Namun istri bomber Leicester City Jamie Vardy ini justru menolaknya mentah-mentah.
Penolakan itu terungkap saat pemilik nama dikatakan Rebekah Vardy ini menjadi narasumber di acara Good Morning Britain, yang dibawakan pembawa acara yang dikenal sebagai penggemar berat Arsenal, Piers Morgan.
"Sebutan itu (WAGs) sungguh usang. Anda bisa memikirkan sesuatu yang lebih bagus dari itu pastinya," kata Rebekah.
Morgan mencoba menerangkan kepada Rebekah, istilah WAGs merupakan singkatan dari wives and girlfriends. Tapi tak cukup untuk membuatnya mengerti.
"Hal tersebut sedikit menghina. Saya bukan hanya istri dan kekasih, saya seorang Ibu dan ada banyak istri dan kekasih, bukan hanya duduk dan belanja yang seperti Anda tahu," tegas Rebekah.
Senin, 12 Desember 2016
Rebekah Vardy Merasa Terhina Dengan Label WAGs
Zinedine Zidane Maestro Bola Dari Ligue 1 Menuju Puncak Dunia Sepakbola
Zinedine Zidane tidak pernah puas. Dia bermain sebelum sekolah, dia bermain bola dalam perjalanan menuju sekolah. Dia bermain bola saat istirahat sekolah, dia bermain bola pulang sekolah. Sepanjang sore dia bermain, ia pulang hanya ketika matahari tenggelam di La Castellane, sebuah daerah di Marseille.
Dia sangat sering bermain hingga tidak terhindarkan lagi, dilihat oleh seseorang yang terlibat di sepakbola. Mantan pemain Cannes, Jean Varraud, yang beruntung, melihat potensi dalam talenta dalam diri anak muda, kemudian merekomendasikan Zidane pada klub di mana dia menghabiskan tiga tahun pertama dalam karirnya.
Zidane hengkang ke Bordeaux dengan tanpa gembar-gembor, tentu sangat berbeda dengan transfernya di masa depan. Diamati oleh staf pelatih klub barunya sebagai pemain muda yang pendiam dan kurang percaya diri, ia memiliki karir yang sangat cemerlang dengan awal yang biasa-biasa saja.
Tetapi ia terus berkembang dan semakin dewasa, puncaknya pada musim 1995/96 yang membuat kehidupan dia berubah selamanya.
Pada musim sebelumnya, dia sudah menunjukkan perkembangan. Sejak awal bermain sepakbola di alun-alun Place de la Tartane pada sebuah distrik di Marseille, Zidane selalu meminta bola, tetapi kemudian dia mulai mengambil tanggung jawab lebih.
Dia memimpin Bordeaux ke posisi tujuh Ligue 1 Prancis, yang membuat mereka menjadi salah satu dari empat klub melaju ke Eropa melalui pintu belakang. Empat tim yang gagal menembus zona kualifikasi Liga Champions dan Piala UEFA, diberi kesempatan masuk ke Piala Intertoto, turnamen singkat berdurasi kurang dari 60 hari yang berhadiah tiket ke Piala UEFA bagi finalis.
Ketika Zizou memulai musim setelah hanya enam pekan usai musim sebelumnya tuntas, dia masih dipandang sebagai pemain mentah, yang masih berjuang naik ke level berikutnya.
Ligue 1 menjadi sekolah bagi Zidane, sosok yang telat berkembang bagi talenta istimewa seperti dirinya, tetapi turnamen domestik hampir menjadi renungan untuk satu musim saat ia menjalani petualangan melelahkan namun megah di Eropa.
Berawal pada 1 Juli dengan kemenangan 6-2 atas tim Swedia, Norrkoping, dengan hanya beberapa ratus suporter melihat Zidane melakukan penyelesaian indah pada gol pertama dala dua golnya malam itu. Dia menambah tiga gol lagi saat menginspirasi Bordeaux ke kualifikasi Piala UEFA berkat kemenangan atas tim Jerman, Karlsruhe.
Kemudian datang FK Vardar dari Macedonia dawakil Rusia Rotor Volgograd sebelum Zizou akhirnya bertemu klub besar, dengan menyingkirkan Real Betis sebelum kemenangan masyhur atas AC Milan di perempat-final.
Paolo Maldini, Patrick Vieira, Franco Baresi, Marcel Desailly, Roberto Baggio dan lainnya terbuktik terlalu kuat bagi tim Zizou di San Siro, tumbang dengan selisih dua gol. Tetapi klub Italia itu terkejut di laga kedua, Zidane menjadi inspirasi kemenangan 3-0 untuk melaju ke semifinal, di mana klub Ceko Slavia Praha dibungkam.
Laga final memberi kenyataan pahit, dengan Bayern Munich mengakhiri rentetan hasil istimewa Bordeaux yang tampil tanpa Zidane dan top skor Christophe Dugarry karena sanksi larangan bermain di leg pertama, tetapi rahasia sudah terkuak.
Zidane sudah menjelma menjadi bintang. Dia berkembang dari pemain konsisten Ligue 1, yang dilewatkan oleh Blackburn Rovers dan Newcastle United, pada sosok yang hengkang ke klub raksasa Juventus, yang kemudian membuktikan kualitasnya dengan menjadi pemain termahal dunia saat digaet Real Madrid.
Bordeaux menempati posisi kelima dari bawah musim itu, hanya empat angka dari zona merah, tetapi Zidane dinobatkan sebagai pemain terbaik Ligue 1. Mereka tahu waktunya di sana sudah habis.
Kasta tertinggi sepakbola Prancis mengubah pemuda kikuk dan cemas menjadi seorang pria, seorang superstar di benua Biru. Transformasi itu terjadi sepanjang 51 pekan yang menuntut Zidane bermain 63 pertandingan - satu tahun di mana matahari bertahan lebih lama dari biasanya untuk pemuda dari La Castellane.
Banjir Bonus Menanti Timnas Indonesia Bila Juara Piala AFF
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, mengaku tengah mengupayakan bonus untuk para pemain Timnas Indinesia yang telah berhasil melangkah ke final PIala AFF 206. Namun, dia masih enggan menyebut berapa nominalnya.
Sebelumnya, Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi, Gatot Dewa Broto, menyebut kalau Kemenpora sudah tak lagi memiliki anggaran untuk bonus atlet. SEbab dan habis untuk diberikan kepada para peraih medali di Olimpiade dan Paralimpiade.
Namun ketika ditemui pada Jumat kemarin, 12 Desember 2016 Imam, Menpora mengaku akan tetap memberikan apresiasi kepada pemain. Cuma, pria yang merupakan politisi Partai Kebangkitan Bangsa )PKB) tersebut masih enggan menyebut angka.
"Kami akan memikirkan karena baru semalam bersalaman dengan para pahlawan sepakbola kita. Kami pasti akan upayakan itu (memberi bonus), apalagi ini akhir tahun kan," kata Imam kepada wartawan.
Timnas Indonesia lolos ke final Piala AFF usai menang agregat 4-3 atas Vietnam di semifinal. Pada laga pamungkas, Tim Garuda akan bertemu Thailand.
Pertandingan leg pertama antara kedua kubu rencananya digelar di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor pada 14 Desember mendatang. Sedangkan leg kedua di Stadion Rajamangala, Bangkok, tiga haru berselang.
Higuian Janjikan Treble Bersama Juventus
Setelah membawa Juventus juara Grup H Liga Champions 2016, penyerang Gonzalo Higuain menargetkan untuk membawa Juventus bercokol di puncak klasemen Liga Italia dan menjuarai Super Coppa Italia.
Juve akan menghadapi sejumlah partai penting pada Desember ini dengan menghadapi Torino, AS Roma, dan AC Milan.
Higuain baru saja mencetak gol ke gawang Dinamo Zagreb guna membawa Si Nyonya Tua juara Grup H mengungguli Sevilla. Dengan tambahan satu gol itu, Higuain berhasil menceploskan tiga gol di Liga Champions.
"Semua striker ingin mencetak gol, jadi tentu saja saya senang bisa bikin satu gol malam ini."
"Bila Anda tidak berhasil mencetak gol, Anda akan butuh bantuan dari pemain lainnya, itulah yang saya coba lakukan. Saat ini saya bermain sedikit lebih jauh ke belakang dari yang pernah saya lakukan."
Pemain berjuluk El Pipita kemudian mengungkapkan sejumlah targetnya bersama Juventus termasuk membawa Bianconeri menjuarai Piala Super Italia.
"Kami telah mencapai tujuan kami di Liga Champions, yang mencapai babak 16 besar dan menjadi juara grup," kata dia. Tentu saja, trofi kompetisi bergengsi Eropa ini menjadi targetnya, bersama trofi lain. "Sekarang kami akan beristirahat sedikit sebelum fokus pada derby. Kami ingin mengakhiri tahun ini dengan memuncaki Liga Italia dan kemudian memenangkan Piala Super."
2 Kutukan Jadi Musuh Utama Real Madrid di Liga Champions
Real Madrid menghadapi dua kutukan yang siap menjegal usaha mereka meraih trofi juara Liga Champions 2016-2017.
Pada musim 2015-2016, Real Madrid menjuarai Liga Champions usai menumbangkan Atletico Madrid melalui adu penalti. Trofi tersebut menjadi koleksi ke-11 Real Madrid di ajang Liga Champions. Musim ini, klub asuhan Zinedine Zidane tersebut kembali berniat untuk mengamankan gelar juara.
Namun jika menilik sejarah, belum ada klub yang mampu menjadi juara dua kali berturut-turut sejak format kompetisi diubah. Klub terakhir yang mampu meraih prestasi tersebut adalah AC Milan. Raksasa Italia tersebut menjadi juara pada 1989 dan 1990, ketika kompetisi masih bernama Piala Champions Eropa
Beberapa klub pernah mencoba mematahkan kutukan tersebut. Satu di antaranya adalah Manchester United. Pada 2008, Manchester United merengkuh gelar juara usai menaklukkan Chelsea. Namun setahun berselang, Barcelona menggagalkan usaha Manchester United.
Kutukan kedua yang mengancam Real Madrid adalah mereka tidak pernah berhasil menjadi juara ketika lolos dari fase grup dengan status runner-up. Kali terakhir mereka lolos sebagai runner-up fase grup terjadi pada musim 2012-2013. Saat itu Real Madrid tersingkir di babak semifinal usai takluk dari Borussia Dortmund.
Jika melihat sejarah 24 tahun terakhir penyelenggaraan Liga Champions hanya ada lima klub runner-up fase grup yang mampu menjadi juara. Lima tim tersebut adalah yaitu Borussia Dortmund (1997), Manchester United (1999), Porto (2004), Liverpool (2005) dan Inter Milan (2010).
Tak pelak, sepanjang musim ini Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane akan berpikir keras agar trofi Liga Champions tak berpindah ke tim lain.
Final Piala AFF, Timnas dan Kebanggaan Jadi Orang Indonesia
"Saya sangat bangga menjadi warga Indonesia." Kalimat itu sempat tercetus dari mulut Stefano Lilipaly seusai laga semifinal kedua Piala AFF di Hanoi, Rabu lalu. Ia sebelumnya mencetak gol untuk mengantar Indonesia menahan tuan rumah 2-2 sehingga lolos ke final dengan kemenangan agregat 4-3.
Keluar dari mulut Lilipaly, kalimat itu terasa lebih bermakna. Pemain berusia 26 tahun ini menjadi satu-satunya pemain naturalisasi di timnas Piala AFF 2016 ini.
Lilipaly lahir di Arnhem, Belanda, pada 10 Januari 1990. Ayahnya, Ron Lilipaly, merupakan orang Indonesia, sedangkan ibunya, Adriana, adalah warga negara Belanda. Stefano sudah mulai bermain sepak bola sejak umur 7 tahun di klub amatir DCG. Dia sempat pindah ke tim junior AZ Alkmaar sebelum bergabung dengan tim junior FC Utrecht.
Dia termasuk yang dilirik Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia dalam proyek naturalisasi pemain besar-besaran pada 2010 dan 2011. Saat direkrut ia pernah mewakili timnas Belanda U-15 hingga U-18. Di level klub, ia juga dianggap cukup menjanjikan karena pernah bermain untuk tim junior AZ Alkmaar dan FC Utrecht.
Setelah dinaturalisasi ia sempat bermain di Persija Jakarta pada Liga Super Indonesia 2015, tapi kemudian memilih pulang ke Belanda setelah kompetisi bubar akibat pembekuan PSSI. Kini ia bermain di klub kasta kedua kompetisi Belanda, SC Telstar.
Di timnas ia memulai debutnya pada 14 Agustus 2013, saat melawan Filipina. Kala itu ia membuat satu assist untuk membantu Indonesia menang 2-0. Gol pertamanya baru datang pada Piala AFF 2016 ini. Selain ke gawang Vietnam, ia mencetak gol ke gawang Singapura.
Lilipaly saat ini menjadi salah satu ruh permainan timnas di lini tengah. Bersama Boaz Solossa dan Andik Vermansyah, ia bahkan dijuluki Trio BAS yang berperan penting buat timnas. Ketika ketiganya ditarik dalam laga semifinal kedua melawan Vietnam, permainan timnas seperti kehilangan arah dan terus dikurung.
Lilipaly bangga bisa membantu timnas lolos ke final. “Sulit diungkapkan dengan kata-kata. Kami telah berjuang keras dan lolos ke final,” ujar dia. "Ini sesuatu yang sangat gila."
Ia juga menikmati menjadi warga negara Indonesia. “Saya merasakan banyak koneksi dengan Indonesia. Keluarga saya di Belanda masih sangat tradisional, dan istri saya juga keturunan Indonesia sehingga saya juga menjaga darah Indonesia,” ujarnya seperti dikutip dari ESPN FC, 25 November lalu. “Saya masih merasakan koneksi itu, terutama ketika membela timnas Indonesia. Saya bangga membela tim nasional.”
Lilipaly berharap timnas bisa kembali memunculkan kegilaan di babak final melawan Thailand, 14 dan 17 Desember nanti. Ia mengaku akan tampil habis-habisan jika dimainkan pelatih Riedl di final nanti.
Meski begitu, ia yakin bukan perkara mudah menumbangkan tim Gajah Perang, julukan Thailand. "Mereka pasti akan berusaha pertahankan gelar juara. Yang jelas kami akan bermain tanpa beban, semoga saja malah bisa menang," kata Lilipaly.
Kemenangan itu sangat diharapkan oleh para pendukung timnas yang belakangan gundah melihat kondisi sepak bola nasional terus tak menentu. Mereka menunggu sebuah prestasi yang bisa membuat bangga, bisa mendongkrak kebanggaan sebagai orang Indonesia. Kita tunggu saja.
Minggu, 11 Desember 2016
Luis Enrique Dikabarkan Akan Gantikan Wenger di Arsenal?
Bos Barcelona, Luis Enrique, disebut sudah melakukan kontak informal dengan Arsenal dalam beberapa kesempatan di musim kompetisi kali ini, menurut laporan yang beredar di Spanyol.
Kontrak Arsene Wenger akan habis pada Juni mendatang dan Arsenal tengah mencari manajer baru yang mungkin bisa menggantikan manajer Prancis.
Dan Don Balon mengatakan bahwa radar klub Inggris sudah menangkap kemungkinan untuk merekrut Enrique, yang seperti Wenger, kontraknya akan habis di akhir musim ini.
Bos Barcelona sendiri tidak memberikan indikasi apapun mengenai rencananya di masa mendatang, namun ia memutuskan untuk tidak berbicara mengenai kontrak baru dengan klub hingga akhir musim nanti dan ada rumor yang beredar di Barcelona, mengatakan bahwa klub menginginkan perubahan.
Salah satu opsi yang bisa diambil Enrique adalah break setahun dari melatih. Namun demikian, ketertarikan dari Arsenal bisa membuat sang manajer berubah pikiran dan ia mungkin ingin segera bergabung dengan tim London begitu kontraknya di Spanyol habis.
Arsenal sendiri sudah beberapa kali menghubungi perwakilan manajer Spanyol, meski mereka sama sekali belum membuat penawaran konkrit.