Sabtu, 07 Januari 2017

Cecs Fabregas, Salah Satu Pengendali Permainan Terbaik di Dunia

Mantan pemain Chelsea, Pat Nevin mengatakan bahwa dirinya sangat mengagumi kemampuan Cesc Fabregas dalam mengendalikan permainan. Bahkan dia menyebutnya sebagai salah satu yang terbaik di dunia.

Bintang asal Spanyol tersebut tak mendapatkan banyak kesempatan bermain di bawah arahan Antonio Conte musim ini. Namun setiap kali mendapatkan kepercayaan bermain, Fabregas selalu mampu menjawabnya dengan penampilan gemilang.

Dalam dua pertandingan terakhir The Blues, mantan pemain Barcelona tersebut membuat tiga assist, dan menurut Nevin gelandang 29 tahun tersebut adalah salah satu yang terbaik di dunia dalam hal mengendalikan permainan.

"Beberapa tim memiliki kemampuan untuk mengubah kecepatan permainan dengan presisi yang begitu bagus, beberapa tim Inggris juga," ujarnya.

"Ini sangat banyak kasus di sepakbola Inggris anda pergi dengan ritme sama dari awal hingga akhir, dan tak khawatir tentang keindahan mengendalikan permainan dan tempo," sambungnya.

"Dengan orang-orang seperti Diego Costa dan Eden Hazard, ada tombol pengendalinya dan Fabregas mungkin kami memiliki salah satu pengendali permainan terbaik di permainan sepakbola hari ini," tandasnya.

Tidak Ada Ibrahimovic, Ligue 1 dan PSG Kurang Menggigit

Ketiadaan Zlatan Ibrahimovic diakui penjaga gawang AS Monaco, Danijel Subasic membuat gairah Ligue 1 dan Paris Saint-Germain berkurang.

“Apa yang terjadi dengan PSG? No Ibra, no party, haha! Kalian tak harus menyukai dia, tapi 30 gol dan 15 assist setiap musim…sudah seharusnya kalian menaruh respek kepada dia,” kata Subasic seperti dikutip Soccerway.

Laju PSG memang tak bisa dilepaskan dari peran penting Ibrahimovic. Mereka seperti tanpa pesaing berarti di Ligue 1 di mana Les Parisien menjadi juara liga, mulai 2012–13, 2013–14, 2014–15, hingga 2015–16.

Musim ini Ibra hengkang dari PSG dan berlabuh di Manchester United. Akibatnya, PSG seperti kesulitan untuk menduduki peringkat dua besar liga.

Hingga pekan ke-19 Ligue 1, PSG ada di urutan ketiga dengan nilai 39. Mereka terpaut lima poin dari OGC Nice dan tertinggal tiga poin dari AS Monaco yang ada di urutan pertama dan kedua.

Kendati Monaco bisa melaju lebih oke ketimbang PSG musim ini, namun Subasic menilai atmosfer persaingan liga kurang bergairah. Sosok Ibra membuat PSG dan Ligue 1 jadi klub dan kompetisi yang berbeda. Ada efek sihir dari pemain Ibra yang hilang.

“Musim lalu PSG menutup musim dengan koleksi 30 poin lebih banyak ketimbang kami dan jika Ibra bermain untuk Monaco maka kamilah yang akan jadi juaranya,” ucap dia.

Subasic juga angkat bicara soal sosok Mario Balotelli yang memberikan kontribusi besar baut Nice musim ini hingga dominan di Ligue 1.

“Apakah Balotelli di Nice seperti Zlatan? Tentu tidak, bahkan mendekati pun tidak. Dia pemain yang bagus, tapi bahkan saya tak merasakan bayangan Ibra (pada Balotelli),” tutur Subasic.

Jadwal Liga Inggris Musim Kompetisi 2017-2018 Terancam Diprotes Keras

Protes akan nyaring terdengar jika otoritas Liga Inggris mengeluarkan lampu hijau untuk jadwal kompetisi 2017-2018.

Pada draft musim depan, klub bakal bertanding pada 16, 20, 23, 26, dan 30 Desember, plus 1 Januari. Rancangan enam pertandingan dalam kurun 17 hari tersebut muncul karena Inggris berniat menyelesaikan kompetisi lebih cepat.

Pertimbangan mereka adalah persiapan Piala Dunia 2018. Inggris ingin memiliki waktu sebulan penuh sebelum kompetisi dimulai, dengan asumsi tim nasional lolos. Piala Dunia Rusia resmi bergulir pada 14 Juni.

"Jika ada yang merasa jadwal musim ini berat, mereka harus melihat rencana selanjutnya. Sungguh kacau," kicau mantan penyerang timnas Inggris Gary Lineker lewat akun Twitter.

Keberatan para pelatih kemungkinan muncul ketika jadwal 2017-2018 resmi dirilis Juni mendatang. Claude Puel, Jurgen Klopp, dan Arsene Wenger adalah beberapa nama yang menyuarakan keluhannya menghadapi kalender kompetisi musim ini.

Jumat, 06 Januari 2017

Suporter Cewek di Sepak Bola Indonesia Makin Meningkat Tiap Tahun

Lihat saja saat pertandingan di stadion. Hilir mudik suporter perempuan ada di hampir setiap klub. Setelah pertandingan mereka meninggalkan artefak-artefak itu di media sosial, termasuk di akun Instagram.

Ya, wajah-wajah manis terpampang di setiap postingan akun Instagram (IG) Bidadari Mataram. Hampir semuanya mengenakan jersey Laskar Mataram PSIM Jogja. Berbagai pose, berbagai lokasi. Mulai dari tribun penonton di stadion, jalanan, pantai, ruang kelas, dan di dalam kendaraan.

Bidadari Mataram adalah salah satu akun IG yang banyak menampilkan perempuan suporter PSIM Jogja. Pemilik akun memilih merahasiakan identitasnya. Namun bersedia diwawancarai asal detail-detail admin tidak diungkap. Jika mengira admin Bidadari Mataram (BM) adalah perempuan, tentunya Anda salah. Sebab admin ternyata laki-laki berusia 23 tahun dan berprofesi pengajar di sekolah menengah di Sleman.

Awalnya dia tidak mengira jika akun yang dibuatnya pada akhir 2015 itu akan banyak peminat dan diikuti banyak orang. Saat ini hampir 16 ribu yang menjadi pengikut akun yang telah memposting hampir 300 PSIM fans perempuan itu. “Adminnya satu, saya sendiri. Dulu cuma iseng aja buatnya. Malah jadi besar akunnya,” ujarnya kepada Radar Jogja.

Mengenai foto-foto yang diposting, menurutnya dari suporter PSIM langsung. Mereka menandai foto yang di-upload ke akun Instagram BM. Namun ada juga yang kirim langsung lewat direct message. “Tapi juga tidak semua direpost. Yang sudah direpost tidak akan dimuat lagi. Jadi hanya sekali,” imbuhnya.

Meskipun awalnya cuma iseng, tapi pria yang mengaku menjadi suporter PSIM sejak SD itu punya tujuan mulia. Yaitu menyatukan dua suporter PSIM, The Maident dan Brajamusti. Selain itu BM diharapkan juga bisa menjadi wadah suporter perempuan yang tidak punya laskar tapi ingin mendukung PSIM. “Antusiasme mereka sangat bagus. Mereka jadi berbondong-bondong datang ke stadion. Terlihat dari foto yang mereka upload,” tuturnya.

Selama setahun menjadi admin, banyak cerita unik yang terjadi dalam mengelola akun Bidadari Mataram. Salah satunya yang sering dijumpai adalah banyak dari yang mengirim foto melakukan pose-pose nyleneh. Mungkin diharapkan dengan pose itu bisa populer dan jadi hits. “Ada juga yang dulu anak PSIM lalu minta direpost, setelah sudah direpost ternyata mereka pindah ke klub tetangga. Ya langsung kami hapus,” ungkapnya.

Selain itu, ada pula yang menganggap bahwa admin adalah perempuan. Ada yang mengirimkan pesan dan mencoba menggodanya minta kontak hape. “Banyak mas kalau itu. Tapi inbox yang tidak terlalu penting tidak saya tanggapi,” bebernya.

Mengenai aktivitas posting foto, setelah kompetisi 2016 berakhir memang diakui ada sedikit penurunan. Berbeda saat PSIM masih mengikuti kompetisi ISC-B lalu. Saat itu dalam sehari bisa posting 3-4 foto. Namun saat ini hanya berkisar 2-3 kali dalam sepekan. “Sengaja saya batasi,” ujarnya.

Adanya akun Instagram Bidadari Mataram menurutnya juga mengilhami munculnya akun suporter klub di Indonesia. Terutama yang memajang suporter perempuan. Ia bahkan mengklaim jika lebih dulu ada dibanding Bidadari Arema, Bidadari Persib, Bidadari Persik, Bidadari Persija, dan Sekarbumi, suporter perempuan Persiba Bantul. Jumlah postingan dan pengikut BM hanya kalah dari akun Bidadari Tribun yang berisi kompilasi seluruh suporter perempuan klub-klub Indonesia.

“Mungkin bisa dilihat dari tanggal foto pertama direpost/upload mas. Kami tidak masalah dengan adanya akun serupa. Sebab sosial media itu luas, siapa saja boleh dan bisa membuat akun atau wadah suporter, selagi apa yang di repost/upload dan tidak saling mengandung unsur konflik atar suporter,” ungkapnya.

Ia juga bercita-cita untuk suporter PSIM Jogja bisa lebih kompak dalam mendukung PSIM. Meskipun berbeda wadah suporter. Selain itu lebih kreatif dalam mendukung PSIM tanpa meninggalkan budaya Jogja.

Serta selalu tercipta rasa aman dan kedamaian di dalam maupun di luar lapangan. “Sehingga dapat membuat rasa nyaman untuk suporter perempuan yang ingin mendukung PSIM secara langsung di stadion,” harapnya.

10 Agenda dan Jadwal Sepakbola yang Paling Ditunggu di Tahun 2017

Memasuki tahun 2017, sejumlah agenda penting menanti para penggemar bola sejagad. Baik dari dalam negeri, level Asia, hingga agenda bola dunia.

Sepanjang tahun 2017 ini setidaknya ada 10 agenda besar terkait sepakbola yang menarik diikuti perkembangannya. Berikut daftarnya:

1. Kongres PSSI, 8 Januari

PSSI di bawah nakhoda baru Edy Rahmayadi punya agenda penting di awal tahun 2017 ini. Yaitu kongres tahunan yang akan dihelat pada 8 Januari di Hotel Aryaduta, Bandung.

Dalam kongres tersebut, berbagai agenda disiapkan dan siap dibahas bersama 107 anggota pemegang hak suara. Kongres ini juga akan membahas agenda yang tertunda pada kongres sebelumnya.

2. Piala Afrika 2017,  14 Januari – 5 Februari

Seperti biasa, Piala Afrika digelar pada awal tahun yang membuat banyak klub Eropa kehilangan pemain andalannya karena harus membela negara di ajang ini.

Untuk edisi kali ini, Piala Afrika yang semula rencananya akan digelar di Libya, namun akhirnya dipindah ke Gabon akibat situasi politik Libya masih labil.

Turnamen ini akan diikuti 16 negara peserta dari Benua Hitam yang bertanding selama 3 pekan.

Selain Nigeria, semua negara favorit hadir. Mesir sudah kembali sejak 2010, Pantai Gading adalah juara bertahan, Kamerun dan Aljazair menjadi penantang. Kali ini Guinea-Bissau menjadi debutan dan kembalinya Uganda sejak AFCON 1978.

3. Piala Dunia U20, 20 Mei – 11 Juni

Piala Dunia untuk pemain muda ini akan melahirkan bintang-bintang masa depan. Kali ini diadakan di Korea Selatan dengan jumlah peserta sebanyak 24 negara.

Para pencari bakat dari berbagai klub mungkin akan memantau para pemain muda ini. Prancis langsung lolos kualifikasi karena tim U19 mereka juara tahun lalu. Mereka akan mencoba mengambil trofi tahun ini, seperti saat ajang 2013 yang melahirkan Paul Pogba dan Samuel Umtiti.

4. Final Europa League, 24 Mei

Partai puncak Europa League tahun ini akan diadakan di Friends Arena di Stockholm, stadion yang resmi beroperasi pada tahun 2012. Di antara 32 tim yang masih bertahan samapi sekarang, ada Manchester United, Athletic Bilbao, Ajax Amsterdam, Fiorentina, Saint-Etienne, Tottenham, AS Rome, Villarreal, Lyon, dan Schalke 04.

5. Final Champions League, 3 Juni

Final Liga Champions tahun ini digelar lebih lambat dari biasa. Jika selama ini berlangsung pada akhri Mei, kali ini digelar awal Juni mengingat tidak ada agenda turnamen internasional seperti pada 2016 lalu.

Cardiff Principality Stadium (tadinya Millennium) akan menjadi tuan rumah partai final tahun ini.

Real Madrid adalah juara bertahan, sementara tim-tim besar lainnya berjuang untuk merebut trofi besar ini.

6. Kualifikasi Piala Asia U23,  15-23 Juli

Tahun 2017 ini bakal jadi ajang pertarungan untuk Timnas Indonesia U22. Ada dua agenda penting pada 2017 yang harus diikuti. Dua kegiatan itu adalah kualifikasi Piala Asia U-23 2018 dan SEA Games 2017.

Kualifikasi Piala Asia U-23 2018 dijadwalkan berlangsung pada 15-23 Juli 2017.

7. Piala Konfederasi, 17 Juni – 2 Juli

Secara tradisi, ajang ini adalah persiapan menuju ajang Piala Dunia, jadi Confederation Cup kali ini adalah pemanasan untuk World Cup 2018. Rusia akan ikut turnaman bersama Portugal (juara Euro 2016), Jerman (Juara Piala Dunia 2014), Chile (juara Copa America 2015), Meksiko (juara Gold Cup 2013 dan 2015), Selandia Baru (juara Oceania Cup of Nations 2016), Australia (juara AFC Asian Cup 2015), dan juara AFCON 2017.

8. SEA Games 2017, 19-31 Agustus

Hasil kualifikasi untuk Piala Asia akan menentukan sejauh mana Timnas Indonesia U23 sanggup melangkah di ajang regional ini. SEA Games 2017 akan diadakan di Kuala Lumpur Malaysia, sehingga tuan rumah mungkin bisa menjadi favorit juara.

PSSI di bawah ketua yang baru berjanji akan membangun tim yang lebih baik dari sebelumnya. Kita tunggu apakah tim pemain muda kali ini bisa mendominasi Asia Tenggara.

9. European Supercup, 8 Agustus

Ajang tahunan ini akan mempertemukan juara Champions League dengan jawara di Europa League. Pertandingan akan berlangsung di Philip II Arena di Skopje, Makedonia.

Dua tim dari Spanyol masih merajai. Real Madrid akan ditantang oleh Sevilla untuk membuktikan siapa yang terbaik dari yang terbaik di Eropa.

10. Undian Piala Dunia 2018, 1 Desember

Rusia akan menjadi tuan rumah ajang terbesar sepak bola ini. 32 tim yang lolos kualifikasi akan dibagi dalam beberapa kelompok untuk putaran final babak penyisihan grup.

Dan agenda undian Piala Dunia 2018 tentu akan sangat dinantikan untuk melihat negara mana yang masuk grup neraka dan siapa yang diuntungkan dari undian ini.

Siapakah Ezra Wilain, Pemain Ajax Amsterdam yang Dinaturalisasi Timnas Indonesia

Kontroversi soal naturalisasi pemain Ajax Amsterdam, Ezra Walian, terus bergulir. Menter Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi bahkan disebut telah memberikan surat rekomendasi secara langsung untuk pemain berusia 19 tahun itu.

Proses naturalisasi seperti yang akan dijalani oleh Ezra Walian sama seperti yang pernah dialami oleh Irfan Bachdim, Kim Jefri Kurniawan atau Diego Michel. Ketiga pemain itu menjadi proyek perdana naturalisasi pemain oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) kala itu.

Proyek naturalisasi dilakukan PSSI untuk keluar dari masalah kurangnya pesepakbola berkualitas di dalam negeri. Namun belakangan solusi ini menjadi kritikan karena banyak pemain yang dinaturalisasi tak juga menunjukan tajinya.

Lantas seberapa berkualitaskah Ezra? Berdasarkan penelusuran Tempo, Ezra musim ini memperkuat tim U-21 Ajax yang bermain di Divisi 2 Liga Belanda atau disebut juga Jupiler League.

Dalam 19 laga yang sudah dijalani Ajax Amsterdam U-21, Ezra hanya bermain dalam 7 laga dan hanya 1 laga bermain penuh 90 menit. Dari 7 laga itu, Ezra belum menciptakan gol dan hanya menyumbang 1 assist.

Anak dari pasangan Glenn Walian dan Linda Bos itu mendapat promosi ke tim U-21 Ajax setelah tampil cukup baik musim lalu bersama tim U-19. Dia mencetak 4 gol dan 1 assist dalam 12 laga.

Nama Ezra Walian sempat menjadi perbincangan di Eropa pada 2013. Dia mendapat label wonderkid (pemain muda bertalenta hebat) saat membela Tim U-17 Belanda dalam kualifikasi Piala Eropa U-17. Ezra mencetak 5 gol saat Belanda menghancurkan San Marino 12 - 0. Padahal saat itu dia hanya bermain 40 menit saja.

Torehan itu terasa makin spesial karena itu adalah debutnya bermain bersama tim U-17 Belanda dalam laga resmi. Namun pada pertandingan melawan Georgia dia tak mencetak gol sementara saat menghadapi Kepulauan Faroe dia hanya menjadi penghangat bangku cadangan.

Berikut Profil Pribadi Ezra Walian

Biodata Pribadi
Nama Lengkap     Ezza Harm Ruud Walian
Tanggal Lahir     22 Oktober 1997 (umur 19)
Tempat Lahir     Amsterdam, Belanda
Tinggi     185 cm

Posisi Bermain     Striker
Informasi Klub

Klub Saat Ini     Ajax Amsterdam
Nomor Punggung     9
Karir
2005 – 2009     HFC Haarlem
2009 – 2012     Az Alkmaar
2012 – Sekarang     Ajax Amsterdam

Tim Nasional
2012 – 2012     Belanda U-15 (1 gol, 2 kali main)
2012 – 2013     Belanda U-16 (2 gol, 3 kali main)
2013 –     Belanda U-17 (5 gol, 2 kali main)

Akun Sosial Media
Instagram     @ezrawalian
Twitter     @ezzie1020

Massimiliano Allegri Dinilai Sosok Paling Pas Untuk Tangani Arsenal

antan manajer Pescara, Giovanni Galeone, mendukung manajer Juventus, Massimiliano Allegri untuk pindah ke Arsenal.

Kontrak Wenger di Arsenal sekarang akan habis dalam enam bulan mendatang dan bos Gunners masih belum memperpanjang kontraknya, sekaligus memancing spekulasi mengenai masa depan pria Prancis, menurut laporan yang diturunkan oleh The Sun.

Galeone lantas mengatakan: "Siklus keberhasilan di Juventus kini sudah berakhir, saya berharap masa depannya akan ada di Premier League, usai memenangkan satu lagi gelar juara liga nantinya."

"Saya kira siklusnya di Turin sudah berakhir. Arsenal bisa menjadi tantangan yang bagus untuknya, untuk kebaikannya sendiri, meneruskan warisan Wenger di tim yang sudah lama tidak memenangkan liga."

"Tottenham atau Liverpool juga akan menjadi pekerjaan yang bagus untuknya. Inggris akan amat menarik untuk karir Allegri atau mungkin ia ingin menjadi manajer tim nasional."

Wenger sendiri masih belum mengindikasikan akan hengkang dari Emirates di akhir musim nanti. Namun selain Allegri, nama lain yang kabarnya juga tengah dipertimbangkan untuk menggantikan sang profesor adalah Diego Simeone dan Eddie Howe.