Liga Inggris boleh dibilang liga paling ketat dan keras di dunia. Sangat sulit untuk memprediksi siapa yang akan menjadi juara setiap musimnya. Leicester City membuktikannya pada musim 2015-16. Nyaris terdegradasi pada musim sebelumnya, pasukan Claudio Ranieri secara mengejutkan menjadi juara.
Sukses Leicester mengorbitkan Jamie Vardy sebagai striker subur. Ia mencetak 24 gol di musim lalu. Jumlah yang sama dibuat striker Manchester City, Sergio Aguero. Vardy hanya kalah satu gol dari striker Tottenham Hotspur, Harry Kane, yang menjadi top skorer.
Keras dan ketatnya Liga Inggris membuat sejumlah striker dunia gagal untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Andriy Shevchenko adalah salah satunya.
Didatangkan Chelsea dari AC Milan pada musim panas 2006, Shevchenko diharapkan membuat lini serang The Blues menjadi menakutkan. Namun kenyataannya, striker Timnas Ukraina itu gagal menunjukkan ketajaman dan kecepatannya dalam mencetak gol.
Selama dua musim di Liga Inggris, ia cuma mencetak delapan gol dalam 48 penampilannya bersama Chelsea. Shevchenko pun dinilai gagal dan masuk dalam daftar striker terburuk yang pernah bermain di kompetisi di negeri Ratu Elizabeth itu.
Berikut lima striker terburuk dalam sejarah Liga Inggris:
5. Andriy Shevchenko
Andriy Shevchenko didatangkan Chelsea dari AC Milan pada bursa transfer 2006. Striker Timnas Ukraina ini adalah adalah satu impor terpanas ke Liga Inggris saat itu.
Shevchenko telah memenangkan sejumlah trofi dan penghargaan individu saat bermain di Milan dan Dynamo Kyiv. Ia adalah salah satu striker paling mematikan di dunia setelah mencetak lebih dari 250 gol bersama Milan dan Kyiv. Wajar jika Chelsea harus mengeluarkan dana 44 juta euro untuk mendapatkan Shevchenko.
Namun, Shevchenko yang ketika itu sudah berusia 30 tahun tampaknya sudah kehilangan ketajaman dan kecepatannya dalam mencetak gol. Ia hanya mencetak sembilan gol dari 47 laga bersama The Blues di semua kompetisi.
Shevchenko kemudian dipinjamkan ke Milan selama semusim pada 2008-09. Bersama mantan klubnya itu, ia gagal mencetak gol dalam 18 pertandingan.
4. Diego Forlan
Diego Forlan memenangkan Pichichi atau penghargaan untuk pencetak gol terbanyak di Liga Spanyol sebanyak dua kali. Dia juga memenangkan Sepatu Emas Eropa dan Golden Ball Piala Dunia bersama Timnas Uruguay. Namun, prestasi Forlan saat bermain untuk Manchester United (MU) justru meredup.
Forlan mendapatkan status striker menakutkan di Argentina setelah bersama Independiente mencetak 40 gol dalam 91 laga. Performanya itu membuat MU tertarik dan memboyongnya ke Old Trafford pada 2002 dengan nilai transfer hampir tujuh juga pound.
Tenaga Forlan ketika itu sangat dibutuhkan MU yang tengah bersaing dengan Arsenal untuk gelar Liga Inggris. Klub berjuluk Setan Merah butuh striker yang memiliki naluri gol yang bagus. Namun, Forlan hanya mampu mencetak 10 gol dari 63 laga. Dia kemudian dijual ke Villareal dua musim kemudian.
3. Afonso Alves
Afonso Alves tampil luar biasa bersama Heerenveen di Liga Belanda pada musim 2006-07. Striker asal Brasil itu mencetak 34 gol dari 31 dari laga di musim pertamanya itu. Di musim berikutnya ia mencetak 11 gol dalam delapan laga. Total 45 gol yang dibuatnya dalam 39 penampilan.
Torehan tersebut membuat Middlesbrough tertarik untuk membelinya pada pertengahan musim 2007-08. Alves pun langsung memberi kesan yang menjanjikan. Dia mencetak gol ketika Middlesbrough menahan imbang Manchester United 2-2. Alves lalu membuat hattrick dalam kemenangan 8-1 atas Manchester City di akhir musim.
Namun, penampilan Alves di musim berikutnya mengecewakan. Dia hanya mencetak empat gol dalam 31 laga. Total, hanya 10 gol yang dibuatnya dalam 42 penampilan bersama Middlesbrough yang kemudian terdegradasi dari Liga Inggris.
Alves kemudian pindah ke klub Qatar, Al Sadd, dan pensiun pada 2015.
2. Jozy Altidore
Kiprah Jozy Altidore bersama Timnas Amerika Serikat sangat mengagumkan. Ia mencetak 37 gol dalam 100 penampilan. Namun, dia gagal saat bermain di Liga Inggris bersama Hull City dan Sunderland.
Sebelum bermain di Liga Inggris, Altidore sempat memperkuat New York Red Bulls dan mencetak 15 gol dalam 37 laga. Sempat bermain di Liga Spanyol bersama Villareal, ia kemudian dipinjamkan ke Hull City di musim 2009-10. Sayang, dalam 28 laga, dia cuma mencetak satu gol.
Altidore kemudian pindah ke Liga Belanda dan memperkuat AZ Alkmaar di musim 2011-13. Bersama Alkmaar, dia menemukan kembali nalurinya mencetak gol. Sebanyak 39 gol dicetaknya dalam 67 laga.
Torehan itu membuat Sunderland tertarik merekrunya pada musim panas 2013. Namun pada kesempatan kedua bermain di Liga Inggris, ia kembali gagal dan hanya mencetak satu gol dalam 42 laga.
1. Ricky van Wolfswinkel
Ricky van Wolfswinkel bergabung dengan Norwich City dari Sporting CP dengan nilai transfer 8,5 juta pound sterling sebelum musim 2013-14. Ia diharapkan mampu memimpin lini serang Norwich untuk menghindarkan klub terdegradasi dari Liga Inggris.
Harapan Norwich sangat wajar. Sebab, performa Wolfswinkel bersama Sporting dalam dua musim cukup mengagumkan. Dia mencetak 28 gol dalam 55 laga. Sebelumnya di Liga Belanda bersama Vitese dan Utrecht, Wolfswinkel total mencetak 34 gol dalam 99 pertandingan.
Dalam debutnya bersama Norwich melawan Everton, Wolfswinkel langsung mencetak gol. Sayangnya, di laga-laga selanjutnya dia kesulitan mencetak gol. Dari 26 laga di Liga Inggris, ia hanya mencetak dua gol.
Norwich pun tergedradasi dan Wolfswinkel dipinjamkan ke klub Liga Prancis, Saint-Etienne. Sempat bermain untuk Real Batis, ia kemudian kembali ke Liga Belanda dan bergabung dengan mantan klubnya, Vitesse.
Senin, 13 Februari 2017
5 Striker Terburuk Yang Pernah Ada Sepanjang Sejarah Liga Inggris
Striker Manchester City, Gabriel Jesus Diprediksi Jadi Pemain Kelas Dunia
Gelandang bertahan Manchester City Fernandinho mengaku kagum dengan Gabriel Jesus. Ia juga berani memprediksi Gabriel akan jadi pemain kelas dunia di masa depan. “Gabriel memiliki hal-hal untuk dipelajari, tapi dia memulai dengan sangat baik. Aku sangat senang bahwa dia berkembang dengan baik dan memiliki kepercayaan diri,” kata Fernandinho di situs resmi Manchester City.
Gabriel gabung Manchester City bulan lalu. Ia langsung beradaptasi dengan baik. Dari tiga pertandngan yang dilalui, pemain 19 tahun itu sudah melesakkan tiga gol.
“Yang paling penting adalah bahwa dia mampu mencetak gol. Dia menyesuaikan diri dengan sangat cepat. Sepak bola Inggris tidak mudah, jadi aku benar-benar berharap dia terus di level ini dalam rangka meningkatkan kemampuan.”
“Aku yakin Gabriel adalah pemain yang akan berkembang lebih banyak dan aku benar-benar yakin bahwa dia akan menjadi pemain papan atas,” Fernandinho menambahkan.
Ketajaman Gabriel sampai membuat pemain sekelas Sergio Aguero tersingkir ke bangku cadangan. Manchester City sendiri kini berada di peringkat tiga klasemen. The Citizens masih tertinggal sepuluh poin dari Chelsea di singgasana.
Waduh, 13 Bintang Premier League Positif Pakai Narkoba
Federasi sepakbola Inggris (FA) tengah memerangi kasus narkoba dalam sepakbola. Dalam empat musim terakhir ada 13 nama pemain sepakbola yang terindikasi narkoba.
Dilansir dari The Sun, demi menjaga kerahasiaan, FA tidak merilis 13 nama pemain tersebut. Pemain Stoke City, Saido Berahino, adalah salah satu pemain gagal menjalani tes narkoba awal musim ini, ketika FA melakukan tes secara acak kepada pemain.
Alasan FA merahasiakan nama pemain adalah demi menjaga kenyamanan mereka, untuk melakukan proses rehabilitasi. Namun untuk Berahino, FA memberikan pengecualian, di mana mereka memberikan hukuman delapan pekan karena ia tidak mau menjalani rehabilitasi.
Berhanino mengungkapkan alasan ia terjangkit kasus narkoba. Ia mengalami depresi karena masalah berat badan.
Musim lalu, tes narkoba yang dilakukan oleh badan antidoping Inggris mengambil 2.442 sampel urine pemain. Musim ini, FA menargetkan bisa mengambil 3.000 sampel urine pemain.
Dari data yang diambil 2012-2016, ditemukan 13 kasus pemain yang terindikasi Narkoba. Di mana tiga pemain dinyatakan positif narkoba musim lalu.
Tahun 2014/2015 menjadi temuan paling banyak. Ada enam pemain yang positif menggunakan narkoba.
Juventus Sudah Sepakat Lepas Allegri ke Arsenal?
Rumor hengkangnya pelatih Juventus, Massimiliano Allegri ke Arsenal kembali mencuat. Setelah beberapa pekan sempat redup, kabar terbaru yang merebak di media Italia menyebut Allegri dan Juventus sepakat 'bercerai'.
Seperti dilansir dari Football Italia, Jumat (10/2/2017), Allegri disebut-sebut akan meninggalkan Juventus setelah musim ini berakhir. Wenger masih menolak mengkonfirmasi kabar tersebut. Namun media Italia lainnya, Calciomercato.com bahkan melaporkan bahwa kesepakatan bersama telah diambil pada bulan Januari lalu.
Hal itu dikuatkan oleh pernyataan mantan pelatih Juventus, Marcello Lippi yang menyebut bahwa tak ada pelatih di Juventus yang bertahan lebih dari tiga tahun. Seperti diketahui, musim ini adalah musim ketiga bagi Allegri.
Sejumlah nama calon suksesor Allegri pun bermunculan. Mulai dari pelatih Fiorentina, Paulo Sousa, eks pelatih Inter Milan, Roberto Mancini, hingga pelatih AS Roma, Luciano Spalletti. Apalagi, nama yang disebutkan terakhir ini akan habis masa kontraknya musim ini dan sejauh ini belum ada tanda-tanda bakal memperpanjang kontrak.
Selain tiga nama kandidat tersebut, nama pelatih Napoli, Maurizio Sarri juga tak kalah santer diberitakan bakal menggantikan Allegri. Suratkabar Il Tempo bahkan sangat meyakini bahwa ada pertemuan antara Sarri dan Juventus, terkait dengan kemungkinan itu.
Kabar tersebut membuat Sarri meradang dan mengancam akan menempuh langkah hukum untuk menggugat berita tersebut.
"Saya akan bicara dengan pengacara dan kita lihat saja apakah ada celah untuk melakukan gugatan. Itu berita bohong. Saya akan pastikan apakah ada kesalahan di sana," ujar Sarri.
PSG Optimis Singkirkan Barca dan Jumpa Madrid di Final Liga Champion
Pemain Argentina, yang kini membela PSG, pernah berseragam Los Blancos antara 2010 hingga 2014. Di tim Spanyol itu, ia sempat memenangkan satu trofi Liga Champions, La Liga, dan Copa del Rey, sebelum akhirnya memutuskan hengkang ke Manchester United.
Musim ini, Di Maria dan PSG akan bertemu rival abadi Madrid, Barcelona, di babak 16 besar Liga Champions. Pemain Argentina pun berharap bisa melewati perlawanan tim Catalan, demi impian bertemu Los Blancos di partai puncak.
"Ya, itu akan bagus. Ketika saya mendarat di Paris dan sudah mengatakan bahwa cepat atau lambat kami akan bertemu lagi. Musim lalu kami bertemu di fase grup dan saya senang bisa kembali lagi ke Bernabeu. Semoga musim ini kami bisa menyingkirkan Barcelona dan berjumpa lagi di final Liga Champions," tutur Di Maria menurut Marca.
"Madrid memberikan saya kesempatan untuk bermain di level tertinggi, menjadi pemain hebat, masuk dalam susunan pemain terbaik dunia. Mereka sudah memberikan saya segalanya dan selamanya saya akan terus berterima kasih."
"Salah satu momen terbaik tentu saja adalah Liga Champions, namun juga trofi Copa pertama saya, karena saya memberikan umpan yang berbuah gol. Saya masih berkomunikasi dengan semua teman saya di sana. Ini amat penting."
Dele Alli Calon Pemimpin Masa Depan Tottenham
Pelatih Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino mengatakan keyakinannya bahwa Dele Alli memiliki kualitas dan bisa menjadi pemimpin masa depan Spurs.
Dalam dua tahun terakhir, Dele Alli memang telah berkembang pesat bersama Spurs. Nyaris tak dikenal tiga tahun lalu, gelandang internasional Inggris itu menjelma menjadi salah satu gelandang muda paling berbakat di Eropa.
Jelang pertemuan melawan Liverpool akhir pekan ini, Pochettino memberikan pujian kepada Dele Alli yang menurutnya punya kualitas kepemimpinan.
"Tentu saja ini penting kami punya Lloris, kapten Prancis, dia pemain berpengalaman dan bisa mungkin memberi saran yang lebih baik daripada pemain muda," ujarnya.
"Tapi kemudian kami memiliki Alli, dengan kepribadian dan karakternya, mungkin dia bisa jadi pemimpin kami di masa depan," sambungnya.
"Setiap pemain di skuat ini punya kualitas kepemimpinan, mereka hanya perlu waktu untuk mengembangkan kualitas itu. Sangat penting untuk memiliki karakter yang baik dan selalu bekerja untuk menang, bukan hanya mengatakannya. Itu adalah untuk menunjukkan anda menginginkannya dengan perilaku, sikap, semangat dan motivasi anda sendiri," tandasnya.
Minggu, 12 Februari 2017
Mario Gotze Pamer Badan Seksi di Instagram
WAGs, Borussia Dortmund, Ann Khatrin, kembali memanjakan mata para penggemarnya di media sosial. Kekasih Mario Gotze tersebut memamerkan kemolekan tubuhnya saat berolahraga di pusat kebugaran.
Foto tersebut diunggah pada akun Instagram, @annkathrin_vida dengan embel-embel tagar Gym. Foto tersebut telah disukai 33 ribu lebih followers. Sebagian bahkan tidak sungkan menanggapi kemolekan tubuh Kathrin.
"Whoaah! Body Goals," tulis @Gotzmel_fanpage. "Kamu terlihat sangat seksi," tulis pemilik akun @heyne. Sedangkan pemilik akun @noralicious berkata, "Aku harap aku memiliki badan seperti dirimu Ann!".
Gotze dan Kathrin telah berpacaran selama lebih dari dua tahun. Hubungan mereka sangat harmonis. Ini terlihat dari banyaknya foto-foto romantis yang mereka unggah pada akun instagram masing-masing.
Sebagai seorang model, Kathrin memang rajin merawat tubuhnya. Salah satunya dengan rutin berolahraga.
Berikut foto-foto terbaru dari kekasih mario Gotze, Ann Khatrin;