Rabu, 24 Mei 2017

Publik Italia Menunggu Kebangkitan Inter dan Milan

Demi kebaikan persepakbolaaan Italia, Inter Milan dan AC Milan perlu segera bangkit serta memulihkan nama besar mereka. Itulah salah satu harapan dari presiden FIGC Carlo Tavecchio.

Dua raksasa kota Milan memang terpuruk sejak beberapa tahun terakhir. Tavecchio ingin mereka kembali jadi protagonis, tak hanya di Italia namun juga di pentas internasional.

Itu agar kota Milan bisa kembali bersaing dengan Roma, Turin, Naples maupun Florence.

"Kelolosan Juventus ke final Liga Champions adalah sinyal penting bagi persepakbolaan level klub kami. Inter dan Milan perlu kembali jadi protagonis di Italia serta pentas internasional," kata Tavecchio seperti dikutip Football Italia.

"Kami tak bisa begitu saja kehilangan sebuah kota seperti Milan. Mereka harus bisa kembali selevel dengan Roma, Turin, Naples dan Florence."

Inter dan Milan saat ini sama-sama dimiliki oleh owner baru asal Tiongkok.

"Investor-investor asing pasti disambut di sini jika investasi mereka nyata dan legal. Itu merupakan bagian dari globalisasi sepakbola."

Tavecchio kemudian memuji pelatih-pelatih Italia di seluruh dunia. Dia juga merasa Giampiero Ventura, yang menggantikan Antonio Conte sebagai pelatih timnas Italia setelah EURO 2016, punya masa depan menjanjikan. Conte sendiri baru saja membawa Chelsea juara Premier League pada musim debutnya di Inggris.

"Kami puas dengan Ventura dan saya yakin dia akan bersama kami untuk waktu yang lama."

"Pelatih-pelatih Italia di luar negeri mengibarkan bendera ke seluruh dunia. Jika mereka diminta di mana-mana, itu artinya sekolah sepakbola kami termasuk yang terbaik di dunia."

Tavecchio tak ketinggalan memberikan opini tentang Francesco Totti. Kapten AS Roma itu disebut-sebut akan pensiun setelah kontraknya habis akhir musim nanti.

"Saya sudah berulang kali memuji Totti. Saya juga bilang kepadanya kalau dia sendirilah yang harus mengambil keputusan terkait masa depannya."

"Sebagai federasi, kami hanya bisa berterima kasih kepadanya buat semua yang telah dia lakukan untuk persepakbolaan Italia," pungkasnya.



http://indolivescore.com/publik-italia-menunggu-kebangkitan-inter-dan-milan/

Isco dan Toni Kroos Raja Assist El Real Madrid di La Liga

Kontribusi Isco di fase terakhir kompetisi musim ini menambah dimensi permainan Real Madrid. Dia pun kini menyamai Toni Kroos sebagai raja assist El Real di LaLiga musim ini.

Dilansir Marca, Sabtu 20 Mei 2017, Isco dan Kroos sama-sama menyumbang 10 assist di LaLiga musim ini. Keduanya hanya kalah dari striker Barcelona Luis Suarez dengan 13 assist.

Isco baru mulai dipercaya pelatih Zinedine Zidane di fase terakhir kompetisi. Dan dia langsung membuktikan diri memiliki kontribusi penting untuk permainan Madrid.

Kepercayaan diri Isco dalam mengontrol bola membuat Kroos memiliki kebebasan dalam bergerak. Tak heran jika Kroos kini memiliki frekuensi lebih sering mencetak gol.

Keduanya tampil bersama di Madrid sebanyak 25 laga. Dari 25 laga tersebut, Madrid meraih 18 kemenangan. Sisanya, enam berakhir imbang dan hanya sekali meraih kekalahan.

Keduanya pun disinyalir akan menjadi pilihan utama Zidane di lini tengah Madrid di dua laga 'final'. Madrid akan melawan Malaga di laga pamungkas LaLiga, akhir pekan ini.

Selanjutnya Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan akan menghadapi Juventus di final Liga Champions, awal Juni mendatang 2017.



http://indolivescore.com/isco-dan-toni-kroos-raja-assist-el-real-madrid-di-la-liga/

Selasa, 23 Mei 2017

Intan Saumadina, Putri Indonesia dari Bengkulu yang Jadi Presenter Bola

Banyak kaum hawa mengagumi Irfan Bachdim, striker tim nasional Indonesia yang memiliki wajah ganteng. Tak terkecuali Intan Saumadina, presenter tayangan Liga 1 dan Liga 2 di tvOne.

Presenter cantik ini juga menggemari pesepakbola dengan wajah rupawan. Tak salah jika seiring digelarnya Liga 1, Intan juga mengidolai Irfan yang kini memperkuat Bali United.

"Saya berharap bisa ketemu langsung, apalagi sekarang menjadi presenter sepakbola. Jadi saya ke stadion untuk pertama kalinya demi nonton langsung Irfan. Saya nonton Irfan saat memperkuat Timnas saat itu," tuturnya kepada VIVA.co.id.

Sempat dikenal sebagai presenter kuliner, dara kelahiran 21 April itu mulai menikmati peran sebagai presenter olahraga di tvOne. Diakui Intan, menjadi pembawa acara program olahraga memiliki tantangan tersendiri. Dan beruntungnya, sebelum direkrut tvOne, dia sudah lebih dahulu mengenal sepakbola.

"Sebelumnya saya tidak membayangkan bisa terjun ke dunia presenter bola. Saya suka bola, tapi biasanya saya hanya mengikuti timnas Indonesia dan Piala Dunia," kata Intan

Intan awalnya bercita-cita ingin menjadi pembawa berita (news) di televisi. Akan tetapi, jalan hidup membawanya ke tempat lain, dan justru kini merasa lebih santai dalam menjalaninya.

"Awalnya saya ingin jadi presenter untuk program news. Tapi, di sport lebih enak karena cenderung lebih santai," jelas peserta Puteri Indonesia 2017 wakil dari Bengkulu itu.

Ketika mendapatkan tawaran menjadi presenter sepakbola, dia sempat ragu. Sebab, khusus perkembangan liga Indonesia, dia tidak terlalu menguasainya.

Akhirnya, penyuka Sriwijaya FC itu berani nekat. Dia rela meninggalkan zona nyaman dan mulai belajar dari awal mengenal kembali sepakbola Indonesia mulai dari kasta tertinggi hingga ke bawahnya.

"Pertimbangan saya menerima tawaran adalah ingin menambah wawasan dan pengalaman. Sport lebih fresh. Saya banyak dibantu oleh produser, komentator, sebelum siaran saya biasanya searching dulu," tutur Intan.

Satu yang menjadi harapan Intan untuk sepakbola Indonesia ke depan, yakni tidak ada lagi kerusuhan antarsuporter. Dengan iklim kondusif, dia yakin perempuan penyuka sepakbola akan lebih berani datang langsung ke stadion.

"Saya masih takut nonton langsung sepakbola, karena takut ada kerusuhan. Mungkin jika suporternya lebih kalem, saya akan nonton. Jika pun ingin nonton saya akan memilih-milih. Timnas Indonesia mungkin," tutur dia. (one)

Biodata
Nama:
Intan Saumadina
Tanggal Lahir: 12 April 1991
Tinggi: 167 cm
Berat: 50 kg
Hobi: Traveling
Makanan Favorit: Gado-gado
Pemain Favorit: Irfan Bachdim dan Miroslav Klose
Klub Favorit: Sriwijaya FC
Timnas Favorit: Jerman

berikut foto-foto terbaru Intan Saumadina


Intan Saumadina Intan Saumadina1 Intan Saumadina2 Intan Saumadina3 Intan Saumadina4 Intan Saumadina5 Intan Saumadina6 intan



http://indolivescore.com/intan-saumadina-putri-indonesia-dari-bengkulu-yang-jadi-presenter-bola/

Chelsea Hanya Butuh 9 Poin Untuk Juara Premier League Inggris

Chelsea semakin kokoh di puncak klasemen Liga Inggris setelah mengalahkan Everton dengan skor 3-0 di Goodison Park, Minggu (30/4/2017). Kini, The Blues sudah mengemas 81 poin.

Eden Hazard dan kawan-kawan hanya unggul empat poin dari Tottenham Hotspur yang berada di urutan kedua. Tetapi untuk meraih gelar juara Liga Inggris, Chelsea membutuhkan sembilan poin lagi.

Manajer Chelsea, Antonio Conte memperingati anak asuhnya. Dia meminta skuat Chelsea tidak tinggi hati. "Dalam kompetisi seperti ini, jangan mudah kehilangan kepala atau pun keseimbangan," kata Conte dikutip dari OneFootball.

"Kemenangan atas Everton membuat kami semakin percaya diri. Sekarang hal terpenting adalah mempersiapkan diri di laga-laga terakhir," ucap Conte menambahkan.

Pria asal Italia itu juga meminta pemainnya tidak memandang lawan selanjutnya, Middlesbrough dengan sebelah mata. Laga itu bakal berlangsung di Stamford Bridge Stadium, Senin (8/5/2017).

"Jika pada laga berikutnya melawan Middlesbrough, Chelsea tidak menang, maka kami harus melihat pertandingan demi pertandingan," ujar Conte menegaskan.



http://indolivescore.com/chelsea-hanya-butuh-9-poin-untuk-juara-premier-league-inggris/

Mesut Ozil Terketuk Hatinya Dengan Bocah Asal Indonesia Ini

Ada sosok bocah asal Indonesia di Instagram bintang Arsenal, Mesut Ozil. Siapa bocah yang di foto sedang mengenakan jersey nomor 11 Arsenal milik Ozil?

Bocah Indonesia yang ada di Instagram Ozil bernama Dhani. Dia adalah salah satu warga miskin di Jakarta Utara yang tinggal di tempat pembuangan sampah. Demi menghidupi keluarganya, Dhani putus sekolah dan terpaksa bekerja karena ayahnya tuna netra.

Dhani adalah salah satu anak yang kini bisa sedikit merasa gembira setelah Arsenal Foundation bekerja sama dengan Save Children UK meresmikan sebuah lapangan sepak bola rumput sintetis di RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) Semper Barat, Jalan Kompleks Pemadam Kebakaran, Cilincing, Jakarta Utara.

Perwakilan Arsenal Foudnation yang hadir meresmikan lapangan tersebut adalah mantan pemain Arsenal, Ray Parlour, sekitar akhir April lalu bersama dengan Plt Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat.

Di saat acara peresmian itu Parlour sempat berjumpa dengan Dhani dan mendengar perjuangannya yang berat sebagai anak di bawah umur. Parlour berharap, adanya lapangan sepak bola bisa memberikan sedikit kebahagiaan untuknya.

Cerita tersebut sampai ke telinga Ozil. Pemain asal Jerman menceritakan kisah hidup Dhani melalui unggahan foto di akun Instagramnya.

"Dhani hidup di dekat pembuangan sampah di Jakarta Utara. Ia putus sekolah karena harus bekerja dan mendukung keluarganya karena ayahnya tuna netra," tulis Ozil.

"Terima kasih kepada program sepak bola @Arsenal_Foundation dan @SaveChildrenUK. Kini Dhani memiliki tempat aman untuk bermain dan sepak bola membantu membangun kepercayaan dirinya. Sepak bola bisa meningkatkan hidup anak di seluruh dunia," kata Ozil.



http://indolivescore.com/mesut-ozil-terketuk-hatinya-dengan-bocah-asal-indonesia-ini/

Deretan Pemain di Liga Inggris yang Disebut Sebagai Pembawa Sial

Mantan bek sayap Manchester United (MU), Fabio da Silva menjadi pemain paling apes di Liga Inggris dalam tujuh musim terakhir. Setidaknya, dia sudah tiga kali mengalami degradasi.

Pada Liga Inggris musim 2012/13, MU meminjamkan Fabio ke Queens Park Rangers. Namun kehadirannya bukan pertanda bagus untuk QPR. Klub yang berbasis di London itu malah terlempar ke zona degradasi di musim pertamanya.

Kisah itu langsung terulang semusim berikutnya. Fabio yang memperkuat Cardiff City kembali merasakan terdegradasi. Tiga musim dia harus merasakan kompetisi di Divisi Championship.

Pada musim 2016/17, dia hengkang ke Midlesbrough, klub yang baru saja promosi ke Liga Inggris. Namun, kehadirannya malah membawa petaka buat Victor Valdes dan kawan-kawan. Middlesbrough terdegradasi setelah berada di posisi ke-19 dengan 28 poin.

Fabio pun disebut sebagai pemain pembawa sial. Selain mantan bek MU itu, ada lima pemain lain yang dijuluki Si Pembawa Sial bagi tim Liga Inggris. Siapa saja? Simak di halaman selanjutnya.

1. Robert Green

Kiper senior Timnas Inggris, Robert Green menjadi pemain yang paling akrab dengan degradasi. Kehadirannya membawa sial untuk tiga tim yang pernah dibelanya, yakni Norwich City, West Ham United, dan QPR.

Bersama tiga tim itu, Green sudah empat kali terdegradasi. Dia gagal menyelamatkan Norwich dari degradasi pada 2004/05. Nasibnya terulang ketika memperkuat West Ham yang terdegradasi pada 2010/11.

Bersama QPR, penjaga gawang berusia 37 tahun tersebut dua kali merasakan degradasi, yakni pada musim 2012/13 dan 2014/15. Saat ini, Green masih aktif bermain bersama Leeds United di Divisi Championship.

Sulit bagi Green untuk tampil kompetitif di kompetisi elite Liga Inggris. Jangan-jangan cap pembawa sial sudah melekat dengan dirinya.

2. Hermann Hreidarsson

Hermann Hreidarsson merupakan pemain andalan Timnas Islandia. Dia mencatatkan 89 caps dengan mencetak lima gol sebagai bek kiri Islandia.

Namun kenyataannya, pria berusia 42 tahun itu pembawa sial bagi klub Inggris. Dia sudah lima kali terdegradasi ke Divisi Championship.

Hreidarsson terdegradasi dengan lima klub yang berbeda, yakni Crystal Palace, Wimbledon, Ipswich, Charlton dan Portsmouth.  Tak salah jika Hreidarsson disebut-sebut sebagai salah satu raja degradasi di Liga Inggris.

Sebuah julukan yang tentu tidak bagus sekaligus membuat sakit hati pemain yang menerimanya. Meski begitu, fakta dengan jelas membuktikan itu.

3. Nathan Blake

Nathan Blake merupakan striker akademi Chelsea di akhir tahun 1980-an. Dia memulai kiprah profesionalnya sebagai pemain bola pada 1990 bersama Cardiff City.

Sama seperti Hreidarsson, Blake merupakan pemain yang paling banyak terdegradasi. Pria berusia 45 tahun itu sudah lima kali terlempar dari Liga Inggris.

Blake pertama kali merasakan turun kasta saat memperkuat Sheffield United pada 1993/94. Dia dua kali terdegradasi bersama Bolton pada 1996 dan 1998. Semusim berikutnya, Blake terdegradasi bersama Blackburn Rovers. Terakhir kali, dia terdegradasi bersama Wolves pada tahun 2004.

4. Marcus Bent

Mantan striker Mitra Kukar, Marcus Bent juga dinobatkan sebagai pembawa sial bagi klub Liga Inggris. Dia tercatat pernah mencetak 40 gol di Liga Inggris, tapi Bent merasakan empat kali terlempar ke Divisi Championship.

Dia merasakan degradasi bersama empat klub berbeda, yakni Crystal Palace, Ipswich Town, Leicester City, dan Charlton Athletic.

Bent merupakan pemain yang penuh dengan skandal. Dia pernah mengancam polisi dengan pisau dapur dan pisau daging saat terjadi keributan di kediamannya. Atas tindakan itu, Bent harus menjalani persidangan di pengadilan Guildford Crown Cour dan di penjara selama 12 bulan.

Petualangannya ke sepak bola Indonesia juga tidak meninggalkan kisah yang luar biasa.

5. Steven Caulker

Usianya masih 25 tahun, tapi karier bek tengah asal Inggris, Steven Caulker dihantui dengan cedera dan degradasi. Dia dianggap pemain pembawa sial bagi klub Inggris.

Caulker merupakan didikan akademi Tottenham Hotspur. Namanya sempat populer saay memperkuat Swansea City pada musim 2011/12. Pada 2013, dia hengkang ke Cardiff City.

Musim pertamanya bersama Cardiff tidak berjalan baik. Dia langsung terdegradasi ke Divisi Championship. Tak mau main di kasta kedua, Caulker hengkang ke QPR.

Namun sayang, dia kembali merasakan terdegradasi bersama QPR pada musim 2014/15. QPR malah berada di posisi paling buncit dengan 30 poin.



http://indolivescore.com/deretan-pemain-di-liga-inggris-yang-disebut-sebagai-pembawa-sial/

Neymar Tidak Diturunkan Dalam Laga Brasil vs Argentina 9 Juni

Pelatih tim nasional Brasil, Tite, memutuskan untuk mencoret nama Neymar dari daftar pemain. Dengan demikian, Neymar dipastikan tidak akan tampil saat Brasil melakoni dua laga persahabatan Juni mendatang.

Tidak disertakannya Neymar bukan karena Tite sudah tidak lagi membutuhkan peran pemain Barcelona itu. Akan tetapi keputusan tersebut diambil Tite semata-mata untuk memberikan waktu bagi kaptennya tersebut untuk beristirahat.

Selain Neymar, dua punggawa Real Madrid, Marcelo dan Casemiro juga dicoret dari daftar. Keduanya tidak dipanggil Tite agar bisa fokus bersama Madrid yang akan menghadapi final Liga Champions awal bulan depan.

Sementara itu, bek Bayern Munich Rafinha dan bek tengah Chelsea David Luiz masuk dalam daftar Tite guna menghadapi Argentina dan Australia bulan depan. Termasuk Philippe Coutinho, Willian, Douglas Costa dan Gabriel Jesus.

Laga antara Brasil vs Argentina akan berlangsung pada 9 Juni mendatang. Sementara laga kontra Australia akan digelar pada 13 Juni di Melbourne.

Berikut daftar lengkap pemain Brasil yang akan menghadapi Argentina dan Australia:
Kiper: Diego Alves (Valencia), Weverton (Atletico Paranaense), Ederson (Benfica)

Bek: Alex Sandro (Juventus), David Luiz (Chelsea), Fagner (Corinthians), Filipe Luis (Atletico Madrid), Gil (Shandong Luneng), Jemerson (Monaco), Rafinha (Bayern Munich), Rodrigo Caio (Sao Paulo), Thiago Silva (Paris Saint-Germain)

Gelandang: Fernandinho (Manchester City), Giuliano (Zenit), Lucas Lima (Santos), Paulinho (Guangzhou Evergrande), Philippe Coutinho (Liverpool), Renato Augusto (Beijing Gouan), Rodriguinho (Corinthians), Willian (Chelsea)

Penyerang: Diego Souza (Sport), Douglas Costa (Bayern Munich), Gabriel Jesus (Manchester City), Taison (Shakhtar Donetsk)



http://indolivescore.com/neymar-tidak-diturunkan-dalam-laga-brasil-vs-argentina-9-juni/