan warna campuran biru, hijau dan ungu berpola. Nike berjanji kalau konstruksi geometri 12 panel bola ini mengandung prinsip desain dari ‘gerakan mengalir’ yang berarti bahwa bola ini akan bisa dilihat oleh penonton sepanjang permainan.

3.Harga tiket tandang hanya 30 Pounds
Atas usaha bersama dari Federasi Suporter Sepak Bola, yang telah melakukan tekanan sejak musim lalu lewat berbagai kampanye. Kini, harga tiket klub yang menjalani laga tandang dibatasi pada 30 Poundsterling. Malah sponsor Southampton, Virgin Media, mensubsidi 10 Pounds yang menjadikan setiap fans The Saints hanya akan mengeluarkan 20 Pounds jika ingin ikut mendukung klubnya di kandang lawan.

4. Pertandingan Jumat
Kesepakatan kontrak hak siar televisi EPL tiga musim ke depan, memperkenalkan pertandingan pada Jumat malam waktu setempat (Sabtu dini hari WIB), yang mana sebelumnya pernah populer. Laga hari Jumat pertama musim ini ialah ketika Manchester United menjamu Southampton di Old Trafford pada 19 Agustus 2016. Termasuk salah satu pembawa acara di Sky Sports ialah si cantik, Rachel Riley.

5.Tidak adanya lagi tiga hukuman beruntun
Sebelum musim ini, setiap pemain yang melakukan pelanggaran terhadap pemain lawan yang sedang dalam posisi on-goal di kotak penalti, timnya akan dikenai penalti (hukuman I), pemainnya dikenai kartu merah/dikeluarkan dari pertandingan (hukuman II), dan pemainnya kena skorsing tak bermain di satu laga (hukuman III). Mulai musim ini, diputuskan kalau insiden di atas terjadi. Maka sang pemain tidak akan langsung dikeluarkan dari pertandingan, tapi hanya dihadiahi kartu kuning, meski hukuman penaltinya tetap dijatuhkan.

6.Awal dari berakhirnya era syal setengah-setengah
Memang syal setengah-setengah sebagai bentuk dukungan untuk kedua klub saat bertanding tidak terlalu popular. Tapi ini justru jadi cinderamata yang paling laku di luar stadion saat hari pertandingan. Chelsea kini jadi klub pertama yang mengakhiri segala bentuk penjualan syal setengah-setengah. Karena The Blues kini hanya menjual setiap merchandise milik mereka dengan satu warna dan satu kata, Chelsea. Nah, apakah klub-klub lain bakal ikutan?

7.Pemain yang mendapat perawatan tak perlu meninggalkan lapangan
Ini lumayan sering jadi kasus musim lalu, apalagi ketika Jose Mourinho masih menangani Chelsea. Jika seorang pemain dilanggar secara keras oleh lawan dan harus menerima bantuan perawatan. Tim medis klub bisa melakukan itu sesegera mungkin di lapangan, tanpa harus membawa si pemain keluar lapangan. Perubahaan ini dibuat dalam rangka tidak adanya lagi tudingan tidak adil karena salah satu klub harus kebobolan di saat pemain mereka yang cedera sedang menerima perawatan di luar lapangan alias situasinya 11 pemain lawan 10 pemain.

8.Kartu merah sebelum dan sesudah pertandingan
Sekarang wasit bisa memberi hukuman kartu merah kepada pemain di setiap waktu antara inspeksi sebelum pertandingan dimulai hingga para pemain meninggalkan lapangan menuju ruang ganti. Artinya, hukuman kartu merah bisa diberikan atas alasan kuat misalnya penyerangan terhadap siapapun, atau perilaku ofensif dan kekerasan.

9.Musik saat gol
Salah satu klub yang mengawali adanya musik ketika timnya mencetak gol ialah Burnley di Turf Moor. Nah bagaimana, apakah ada klub lainnya yang bakal mengikuti jejak mereka mulai musim ini?

Ini Tiga Formasi Chelsea yang Digunakan Conte

indolivescore.com - Antonio Conte tak melulu menerapkan patron 3-5-2 seperti sukses di Juventus. Pelatih anyar Chelsea ini juga dikenal sebagai juru taktik dengan variasi skema. Strategi apa yang akan diterpkan di Chelsea?

Datangnya pelatih asal Italia itu pun disambut positif oleh para pemain dan juga para pecinta sepakbola. Kehadiran Conte juga banyak membuat para pecinta sepakbola penasaran akan skema formasi yang diterapkan di Chelsea. kita pun coba untuk mengutak-atik kemungkinan formasi yang akan tersaji di kubu The Blues.

1. 4-2-4 / 4-4-2
Formasi 4-2-4 merupakan langkah awal Conte saat membesut Juventus. Saat menangani Chelsea dia juga menerapkan skema yang serupa, namun dengan kombinasi perubahan 4-4-2 seiring situasi di pertandingan.

Formasi itu sejatinya sangatlah kuno dalam sepakbola. Akan tetapi, Conte membuktikan keberhasilan itu bersama Juventus meski pada akhirnya mengubah ke 3-5-2.

2. 4-2-3-1
Pola 4-2-3-1 jelas pilihan yang sangat seimbang, pasalnya sistem tersebut tidak terlalu menyerang dan tidak terlalu bertahan. Kendati demikan, jika menggunakan 4-2-3-1 dipastikan tidak aka nada kejutan baru dari permainan Chelsea. Sebab, sebagaian besar klub ini sudah sangat terbiasa dengan hal tersebut.

Tapi yang membedakan nantinya hanyalah peran-peran kecil tiap pemain. Para pemain cukup menerima instruksi sejara detail dan Conte bisa bermain aman dengan formasi ini.

3. 3-5-2 / 3-3-4 / 3-4-2-1
Formasi 3-5-2/ 3-3-4/ 3-4-2-1 tentu sudah tidak asing lagi bagi pecinta Juventus. Pasalnya, dengan sistem tersebut Conte berhasil persembahkan tiga Scudetto untuk Bianconeri.

Menariknya, pola tersebut juga diterapkan Conte saat membesut timnas Italia di Euro 2016. Penerapan itu juga membuat mereka bermain sangat atraktif dan membuat banyak orang penasaran apa yang akan terjadi dengan Chelsea dalam formasi Conte.

Di formasi ini kemungkinan Conte akan memainkan Cahill, Terry, Ivanovic sebagai palang pintu. Sedangkan di lini tengah bisa menurunkan Azpilicueta, Matic, Oscar, Kante/Fabregas, Cuadrado/Pedro. Di barisan depan akan diisi oleh Hazard dan Costa.

Tapi pada dasarnya Hazard an Oscar bisa berdiri di belakang Costa dengan mengubah pola jadi 3-4-2-1. Sedangkan saat bertahan sudah dipastikan Azpilicueta dan Cuadrado akan turun mendampingi tiga bek Chelsea.

John Stones Bek Baru Man City yang Berharga 809 miliar

Kucurkan Rp 809 Miliar, Man City Resmi Dapatkan John Stones


indolivescore.com - Manchester City berhasil merekrut bek tengah Inggris, John Stones, dari Everton. Pemain 22 tahun itu telah menyetujui ikatan kontrak enam tahun dengan klub yang bermarkas di Stadion Etihad tersebut. Menurut sejumlah media Inggris biaya transfernya mencapai 47,5 juta pound sterling (Rp 809 miliar).

"John adalah bek muda Inggris yang bagus dan kami benar-benar senang ia bergabung dengan kami," kata direktur sepak bola City, Txiki Begiristain, kepada situs resmi klub. "Kami telah bekerja keras untuk membawanya ke City dan kami merasa kami telah merekrut salah satu bek tengah terbaik di Eropa."

Stones, yang didatangkan Everton dari Barnsley pada 2013 dengan harga 3 juta pound, menjadi bek termahal peringkat kedua di dunia setelah David Luiz asal Brasil, yang pindah dari Chelsea ke Paris Saint-Germain (PSG) dengan nilai transfer 50 juta pound pada 2014.

Stones gembira karena transfernya sudah rampung. "Sekarang kesepakatannya telah tercapai, saya tidak sabar untuk fase selanjutnya dalam karier saya," kata dia. "Saya tentu saja melihat apa yang akan terjadi di Etihad, ini adalah klub ambisius dengan manajer hebat, maka saya tidak sabar untuk berada di sini dan membantu mencapai tujuan demi tujuan."

Pelatih City, Josep Guardiola, menyebut bek itu sangat cocok dengan skema permainannya yang mengandalkan penguasaan bola.

City akan memulai musim baru Liga Inggris dengan menghadapi Sunderland pada 13 Agustus.

Inggris akan Bertemu Dengan Spanyol di Wembley 15 November 2016

indolivescore.com - Tim nasional Inggris akan melawan Spanyol dalam laga persahabatan di Stadion Wembley pada 15 November 2016.

Kedua tim sedang memulai era baru. Saat ini, Inggris dilatih Sam Allardyce menggantikan Roy Hodgson seusai Wayne Rooney dan kawan-kawan tersingkir dari babak 16 besar Piala Eropa 2016.

Spanyol pun melakukan pergantian pelatih usai disingkirkan Italia pada babak 16 besar Piala Eropa 2016. Saat ini, La Furia Roja diasuh Julen Lopetegui pascamundurnya Vicente del Bosque.

Inggris dan Spanyol sudah sering bertemu, baik dalam laga persahabatan atau pertandingan resmi.

Laga nanti merupakan pertemuan yang ke-25 bagi kedua tim. Dalam 24 pertemuan, Inggris sukses meraih 12 kemenangan dan Spanyol mengoleksi 9 kemenangan.

Salah satu kemenangan diraih Spanyol pada pertemuan terakhir dengan membungkam Inggris 2-0 di Estadio Jose Rico Perez, Alicante, pada November 2015.

Namun, The Three Lions-julukan Inggris- punya rapor yang bagus kala terakhir menjamu Spanyol di Wembley. Mereka sukses meraih kemenangan 1-0 pada November 2011. Gol tunggal Inggris diciptakan Frank Lampard.

Dominasi Pelatih Italiano Di Kursi Manajer Liga Primer Inggris 2016/17

indolivescore.com - Liga Primer Inggris musim 2016/17 yang akan dimulai akhir pekan ini, sekarang memiliki magnet yang lebih besar. Bukan hanya soal dana tak terhingga, bukan lagi perkara deretan pesepakbola top yang bercokol, tapi tentang berkumpulnya para pelatih terbaik dunia.

Manajer-manajer top yang sudah bercokol terlebih dahulu layaknya Arsene Wenger, Jurgen Klopp, hingga Claudio Ranieri musim depan akan dihadapkan melawan juru taktik yang lebih kuat, macam Pep Guardiola, Antonio Conte, sampai sosok lawas seperti Jose Mourinho.

Nama-nama di atas begitu ramai jadi bahasan di publik dan media sepakbola, tapi bagaimanapun mereka diwajibkan untuk memenangi persaingan melawan total 19 manajer lain guna jadi kampiun EPL.

Satu fakta unik yang lantas terungkap adalah manajer berkebangsaan Italia ternyata jadi favorit utama klub-klub EPL musim depan. Dari 20 klub yang ikut serta, setidaknya ada empat klub yang menggunakan jasa Italiano.

Jumlah itu bahkan mengalahkan kuantitas manajer di negeri sendiri, Inggris, dengan tiga manajer, diikuti Prancis, Spanyol, dan Wales, yang mengirim dua manajer. Ya, meski pamor sepakbola Italia sudah turun, pelatih yang mereka produksi -- dengan filosofi pragmatis yang khas -- tak bisa dibantah tetap jadi salah satu yang terbaik di dunia.

Dominasi allenatore Italiano sudah dimulai dengan kesuksesan Claudio Ranieri (Leicester City) dan Francesco Guidolin (Swansea City) di EPL musim lalu. Bak stimulus, musim ini EPL menarik dua peracik strategi Negeri Pizza lainnya, yakni Mazzarri yang tangani Watford dan Conte yang didapuk jadi pengasuh baru Chelsea.

Bakal bagaimana aksi para Italiano dalam menangani timnya di EPL musim depan? Simak analisis berikut ini!

Francesco Guidolin adalah nama yang flamboyan di Italia, meski gaungnya kurang terdengar di luar negeri termasuk Inggris. Karenanya ketika melatih Swansea City pada musim dingin lalu, kapten tim, Ashley Williams, bahkan harus googling terlebih dahulu untuk tahu profil manajer barunya.

Sosok Guidolin sendiri merupakan pelatih senior yang amat dihormati di Negeri Pizza. Mulai karier kepelatihan sejak dua dekade silam, namanya melejit bersama Vicenza dan Udinese. Pada klub yang disebut terakhir, sosok 60 tahun itu bahkan sempat membawa tim medioker itu finish di lima besar Serie A Italia selama tiga musim beruntun.

Gaya sepakbola yang diusung pelatih pengoleksi satu Coppa Italia ini terbilang sangat Italia. Filosofi catenaccio ia pegang teguh, tapi dengan variasi taktik yang cukup visioner lewat formasi 4-1-4-1. Salin itu jurus bola mati juga jadi andalannya dalam mencetak gol.

Taktiknya ini ternyata juga ampuh diterapkan di EPL. Hal itu terbukti dengan keberhasilannya meloloskan Swansea dari zona degradasi, lewat raihan 19 poin dari 13 laga. Musim depan dengan skuat yang tak jauh beda dengan musim lalu, Guidolin tampak jadi sosok yang masih realistis untuk menjaga peredaran The Swans di EPL.

Walter Mazzarri juga jadi sosok pelatih yang cukup populer di Italia. Namanya mulai diperhatikan ketika membawa Reggina lolos ke Piala UEFA pada 2006. Empat tahun kemudian, ia juga sempat mengantarkan Sampdoria finish di zona Liga Champions.

Kualitas taktikalnya makin diperhitungkan tatkala sukses memenuhi target Napoli untuk kembali jadi tim elite Italia. Mazzarri rutin meloloskan I Partenopei ke Eropa dan berpuncak ke Liga Champions 2013/14, lewat status runner-up Serie A 2012/13. Sayangnya ketika hijrah ke FC Internazionale, dirinya tak bisa dibilang sukses.

Gaya permainan sosok berusia 54 tahun ini cukup berbeda dari jutu taktik Italia kebanyakan. Mazzarri menekankan skema possession ball, dengan sirkulasi bola diagonal di lini depan guna memaksimalkan kedua sayap. Ia juga gemar memakai formasi tiga bek, untuk lebih total dalam bertahan maupun menyerang.

Profilnya yang cukup tinggi itu membuat banyak pihak heran mengapa Mazzarri menerima pinangan Watford, yang merupakan klub medioker. Kuat diduga pemilik klub yang juga orang Italia, Giampaolo Pozzo, adalah sosok yang sukses menggoda pelatih pengoleksi satu Coppa Italia tersebut.

Sang pemilik ingin The Golden Boys bisa menantang zona Eropa musim depan, bukan hanya sekadar bertahan di EPL layaknya musim lalu. Namun dengan komposisi pemain tersedia dan pengalaman Mazzarri yang baru kali pertama melatih di luar Italia, target itu tampaknya sulit terjadi. Salvezza (sekadar bertahan di kompetisi teratas) jadi tujuan yang lebih rasional.

Sebelum melatih Leicester City, nama Claudio Ranieri sejatinya sudah populer di kancah persepakbolaan Eropa. Ia adalah pelatih senior dengan segudang pengalaman melatih di dalam maupun luar Italia.

Namun Ranieri lebih dipandang sebagai pecundang, karena dalam karier melatihnya yang menyentuh masa dua dekade, hanya piala-piala kecil yang sanggup dihadirkannya. Skema permainan yang diusungnya juga konsisten menuai kritik, karena tak jelas titik fokusnya.

Terus diremehkan, segalanya lantas berubah di penghujung kariernya tatkala ditunjuk jadi manajer Leicester. Diperkuat oleh skuat medioker dengan filosofi bermain nothing to lose, The Tinkerman secara spektakuler membawa timnya jadi kampiun EPL musim lalu!

Namanya kemudian diagung-agungkan, tapi Ranieri tetap merunduk bagai padi. Ia tak lantas optimistis kembali hadirkan keajaiban musim depan, karena target awalnya adalah cukup menyelamatkan Leicester dari degradasi. Satu hal yang tentu sangat mungkin dilakukannya.

Antonio Conte adalah salah satu pelatih yang paling diperhitungkan di dunia. Ia memulainya kala menangani raksasa Italia, Juventus, sebagaimana dirinya mempersembahkan hat-trick Scudetto dan sepasang Piala Super Italia.

Hebatnya Conte membawa Juve ke trek-nya, setelah selama dua musim sebelumnya hanya finish di peringkat tujuh Serie A. Ia melanjutkan sinarnya ketika ditunjuk melatih timnas Italia yang tengah seret generasi. Meski begitu Gli Azzurri mampu disulap jadi tim yang paling mengesankan sepanjang Euro 2016 lalu, walau terhenti di perempat-final.

Berbekal kualitas dan sejarahnya, memang terasa sangat tepat bagi Chelsea yang tengah terpuruk menunjuk Conte sebagai pengusung kebangkitan. Pelatih berusia 47 tahun itu sudah sangat ngelotok mengurai situasi The Blues yang kusut.

Selain itu secara statistik, sosok yang hobi menerapkan formasi 3-5-2 itu tergolong spesial. Ia mampu menorehkan rerata 1,93 poin setiap partainya, dengan persentase menang mencapai 55,3 persen. Permainan Chelsea yang dikenal membosankan pun dijamin bakal lebih atraktif, menuruti filosofi sang manajer.

Satu ketakutan adalah soal pengalaman Conte yang tak pernah berkarier -- baik sebagai pemain maupun pelatih -- di luar Italia. Bahasa, kultur, dan budaya di Inggris bisa jadi masalah terbesarnya.

Akankah AC Milan Bangkit di Bawah Pemilik Baru?

indolivescore.com - Sebagai pemegang gelar juara Liga Champions tujuh kali, AC Milan menjadi raksasa tidur dalam beberapa tahun terakhir pasca tim-tim Italia mengalami krisis finansial.

Dan kini Silvio Berlusconi telah mengatakan kepada penggemar AC Milan bahwa kelompok yang mengakuisisi saham mayoritas di klub memiliki “sumber daya dan kehendak” untuk membuat Rossoneri menjadi salah satu tim terbaik dunia sekali lagi.

Konsorsium China Sino-Eropa Sports Investment Management Changxing telah setuju untuk membeli saham Berlusconi sebesar 93,93 persen di klub San Siro, dan kelompok itu telah berkomitmen untuk berinvestasi sebesar € 350 juta selama tiga musim berikutnya.

Berlusconi, yang menyelamatkan AC Milan dari kebangkrutan ketika ia mengakuisisi klub pada bulan Februari 1986, sukses mempersembahkan lima Piala Eropa di antara 28 trofi selama 30 tahun bertugas dan dia telah menuliskan pesan perpisahan emosional kepada para pendukung tim di Facebook.

Dia mengatakan, “Tiga puluh tahun yang lalu saya membeli Milan sebagai tindakan kasih. Saya menjual untuk suatu tindakan kasih yang lebih besar: Saya mempercayakan tim untuk sebuah kelompok yang memiliki sumber daya yang diperlukan dan kemauan untuk berinvestasi untuk membawa Milan kembali bersaing dengan klub-klub besar internasional.”

“Tentu, saya sedih, tetapi juga tenang dalam keyakinan saya bahwa saya telah sekali lagi bertindak untuk kebaikan Milan, dan saya akan terus menjadi penggemar paling bersemangat untuk mereka.”

“Kenangan 30 tahun ini akan tetap berada di hati saya, dengan kenangan besar yang tidak dapat ditandingi. Saya merasa terhormat untuk memimpin tim yang saya suka sampai menjadi klub paling sukses di dunia.”

Milan telah memenangkan delapan gelar Serie A dengan Berlusconi dan telah menghasilkan banyak pemain besar Italia seperti Paolo Maldini hingga Alessandro Nesta dalam sejarah klub.

Berlusconi dan wakil presiden Adriano Galliani mengemban tugas untuk membawa pemain terbaik dari seluruh dunia ke San Siro, termasuk Marco van Basten, Andriy Shevchenko dan Kaka, tapi klub telah lima tahun tanpa memenangkan gelar dan telah finish di luar tiga besar di Serie A selama tiga musim berturut-turut.

Sabtu, 13 Agustus 2016

Starting IX Termahal di Dunia Didasarkan Atas Nilai Transfernya

Ini Starting IX Termahal di Dunia


indolivescore.com - Dalam dua dekade terahir ini, sepakbola telah merubah wajahnya. Kini, sepakbola bukan hanya sekedar olahraga, melainkan bisnis yang sangat menjanjikan.

Hal itu ditandai dengan adanya transfer pemain yang nilainya melangit dan tak masuk akal. Setiap tahun, selalu saja ada pemain yang mencatatkan rekor pemain termahal.

Di antara klub-klub elit eropa nan kaya raya, Real Madrid sepertinya menjadi yang terdepan dengan 5 kali memecahkan rekor transfer pemain termahal dunia sejak 2000 lalu.

Tahun ini, hal itu dipatahkan Manchester United yang menebus Paul Pogba yang berposisi sebagai gelandang senilai £89 juta!

Sementara, setiap pemain dengan posisinya masing-masing, juga mencatatkan rekor transfer.

Berikut starting IX termahal dunia didasarkan atas nilai transfernya

Kiper:
Gianluigi Buffon (£32.6 juta)
Sampai saat ini, Buffon masih menjadi kiper termahal dengan mencatatkan nilai transfer £32.6 juta kala ia dibeli Juventus dari Parma pada 2001 silam. Hingga kini, Buffon pun menjadi kiper legenda yang masih merumput dan setia kepada Juve.

Full Back:
Lilian Thuram (£22 juta) dan Luke Shaw (£28 juta)
Thuram dibeli Juventus berbarengan dengan Buffon dari Parma dan masih memegang rekor sebagai fullback termahal kedua hingga saat ini. Meski tangguh sebagai bek kanan, ia juga tak mengecewakan dipasang di tengah.
Sementara, Shaw menjadi bek termahal dunia hingga saat ini yang berposisi di kiri. Ia didatangkan Manchester United dari Sauthampton dengan biaya £28 juta.

Centre Back:
John Stones (£47.5 juta) dan David Luiz (£40 juta)
John Stones akhirnya menjadi milik Manchester City setelah dibeli seharga £47.5 juta dari Everton. Bek Inggris 22 tahun itu telah menjadi target berbagai klub di Inggris dan luar negeri dan menempatkannya sebagai yang termahal untuk posisi bek tengah.
Di tempat kedua dengan posisi yang sama, ada David Luiz yang ditebus PSG seharga £40 juta dari Chelsea pada 2014 lalu. Kala itu, ia pun diincar Barcelona dan sejumlah klub lainnya.

Gelandang:
Paul Pogba (£89 juta), James Rodriguez (£63 juta) dan Kaka (£56 juta)
Paul Pogba baru saja dinobatkan sebagai pemain termahal dunia setelah transfernya dari Juventus ke Manchester United tembus £89 juta. Selain United, Real Madrid juga disebut mengejarnya, namun ia memilih pulang ke klub yang pernah membuangnya. Belakangan diketahui hal itu atas saran dan nasehat sang ibundanya.

Real Madrid menghabiskan uang besar untuk menandatangani James Rodriguez setelah penampilannya di Piala Dunia 2014. Dengan menyabet Golden Boot, tentu tak akan membuat ragu Madrid membelinya seharga £63 juta. Ia pun sukses di musim pertamanya dengan mencetak 17 gol dan 13 assist di semua kompetisi. Sayang, kini ia lebih banyak berada di bangku cadangan.

Kepindahan Kaka ke Real Madrid disebut-sebut sebagai upaya AC Milan untuk menyelamatkan klub Italia itu dari tumpukan hutang yang luar biasa. Ia pun akhirnya dibeli Madrid dengan harga £56 juta, sekaligus menandai kelanjutan proyek Los Galacticos Madrid.

Sayap:
Cristiano Ronaldo (£80 juta) dan Gareth Bale (£86 juta)
Kedua pemain ini sama-sama mencatatkan diri sebagai pemain termahal dunia kala dibeli Real Madrid. Jika nilai pembelian keduanya digabungkan, maka akan didapat hasil £166 juta!
Dominasi Barca di bawah asuhan Pep Guardiola adalah salah satu alasan Madrid mendatangakan Ronaldo dari Manchester United. Hasilnya, performa Madrid pun mengalami grafik kenaikan.

Sementara, Bale menyusul kemudian setelah dibeli dari Tottenham Hotspurs pada 2013 dan berdampak instan bagi Madrid. Dengan perannya yang berbagi bersama Ronaldo, Madrid menjadi klub yang cukup berbahaya di sektor sayap. Dan, hal itu dibuktikan hingga hari ini.

Striker:
Gonzalo Higuain (£75.3 juta)
Hengkangnya striker Argentina ini dari Napoli ke Juventus diwarnai kontroversi sekaligus menjadi striker termahal dunia dengan tebusan mencapai £75.3 juta!
Kini, bersama Dybala, keduanya diyakini bakal lebih trengginas dalam mengoyak jala lawan dan memberikan jaminan kemenangan bagi Juventus.