Rabu, 25 Januari 2017
Gaji Paul Pogba di MU Terancam Dipotong
Setan Merah kini masih kesulitan untuk menembus posisi empat besar, dan tengah duduk di peringkat enam, usai hanya bisa bermain imbang 1-1 melawan Stoke City pekan lalu.
Menurut laporan yang diturunkan oleh The Sun, sudah ada kesepakatan bahwa gaji para pemain per pekannya akan dipotong jika mereka kembali gagal bermain di kompetisi elit Eropa musim depan.
Hal itu mungkin berarti para pemain United yang sudah ada di tim sebelum musim ini dimulai juga sudah mendapatkan pemotongan gaji, meski hal itu tidak berpengaruh pada Zlatan Ibrahimovic dan Paul Pogba, yang baru bergabung di musim panas.
Pemain termahal dunia, Pogba, tengah mendapat gaji sekitar 290.000 pounds per pekan di Old Trafford, sementara Ibrahimovic dibayar sekitar 220.000 pounds.
Sebuah sumber mengatakan: "Skuat harus melakukan tindakan untuk mencegah kerugian yang muncul akibat menurunnya pemasukan."
Setan Merah kabarnya juga akan mendapat pemotongan nilai kontrak dari Adidas sebesar 30 persen, jika mereka tidak bermain di Liga Champions musim depan.
Manchester United Dan Chelsea Goda Donnarummma Dengan Gaji Besar
Menurut kabar yang beredar di Inggris, dua raksasa Premier League Manchester United dan Chelsea siap memberikan tawaran bayaran 165,000 poundsterling per pekan untuk penjaga gawang sensasional AC Milan, Gianluigi Donnarumma.
Donnarumma merupakan salah satu bakat terpanas dalam dunia sepak bola saat ini. Di usianya yang baru menginjak 17 tahun, ia telah berstatus sebagai penjaga gawang reguler untuk klub raksasa AC Milan setelah Oktober 2015 lalu menjalani debutnya di Serie A.
Remaja asal Italia ini merupakan klien dari super agen Mino Raiola. Sang agen sendiri melihat Donnarumma sebagai salah satu pemain papan atas di dunia sepak bola.
Tengah menjadi incaran sejumlah klub papan atas Eropa, The Sun melansir bahwa Raiola telah merencanakan karier sang penjaga gawang dengan mematok harga tinggi dalam tuntutan kontrak barunya bersama Rossoneri.
Menurut kabar yang beredar, dua klub elite Liga Inggris, United dan Chelsea, sangat tertarik mendaratkan Donnarumma. Walaupun demikian, mereka harus membayar bocah ajaib ini setidaknya 8.58 juta poundsterling per tahun atau 165,000 pounds per pekannya untuk membawanya dari San Siro.
Milan, yang tengah dalam proses pergantian pemilik dari Silvio Berlusconi ke kelompok investor kaya Tiongkok, cukup yakin dapat mempertahankan Donnarumma dan mampu mengimbangi permintaan gaji salah satu aset berharganya.
Donnarumma sendiri menandatangani kontrak pertamanya bersama Rossoneri pada tahun 2015 lalu, dan kini ia kabarnya siap meneken kontrak baru berdurasi empat tahun dengan kenaikan bayaran yang signifikan begitu usianya genap 18 tahun bulan depan.
Selasa, 24 Januari 2017
Lionel Messi Ditawari Barcelona Gaji Rp573 Miliar Per Tahun?
Barcelona tampaknya ingin benar-benar menjaga salah satu pemain terbaik mereka sepanjang sejarah karena siap memberikan Lionel Messi gaji besar.
Menurut laporan AS, Barcelona mau membayar Messi 40 juta Euro per tahun (sekitar Rp573 miliar) walau pemainnya sendiri sudah mengatakan mau bertahan di Camp Nou.
Sebelum informasi ini mencuat, rekan senegara Messi, Carlos Tevez mengatakan: “Messi punya hubungan khusus dengan Barcelona, mereka adalah klub pertama yang memberinya tembakan menjadi pesepakbola dan Barcelona adalah rumahnya, saya rasa sulit baginya meninggalkan Barcelona.”
Ayah Messi juga memastikan beberapa hari yang lalu kalau anaknya tidak akan pergi dari Barcelona walau negosiasi kontraknya tak kunjung selesai.
Kontrak Messi sendiri akan berakhir pada musim panas 2018, karena itu Barcelona harus sekuat tenaga untuk bisa memperpanjang kontraknya musim ini sebelum akan semakin pelik di akhir musim nanti.
Rekan Messi, Luis Suarez dan Neymar sebelumnya sudah memperpanjang kontrak pada bulan Desember tahun lalu yang akan mengikat mereka hingga 2021. Baik, Neymar dan Suarez keduanya diberikan kenaikan gaji menjadi 16 juta Euro per tahun (sekitar Rp230 miliar).
Di sisi lain Ivan Rakitic yang banyak dicadangkan musim ini juga akan diberikan tawaran perpanjangan kontrak menurut laporan Sport. Ini karena keputusan Rakitic yang mau bertahan di Barcelona walau belum mendapat waktu bermain yang cukup di bawah Luis Enrique.
Bukan Ronaldo, Ternyata Ini Atlet dengan Bayaran Termahal dalam Sejarah Olahraga
Atlet merupakan salah satu pekerjaan yang bisa memiliki pendapatan fantastis. Hal ini terjadi jika olahragawan tersebut berprestasi di berbagai pertandingan, terlebih lagi di tingkat dunia.
Selain itu, sosok atlet ini biasanya juga mendapatkan penghasilan tambahan dari berbagai pekerjaan yang berdatangan karena popularitasnya. Salah satu atlet yang telah meraih pendapatan fantastis adalah Cristiano Ronaldo, pemain sepak bola di klub Real Madrid.
Dilansir dari situs The Vintage News, Rabu (18/1/2017), tahun lalu Forbes menobatkan Cristiano Ronaldo sebagai atlet dengan bayaran tertinggi di dunia selama 12 bulan terakhir dengan pendapatan 88 juta dolar, meliputi gaji, bonus, dan lain-lain.
Dalam paparannya, Forbes menyatakan jumlah pendapatan 100 atlet dengan bayaran termahal di dunia mampu menembus angka US$ 3,5 miliar dalam jangka waktu 12 bulan saja.
Selain itu, Forbes merilis 20 daftar nama atlet dengan penghasilan total tertinggi sepanjang hidupnya yang menempatkan Michael Jordan sebagai posisi pertama.
Mantan superstar Chicago Bulls ini merupakan atlet dengan penghasilan tertinggi sepanjang sejarah, yakni sekitar US$ 1,7 miliar sepanjang hidupnya.
Sementara posisi kedua dan ketiga ditempati oleh Tiger Woods dengan penghasilan US$ 1,67 miliar, dan Arnold Palmer dengan penghasilan US$ 1,35 miliar.
Meskipun demikian, Peter Struck yang merupakan seorang sejarawan dari Universitas Pennsylvania mengklaim bahwa atlet bayaran tertinggi sepanjang masa menurut Forbes tersebut tidak mampu menyaingi pembalap kereta dari Roma kuno, yakni Gayus Appuleius Diocles.
Menurut Struck, Diocles telah mengumpulkan kekayaan dari 35.863.120 sestertium yang setara dengan 15 miliar dolar.
Kompetisi balap kereta dimulai pada abad ke-6 sebelum masehi dan merupakan olahraga paling populer di Roma pada saat itu. Balap kereta tersebut dilangsungkan di Circus Maximus sebagai pusat utamanya.
Stadion ini berbentuk oval dan besar, serta mampu menampungsekitar 200.000 penonton. Sementara itu, para pelaku kompetisi berkuda biasanya adalah para budak atau mereka yang kurang mampu secara finansial.
Jika mereka berhasil dalam kompetisi ini, maka mereka bisa segera mendapatkan cukup uang untuk membeli kebebasan mereka. Bahkan dalam beberapa kasus bisa menjadi sangat kaya.
Terdapat empat perusahaan balap atau kandang di Romawi yang mana mereka dikenali dari warna-warna kostum yang dikenakan oleh para pengemudinya, seperti tim biru, merah, putih, dan hijau. Warna-warna tersebut terinspirasi oleh empat musim yang ada.
Selain itu, setiap tim memiliki hingga 3 buah kereta untuk dimanfaatkan dalam perlombaan dan mereka akan sering berkolaborasi satu sama lain melawan tim lawan. Sama seperti dalam olahraga modern, pembalap kereta diizinkan untuk melakukan transfer ke tim yang berbeda.
Jumlah kuda yang biasanya dipasangkan ke sebuah kereta adalah empat ekor. Namun, beberapa kereta juga ada yang menggunakan dua, tiga, enam, atau bahkan tujuh ekor kuda.
Bagaimanapun juga, para pembalap kereta yang berpartisipasi dalam perlombaan dengan enam dan tujuh kuda di kereta mereka mampu memperoleh lebih banyak uang daripada yang lainnya.
Tampaknya, Gayus Appuleius Diocles merupakan seorang kusir paling produktif di Roma Kuno dan ia sering berpartisipasi dalam perlombaan dengan enam dan tujuh kuda di keretanya.
Hal ini diungkapkan Peter Struck dalam tulisannya yang ditujukan untuk Lapham’s Quarterly, sebuah prasasti monumental yang didirikan di Roma oleh para kusir dan penggemar kompetisi ini. Selain itu, Diocles juga dinyatakan sebagai juara dari semua kusir di kompetisi tersebut setelah akhirnya ia pensiun saat berusia 42 tahun, 7 bulan, dan 23 hari.
Diocles dilahirkan di Lusitania (sekarang Spanyol / Portugal) pad Abad ke-2 Masehi. Dia mulai menekuni dunia balap pada usia 18 tahun.
Setelah itu, ia mulai menuai kemakmuran setelah memasuki usia 24 tahun yang membuatnya semakin populer dan mendapat pengakuan dari berbagai pihak di Roma termasuk seluruh kaisar di sana.
Dia memulai karirnya bersama tim putih dan baru akhirnya dipindahkan ke tim hijau saat berusia 24 tahun.
Lalu, tiga tahun kemudian ia dipindahkan lagi dan bergabung dengan tim merah. Meskipun ia kurang populer setelah bergabung di tim merah, ia tetap bertahan di tim tersebut demi eksistensi kariernya dan bisa saja karena kemahsyuran dan uang. Alasan tersebut tampaknya masih dialami oleh sebagian atlet di masa sekarang ini.
Di sisi lain, Profesor Robert B. Kebric juga menuliskan paparannya terkait Diocles dengan judul The Career of Diocles, Roman Charioteer.
Kebric mengatakan bahwa Diocles adalah pribadi yang selektif dalam memilih trek pertandingan mana yang akan ia ikuti dan secara harfiah ia rela pergi untuk mengejar sebuah harta.
Tidak hanya itu, dalam tulisan tersebut juga diungkapkan bagaimana Diocles telah berhasil memecahkan rekor dibandingkan beberapa pendahulunya. Ia berhasil memenangkan 1.462 dari 4.257 kompetisi, meskipun angka ini masih berada dibawah kedua pembalap dari tim hijau, yakni Pompeius Musclosus dengan 3.559 kemenangan dan Flavius Scorpus dengan 2.048 kemenangan.
Profesor Struck menuliskan, "Total penghasilan yang dibawa pulang oleh Diocles lima kali lebih besar dibandingkan dengan penghasilan gubernur provinsi dengan bayaran tertinggi selama periode yang sama. Ini cukup untuk memberikan gandum ke seluruh kota Roma selama satu tahun, atau untuk membayar semua prajurit biasa dari Tentara Romawi pada puncak jangkauan kekaisaran untuk periode pe rlima tahun”.
Sebenarnya kompetisi balap kereta adalah olahraga yang berbahaya dan banyak korban jiwa yang meninggal di usia muda. Betapa beruntungnya Diocles tidak mengalami hal tersebut, meskipun kematian dapat dihindarinya.
Diocles tewas bukan dalam kompetisi. Ia meninggal dengan tenang di Praeneste, sebuah kota kecil di Italia.
Guardiola dan City Belum Menyerah Kejar Gelar Liga Inggris
Manajer Manchester City, Pep Guardiola sangat senang timnya bisa menahan imbang Tottenham Hotspur, Sabtu (21/1/2017). Pasalnya, raihan satu poin bisa menjaga peluang The Citizens untuk juara.
City saat ini berada di posisi kelima klasemen Liga Inggris. Mereka mengoleksi 43 poin dari 22 laga.
Sementara Tottenham menempel Chelsea di peringkat kedua klasemen. Mereka mengoleksi 46 poin dari 22 laga.
"Saya tidak pernah bilang sudah menyerah untuk mengejar trofi. Justru media yang menyatakan hal tersebut," ujar Guardiola seperti dilansir Soccerway.
"Namun saya pribadi tidak akan menyerah untuk juara. Tentu saja sulit tetapi saya tidak khawatir," kata manajer asal Spanyol itu menambahkan.
City sebenarnya sempat unggul terlebih dahulu melalui Leroy Sane pada menit ke-49 dan Kevin de Bruyne pada menit ke-54. Namun Spurs menyamakan kedudukan melalui Dele Alli pada menit ke-58 dan Heung Min Son pada menit ke-77.
"Kami gagal menang karena terlalu banyak membuang peluang bukan karena wasit. City harus bisa mencetak gol lebih banyak lagi," ucap Guardiola.
Real Madrid Lakukan Segalanya Demi Dapatkan Bintang Spurs Delle Alli
Real Madrid siap untuk mengajukan tawaran yang mereka bisa untuk membuat gelandang serang Tottenham Hotspur Dele Alli ada di Santiago Bernabeu musim panas ini.
Alli diperkirakan menjadi target nomor satu juara Liga Champions, Real Madrid musim panas ini dan mereka siap merogoh kocek hingga 50 juta Poundsterling demi bisa mengontraknya.
Pemain timnas Inggris ini menjadi salah satu pemain muda yang paling dicari setelah penampilannya untuk Spurs dua musim terakhir.
Alli juga menjadi target Paris Sanit-Germain saat ini, tetapi Real Madrid yang sekarang sedang di skors satu jendela transfer ada di antrean paling depan untuk target mereka ini.
Mereka berencana menyelesaikan transfer utamanya ini pada akhir musim2016-2017 dan rela melakukan segala hal demi bisa mendapatkan Alli.
Tetapi, sebelum bisa memulai negosiasi Real Madrid perlu membenahi hubungan retak mereka dengan Spurs yang terjadi saat negosiasi transfer Gareth Bale.
Alli baru saja menandatangani kontrak enam tahun dengan gaji 60.000 Poundsterling (sekitar Rp1 miliar) per minggu dengan Tottenham Hotspur pada bulan September tahun lalu dan Mauricio Pochettino berjuang keras untuk mempertahankannya.
Yang ditakutkan adalah Alli sudah sangat ingin bergabung dengan Real Madrid seperti Gareth Bale yang membuat Spurs terpaksa melepasnya. Bahkan tambahan kontrak 12 bulan dengan gaji yang naik signifikanpun tak bisa menghalanginya untuk bermain dengan Cristiano Ronaldo dan Bale.
Juventus Selangkah Lagi Menuju Scudetto Keenam
Namun perjalanan mereka semakin berat karena pada laga terakhir harus takluk di tangan Fiorentina dengan skor tipis 2-1. Mereka kini hanya berjarak satu poin dari peringkat kedua AS Roma yang terus menebar ancaman.
Bek sentral Juventus, Giorgio Chiellini mengaku optimistis klubnya dapat menorehkan pencapaian gemilang tersebut. Dan jika berhasil, maka Si Nyonya Tua akan menjadi klub legendaris di Italia. Pasalnya belum ada klub lainnya yang berhasil melakukan hal serupa. Juventus berpeluang menjadi yang pertama melakukannya di Italia.
“Aku mau gelar Serie A keenam diraih secara beruntun,” kata Chiellini kepada Corriere dello Sport.
“Ini sesuatu yang belum pernah diraih klub manapun, dan itu akan membuat kami menjadi legenda di dunia olahraga Italia. Kesempatan seperti ini mungkin akan datang lagi suatu hari nanti, tapi aku rasa kami harus menunggu sangat lama untuk kembali menjadi tim yang punya kapasitas untuk melakukannya,” lanjutnya.
“Oleh karena itu, kami tak boleh melepaskan kesempatan ini. Kami semua menginginkannya, dan kami harus meraihnya,” tutup Chiellini.
Pada laga berikutnya Juventus akan berhadapan dengan Lazio di Juventus Stadium. Andai mereka memenangkan pertandingan ini maka peluang menjadi juara terbilang besar.