Kamis, 02 Februari 2017

Hasil Pertandingan Atletico Madrid vs Barcelona Skor Akhir 1-2

Kalahkan Atletico Madrid, Satu Kaki Barca Menapak di Final Copa del Rey


Pertandingan leg pertama semifinal Copa del Rey mempertemukan Atletico Madrid melawan Barcelona. Pertandingan ini dilangsungkan di Estadio Vicente Calderon pada hari Kamis (02/02).

Barcelona berhasil mendapatkan kemenangan penting dengan skor 2-1 dalam pertandingan ini. Gol-gol indah Luis Suarez dan Lionel Messi hanya bisa dibalas satu oleh Antoine Griezmann.

Barcelona langsung tampil menyerang dari awal pertandingan. Terlihat jelas bahwa Barca memang mengincar gol cepat dalam laga ini. Seperti yang dikatakan Luis Enrique sebelum pertandingan, Barca akan mencoba mencuri gol away dalam pertandingan leg pertama ini.

Upaya Barca itu membuahkan hasil pada menit ketujuh. Gol pembuka ini di cetak dengan luar biasa oleh Luis Suarez yang berlari dari lapangan tengah, melewati beberapa pemain lawan sebelum kemudian melepas tembakan terarah yang bersarang di pojok bawah gawang Moya.

Atletico sulit menemukan ritme permainan mereka yang biasanya karena pressing tinggi khas Barcelona. Sementara itu, tim tamu bisa relatif nyaman mengatur permainan dengan memanfaatkan kesalahan-kesalahan kecil yang dilakukan para penggawa Atleti.

Barcelona bahkan bisa menambah gol lewat Lionel Messi pada menit ke-33. Mendapatkan umpan tarik dari Ivan Rakitic, Messi melepas tembakan keras dari luar kotak penalti. Bola melewati barisan pertahanan Atleti dan menghajar mistar gawang sebelum bergulir masuk. Skor 2-0 ini bertahan sampai babak pertama usai.

Memasuki babak kedua, Atleti bermain lebih menyerang dengan memasukkan Fernando Torres untuk menggantikan Sime Vrsaljko. Hasilnya pun langsung terlihat di lapangan. Serangan-serangan Atleti menjadi lebih terarah dan berbahaya.

Atleti akhirnya mampu mencetak satu gol lewat Antoine Griezmann pada menit ke-59. Berawal dari tendangan bebas Gabi dari luar kotak penalti, Bola dilambungkan ke dalam kotak penalti. Diego Godin menanduk bola ke depan gawang yang kemudian diselesaikan dengan sundulan oleh Griezmann.

Pertandingan berjalan relatif terbuka setelah gol itu. Kedua tim banyak menciptakan peluang berbahaya. Namun sampai laga usai, skor 1-2 tetap tek berubah. Hasil ini belum sepenuhnya menentukan kelolosan karena Barca dan Atleti masih akan bertemu lagi di leg kedua yang akan digelar di Camp Nou.

Susunan pemain Atletico Madrid: Moyà, D. Godín, Filipe Luis, S. Savić, Š. Vrsaljko (Torres, 46'), Juanfran, Gabi, Saúl (Gaitan, 59'), Koke, Y. Carrasco (Gameiro, 70'), A. Griezmann.

Susunan pemain Barcelona: J. Cillessen, J. Mascherano, Piqué, S. Umtiti, Jordi Alba, André Gomes (Rafinha, 72'), Sergi Roberto, I. Rakitić (D Suarez, 58'), Neymar, L. Suárez, L. Messi.

Rabu, 01 Februari 2017

Raja Assist Sepanjang Masa Sejarah Liga Inggris Di Era Premier League

Gol menjadi faktor penentu kemenangan tim dalam setiap pertandingan. Dan itu tetap menjadi salah satu alasan terbesar mengapa striker kerap menjadi berita utama. Tapi ada banyak usaha yang terjadi di balik terjadinya sebuah gol, dan peran pemain pemberi assist juga tak kalah pentingnya bagi sebuah tim. Berikut adalah lima pemain dengan torehan assist terbanyak di sepanjang sejarah kompetisi Premier League.

5. Dennis Bergkamp – 94

Dennis Bergkamp adalah salah satu pemain paling elegan yang mengibarkan namanya di sepak bola Inggris. Satu-satunya anggota skuat Invincible yang tidak didatangkan oleh Arsene Wenger, namun Bergkamp adalah salah satu sosok terpenting di tim era Wenger.

Dia dan Henry memiliki hubungan seperti telepati dan bersama-sama mereka merobek pertahanan lawan dengan kualitas teknik yang brilian. Dia memiliki sentuhan pertama yang sangat baik dan itu didukung dengan akurasi tendangannya yang di atas rata-rata.

Ketenangannya membuatnya mendapatkan julukan ‘The Iceman’. Dia bisa bermain sebagai second striker atau bahkan sebagai pemain No 10 atau playmaker. Bergkamp adalah produk dari akademi Ajax yang terkenal , meskipun banyak penggemar yakin Thierry Henry adalah pemain terbaik yang pernah memperkuat Arsenal, Bergkamp berada tak jauh darinya di peringkat kedua.

4. Cesc Fabregas – 101

Aset terkuat Fabregas adalah kemampuannya untuk memberikan umpan sempurna dalam peran sebagai deep playmaker. Dia melakukannya berkali-kali untuk Chelsea di musim pertamanya dengan Diego Costa menjadi pemain yang paling diuntungkan dengan umpannya. Meskipun ia mendapat waktu bermain yang terbatas musim ini, ia masih bisa mengungguli pemain yang menempati posisi kedua di daftar ini.

3. Wayne Rooney – 101

Wayne Rooney baru-baru ini menyusul Bergkamp dengan mencapai 100 assist dan sekarang ia bertujuan untuk menjadi pemberi assist terbanyak sepanjang masa di Premier League. Tapi dia masih harus berjuang keras untuk meraih prestasi itu. Tapi 101 assist masih merupakan catatan yang sangat mengesankan untuk sang kapten Manchester United.

Rooney bisa dibilang sebagai pemain paling serbaguna di Manchester United di lini serang mereka dan ia juga merupakan salah satu pemain paling berpengalaman di timnya. Dengan golnya baru-baru ini ke gawang Stoke City, ia menjadi salah satu pencetak gol terbanyak di sepanjang sejarah Manchester United.

Dia mulai menaikkan namanya saat berusia 18 tahun dan bermain untuk Everton. Saat ia pindah ke Manchester United, Rooney adalah remaja paling mahal dalam sejarah sepak bola. Meskipun ia belum tampil terlalu baik di musim lalu, pada musim ini ia berperan penting bagi Manchester United dengan kepemimpinan dan pengalamannya di tim Jose Mourinho.

2. Frank Lampard – 102

Frank Lampard adalah salah satu gelandang paling konsisten Premier League. Dia bisa memberikan dampak signifikan kepada tim dengan kemampuannya memberi assist dan mencetak gol.

Ada fase ketika ia mencetak rata-rata 20 gol dan juga setidaknya memberikan 13-15 assist per musim untuk timnya. Pemain seperti Steven Gerrard dan Wayne Rooney biasanya mengumpulkan perhatian lebih banyak dari Lampard di media tapi kontribusinya untuk timnya juga luar biasa. Dia juga memiliki kehormatan dengan menjadi pencetak gol terbanyak Chelsea. Tidak banyak gelandang yang dapat mencapai prestasi serupa. Bersama The Blues, Lampard memenangkan 3 gelar Premier League, serta mengangkat trofi Champions League dan Europa League.

1. Ryan Giggs – 162

Pemain dengan assist terbanyak di Premier League hingga sekarang adalah Ryan Giggs. Legenda asal Wales ini telah memiliki karier yang luar biasa dan pantas berada di puncak daftar ini. Sebagai pemain yang sangat loyal, Giggs mewakili Manchester United sejak tahun 1992 hingga 2014.

Giggs adalah lulusan akademi Manchester United yang terkenal  bersama dengan Paul Scholes, Gary Neville, Phil Neville, David Beckham dan Nicky Butt. Sekelompok bintang yang muncul bersamaan itu sekarang dikenal dengan sebutan Class of 92’.

Dia dan Scholes adalah lulusan Class of 92′ yang paling sukses di Manchester United dan ia bermain bersama sampai Scholes memutuskan pensiun pada tahun 2013. Ryan Giggs juga memegang rekor untuk jumlah penampilan paling banyak di Premier League dengan 632 penampilan.

Dia telah memenangkan 13 gelar Premier League dan dua Liga Champions di sepanjang kariernya dan Manchester United tentunya kesulitan untuk mendapatkan pemain sayap pengganti yang sepadan dengan sang legenda.

Buang Air Kecil Dibelakang Gawang, Kiper ini Dikartu Merah Wasit

Sebuah kejadian unik terjadi di West of Scotland Super League First Division, kasta kedua sepakbola junior di wilayah barat Skotlandia. Seorang kiper harus rela mendapatkan kartu merah karena pipis sembarangan.

Kejadian konyol ini terjadi saat Shettleston menghadapi Shotts Bon Accord. Shotts tengah unggul 1-0 lewat gol Ross Dickson di menit 25. Shettleston harus bermain dengan 10 orang sejak menit 72.

Seperti dilansir Goal, penyebab kartu merah ini sungguh konyol. Kiper Shettleston,  Gary Whyte mundur ke belakang gawang, untuk buang air kecil.

Apesnya, tindakan Whyte itu dianggap sesuatu yang tidak layak oleh wasit. Dia pun harus menerima kartu merah akibat tindakan konyolnya tersebut.

Shettleston merupakan tim yang sempat melahirkan pemain-pemain berbakat. Di antaranya mantan pemain internasional Skotlandia, Campbell Forsyth dan mantan manajer Manchester United, Tommy Docherty.

Conte Datang Ke Stamford Bridge Pada Waktu Yang Tepat

ks manajer Chelsea, Avram Grant, percaya bahwa Antonio Conte datang ke Stamford Bridge pada waktu yang tepat, yakni ketika para pemain The Blues membutuhkan perubahan setelah terpuruk dengan Jose Mourinho.


Conte mengambil alih posisi manajer di London Barat menjelang musim 2016-17 ini, dan setelah melewati paruh pertama di Premier League, juru taktik asal Italia tersebut mampu membawa Chelsea unggul delapan poin di puncak klasemen.

Eks pelatih timnas Italia itu datang setelah Chelsea mengalami musim buruk pada 2015-16, ketika mereka hanya mampu menempati posisi ke-10 pada akhir musim, dengan mendepak Mourinho sebelum paruh kedua musim tersebut dimulai.

Dan Grant, yang pernah jadi pelatih The Blues pada 2007-08, mengatakan bahwa itu adalah waktu yang ideal untuk mantan pelatih Juventus tersebut datang ke Stamford Bridge.

“Conte datang pada waktu yang tepat. Para pemain siap untuk perubahan dan mereka ingin perubahan,” kata Grant, yang kini melatih timnas Ghana, kepada The Guardian.

“Dengan segala hormat kepada Jose, saya tidak setuju jika media mengatakan bahwa Special One adalah raja dalam dunia sepak bola dan jenius. Namun ia juga bukan orang yang tak berguna, seperti yang mereka katakan tentang dia sekarang ini,” lanjutnya.

“Mourinho adalah pelatih yang bagus, dengan masalah yang sama seperti orang-orang pada umumnya,” imbuh Grant.

Ia juga merasa bahwa pria berusia 47 tahun itu sebenarnya telah membuat kesalahan pada waktu pertamanya di Inggris, namun Grant mengakui Conte mampu menyelesaikannya dengan cepat setelah awal yang buruk.

“Saya pikir dia memulai hanya untuk menyenangkan para suporter. Dia bermain menggunakan 4-4-2 dan dia tidak pernah bermain dengan itu sebelumnya, saya sudah mengikuti dia selama kariernya,” ujarnya melanjutkan.

“Saya pikir kekalahan 3-0 atas Arsenal adalah hal terbaik bagi Chelsea, karena akhirnya Conte kembali ke asalnya dan ia memainkan sistem yang juga bagus untuk para pemainnya,” jelas Grant.

MU Harus Juara Liga Europa Demi Jatah ke Liga Champions

Hingga pekan ke-22 Premier League, Manchester United masih terpaku di peringkat ke-6 klasemen sementara. Setan Merah berada dua peringkat di bawah zona klub yang akan lolos ke Liga Champions untuk musim depan.

Kondisi ini membuat Phil Jones mulai menghitung peluang MU bisa lolos ke zona Liga Champions lewat jalur Liga Europa. Untuk itu, bek tengah MU mengajak rekan-rekannya untuk membidik gelar juara di Liga Europa.

"Kami berada di setiap turnamen [Piala FA dan EFL Cup] dan tidak alasan mengapa kami tidak bisa mencapai final Liga Europa," buka Jones.

"Liga Europa adalah target yang realistis bagi kami. Kami ingin bermain di Liga Champions, tetapi jika itu tidak terwujud, kami masih berada di Eropa saat ini. Ada beberapa tim tangguh di sini," terang Jones.

Juara Liga Europa memang akan mendapatkan jatah lolos langsung ke Liga Champions.

MU sendiri saat ini melaju ke babak 32 besar Liga Europa. Pada fase ini, Wayne Rooney dan kolega akan melawan wakil Prancis, St. Etienne. Pertandingan leg pertama akan di gelar di Old Trafford pada 17 Februari yang akan datang.

"Kami perlu bekerja keras dan menempatkan kinerja yang baik. Semua orang yang berada di skuat harus memiliki tujuan ke arah yang benar dan berjuang bersama-sama," tandasnya

Live Score : Liverpool vs Chelsea Berakhir Imbang Dengan Skor 1-1

Liverpool bermain 1-1 dengan Chelsea pada pertandingan pekan ke-23 Premier League, di Stadion Anfield, Selasa atau Rabu (1/2/2017).

Kedua tim menurunkan skuat terbaiknya dalam pertandingan ini. Berstatus sebagai tuan rumah, Liverpool mencoba mengambil alih permainan sejak menit-menit awal.

Georginio Wijnaldum mendapatkan ruang tembak di kotak penalti Chelsea pada menit ke-12. Sayang, bola tendangannya masih dapat ditepis kiper Chelsea, Thibaut Courtouis.

Pada menit ke-24, Chelsea sukses membuat pendukung Liverpool terdiam setelah David Luiz mampu membobol gawang Simon Mignolet untuk mengubah skor 1-0. Gol tersebut berawal dari pelanggaran Adam Lallana terhadap Eden Hazard.

David Luiz yang mengambil eksekusi tendangan bebas mampu memanfaatkan situasi ketidaksiapan Simon Mignolet. Bek asal Brasil tersebut melepaskan tendangan keras yang bolanya masuk ke pojok kanan gawang The Reds.

Kebobolan, Liverpool meningkatkan serangan. Namun, rapatnya barisan pertahanan Chelsea, membuat para pemain Liverpool kesulitan mencetak gol.

Selepas turun minum, Liverpool terus mengurung pertahanan Chelsea. Upaya tuan rumah pun akhirnya membuahkan hasil setelah Georginio Wijnaldum sukses mencetak gol untuk mengubah kedudukan menjadi 1-1 pada menit ke-57.

Pada menit ke-75, Chelsea mendapatkan kesempatan emas untuk kembali unggul setelah wasit menunjuk titik putih lantaran Joel Matip melanggar Diego Costa. Namun, Diego Costa gagal menjalankan tugas sebagai eksekutor karena bola eksekusinya dapat ditepis Simon Mignolet.

Memasuki menit-menit akhir, giliran Chelsea yang menekan pertahanan Liverpool. Pada menit ke-89, bola tendangan Pedro tidak menemui sasaran. Skor 1-1 pun bertahan hingga pertandingan usai.

Menurut catatan Premier Laegue, sepanjang laga, Liverpool melepaskan dua tembakan akurat dari enam percobaan, dengan penguasaan bola 62 persen. Sementara itu, Chelsea mampu menciptakan dua peluang emas dari enam upaya ke gawang lawan.

Meski gagal meraih poin penuh, Chelsea tetap memuncaki klasemen sementara Premier League dengan poin 56 dari 23 laga, atau unggul sembilan angka dari Tottenham Hotspur di posisi kedua. Liverpool berada di peringkat keempat dengan poin 46.

Susunan pemain:

Liverpool: 22-Simon Mignolet; 6-Dejan Lovren, 32-Joel Matip, 7-James Milner, 2-Nathaniel Clyne; 14-Jordan Henderson, 5-Georginio Wijnaldum, 23-Emre Can; 11Roberto Firmino, 10-Philippe Coutinho (19-Sadio Mane 75'), 20-Adam Lallana (27-Divock Origi 90')

Manajer: Jurgen Klopp

Chelsea: 3-Thibaut Courtois; 30-David Luiz, 24-Gary Cahill, 28-César Azpilicueta; 21-Nemanja Matic, 7-N'Golo Kante, 3-Marcos Alonso, 15-Victor Moses; 10-Eden Hazard (11-Pedro 72'), 22-Willian (4-Cecs Fabregas 83'); 19-Diego Costa

Manajer: Antonio Conte

Wasit: Mark Clattenburg

Harry Kane Akan Gabung Real Madrid?

Bintang Tottenham Hotspur Harry Kane menjawab rumor  ketertarikan Real Madrid di penghujung bursa transfer musim dingin ini.

Real Madrid berniat mendatangkan Kane untuk menggantikan Karim Benzema. Striker asal Prancis itu tampil buruk saat melawan Sevilla, pekan lalu. Benzema membuat dua kesalahan di lini tengah yang berujung gol ke gawang Real Madrid.

Juara Liga Spanyol sebanyak 32 kali itu tengah membangun ulang kekuatan tim di bawah pelatih anyar Zinedine Zidane. Kane merupakan pemain incaran Zidane.

Striker berusia 23 tahun tersebut diyakni bakal menggantikan peran Benzema sebagai ujung tombang. Pada musim ini, Kane sudah mencetak 13 gol dari 17 penampilan di Liga Inggris.

"Real Madrid? Itu hanya rumor. Saya belum pernah bermain di Spanyol. Jadi, saya tidak tahu apa yang diinginkan penggemar," kata Kane, dikutip Marca.

Kane mengatakan kalau dirinya enggan meninggalkan White Hart Lane. Dia ingin membawa Tottenham Hotspur menjuarai Liga Inggris.

"Tottenham adalah klub yang hebat, dan saya berharap dapat bermain selama mungkin di sini. Saya juga berharap dapat bermain lebih baik," katanya.

"Ada banyak pemain Inggris bermain di Liga Inggris karena mereka percaya kalau kompetisi di sini merupakan liga terbaik dunia. Mungkin itu sebabnya saya tidak perlu bermain di Spanyol," ucap Kane mengakhiri.