Rabu, 09 November 2016

4 Catatan Terburuk Dalam Karier Jose Mourinho

Jose Mourinho mencoba mengembalikan moril anak asuhnya yang tengah mengalami krisis kepercayaan diri saat Manchester United (MU)bertamu ke markas Swansea City di Liberty Stadium, Minggu (6/11/2016) malam WIB. Misi merebut kemenangan di matchday ke-11 Liga Inggris menjadi harga mati buat pelatih mengingat pelatih sedang dalam situasi terjepit.

MU sejauh ini berada di peringkat kedelapan dengan mengoleksi 15 poin dari 10 pertandingan di Liga Inggris musim ini. Kegagalan Mourinhomendongkrak popularitas klub telah menempatkannya dalam situasi yang rumit.

Apalagi Mourinho baru-baru ini mencatatkan rekor terburuk dalam hal kekalahan. Kalau MU tumbang di Liberty Stadium, Mourinhokemungkinan sudah tak lagi spesial di mata klub. Karena ia akan ditempatkan sebagai pelatih terburuk Setan Merah dalam sejarah klub.

Berikut rekor terburuk Jose Mourinho seperti dikutip Sky Sports:

1. Terpuruk bersama Chelsea


Sejak kembali ke Chelsea di musim 2015/2016, penggemar The Blues sangat berharap pelatih berpaspor Portugal itu bisa mengembalikan kejayaan klub yang telah terpuruk. Namun faktanya ia malah dipecat pada Desember lalu.

Pemecatan yang dilakukan petinggi Chelsea tak lepas dari rapor buruk Mourinho. Dari data ia hanya mengemas 11 poin dari 11 pertandingan.

Itu merupakan catatan terburuk Chelsea sepanjang sejarah. Mereka terakhir kali meraup poin terendah (13) angka di 11 laga pada 1992-1993 dan 1993-1999.

2. Mirip QPR


Louis van Gaal pernah mendapat sorotan tajam di musim 2014/2015 saat pelatih asal Belanda hanya meraup 16 angka dari 11 pertandingan. Mourinho bisa saja menggantikan posisi meneer van Gaal, sebagai yang terburuk, jika Setan Merah menelan kekalahan di markas Swansea.

Kalau itu terjadi maka akan menjadi yang terburuk dalam sejarah klub sepanjang keikutsertaan mereka di Liga Inggris. Namun The Spesial One masih bisa dimaafkan mengingat Mark Hughes pernah membuat reputasinya buruk sebagai pelatih.

Ya, mantan pemain MU di era-80an itu pernah mendapat kecaman dari penggemar QPR di musim 2012/2013 lantaran hanya memetik empat kemenangan dari 11 pertandingan.

3. Krisis Gol di MU


Sejak menangani Manchester United pada musim ini Jose Mourinho membawa gerbongnya, termasuk Zlatan Ibrahimovic. Pemain jangkung itu tiba di Old Trafford dengan mencetak empat gol pada empat laga pertama Liga Inggris.

Setelah tampil ciamik di laga awal, Ibra malah mengalami penurunan performa. Striker asal swedia itu tak lagi melakukan selebrasi pada empat laga berikutnya di semua kompetisi, dan baru kembali mencetak gol di Liga Europa saat menang 1-0 atas Zorya Luhansk, 29 September 2016.

Sudah lima laga dilewati Ibra tanpa gol, beda jauh saat masih merumput di Paris Saint-Germain. Ibra masih menjadi top skor United dengan 6 gol, namun Rashford, Juan Mata, dan Martial kerap menjadi penyelamat di beberapa laga terakhir. United juga krisis mencetak gol.

4. Pelatih Kedua Terburuk MU


Manchester United sudah menjalani 17 pertandingan di semua kompetisi. Selama berada di bawah asuhan Jose Mourinho, klub hanya membawa sembilan kemenangan, lima kekalahan, mencetak 25 gol, dan 18 kebobolan.

Berarti itu lebih buruk dari David Moyes atau Louis van Gaal. Boleh dikatakan, Mourinho merupakan pelatih kedua terburuk setelah Dave Sexton pada tahun 1977.

Sexton kalah lima kali dalam 15 laga. Statistik Mourinho juga lebih buruk dari dua pendahulunya, David Moyes dan Louis van Gaal.

Selasa, 08 November 2016

Real Madrid Kalahkan Barcelona dalam Urusan Mobil Mewah

Pemain senior Real Madrid kembali menerima kendaraan baru untuk musim kompetisi 2016/2017. Mereka mendapat jatah mobil gratis dari perusahaan mobil asal Jerman, Audi, Jumat (4/11/2016) malam waktu setempat.

Seperti dilansir situs resmi klub, penyerahan mobil digelar dalam sebuah acara di Carlos Sainz Center. Hadir dalam acara ini Presiden Klub Florentino Perez dan Guillermo Fadda, Direktur Audi Espana.

Sementara, menurut laporan Marca, Audi memberikan mobil cuma-cuma pada pemain Los Blancos sebagai bentuk kerja sama dengan klub raksasa Spanyol tersebut.

Pemain Madrid bebas memilih tipe mobil yang mereka sukai. Kapten Madrid Sergio Ramos memilih mobil Audi tipe S8 Plus seharga 160 ribu euro atau sekitar Rp 2,3 miliar.

Sedangkan, sebagian besar pemain lainnya memilih mobil Audi tipe Q7 3.0 TDI 272 CV Sport.

Perusahaan mobil ini, ternyata tidak hanya memberikan kendaraan gratis kepad Madrid saja. Audi juga memberikan mobil kepada para pemain Barcelona.

El Real disebut-sebut mendapat 25 mobil mewah ini.  Sementara, Barcelona hanya mendapat 23 mobil. Menariknya, para pemain Madrid diketahui memilih mobil yang lebih mahal ketimbang skuat Barcelona.

5 Pemain Bintang ini Berpeluang Pecahkan Rekor Gol Timnas

Bagi pesepak bola, memperkuat tim nasionas adalah sesuatu yang mereka cita-citakan. Tak hanya itu, mencetak gol buat tim nasional adalah prestasi yang membanggakan. Hal ini yang selalu diimpikan para pesepak bola muda.

Bisa mencetak banyak gol bagi tim nasional adalah sebuah perasaan yang tidak terlukiskan. Apalagi, jika gol-gol itu menempatkan Anda sebagai pencetak gol terbanyak.

Banyak pemain besar yang telah bersinar dengan tim nasiona melalui gol-gol yang mereka buat. Gareth Bale, misalnya. Pemain yang mengantarkan Timnas Wales hingga ke semifinal Piala Eropa 2016 berpeluang mencatatkan diri sebagai pencetak gol terbanyak untuk negaranya.

Berikut lima pemain yang berpeluang memecahkan rekor gol untuk tim nasional mereka seperti dilansir Sports Keeda:

1. Gareth Bale

Timnas Wales tidak memiliki prestasi sepak bola yang membanggakan, kecuali melahirkan beberapa pesepak bola kelas dunia. Sebut saja John Charles, Ian Rush, Mark Hughes, Neville Southall dan Ryan Giggs.

Usai mencapai perempat final Piala Dunia 1958, Wales tidak mampu memenuhi syarat untuk tampil di setiap turnamen besar. Baru di Piala Eropa 2016, Wales unjuk gigi. Di bawah pimpinan Ashley Williams dan manajer Chris Coleman, Wales mencapai semifinal dengan pemain bintang seperti Gareth Bale dan Aaron Ramsey.

Di antara pemain bintang Wales, Ian Rush merupakan top skorer sepanjang masa. Legenda Liverpool itu mencetak 28 gol dari 73 penampilannya untuk Timnas Wales antara 1980 dan 1996.

Tetapi, rekor tersebut diambang dilewati Bale. Pemain termahal dunia itu telah mencetak 25 gol dalam 64 penampilan bersama The Dragon (julukan Wales). Dengan usia masih 27 tahun, bukan tidak mungkin Bale bisa menjadi top skorer sepanjang masa Wales yang baru.

2. Robert Lewandowski

Pada kurun waktu 1970 hingga 1980-an, Timnas Polandia adalah salah satu tim terbaik dunia. Mereka memiliki pemain hebat seperti Grzegorz Lato, Kazimierz Deyna, dan Zibi Boniek. Tapi, setelah mereka pensiun usai Piala Dunia 1986, prestasi Timnas Polandia memudar di turnamen besar.

Usai tampil di Piala Eropa 2012, Timnas Polandia secara perlahan mulai menunjukkan kembali eksistensinya. Bahkan, Timnas Polandia mampu lolos ke perempat final Piala Eropa 2016 sebelum dikalahkan tuan rumah Prancis.

Pemain Polandia yang paling bersinar adalah Robert Lewandowski. Striker Bayern Muenchen tersebut mencetak 13 gol selama kualifikasi Piala Eropa 2016. Jumlah paling banyak selama kualifikasi Piala Eropa.

Total, dia sudah mencetak 40 gol dari 84 penampilan bersama Timnas Polandia. Striker 28 tahun itu berpeluang memecahkan rekor gol Wlodzimierez Lubanski yang mencetak 48 gol dari 75 laga.

Lewandowski yang kini tengah produktif mencetak gol diyakini bakal melampau rekor gol Lubanski.

3. Alexis Sanchez

Chile tidak terlalu sukses di kancah sepak bola internasional. Chile sempat finis di tempat ketiga Piala Dunia 1962 dan runner up Copa America 1979 dan 1983.

Namun, setelah 2010, Chile melahirkan generasi baru seperti Alexis Sanchez, Arturo Vidal, dan kiper Claudio Bravo. Di bawah asuhan pelatih Jorge Sampaoli, Chile lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2014 dengan mengalahkan juara bertahan Spanyol.
Chile nyaris mengalahkan tuan rumah Brasil, tapi kalah adu penalti.

Generasi baru ini lantas membawa Chile menjadi juara Copa America di 2015 dan 2016. Di final, mereka mengalahkan favorit juara Argentina.

Status pencetak gol terbanyak saat ini masih dipegang Marcelo Salas. Mantan pemain Juventus itu mencetak 37 gol dalam 70 penampilannya untuk La Roja dari 1994 hingga 2007.

Namun, ada dua pemain yang berpeluang memecahkan rekor tersebut. Yang pertama adalah Alexis Sanchez. Striker Arsenal itu sudah mencetak 34 gol dalam 105 penampilan bersama Chile. Pemain lainnya adalah Eduardo Vargas. Pemain Hoffenheim telah mengoleksi 31 gol dalam 61 penampilan.

4. Clint Dempsey

Setelah kemenangan mengejutkan atas Inggris di Piala Dunia 1950, Timnas Amerika Serikat adalah sebuah nama yang tidak diketahui di dunia sepak bola. Timnas AS baru dikenal pertengahan 1990-an dan awal 2000-an dengan munculnya pemain seperti Claudio Ryena, Brian McBride, dan Landon Donowan.

Timnas AS mulai mendapat panggung di kancah sepak bola internasional setelah mencapai babak 16 besar Piala Dunia 2010 dan 2014. Mulai meningkatnya prestasi ini dibarengi dengan terpilihnya Danovan sebagai Pemain Terbaik Muda di Piala Dunia 2002.

Donovan yang pernah bermain untuk LA Galaxy telah mencetak 57 gol dalam 157 penampilannya. Namun, torehan golnya itu berpeluang disalip Clint Dempsey dalam waktu dekat. Dempsey sudah mencetak 52 gol dari 130 penampilannya.

5. Javier Hernandez

Timnas Meksiko sesalu berpatisipasi dalam enam pergelaran Piala Dunia dari 1994 sampai 2014. Namun, langkah Meksiko selalu terhenti di putaran kedua. Di Piala Dunia 2014 Brasil, Meksiko disingkirkan Belanda.

Meksiko kerap melahirkan bintang-bintang baru seperti Hugo Sanchez, Rafael Marquez, dan Jared Borgetti. Saat ini, rekor pencetak gol terbanyak Timnas Meksiko masih dipegang Borgetti dengan 46 gol dalam 89 penampilannya dari 1997 2008.

Torehan gol tidak lama bisa dilampau oleh Javier Hernandez. Striker Bayer Leverkusen itu telah mengoleksi 45 gol dari 86 penampilannn. Pemain yang akrab disapa Chicarito itu adalah salah satu striker terbaik yang dimiliki Meksiko.

Rekaman Aksi Brutal Pemain Dalam Sejarah Pertandingan Sepak Bola

Aksi brutal dilakukan oleh pemain Rochdale FC, Calvin Andrew, saat berlaga menghadapi Oldham Athletic.

Kedua tim saling berhadapan dalam laga Liga kasta ketiga Inggris pada Rabu (29/10/2016).

Pada pertandingan itu, Andrew menyikut dengan keras pemainOldham, Peter Clarke.

Awalnya, Andrew dan Clarke sedang berada di kotak penalti Oldham untuk mengantisipasi perebutan bola yang terjadi area pojok lapangan.

Andrew lalu tiba-tiba langsung menerjang Clarke dengan tangan yang menghantam tubuhnya.

Clarke pun langsung terkapar karena aksi itu.

Namun aksi itu terlewat dari pandangan wasit Tony Harrington dan asistennya sehingga Andrew tidak diberi hukuman.

Meski demikian, Federasi Sepak Bola Inggris (FA) akhir menjatuhkan sanksi kepada Andrew.

Pemain berusia 29 tahun itu disanksi larangan bermain yang jumlahnya tidak tanggung-tanggung, yaitu 12 pertandingan.

Dalam pernyataan resminya, FA mengungkapkan bahwa sanksinormal berupa larangan bermain dalam tiga pertandingan tidak cukup bagi Andrew.

"Calvin Andrew telah dijatuhi sanksi larangan bermain di 12 pertandingan dengan segera menyusul insiden yang tidak terlihat oleh ofisial pertandingan namun terekam dalam video," tulis pernyataan resmi FA seperti dikutip SuperBall.id dari Daily Mail, Sabtu (5/11/2016).

"Pemain Rochdale itu terlibat dalam aksi kekerasan pada sekitar menit ke-77 pertandingan menghadapi Oldham Athletic pada tanggal 29 Oktober 2016."

"Lebih lanjut lagi, dinyatakan bahwa sanksi standar berupa larangan bermain di tiga pertandingan yang bisa dijatuhkan akan jelas tidak cukup."

Daily Mail juga melaporkan, sanksi larangan bermain dalam 12 pertandingan adalah yang terlama dalam sejarah sepak bola Inggris.

Namun kali ini bukanlah yang pertama seorang pemain disanksi larangan bermain di 12 pertandingan.

Pada tahun 2012, Joey Barton yang saat itu membela Queens Park Rangers juga disanksi larangan bermain dengan jumlah yang sama setelah menendang Sergio Aguero dan menanduk Vincent Kompany.

Lihat videonya:

Klopp Akan Rekrut Dua Pemain Bundesliga Ini Januari Nanti

Liverpool dikabarkan siap melakukan aktifitas transfer pada Januari mendatang demi bersaing meraih gelar Premier League musim ini.

Menurut Liverpool Echo, Jurgen Klopp telah mengantongi dua nama teratas sebagai pemain yang akan didatangkan manajer asal Jerman itu. Pemain tersebut adalah Christian Pulisic dan Mahmoud Dahoud.

Terbaru ini, striker Liverpool yakni Danny Ings telah dinyatakan absen sampai akhir musim akibat cedera lutut yang menimpanya. Ditambah, pemain andalan Klopp di lini depan, Sadio Mane, akan absen selama bulan Januari karena akan membela Senegal dalam pentas Piala Afrika.

Klopp sangat menyadari kondisi tersebut, dan situasi akan semakin sulit jika Liverpool melaju ke babak selanjutnya dalam ajang Piala Liga. Kondisi yang membutuhkan kedalaman skuat mumpuni jika ingin melaju hingga podium juara. Belum lagi resiko cedera yang kerap menghampiri pemain di jadwal sibuk pertengahan musim.

Pulisic, wonderkid asal klub Dortmund, memang sedang menjadi properti panas karena dianggap memiliki masa depan cerah. Bahkan musim ini ia telah tampil dalam enam laga di Bundesliga bersama Die Borussen, lengkap dengan torehan dua gol dan empat assist.

Sedangkan Dahoud yang bermain untuk Borussia Monchenggladbach dan berposisi sebagai gelandang bertahan, bisa menjadi opsi Klopp dalam meramu barisan tengah The Reds.

Kedua pemain tersebut memang pernah diisukan akan bergabung bersama Liverpool pada musim panas lalu. Namun transfer itu tak terwujud, lantaran Klopp memilih untuk membeli Wijnaldum dan Sadio Mane.

“Kami melihat pasar pemain setiap waktu dan tentu kami butuh bersiap untuk situasi yang berbeda, seperti salah satu pemain saya tengah cedera, lalu Piala Afrika akan di gelar Januari. Jadi kami tak perlu terkejut dengan hal tersebut, tapi itu bisa menjadi momen saya untuk melihat bakat-bakat lain di dunia ini,” terang Klopp dalam website resmi klub.

“Itu semua bukan tentang banyaknya seorang striker. Saya pikir tiga striker sudah cukup. Tapi ketika Sadio pergi membela negaranya kami tak punya winger. Kami tak memiliki banyak winger, saya bisa katakan itu. Roberto Firmino bisa menjadi seorang winger dan kemudian kami hanya memiliki dua striker.”

“Masih sangat panjang untuk mencapai Januari, dan bulan Januari akan menjadi hal yang menyibukkan.” tutup eks manajer Dortmund tersebut.

Gianfranco Zola Dikabarkan Akan Jadi Asisten Pelatih Inter Milan

Marcelino Toral disebut-sebut sebagai kandiat terkuat pelatih baru Inter Milan. Mantan pemain kreatif Italia Gianfranco Zola dikabarkan bakal menjadi asistennya.

Jika jadi diangkat, mantan pelatih Villarreal asal Spanyol itu akan butuh asisten orang Italia untuk berkomunikasi dengan skuat. Menurut Sky Sport Italia, orang itu adalah Zola.

Sky mengklaim bahwa Inter sudah bertemu dengan Zola. Pengetahuan mantan bintang Napoli dan Parma itu tentang sepakbola Italia jelas jadi salah satu pertimbangan utama.

Zola, yang pernah menangani West Ham, Italia U-16, Watford, Cagliari dan terakhir Al-Arabi, sebenarnya bisa saja menjadi salah satu calon pelatih baru Inter pengganti Frank de Boer. Kemungkinan itu juga ada.

Namun, Zola diyakini lebih tepat sebagai asisten Marcelino di Inter nanti.

Jelang Laga El Clasico Real Madrid dan Barcelona, Ini Perbandingan Gol Trio MSN dan BBC

Satu bulan jelang laga El Clasico antara Real Madrid dan Barcelona atau tepatnya pekan ke-14 La Liga, jumlah gol trio maut Barcelona, MSN (Messi, Suarez, Neymar) jauh lebih produktif dibandingkan BBC (Bale, Benzema, Cristiano Ronaldo).

Sejauh ini, Barcelona sudah mencetak 49 gol dimana 31 di antaranya disumbang trio MSN dengan rincian Messi (15), Suarez (10), dan Neymar (6). Angka tersebut 63,2 persen dari total gol yang dicetak Barcelona.

Sementara itu, Madrid juga sudah mencetak 49 gol dimana 16 di antaranya dicetak trio BBC dengan rincian Ronaldo (7), Benzema (5), dab Bale (5). Angka itu hanya 36,7 persen dari total gol El Real.

Trio MSN memang lebih unggul dari BBC. Tapi, MSN memiliki menit bermain bersama lebih banyak, yakni 3.285 menit, sementara BBC hanya 2.835 menit. BBC jarang main bersama karena bergantiannya cedera yang dialami Ronaldo, Benzema, dan Bale.

Saat ini Madrid berada di puncak klasemen La Liga dengan 24 poin, sementara Barcelona di posisi dua dengan 22 poin. Los Blancos belum terkalahkan dari 10 laga, sedangkan Barcelona sudah menelan dua kekalahan.