Selasa, 07 Juni 2016

Tanpa Neymar Brasil Sulit Juara Copa America Centenario 2016

indolivescore.com - Edson Arantes do Nascimento atau Pele, pada 23 Oktober 2016 nanti akan berulang tahun ke-76. Sang legenda Brasil, ternyata saat ini sedang berada di Eropa, guna mempersiapkan rilis autobiografi filmnya yang berjudul, ‘Pele’.

MARCA pun coba mengambil kesempatan untuk berbicara sedikit dengannya soal sepak bola dan Copa America. Berikut kami sarikan petikan wawancaranya.

Tanya: Anda tidak pernah memenangkan Copa America. Bagaimana Anda menilai edisi Centenario kali ini?
Jawab: “Kini peta kekuatannya berimbang. Tak lagi ada favorit seperti Brasil dan Argentina layaknya masa lampau.”

Tanya: Siapa menurut Anda pesepak bola terbaik dunia saat ini, Messi, Cristiano Ronaldo atau kompatriot Anda, Neymar?
Jawab: “Messi.”

Tanya: Apa dasar penilaian Anda tentang ini? Apakah ada sesuatu yang hilang dari Ney ketimbang Leo?
Jawab: “Ya, itu benar. Saya tahu Neymar sejak dia kecil dan saya mengenal setiap pelatihnya hingga kariernya mulai bagus. Tapi hingga saat ini dia memang belum memiliki level setara Ronaldo atau Messi. Jika saya mengatakan siapa nomor 1 saat ini, itu adalah Lionel. Cristiano memang ada di level permainan berbeda, tapi opini saya mengatakan yang terbaik adalah Messi.”

Tanya: Dahulu di lini tengah Timnas Brasil memiliki Cerezo, Socrates hingga Zico. Kini ada Fernando, Luiz Gustavo dan Fernandinho. Apakah Anda menilai telah terjadinya perubahan?
Jawab: “Ya. Memang telah terjadi perubahan signifikan dalam gaya sepak bola di negeri kami selama beberapa tahun belakangan. Sepak bola kini dimainkan dengan cara berbeda, tak sekedar hanya menyerang lawan. Dan itu adalah sebuah perbedaan besar.”

Tanya: Apakah itu terlihat di Timnas Brasil era Dunga, yang Anda sebut kurang dalam bertahan?
Jawab: “Itu terlihat ketika kami kalah di Piala Dunia 2014. Problematika yang dihadapi Dunga di Timnas Brasil ialah dia tidak memiliki banyak stok penyerang. Karena pada era 70-an, kami punya Rivelino, Gerson, Tostao, Jairzinho dan saya. Semuanya pemain berkarakter nomor ‘10’. Brasil sekarang juga tidak memiliki gelandang yang hebat. Jadi Dunga coba memainkan strategi lain.”

Tanya: Apakah pemain berkarakter nomor ‘10’ secara umum sudah mulai menghilang di Amerika Selatan, tidak hanya di Brasil?
Jawab: “Kalau dibandingkan dengan masa lalu, saya setuju. Memang jumlahnya sekarang tidak terlalu banyak lagi. Bahkan di Argentina hampir sudah tidak terlihat lagi.”

Tanya: Setujukah Anda, Neymar absen di Copa America Centenario?
Jawab: “Adalah sudah jelas bahwa Barcelona menekankan dirinya untuk tidak ikut serta di Centenario, dan hanya buat tampil di Olimpiade Rio. Jika Neymar main buat kami di Centenario, jelas kami akan tampil lebih baik. Dan begitu juga untuk sepak bola secara umum lebih bagus.”

Tanya: Apa mimpi Anda yang masih belum tercapai?
Jawab: “Saya kehilangan kesempatan bermain di Olimpiade. Tapi itu memang karena pemain profesional tidak boleh ikut serta. Tapi kini, tiga pemain senior boleh tampil. Peraturan itu sepertinya terbuat agak telat.”

Tanya: Bagaimana jika Spanyol ikut serta dalam Copa America, akankah mereka punya kans menang seperti di Piala Eropa dan Piala Dunia?

Jawab: “Sungguh tidak mudah bermain di kejuaraan kawasan ini (Amerika Selatan). Tapi La Furia Roja adalah tim yang hebat. Saya yakin mereka bisa, tapi tentu saja tidak mudah meraihnya.”

Tanya: Siapa pemain favorit Anda yang ada di Timnas Spanyol?
Jawab: “Saya suka Andres Iniesta.”

Tanya: Anda cuma bisa tampil di Liga Amerika Serikat di luar Brasil. Tapi jika Anda waktu itu bisa bermain di La Liga, klub mana yang jadi destinasi Anda?
Jawab: “Sebenarnya waktu itu saya bisa bermain di Liga Spanyol dan sudah dipersiapkan pindah ke Real Madrid. Tapi secara gaya permainan di lapangan, klub saya waktu itu (Santos) bermain seperti Barcelona. Kalau sekarang saya bisa memilih, tentu saya akan memilih klub yang gaya permainannya mirip dengan Santos.”

Tanya: Bicara soal Neymar lagi. Terkadang dia suka memamerkan gaya ‘jogo bonito’ dan menggocek lawan dengan cara unik dan mengesalkan lawan. Apakah Anda pikir di situ ada tanda buat tidak menghormati lawan dari seorang pemain asal Brasil?
Jawab: “Tentu sama sekali tidak! Zico tidak melakukan itu, bahkan seorang Pele. Karena tidak semuanya pemain Brasil mampu melakukan itu. Setiap pemain memiliki gaya masing-masing. Kami selalu menghormati lawan, sebagai contoh begitu juga dengan Romario.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar