Rabu, 25 Januari 2017

Mourinho Pecat Anak Gawang MU Hanya Karena Hal ini

Manajer Manchester United, Jose Mourinho, sudah memecat anak gawang klub di Old Trafford, dan menggantikan mereka dengan pemain dari akademi.

Bos Setan Merah tidak senang melihat betapa lambannya bola masuk lagi ke dalam lapangan. Dan sang manajer memutuskan untuk memecat para anak gawang yang ditunjuk oleh Manchester United Foundation.

Menurut laporan yang diturunkan The Mirror, Mourinho sudah mengubah sistem yang ada dan menghentikan MU Foundation mengirim anak gawang, dimulai dengan pertandingan kandang melawan Liverpool pekan lalu.

Pria Portugal lantas memilih untuk menunjuk para pemain muda dari akademi, yang ia yakini mampu memahami permainan dengan lebih baik dan bisa mengembalikan bola lebih cepat.

Sumber United mengatakan: "Manajer tak senang dengan apa yang ada sebelumnya. Dia ingin anak gawang yang bekerja lebih cepat - terutama ketika United menyerang atau waktu hampir habis."

"Dia merasa dengan mendatangkan pemain akademi - mereka yang bisa memahami permainan, akan tahu betapa pentingnya memasukkan bola dengan cepat."

"Tentu saja, ada spekulasi apakah hal yang sama akan dilakukan ketika tim lawan yang menyerang."

Ternyata Menonton Sepakbola Baik Bagi Kesehatan, Ini Manfaatnya

Apakah Anda penggemar sepakbola? Berolahraga memainkan si kulit bundar tentu saja bisa menyehatkan tubuh Anda. Namun, hanya dengan menonton pertandingan sepakbola di televisi juga dapat membuat tubuh Anda menjadi sehat dan bugar.

Setiap reaksi yang timbul saat menonton sepak bola, akan membuat  otak bekerja hingga membakar kalori, sehingga membuat tubuh menjadi sehat. Ketahui manfaat apa saja yang bisa Anda dapatkan saat menonton pertandingan sepakbola.

  1. Meningkatkan hormon testosteron


Dukungan antusias yang Anda berikan ketika tim sepakbola favorit Anda bertanding, akan membuat hormon testosteron meningkat 29 persen. Leander van der Meij, Ph.D. peneliti dari Vrije University Amsterdam mengatakan, meskipun Anda tidak bisa memengaruhi hasil dari permainan, namun ketika otak dan tubuh Anda sedang mempersiapkan untuk membela tim favorit, hal tersebutlah yang  membuat hormon testosteron meningkat .
  1. Efektif membakar kalori


Ketika menonton pertandingan sepak bola, neuron motorik otak dan tubuh bekerja dengan baik, karena saraf motorik Anda bergerak mengikuti pemain sepak bola, maka hal ini berfungsi untuk meningkatkan metabolisme tubuh. Sebuah studi dari Inggris mengatakan bahwa, ketika neuron motorik bekerja, maka ada 100 kalori dalam tubuh yang terbakar.
  1. Mengurangi stres


Penelitian dari University of Alabama mengatakan, menonton sepakbola  mampu mengendalikan otak Anda jauh dari gejala stres. Hormon stres dari tubuh bisa hilang secara perlahan, karena otak dan tubuh mendambakan kesenangan, dan bereaksi positif ketika menonton sebuah pertandingan sepakbola.
  1. Meningkatkan fungsi otak


Menonton olahraga seperti sepak bola, akan membuat hormon di otak bekerja dengan baik. Penelitian dari University of Chicago menyatakan bahwa, ketika menonton pertandingan olahraga seperti sepak bola, ada peningkatan aktivitas di neuron motorik otak, yaitu ketika Anda melihat pemain bergerak dari sisi yang satu ke sisi yang lainnya.

Patrick Vieira Gantikan Posisi David Moyes di Sunderland?

Legenda Arsenal Patrick Vieira dikabarkan masuk daftar kandidat pengganti David Moyes sebagai manajer Sunderland.

Patrick Vieira ramai dikaitkan dengan posisi manejer The Black Cats, setelah klub itu menelan kekalahan 0-2 saat bertandang ke West Bromwich Albion, Sabtu (21/1) malam. Dua gol West Brom dalam laga itu dicetak oleh Darren Fletcher (30) dan Chris Brunt (36).

Akibat kekalahan ini, Sunderland semakin terpuruk di posisi juru kunci Liga Primer dengan mengantongi 15 poin dari 22 kali bertanding. Posisi ini membuat manajer David Moyes kini berada di ujung tanduk.

Menurut laporan The Sun, Sunderland sudah memiliki “daftar darurat” pelatih yang dijadikan incaran utama jika Moyes harus menyingkir, baik karena mengundurkan diri atau dipecat dalam waktu dekat ini. Dalam daftar itu, nama Patrick Vieira berada di posisi teratas pilihan mereka.

Pria berusia 40 tahun asal Prancis itu, saat ini membesut klub anggota MLS, New York City. Dia diyakini memiliki keinginan untuk menangani tim kasta tertinggi di Inggris. Diperkirakan dia akan senang dan dengan terbuka menerima jika ada tawaran dari Sunderland.

Selama karirnya bermain, Vieira berhasil memenangkan tiga gelar Premier League dan empat trofi Piala FA bersama Arsenal. Dia meraih tiga trofi Serie A bersama Inter Milan. Setelah mundur dari sepakbola, dia sempat bekerja sebagau salah satu staf di Manchester City saat klub itu masih dibesut Manuel Pellegrini musim lalu.

Gaji Paul Pogba di MU Terancam Dipotong

Manchester United dikabarkan akan memotong gaji pemain mereka hingga 25 persen musim depan, jika tim gagal bermain di Liga Champions.

Setan Merah kini masih kesulitan untuk menembus posisi empat besar, dan tengah duduk di peringkat enam, usai hanya bisa bermain imbang 1-1 melawan Stoke City pekan lalu.

Menurut laporan yang diturunkan oleh The Sun, sudah ada kesepakatan bahwa gaji para pemain per pekannya akan dipotong jika mereka kembali gagal bermain di kompetisi elit Eropa musim depan.

Hal itu mungkin berarti para pemain United yang sudah ada di tim sebelum musim ini dimulai juga sudah mendapatkan pemotongan gaji, meski hal itu tidak berpengaruh pada Zlatan Ibrahimovic dan Paul Pogba, yang baru bergabung di musim panas.

Pemain termahal dunia, Pogba, tengah mendapat gaji sekitar 290.000 pounds per pekan di Old Trafford, sementara Ibrahimovic dibayar sekitar 220.000 pounds.

Sebuah sumber mengatakan: "Skuat harus melakukan tindakan untuk mencegah kerugian yang muncul akibat menurunnya pemasukan."

Setan Merah kabarnya juga akan mendapat pemotongan nilai kontrak dari Adidas sebesar 30 persen, jika mereka tidak bermain di Liga Champions musim depan.

Manchester United Dan Chelsea Goda Donnarummma Dengan Gaji Besar

Menurut kabar yang beredar di Inggris, dua raksasa Premier League Manchester United dan Chelsea siap memberikan tawaran bayaran 165,000 poundsterling per pekan untuk penjaga gawang sensasional AC Milan, Gianluigi Donnarumma.


Donnarumma merupakan salah satu bakat terpanas dalam dunia sepak bola saat ini. Di usianya yang baru menginjak 17 tahun, ia telah berstatus sebagai penjaga gawang reguler untuk klub raksasa AC Milan setelah Oktober 2015 lalu menjalani debutnya di Serie A.

Remaja asal Italia ini merupakan klien dari super agen Mino Raiola. Sang agen sendiri melihat Donnarumma sebagai salah satu pemain papan atas di dunia sepak bola.

Tengah menjadi incaran sejumlah klub papan atas Eropa, The Sun melansir bahwa Raiola telah merencanakan karier sang penjaga gawang dengan mematok harga tinggi dalam tuntutan kontrak barunya bersama Rossoneri.

Menurut kabar yang beredar, dua klub elite Liga Inggris, United dan Chelsea, sangat tertarik mendaratkan Donnarumma. Walaupun demikian, mereka harus membayar bocah ajaib ini setidaknya 8.58 juta poundsterling per tahun atau 165,000 pounds per pekannya untuk membawanya dari San Siro.

Milan, yang tengah dalam proses pergantian pemilik dari Silvio Berlusconi ke kelompok investor kaya Tiongkok, cukup yakin dapat mempertahankan Donnarumma dan mampu mengimbangi permintaan gaji salah satu aset berharganya.

Donnarumma sendiri menandatangani kontrak pertamanya bersama Rossoneri pada tahun 2015 lalu, dan kini ia kabarnya siap meneken kontrak baru berdurasi empat tahun dengan kenaikan bayaran yang signifikan begitu usianya genap 18 tahun bulan depan.

Selasa, 24 Januari 2017

Lionel Messi Ditawari Barcelona Gaji Rp573 Miliar Per Tahun?

Barcelona tampaknya ingin benar-benar menjaga salah satu pemain terbaik mereka sepanjang sejarah karena siap memberikan Lionel Messi gaji besar.

Menurut laporan AS, Barcelona mau membayar Messi 40 juta Euro per tahun (sekitar Rp573 miliar) walau pemainnya sendiri sudah mengatakan mau bertahan di Camp Nou.

Sebelum informasi ini mencuat, rekan senegara Messi, Carlos Tevez mengatakan: “Messi punya hubungan khusus dengan Barcelona, mereka adalah klub pertama yang memberinya tembakan menjadi pesepakbola dan Barcelona adalah rumahnya, saya rasa sulit baginya meninggalkan Barcelona.”

Ayah Messi juga memastikan beberapa hari yang lalu kalau anaknya tidak akan pergi dari Barcelona walau negosiasi kontraknya tak kunjung selesai.

Kontrak Messi sendiri akan berakhir pada musim panas 2018, karena itu Barcelona harus sekuat tenaga untuk bisa memperpanjang kontraknya musim ini sebelum akan semakin pelik di akhir musim nanti.

Rekan Messi, Luis Suarez dan Neymar sebelumnya sudah memperpanjang kontrak pada bulan Desember tahun lalu yang akan mengikat mereka hingga 2021. Baik, Neymar dan Suarez keduanya diberikan kenaikan gaji menjadi 16 juta Euro per tahun (sekitar Rp230 miliar).

Di sisi lain Ivan Rakitic yang banyak dicadangkan musim ini juga akan diberikan tawaran perpanjangan kontrak menurut laporan Sport. Ini karena keputusan Rakitic yang mau bertahan di Barcelona walau belum mendapat waktu bermain yang cukup di bawah Luis Enrique.

Bukan Ronaldo, Ternyata Ini Atlet dengan Bayaran Termahal dalam Sejarah Olahraga

Atlet merupakan salah satu pekerjaan yang bisa memiliki pendapatan fantastis. Hal ini terjadi jika olahragawan tersebut berprestasi di berbagai pertandingan, terlebih lagi di tingkat dunia.

Selain itu, sosok atlet ini biasanya juga mendapatkan penghasilan tambahan dari berbagai pekerjaan yang berdatangan karena popularitasnya. Salah satu atlet yang telah meraih pendapatan fantastis adalah Cristiano Ronaldo, pemain sepak bola di klub Real Madrid.

Dilansir dari situs The Vintage News, Rabu (18/1/2017), tahun lalu Forbes menobatkan Cristiano Ronaldo sebagai atlet dengan bayaran tertinggi di dunia selama 12 bulan terakhir dengan pendapatan 88 juta dolar, meliputi gaji, bonus, dan lain-lain.

Dalam paparannya, Forbes menyatakan jumlah pendapatan 100 atlet dengan bayaran termahal di dunia mampu menembus angka US$ 3,5 miliar dalam jangka waktu 12 bulan saja.

Selain itu, Forbes merilis 20 daftar nama atlet dengan penghasilan total tertinggi sepanjang hidupnya yang menempatkan Michael Jordan sebagai posisi pertama.

Mantan superstar  Chicago Bulls ini merupakan atlet dengan penghasilan tertinggi sepanjang sejarah, yakni sekitar US$ 1,7 miliar sepanjang hidupnya.

Sementara posisi kedua dan ketiga ditempati oleh Tiger Woods dengan penghasilan US$ 1,67 miliar, dan Arnold Palmer dengan penghasilan US$ 1,35 miliar.

Meskipun demikian, Peter Struck yang merupakan seorang sejarawan dari Universitas Pennsylvania mengklaim bahwa atlet bayaran tertinggi sepanjang masa menurut Forbes tersebut tidak mampu menyaingi pembalap kereta dari Roma kuno, yakni Gayus Appuleius Diocles.

Menurut Struck, Diocles telah mengumpulkan kekayaan dari 35.863.120 sestertium yang setara dengan 15 miliar dolar.

Kompetisi balap kereta dimulai pada abad ke-6 sebelum masehi dan merupakan olahraga paling populer di Roma pada saat itu. Balap kereta tersebut dilangsungkan di Circus Maximus sebagai pusat utamanya.

Stadion ini berbentuk oval dan besar, serta mampu menampungsekitar 200.000 penonton. Sementara itu, para pelaku kompetisi berkuda biasanya adalah para budak atau mereka yang kurang mampu secara finansial.

Jika mereka berhasil dalam kompetisi ini, maka mereka bisa segera mendapatkan cukup uang untuk membeli kebebasan mereka. Bahkan dalam beberapa kasus bisa menjadi sangat kaya.

Terdapat empat perusahaan balap atau kandang di Romawi yang mana mereka dikenali dari warna-warna kostum yang dikenakan oleh para pengemudinya, seperti tim biru, merah, putih, dan hijau. Warna-warna tersebut terinspirasi oleh empat musim yang ada.

Selain itu, setiap tim memiliki hingga 3 buah kereta untuk dimanfaatkan dalam perlombaan dan mereka akan sering berkolaborasi satu sama lain melawan tim lawan. Sama seperti dalam olahraga modern, pembalap kereta diizinkan untuk melakukan transfer ke tim yang berbeda.

Jumlah kuda yang biasanya dipasangkan ke sebuah kereta adalah empat ekor. Namun, beberapa kereta juga ada yang menggunakan dua, tiga, enam, atau bahkan tujuh ekor kuda.

Bagaimanapun juga, para pembalap kereta yang berpartisipasi dalam perlombaan dengan enam dan tujuh kuda di kereta mereka mampu memperoleh lebih banyak uang daripada yang lainnya.

Tampaknya, Gayus Appuleius Diocles merupakan seorang kusir paling produktif di Roma Kuno dan ia sering berpartisipasi dalam perlombaan dengan enam dan tujuh kuda di keretanya.

Hal ini diungkapkan Peter Struck dalam tulisannya yang ditujukan untuk Lapham’s Quarterly, sebuah prasasti monumental yang didirikan di Roma oleh para kusir dan penggemar kompetisi ini. Selain itu, Diocles juga dinyatakan sebagai juara dari semua kusir di kompetisi tersebut setelah akhirnya ia pensiun saat berusia 42 tahun, 7 bulan, dan 23 hari.

Diocles dilahirkan di Lusitania (sekarang Spanyol / Portugal) pad Abad ke-2 Masehi. Dia mulai menekuni dunia balap pada usia 18 tahun.

Setelah itu, ia mulai menuai kemakmuran setelah memasuki usia 24 tahun yang membuatnya semakin populer dan mendapat pengakuan dari berbagai pihak di Roma termasuk seluruh kaisar di sana.

Dia memulai karirnya bersama tim putih dan baru akhirnya dipindahkan ke tim hijau saat berusia 24 tahun.

Lalu, tiga tahun kemudian ia dipindahkan lagi dan bergabung dengan tim merah. Meskipun ia kurang populer setelah bergabung di tim merah, ia tetap bertahan di tim tersebut demi eksistensi kariernya dan bisa saja karena kemahsyuran dan uang. Alasan tersebut tampaknya masih dialami oleh sebagian atlet di masa sekarang ini.

Di sisi lain, Profesor Robert B. Kebric juga menuliskan paparannya terkait Diocles dengan judul The Career of Diocles, Roman Charioteer.

Kebric mengatakan bahwa Diocles adalah pribadi yang selektif dalam memilih trek pertandingan mana yang akan ia ikuti dan secara harfiah ia rela pergi untuk mengejar sebuah harta.

Tidak hanya itu, dalam tulisan tersebut juga diungkapkan bagaimana Diocles telah berhasil memecahkan rekor dibandingkan beberapa pendahulunya. Ia berhasil memenangkan 1.462 dari 4.257 kompetisi, meskipun angka ini masih berada dibawah kedua pembalap dari tim hijau, yakni Pompeius Musclosus dengan 3.559 kemenangan dan Flavius Scorpus dengan 2.048 kemenangan.

Profesor Struck menuliskan, "Total penghasilan yang dibawa pulang oleh Diocles lima kali lebih besar dibandingkan dengan penghasilan gubernur provinsi dengan bayaran tertinggi selama periode yang sama. Ini cukup untuk memberikan gandum ke seluruh kota Roma selama satu tahun, atau untuk membayar semua prajurit biasa dari Tentara Romawi pada puncak jangkauan kekaisaran untuk periode pe rlima tahun”.

Sebenarnya kompetisi balap kereta adalah olahraga yang berbahaya dan banyak korban jiwa yang meninggal di usia muda. Betapa beruntungnya Diocles tidak mengalami hal tersebut, meskipun kematian dapat dihindarinya.

Diocles tewas bukan dalam kompetisi. Ia meninggal dengan tenang di Praeneste, sebuah kota kecil di Italia.