Kamis, 09 Februari 2017

PSSI Akan Naturalisasi Kiper Juventus dan Eks Pemain Lazio Gabung Timnas Indonesia

PSSI siap menaturalisasi kiper muda Juventus, Emil Audero Mulyadi. Selain Mulyadi, PSSI juga berencana menaturalisasi mantan gelandang Lazio kelahiran Bandung, Jawa Barat, Lorenzo Pace.

Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal PSSI, Ade Wellington usai acara pembukaan Piala Presiden di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (4/2/2017) sore. Menurut Ade, ada 13 pemain yang saat ini berada di Asia dan Eropa masuk dalam pantauan PSSI, tujuh di antaranya berada di Spanyol.

Pace saat ini membela kub Serie D, Trastevere, sedangkan Mulyadi menjadi salah satu kiper pelapis Gianluigi Buffon. Hingga saat ini, PSSI masih terus mendata pemain berdarah Indonesia lainnya yang tersebar di Eropa.

"Dalam proses pemantauan, dari Belanda ada dua, satu lagi yang main di Belgia usianya masih 20. Di Italia ada Mulyadi dan Pace. Kalau yang di Asia, Andri (Syahputra). Sisanya tujuh di Spanyol yang latihan di Valencia," kata Ade.

Ade melanjutkan, untuk proses naturalisasi Andri Syahputra, PSSI membutuhkan bantuan dari pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri. "Coach Indra punya hubungan yang baik dengan orang tua Andri. Mereka sama-sama orang Sumatera," ujarnya.

"Kami sudah komunikasi dengan mereka (keluarga Andri) sejak kemarin. Usianya masih 17 tahun, dia bisa diproyeksikan untuk ikut AFF U-17 di Thailand," ucap Ade menambahkan.

Sementara itu, dua dari tujuh pemain Spanyol yang bakal dinaturalisasi PSSI diketahui bernama Dallen Ramadhan dan Mahir Radja Satya Djamaoeddin. Lima pemain lainnya identitasnya masih belum terungkap.

Lionel Messi Pecahkan Rekor Ronald Koeman di Barcelona

Bintang Barcelona, Lionel Messi, telah berhasil memecahkan rekor Ronald Koeman saat timnya, Barcelona melibas Athletic Bilbao dengan skor 3-0, dalam lanjutan La Liga Spanyol pekan ke-21, di Stadion Camp Nou, Sabtu (4/2/2017) malam WIB.

Tim asuhan Luis Enrique itu mampu unggul lebih dulu melalui aksi Paco Alcacer setelah menerima umpan dari Neymar pada menit ke-18. Lalu, Barcelona kembali menggandakan keunggulan menjadi 2-0, melalui eksekusi tendangan bebas dari Lionel Messi pada menit ke-40.

Menurut catatan yang dilansir dari Foxsports, kini La Pulga telah mencetak 27 gol dari eksekusi tendangan bebas sepanjang karier profesionalnya bersama tim senior Barcelona.

Alhasil, pemain asal Argentina itu telah berhasil memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh Ronald Koeman. Pria yang kini melatih Everton itu mencetak 26 gol dari eksekusi tendangan bebas selama masih aktif bermain bersama El Barca.


Lionel Messi diyakini dapat menambah catatan golnya dalam rekor itu. Mengingat usia sang pemain yang masih berumur 29 tahun dan masih bisa bermain sebagai pesepakbola hingga saat ini.

Selain rekor pribadi Lionel Messi, tim asuhan Luis Enrique ini juga menorehkan catatan bagus saat menaklukkan Athletic Bilbao. Gol ketiga yang dicetak oleh Aleix Vidal pada menit ke-67 itu merupakan gol yang ke-100 Barcelona di semua ajang kompetisi pada musim 2016/2017 ini.

Dengan hasil kemenangan tersebut, Barcelona masih berada di posisi kedua klasemen sementara dengan nilai 45 poin dari 21 laga. Tim asal Catalan itu, kini terpaut satu poin dari sang pemuncak klasemen sementara yakni Real Madrid yang masih memiliki tabungan dua laga.

Mourinho Hanya Bisa Janjikan Posisi 4 Besar Klasemen Liga Inggris

Jose Mourinho mengatakan Manchester United akan terus berjuang untuk memangkas jarak dengan tim papan atas klasemen Premier League, usai menang 3-0 atas Leicester City.

Dengan kemenangan MU dan kekalahan Arsenal dari Chelsea pekan lalu membuat United kini hanya terpisah dua angka dari empat besar, sementara Liverpool hanya unggul satu poin dari mereka di peringkat lima, usai secara mengejutkan kalah 0-2 dari Hull City.

Maka dari itu Mourinho memuji pemainnya karena aksi apik mereka di babak pertama, dan ia percaya bahwa timnya masih bisa kembali ke Liga Champions musim depan.

“Kami bermain seperti biasanya. Kami bermain bagus, kami mencoba menang, lawan kami memang sulit, namun kami sudah terbiasa,” tutur Mourinho menurut Sky Sports.

“Kami tidak mencatat start yang bagus, namun kami mengontrol laga, mengalirkan bola dengan baik, menciptakan peluang, dan mencetak gol. Itulah bedanya – kami mampu menutup babak pertama dengan skor 2-0, dan kemudian kami mengontrol laga, cukup mudah.”

“Saya tidak melihat rival, saya hanya melihat diri kami sendiri. Saya bisa katakan jika kami menang atas Hull di kandang dan menang atas Leicester, itu akan jadi empat angka yang masif. Kami membutuhkan keseimbangan. Kami masih ada di posisi yang sama, namun kami sedikit lebih dekat. Kami akan terus berjuang.”

Mourinho Tendang Michael Carrick Keluar Dari MU

Jose Mourinho selaku Manajer Manchester United, memberikan isyarat kalau gelandang gaek Michael Carrick akan hengkang dari Old Trafford di akhir musim ini. Carrick dinilai sudah terlalu tua untuk bermain di dalam skuad utama Mou.

Carrick mulai bergabung dengan Man United sejak 2006 silam. Tak kurang dari 400 penampilan sudah ia catatkan bersama Setan Merah. Kontrak Carrick di Man United akan habis pada akhir musim ini.

Pada bulan Juli mendatang, sang gelandang akan merayakan ulang tahunnya yang ke 36. Melihat usianya yang tak muda lagi, Mou membuka pintu keluar bagi Carrick. Ya, walaupun The Special One sejatinya masih melihat banyak sisi positif dari eks pemain Tottenham Hotspur tersebut.

“Sejujurnya saya melihat hal positif dalam diri Carrick. Namun, saya tak bisa mendapatkan kartu identitasnya dan kemudian mengurangi lima tahun dari usianya. Michael tak lagi berusia 30 tahun,” ucap Mourinho ketika ditanya soal prospek kontrak baru bagi Carrick, seperti dilansir Mirror.

Walaupun sebelum ini banyak pendapat dari banyak pihak bahwa sosok Carrick masih dibutuhkan oleh MU, namun sepertinya keputusan yang diambil oleh Mourinho sudah bulat.

Akan tetapi untuk eksekusinya tentu kita masih akan menunggu hingga penghujung akhir musim nanti.

Rabu, 08 Februari 2017

Wah... Baju WAG’s Liverpool ini Terbawa Ombak Hingga Kelihatan Bagian Intimnya

Acara liburan mantan pemain Liverpool, Jamie Redknapp, bersama sang istri, Louise Redknapp, sempat terganggu dengan sebuah insiden memalukan. Baju renang Louise melorot saat ia terhempas ombak.

Dilansir Daily Mail, Jamie dan Louise memang tengah menjalani liburan bersama di sebuah pantai kondang di Prancis. Keduanya, mencoba menikmati keindahan pantai St. Barts untuk menghabiskan kebersamaan.

Louise tampak anggun saat mengenakan pakaian renang warna hitam tersebut. Wanita berusia 40 tahun ini terus mengumbar senyuman, begitu juga dengan sang suami, Jamie Redknapp.

Namun sebuah insiden memalukan terjadi saat Louise mencoba menikmati ombak. Saat tengah berdiri, ia terjatuh dan terseret ombak yang membuat bagian atas pakaian renangnya melorot hingga ke pinggang. Hasilnya, belahan dada Louise tak tertutup sehelai kain pun.

Karena kaget, Louise sempat berteriak keras. Sontak saja kejadian ini langsung mengundang perhatian banyak orang, termasuk para paparazi.

Walaupun Louise sudah mencoba menutupinya dengan tangannya, namun kejadian ini sempat diabadikan lewatan jepretan kamera paparazi. Jamie Redknapp yang mengetahui kejadian ini justru tersenyum sembari membantu sang istri berdiri.

Nah, dengan kejadian ini, Louise tentu harus berpikir ulang untuk mengenakan pakaian renang model ini. Sebagai catatan, baju renang buatan Melissa Odabash ini dijual seharga 190 pounds atau setara Rp3 juta.

Wah... Baju WAG’s Liverpool ini Terbawa Ombak Hingga Kelihatan Bagian Intimnya Wah... Baju WAG’s Liverpool ini Terbawa Ombak Hingga Kelihatan Bagian Intimnya1 Wah... Baju WAG’s Liverpool ini Terbawa Ombak Hingga Kelihatan Bagian Intimnya2

3 Rekrutan Musim Dingin yang Paling Potensial Serie A

Bursa transfer musim dingin umumnya digunakan klub-klub untuk mencari pemain yang dapat menambal kelemahan-kelemahan tim sepanjang paruh musim pertama sehingga mampu mengangkat performa tim. Jadi, para wajah baru kerap diharapkan memberi kontribusi instan.

Di antara pembelian sepanjang winter transfer 2017 di Serie A, ada tiga sosok yang bisa cepat memengaruhi penampilan tim yang dibela. Berikut nama-nama tersebut.

Roberto Gagliardini

Dalam waktu singkat, Roberto Gagliardini layak menyandang sebagai rekrutan yang tak cuma potensial, tetapi terbaik di musim dingin 2017.

Datang sebagai pinjaman dari Atalanta pada 11 Januari dengan opsi permanen di akhir musim, gelandang berusia 22 tahun itu dengan cepat tak tergantikan sebagai gelandang bertahan Internazionale.

Dia memenangi semua tiga partai Serie A bersama Inter, yakni atas Chievo (14/1), Palermo (22/1), dan Pescara (28/1). Statistik bertahannya mengesankan di laga-laga tersebut di mana ia memenangi duel sebanyak 32 kali!

Saking hebatnya, Gagliardini dinobatkan La Gazzetta dello Sport sebagai man of the match di semua gim liga tersebut.

Inter pun terpengaruh. Mereka kalah 1-2 atas Lazio di Coppa Italia (31/1) di mana Gagliardini sengaja diistirahatkan.

Gerard Deulofeu

AC Milan harus kehilangan Giacomo Bonaventura selama sekitar empat bulan setelah menjalani operasi pada paha kiri.

Kubu I Rossoneri memboyong dua sayap baru menggantikan Bonaventura. Mereka ialah Gerard Deulofeu dan Lucas Ocampos yang bergabung sebagai pinjaman dari Everton dan Marseille.

Deulofeu mendapatkan ekspektasi lebih besar dari Ocampos mengingat tertera di resumenya bahwa ia mantan awak Barcelona.

Jarang tampil di Everton pada paruh pertama 2016-2017 tidak mengurangi besarnya harapan tersebut.

Dengan kepiawaian dalam mengumpan dan karakter tak lelah mengejar bola, pemain berumur 22 tahun ini dapat berperan krusial bagi Milan sampai akhir musim ini.

Tomas Rincon

Juventus merekrut Tomas Rincon dari Genoa pada 3 Januari lalu. Berbeda dengan Gagliardini, gelandang asal Venezuela itu belum cukup rutin memperkuat klub barunya.

Kendati demikian, Rincon masih pantas diperkirakan sebagai salah satu rekrutan musim dingin 2017 yang potensial.

Banyaknya pertandingan yang Juve masih ikuti musim ini akan membuat Rincon bisa mendapat jam terbang kendati kudu bersaing dengan Sami Khedira dan Claudio Marchisio.

Rotasi pasti terjadi berhubung Khedira dan Marchisio rentan cedera. Pelatih Massimiliano Allegri tentu enggan mengambil risiko dengan terus menurunkan dua sosok itu.

Oleh karena itu, setiap mendapatkan kepercayaan Allegri, Rincon perlu menunjukkan kemampuannya dalam bertahan.

Berita olah raga pertama di Indonesia yang menyajikan informasi sepak bola dan olah raga terkini. Juara

5 Pemain Muda Menjanjikan Berdarah Indonesia di Kompetisi Luar Negeri

PSSI saat ini tengah gencar mencari pemain muda berdarah Indonesia yang bermain di luar negeri. PSSI berniat menaturalisasi mereka agar kelas bisa membela Timnas Indonesia.

Banyak pemain muda potensial berdarah Indonesia yang tampil mengesankan di kompetisi luar negeri. Tapi, tidak sedikit pemain muda Indonesia di luar negeri yang kemampuannya kalah dibanding para pemain di kompetisi tanah air.

Pemain muda menjadi penting, karena mereka masih memiliki masa depan panjang dalam karier sepak bola. Bila program naturalisasi PSSI berjalan sukses, Timnas Indonesia tentu diperkuat sejumlah pemain bagus dan mampu berbicara banyak di pentas internasional.

Emil Audero Mulyadi, yang juga kiper pelapis Juventus memang berdarah Indonesia. Namun, sepertinya merayunya untuk menjadi Warga Negara Indonesia tergolong sulit, mengingat ia juga sempat jadi penjaga gawang Timnas Italia U-18 dan dinobatkan sebagai The Young Italy Talents of The Future 2012.

Lalu, siapa saja pemain yang layak dinaturalisasi untuk membela Timnas Indonesia di masa depan. Berikut daftar 5 pemain muda berdarah Indonesia yang berkompetisi di luar negeri.

Andri Syahputra

Dalam dua tahun terakhir, Andri Syahputra menjadi buah bibir di pecinta sepak bola Indonesia. Ketika usianya masih tujuh tahun, dia bermain untuk klub asal Qatar, Al Khor.

Pada musim 2014/15, Andri bisa mencetak 42 gol dari 11 penampilan di Liga Qatar U-9. Namanya pun menjadi headline di berbagai media masa Qatar dan Indonesia.

Di awal tahun ini, Andri membawa Aspire Academy Qatar U-17 menaklukkan klub Spanyol, Celta Vigo U-17 dengan skor 3-1. Dalam pertandingan tersebut, dia mampu mencetak satu gol dan menyumbang satu assists.

“Saya nyaman bermain di sini (Qatar). Premier League (Inggris) dan La Liga (Spanyol) adalah favorit saya. Bermain di Spanyol? Saya harap itu terjadi suatu hari nanti,” katanya ketika itu.

Andri yang tinggal di Qatar sejak usia lima tahun pun sempat mengundang tanya mengenai negara yang bakal dibelanya nanti. “Mereka katakan kalau saya memperkuat Tim Nasional Qatar, saya mengkhianati Indonesia. Lihatlah lebih bijak,” kicau Andri di akun Twitter pribadinya.

Abdurrahman Iwan

Selain Andri Syahputra, bocah cilik Indonesia lainnya yang mencicipi kompetisi sepak bola Qatar adalah Abdurrahman Iwan. Pria asli Jawa Barat ini dijuluki sebagai Maradona asal Indonesia.

Iwan sudah berprestasi sejak usia lima tahun. Dia menyabet dua gelar sekaligus dalam Qatar Star League (QSL) U-9 pada 2014/15. Iwan juga pernah menjadi pemain terbaik sekaligus top scorer bersama klubnya, Al Wakrah SC, dengan mengoleksi 42 gol.

Semusim setelahnya, putra dari Iwan Kuswanto itu berhasil mencetak 37 gol dan menyumbang sepuluh assist untuk timnya. Belum diketahui apakah PSSI berniat membawanya pulang ke Indonesia.

Angga Rezky Fitraispan

Namanya kurang terdengar di tanah air. Namun, hal itu yang malah membuat Angga Rezky Fitraispan bisa fokus menjejaki karier sebagai pesepakbola di Spanyol.

Usia Angga baru 17 tahun, ia lahir di Jakarta, namun sejak umur enam tahun yang sudah tinggal di Spanyol. Sejauh ini, Angga sudah membela dua klub yang berbeda, CD La Manga dan CD La Union.

Nama Angga juga resmi terdaftar di Federasi Sepakbola Spanyol (RFEF) sebagai salah satu pemain muda yang tampil di kompetisi. Ia pernah menembus pemusatan latihan yang digelar Real Madrid dan Barcelona.

Biasa beroperasi di sayap, Angga mengidolakan penyerang Barcelona, Neymar. Saat ini belum diketahui kewarganegaraan mana yang ia akan pilih, Indonesia atau Spanyol.

© Emil Audero Mulyadi (AFP) Emil Audero Mulyadi

Lorenzo Pace

Namanya sempat beredar di Indonesia ketika Lorenzo Pace masih membela Lazio. Namun, kini Pace berkostum klub Serie D, Trastevere, dan di usia 21 tahun kariernya belum bersinar untuk layak bermain di Serie A.

Ketika masih berkostum Lazio, nama Lorenzo Pace sempat disertakan pelatih Biancoceleste kala itu, Vladimir Petkovic ke ajang Liga Eropa. Pemain kelahiran Bandung ini juga pernah mengutarakan ketertarikan membela Timnas Indonesia.

Setelah mengupload foto di Instagram tengah memakai kostum Timnas Indonesia, para netizen membanjiri komentar. Kebanyakan netizen menginginkan Pace membela Timnas Indonesia.

“Huhuhu jika timnas memanggil saya, mengapa tidak?,” tulis Pace untuk membalas komentar netizen di Instagram.

Ezra Walian

Pemain berdarah Manado ini masih memperkuat Jong Ajax dan masuk tim utama. Posisi Ezra Walian sebagai striker murni, menjadi salah satu alasan kuat mengapa Indonesia perlu menaturalisasnya.

Ezra, yang baru berusia 19 tahun terang-terangan ingin membela Timnas Indonesia, terutama setelah menyaksikan Piala AFF 2016. Sebelumnya, Ezra pernah dipanggil untuk memperkuat Timnas Belanda U-15, U-16, dan U-17.

Ezra Walian menandatangani kontrak profesional bersama Ajax Amsterdam dengan durasi 4 tahun hingga 30 Juni 2017. Kala Timnas Belanda U-17 menghadapi San Marino dalam babak kualifikasi Piala Eropa U-17, Ezra menggila dengan mencetak 5 gol.

Ezra kini telah memasuki karier profesionalnya. Transfermarkt pun merilis nilai transfer pemain bertinggi 177 cm ini. Menurut situs berbasis di Jerman itu, saat ini Ezra dibanderol sebesar 43.000 poundsterling atau setara Rp 712 juta. Artinya, jika ada klub yang tertarik untuk memboyong sang bomber siap-siap merogoh kocek sebesar itu.