Kecepatan dan percepatan adalah dua faktor penting dalam sebuah tim sepak bola, yang berupaya memenuhi tujuan meraih gelar juara.
Kedua faktor tersebut biasanya dimiliki pemain, yang berposisi sebagai pemain sayap atau penyerang.
Pemain yang memiliki kedua talenta tersebut, diharapkan bisa membongkar pertahanan, atau memuluskan rencana melancarkan serangan balik.
Pertanyaan yang muncul, siapa pemain tercepat di dunia? Berikut, jawabannya.
1. Pierre-Emerick Aubameyang
Klub: Borussia Dortmund
Posisi: Winger/penyerang
Kecepatan maksimal: 34,98 kilometer per jam
2. Hector Bellerin
Klub: Arsenal
Posisi: Bek kanan
Kecepatan maksimal: 34,66 kilometer per jam
3. Gareth Bale
Klub: Real Madrid
Posisi: Winger/penyerang
Kecepatan maksimal: 34,70 kilometer per jam
4. Jamier Vardy
Klub: Leicester City
Posisi: Penyerang
Kecepatan maksimal: 34,44 kilometer per jam
5. Mohamed Salah
Klub: AS Roma
Posisi: Sayap kanan
Kecepatan maksimal: 34,3 kilometer per jam
Jumat, 20 Januari 2017
5 Pemain Sepak Bola Pemegang Rekor Lari Tercepat
Apa Dampak Positif dan Negatif Pengurangan Kuota Pemain Asing di ISL 2017
PSSI pada Kongres 2017 lalu mewacanakan perubahan komposisi pemain asing untuk kompetisi tahun 2017 nanti. Jika sebelumnya pada kompetisi Indonesia Soccer Championship (A) 2016 dan Liga Super Indonesia 2014 setiap klub diwajibkan memiliki empat pemain asing dengan catatan satu di antaranya harus berasal dari Asia, pada kompetisi tahun 2017 ini PSSI berencana mengurangi jumlah itu.
Pada Liga Super Indonesia 2017 nanti, setiap klub rencananya hanya boleh mempergunakan tiga pemain asing. Dengan catatan dua dari benua mana saja, dan satu harus dari benua Asia. Pengurangan jumlah komposisi pemain asing ini jelas menimbulkan berbagai respon dari klub hingga para penikmat sepak bola Tanah Air.
Keputusan ini sendiri memang menimbulkan hal positif maupun hal negatif. Positifnya, pertama, dengan adanya pengurangan komposisi pemain asing dalam setiap klub, ini membuka peluang bagi para pemain lokal untuk bisa unjuk gigi. Sejauh ini, ketika klub masih menggunakan empat sampai lima pemain asing, kesempatan mereka untuk tampil juga berkurang.
Apalagi bagi mereka yang bermain pada posisi penyerang, gelandang serang, atau bek tengah. Karena umumnya klub-klub di Indonesia menggunakan pemain asing pada posisi tersebut. Karenanya, dengan pengurangan kuota pemain asing, pemain-pemain lokal yang bermain pada posisi tersebut bisa memiliki peluang tampil lebih banyak.
Selain itu, dengan semakin banyaknya pemain lokal yang akan bermain pada posisi-posisi itu juga diharapkan bisa memunculkan banyak nama-nama bagus yang bisa memperkuat tim nasional Indonesia. Seperti diketahui, karena kerap didominasi oleh pemain asing, sulit menemukan talenta-talenta lokal yang bagus dari posisi-posisi itu.
Terkhusus posisi striker, setelah era Boaz Solossa, hingga saat ini belum ada pemain lokal yang mampu menjadi top-skorer Liga Indonesia. Striker-striker tajam pun masih terhitung sedikit dan orangnya pasti itu-itu saja. Tengoklah dari ajang Piala AFF 2016, hanya Lerby Eliandry seorang yang notabene merupakan nama baru di posisi penyerang.
Selain itu, pengurangan kuota pemain asing juga bisa membuka kesempatan yang lebih lebar bagi para pemain muda. Terlebih, PSSI juga berencana mewajibkan setiap klub untuk memainkan tiga pemain yang berusia di bawah 25 tahun dalam setiap laganya. Karenanya, peluang pemain muda akan jauh lebih besar dan ini adalah angin segar bagi regenerasi sepak bola Indonesia.
Dengan banyak munculnya pemain muda yang diberi kesempatan untuk unjug gigi, itu artinya timnas Indonesia level senior dan junior memiliki lebih banyak pilihan pemain. Hal itu tentu memang diinginkan PSSI mengingat dua agenda besar timnas yakni SEA Games 2017 dan Asian Games 2018 menggunakan pemain-pemain yang berusia 22 tahun ke bawah.
Selain itu, pengurangan kuota peman asing juga akan berdampak positif bagi keuangan klub. Karena biaya yang harus mereka keluarkan untuk satu pemain asing lain bisa dialokasikan untuk biaya operasional. Apalagi harga pemain asing umumnya jauh lebih mahal daripada pemain-pemain lokal.
Tapi perlu dicatat, pengurangan kuota asing memang bakal lebih banyak memberikan pilihan bagi timnas, tapi itu bukan berarti timnas bakal lebih kuat. Pasalnya, berkurangnya pemain asing yang beredar di Indonesia bisa mengakibatkan dua hal: tingkat kompetisi menjadi menurun dan kualitas para pemain lokal pun, sebagai imbasnya, juga menurun.
Apa yang terjadi di Thailand bisa menjadi contoh. Thai League (kasta teratas Liga Thailand) saat ini menggunakan komposisi 3+1+1 untuk pemain asingnya.
Tiga pemain bebas didatangkan dari benua mana saja, satu harus dari Asia, dan satu lagi harus berasal dari negara-negara Asia Tenggara. Menariknya, walau banyak, timnas mereka mampu menembus level top Asia dan menjadi kampiun di Asia Tenggara.
Selain itu, mereka juga tetap bisa memunculkan banyak nama-nama pemain muda berkualitas. Chanatip Songkrasin atau Kawin Thamsatchanan adalah contohnya. Memang, alih-alih mengurangi kuota pemain asing, Thailand justru fokus untuk meningkatkan kualitas dan mutu kompetisi mereka. Dan itu justru yang tidak dilakukan Indonesia saat ini.
Keberadaan pemain asing di kompetisi lokal memang tak selamanya buruk. Harus diakui, pemain asing (terutama yang memang berkualitas tinggi) bisa mengerek performa para pemain lokal dan kompetisi juga. Nah, pengurangan kuota pemain asing, diperkirakan, bisa berdampak pada menurunnya kualitas kompetisi kita. Liga Super Indonesia mungkin akan kurang menarik tahun ini.
Dan kembali lagi, dengan menurunnya kualitas kompetisi, kualitas para pemain yang bermain di dalamnya pun, secara otomatis, akan menurun juga. Imbasnya, efek negatif ini mungkin akan dirasakan juga oleh timnas Indonesia nantinya. Waduh.
Tentu saja ini masih teori-teori di atas kertas semata. Efek regulasi seperti ini mungkin baru akan kita lihat ketika kompetisi sudah berlangsung nanti, dan bagi timnas, efeknya baru akan terasa dalam jangka panjang.
Sekarang, kita hanya bisa berharap PSSI telah memikirkan imbas positif dan negatif dari regulasi yang akan diterapkan. Dan berharap bahwa ketakutan akan efek negatif yang bisa dihasilkan nanti tak akan benar-benar menjadi nyata.
Pemain Barcelona Khawatir dengan Keuangan dan Masa Depan Klub
Para pemain Barcelona belum lama ini diklaim merasa khawatir dengan kondisi keuangan dan juga masa depan klub, menurut laporan yang baru saja beredar.
Sebelumnya memang muncul banyak kabar yang mengatakan bahwa Barcelona terpaksa harus menjual satu, atau bahkan dua pemain senior mereka untuk memberikan kontrak baru pada Lionel Messi dan Andres Iniesta.
Pandit Spanyol yang bekerja di Sky Sports, mengatakan bahwa situasi tersebut menimbulkan kekhawatian tersendiri di ruang ganti.
"Khawatir adalah pertanyaan yang mulai diajukan oleh para pemain Barcelona saat ini. Jika memang tidak ada uang untuk memperpanjang kontrak Messi dan Iniesta ke level yang mereka inginkan, seperti apa masa depan tim nantinya?" tutur Balague.
"Seperti apa proyek tim untuk jangka panjang? Apakah tim akan cukup kompetitif?"
3 Pemain Rekrutan Bidikan Mourinho Ini Bisa Bikin Pendapatan MU Terkuras
Manchester United (MU) dikabarkan siap menggelontorkan dana besar di bursa transfer musim panas mendatang. Manajemen MU malah sudah menyusun daftar pemain besar yang jadi incaran manajer MU Jose Mourinho.
Manchester Evening News menyebutkan nama besar yang jadi target MU musim depan. Mereka adalah Victor Lindelof, Tiemoue Bakayoko (Monaco) dan Nelson Semedo. Mourinho kemungkinan akan merekrut skuat anyar, menyusul bakal hengkangnya sejumlah pemain. Dia akan memanfaatkan keluarnya beberapa pemain untuk membiayai daftar belanja di musim depan, sambil terus membangun kembali klubnya setelah era Louis van Gaal.
Terakhir, MU resmi melepas Morgan Schneiderlin ke Everton. Everton memboyong Schneiderlin dari MU dengan biaya transfer yang diperkirakan mencapai 24 juta pounds.
MU memang sangat jor-joran membeli pemain berlabel bintang. Namun, sebenarnya seperti yang dilansir UEFA, MU sebagai klub yang paling banyak memiliki utang. Jumlah utang ini yang sangat menumpuk ini terjadi di bawah kepemimpinan keluarga Glazer yang sudah mengakuisisi MU sejak 2005.
1.Victor Lindelof
Nama Lindelof masuk dalam daftar buruan Jose Mourinho, setelah mantan pelatih Reak Madrid ini, mencari pemain andal untuk menambal lubang di lini belakang.
Lindelof adalah bek tangguh Benfica. Mourinho terpikat dengan pesepakbola yang memiliki ketenangan dan kepercayaan diri. Karenanya dia dijuluki 'The Iceman'.
Lindelof memulai kariernya di klub lokal Swedia, Vasteras SK. Dia mengikat kontrak bersama Benfica saat berusia 17 tahun pada Desember 2011 lalu.
Debut Lindelof main di tim utama baru datang di Oktober 2013. Sejak saat itu dia mulai jadi bagian tim utama Benfica. Bermain 15 kali di Liga Portugal dia mencetak satu gol dan punya peran besar mengantar Benfica jadi kampiun.
Lindelof merupakan rekan senegara Zlatan Ibrahimovic. Ya, ia merupakan pemain kelahiran kota Vasteras, Swedia dan telah masuk timnas sejak U-17.
2. Tiemoue Bakayoko
Manajer MU, Jose Mourinho pernah menyebut pemain ini sebagai pengganti ideal untuk Michael Carrick. Tiemoue Bakayoko adalah gelandang AS Monaco, yang penampilannya tengah bersinar musim ini.
Bakayoko sukses mencetak dua gol dari 16 penampilan serta membawa Monaco finis di posisi kedua Ligue1 hingga paruh musim. Tak heran MU dan Chelsea terus memantau situasi pemain berusia 22 tahun itu.
Bergabung dengan Monaco sejak 2014 lalu, Bakayoko memang tidak langsung menjadi pemain inti. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, Bakayoko mulai mendapatkan tempat di tim utama.
Bakayoko sendiri selama ini juga terus menjadi andalan di Timnas Prancis di level usia U16, U17, U18, U20, dan U21.
Tapi, rencana MU untuk menggaet Bakayoko sepertinya tidak akan mudah. Klub raksasa Serie A, Juventus, juga sangat berharap bisa mendapatkan gelandang berkebangsaan Prancis tersebut.
3. Nelson Semedo
Selain Lindelof, MU juga sangat meminati pemain Benfica lainnya Nelson Semedo. Penampilan bek 23 tahun ini, juga tak kalah bersinarnya musim ini.
Bahkan, MU telah mengirim pemandu bakat untuk menonton perkembangan Semedo.
Namun, harapan MU memboyong Semedo bakal dapat saingan dari Barcelona dan Bayern Muenchen. Tapi, memang tim yang bermarkas di Old Trafford lebih difavoritkan.
Musim ini MU memang krisis di pos bek sayap, terutama di sisi kanan yang biasa ditempati oleh Antonio Valencia atau Matteo Darmian.
Karenanya The Red Devils pun menyebar jaring untuk cari pemain berkualitas di posisi tersebut. Mourinho, yang berkebangsaan Portugal lantas tertarik pada bakat tanah kelahirannya, Semedo.
Para Pemain Drama di Liga Inggris Akan Dihukum Berat
Pihak FA Inggris merencanakan akan menghukum para pelaku diving di atas lapangan hijau dengan skorsing dua laga, bahkan jika wasit tidak melihat atau tidak memberi kartu kuning saat itu.
Di sepak bola Skotlandia pemain yang memperoleh keuntungan untuk tim mereka dengan permainan drama atau diving dapat dihukum secara retrospektif dan diberi skorsing dua pertandingan.
Sekarang FA Inggris melihat kemungkinan menerapkan skema serupa untuk membasmi kecurangan dalam permainan sepak bola di tanah kelahirannya.
Menurut The Times, para pejabat FA akan dikirim ke Skotlandia pada sebuah “misi pencarian fakta” untuk membantu wasit dalam tugas ini.
Ketua FA Greg Clarke diyakini berada di antara banyak orang yang tertarik pada rencana itu. Dengan skema ini maka semua insiden kontroversial akan diperiksa di tayangan ulang video setelah pertandingan.
Pertandingan Liga Inggris Manchester United vs Liverpool pada hari Minggu berpusat di sebuah insiden yang memicu perselisihan di pinggir lapangan antara manajer Juergen Klopp dan Jose Mourinho.
Klopp percaya gelandang MU asal Spanyol Ander Herrera berlebih-lebihan dengan memegangi mukanya saat didorong oleh striker Liverpool Roberto Firmino dan tidak ada tindakan diambil oleh wasit.
Paul Pogba juga ada di antara pemain Premier League tertangkap basah melakukan diving musim ini dan terkena kartu kuning di pertandingan MU melawan West Ham pada bulan November.
Dan Daniel Sturridge dikenakan kartu kuning oleh wasit Michael Oliver setelah beberapa menit masuk sebagai pemain pengganti melawan Swansea City pada bulan Oktober.
Tindakan keras Skotlandia pada aksi diving – dijuluki Aturan 201 – telah berlaku sejak 2011 dan menyatakan “pelanggaran bagi seorang pemain yang menyesatkan ofisial pertandingan guna mendapatkan keuntungan yang lebih besar.”
Kamis, 19 Januari 2017
1,6 Triliun Rupiah Disiapkan MU Demi Antoine Griezmann
Manchester United (MU) sangat berharap bisa memboyong Antoine Griezmann musim depan, setelah Atletico Madrid mengincar pemain Chelsea, Diego Costa untuk menggantikan dia.
Pemain Timnas Prancis ini sudah lama disebut-sebut akan merumput di Old Trafford, apalagi setelah melihat temannya Paul Pogba kembali ke mantan klubnya dengan nilai transfer yang paling tinggi saat ini.
Kedua pemain ini sangat terkenal dalam berbagai pertandingan internasional dan Griezmann secara terbuka ingin berada satu klub dengan Pogba.
Menurut laporan Independent, Jose Mourinho siap memberikan tawaran £100 juta kepada Atletico untuk memboyong Griezmann di akhir musim ini. Klub Ibu Kota Spanyol itu sepertinya akan melepaskan eks striker Real Sociedad itu dan menarik pulang Costa untuk menggantikan posisi Griezmann.
Costa dikabarkan sedang bingung di Stamford Bridge apalagi setelah sebuah klub besar Tiongkok menawarkan dia £30 juta gaji setahun.
Sementara pelatih Chelsea, Antonio Conte mengaku tidak berniat menjual pencetak gol terbanyak Premier League itu. Dan menurut laporan, Atletico kini berkompetisi dengan Barcelona untuk mendatangkan penyerang Spanyol kelahiran Brasil itu.
6 Klub ini Masih Berpeluang Jadi Juara Liga Inggris Musim ini
Manajer Arsenal, Arsene Wenger, mengatakan bahwa dirinya terkejut melihat enam klub masih berpeluang juara setelah musim berjalan 21 laga.
The Gunners saat ini berada di posisi keempat klasemen sementara Liga Inggris, dan berjarak delapan poin dari sang pemimpin Chelsea. Meski begitu, sang professor mengaku masih belum ingin menyerah dalam hal perburuan gelar.
Bahkan, pelatih asal Prancis itu menegaskan bahwa perburuan gelar masih sangat terbuka untuk Manchester United juga meskipun berada di posisi keenam dengan selisih poin sebanyak 12 angka.
Wenger juga meyakini bahwa Tottenham, Liverpool, dan Manchester City bisa juga memenangkan Liga Inggris. Hal semacam itu baru kali ini ia jumpai semenjak pertama kali datang ke Arsenal pada tahun 1996. Dengan adanya enam tim yang saling kejar berburu gelar, ia merasa kompetisi Premier League kian menarik dan menjadi yang terbaik.
“Ini pertama kalinya dalam 20 tahun karir saya berada dalam kondisi seperti musim ini dengan adanya enam klub yang bersaing juara,” terang Wenger.
“Chelsea masih memiliki kesempatan paling besar, tapi mereka semua bekerja dengan sangat baik. Anda melihat di sekeliling anda dan tak seorang pun menyerah.”
“Jadi ini bicara soal konsistensi, menjaga peluang anda, fokus terhadap laga. Sekarang kami melaju ke Eropa, kompetisi piala, pertandingan besar, siapa yang bisa juara? jujur, tak ada yang bisa menceritakannya.”
Arsenal akan kembali beraksi di Emirates Stadium menghadapi Burnley, Minggu (22/1/17). Sebelumnya mereka juga berhasil menang dengan skor telak 4-0 atas Swansea City.