Selasa, 20 Desember 2016

2 Pemain Ini Akan Jadi Bintang Masa Depan Timnas Italia Menurut Buffon

Gianluigi Buffon percaya bahwa Marco Verratti dan Mario Balotelli akan menjadi tulang punggung Italia di masa yang akan datang. Buffon pun tak sungkan untuk memuji talenta yang dimiliki kedua pemain tersebut.

Kiper Gli Azzurri dan Juventus itu berbicara kepada surat kabar Prancis, L’Equipe. Dalam sesi wawancara itu, Gigi Buffon bercerita banyak hal.

“Saya telah bertemu beberapa pemuda yang benar-benar bagus seperti Mario,” kata Buffon memuji striker Nice itu.

“Saya marah ketika saya mendengar orang-orang berbicara buruk tentang dia, karena dia benar-benar seorang pria dengan hati emas. Dia murah hati, muda dan semua orang mencintai dia. Dia berusia 26 tahun dan bisa bermain selama 10 tahun lagi.”

“Adapun Verratti, dia adalah bakat yang luar biasa. Dia memulai musim di Paris Saint-Germain goyah karena cedera, yang membuatnya kehilangan Euro 2016, tapi dia kembali ke levelnya sekarang. Jika ia tidak memulai setiap pertandingan Italia, itu hanya karena ada tertentu Daniele De Rossi di sana juga,”

“Saya pikir Verratti akan menjadi pemimpin dan kapten Italia di masa depan. Bahkan, saya yakin itu. Saya berharap untuk berada di Piala Dunia 2018 dengan dia,” lanjut mantan kiper Parma itu.

Balotelli pertama mencuat bersama timnas Italia di Euro 2012. Di kompetisi yang digelar di Polandia dan Ukraina itu Super Mario tampil begitu gemilang. Namun, penampilannya perlahan mulai menurun. Kini bersama Nice, Balo seperti terlahir kembali. Ia kembali tajam bersama klub peserta Ligue 1 tersebut.

Sementara itu, Marco Verratti tetap tampil konsisten di usianya yang sudah memasuki usia emas. Ia kini tetap menjadi andalan, baik di tim nasional maupun level klub.

Chelsea Diprediksi Tidak Akan Menang Terus Sepanjang Musim

Pundit sepakbola, Stewart Robson, mengaku pesimis kalau Chelsea bisa terus meraih kemenangan sepanjang musim. Meski ia mengakui, saat ini The Blues –julukan Chelsea– memainkan sepakbola yang luar biasa.

Satu sosok yang dinilai membawa kesuksesan untuk Chelsea adalah sang pelatih baru, Antonio Conte. Pelatih berpaspor Italia itu mampu membuat para pemain The Blues tampil impresif di atas lapangan.

Hasilnya, Chelsea yang sempat terseok di awal musim, kini sukses menduduki posisi pertama di Liga Inggris dengan perolehan 40 poin. Bahkan, klub yang bermarkas di Stamford Bridge tersebut sukses meraih tujuh kemenangan beruntun.

“Saat ini mereka memiliki pelatih terbaik di dunia dengan struktur yang luar biasa. Pemain mereka berhasil menunjukkan yang terbaik. Ia melakukan pekerjaan yang indah, Conte, untuk menyatukan tim yang terputus musim lalu,” ujar Robson, seperti dikutip dari Squawka, Sabtu (17/12/2016).

“Mereka memainkan permainan yang berbeda, ia membuat pemain bekerja keras. Tapi saya pikir mereka tidak bisa selalu memenangkan pertandingan sepanjang musim,” tuntasnya.

Karim Benzema Tersandung Kasus Pemerasan

Pengadilan Prancis telah menolak permintaan Karim Benzema, untuk menghentikan persidangan kasusnya. Striker Real Madrid, itu dituduh berusaha memeras rekannya di timnas Prancis Mathieu Valbuena, menggunakan rekaman video porno.

Dilansir dari Sports Mail, Sabtu 17 Desember 2016, skandal itu melibatkan rekaman video dengan ponsel, yang terbukti dapat mempermalukan Valbuena. Demikian menurut sumber, yang dekat dengan penyelidikan.

Menurut polisi, nama Benzema muncul dalam percakapan telepon sejumlah pelaku, yang dibuka di pengadilan pada Juli lalu. Pengadilan banding di Versailles, juga membatalkan putusan pengadilan sebelumnya, yang mendukung mantan striker QPR Djibril Cisse, dalam insiden yang sama.

Kasusnya sudah dikirimkan pada seorang hakim, yang akan memutuskan penyelidikan resmi terhadapnya. Jaksa umum sebelumnya telah meminta, agar Cisse turut diselidiki tapi telah ditolak. Putusan pengadilan banding, akan membuat Cisse juga dituntut bertanggungjawab.

“Memberi jalan untuk melakukan penyelidikan terhadap Djibril Cisse, tapi tidak otomatis,” kata seorang sumber. Benzema yang terancam hukuman penjara, saat ini berada di Jepang bersama Real Madrid, untuk mengikuti final Piala Dunia Klub.

Preview dan Prediksi Roma vs Chievo 23 Desember 2016 – Liga Italia

Preview dan Prediksi Roma vs Chievo 23 Desember 2016 – Liga Italia


indolivescore.com – Liga Italia akan mempertemukan AS Roma vs Chievo yang akan berlangsung pada tanggal 23 Desember 2016 pukul 02:45 WIB bertempat di Stadio Olimpico, Roma.

 
























































































PosTimPMSKGMGK+/-Pts
1Juventus FCJuventus1714033614+2242
2AS RomaRoma1711243617+1935
3SSC NapoliNapoli1710433718+1934
.....
10AC Chievo VeronaChievo177461817+125
11Udinese CalcioUdinese177372424+024
12Genoa CFCGenoa176562121+023

 

Head to Head Roma vs Chievo :
  • 08 May 2016 ; Roma 3 - 0 Chievo

  • 06 Jan 2016 ; Chievo 3 - 3 Roma

  • 08 Mar 2015 ; Chievo 0 - 0 Roma

  • 18 Oct 2014 ; Roma 3 - 0 Chievo

  • 23 Mar 2014 ; Chievo 0 - 2 Roma

Lima Pertandingan Terakhir Roma :
  • 18 Dec 2016 ; Juventus 1 - 0 Roma

  • 13 Dec 2016 ; Roma 1 - 0 AC Milan

  • 09 Dec 2016 ; Astra 0 - 0 Roma

  • 04 Dec 2016 ; Lazio 0 - 2 Roma

  • 28 Nov 2016 ; Roma 3 - 2 Pescara

Lima Pertandingan Terakhir Chievo :
  • 18 Dec 2016 ; Chievo 2 - 1 Sampdoria

  • 11 Dec 2016 ; Palermo 0 - 2 Chievo

  • 06 Dec 2016 ; Chievo 0 - 0 Genoa

  • 30 Nov 2016 ; Chievo 3 - 0 Novara

  • 27 Nov 2016 ; Torino 2 - 1 Chievo

Prediksi Formasi Dan Susunan Pemain Utama Kedua Tim :

Roma : Szczesny, Rudiger, Manolas, Fazio, Emerson, Strootman, De Rossi, da Silva, Nainggolan, Perotti, Dzeko.

Chievo : Sorrentino, Frey, Dainelli, Gamberini, Cacciatore, Castro, Radovanovic, de Guzman, Birsa, Pellissier, Meggiorini.

 

Bursa Pasar Taruhan Bola
Roma      0        :        1  1/2     Chievo


Prediksi Agen Bola Bandarlive Roma vs Chievo :
Roma     2       –      0      Chievo


Pertandingan ini di laksanakan pada hari :


Jumat, 23 Desember 2016 Pukul 02:45 WIB


– Stadio Olimpico, Roma


 

Bagaimana dengan prediksi anda ? Cobalah keberuntungan anda dengan memasang taruhan anda bersama kami pada pertandingan Roma vs Chievo ini.

Silahkan daftarkan diri anda secara GRATIS bersama kami BandarLive dan dukung tim prediksi anda hanya dengan minimal deposit Rp25.000 withdraw Rp. 50.000,-.

Nimatin promo BONUS New Member 10% dan Bonus Cashback mingguan 7%. Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi CS kami yang selalu siap membantu anda 24 jam melalui livechat.

Senin, 19 Desember 2016

3 pemain bola ini ternyata juga jago ngerap!

Para pemain bola tentunya dituntut untuk giat berlatih. Semua ini agar kemampuan mereka dalam mengolah si kulit bundar bisa semakin terus berkembang. Meskipun begitu, bukan berati hal ini akan menghalangi para pemain bola untuk tetep nekunin hobinya di bidang lain.

Contohnya beberapa pemain berikut ini, di tengah padatnya jadwal latihan dan pertandingan, mereka tetep ngelanjutin hobi mereka di bidang musik. Mereka nggak cuma sekedar sebagai pendengar doang lho, tapi juga bisa ngerap! Wah, gimana ya skill rap mereka? Daripada makin penasaran, yuk simak ulasan berikut.

1.    Mesut Ozil


Pemain berkebangsaan Jerman ini jadi salah satu playmaker terbaik di dunia. Ozil saat ini bermain di Arsenal dan sering banget ngasih umpan-umpan matang yang memanjakan para rekan setimnya untuk mencetak gol. Tapi, Ozil nggak cuma jago di atas lapangan doang, doi juga ketauan punya bakat di bidang musik hip hop sebagai rapper. Mau buktinya? Pada 2010 lalu, Ozil pernah berduet dengan salah satu rapper kenamaan asal Jerman lho!
2.    Clint Dempsey

Pemain yang satu ini namanya sempet bersinar di Liga Inggris kala membela Fulham dan Tottenham Hotspurs pada 2007 sampai 2013 lalu. Kini, Dempsey kembali ke kampung halamannya, Amerika Serikat, dan bermain untuk klub MLS Seattle Sounders FC. Oh iya, selain jago dalam mengolah si kulit bundar, Dempsey juga lihai dalam bernyanyi hip-hop, alias jadi rapper. Bahkan, pada 2014 lalu, Dempsey juga ketauan pernah membuat album rap yang berjudul “The Redux”.
3.    Ryan Babel

Pemain yang satu namanya cukup bersinar kala membela Liverpool pada 2007 hingga 2011 lalu. Sekarang sih, Babel sedang bermain di La Liga Spanyol bersama Deportivo La Coruna. Tapi tau nggak sih, selain bermain bola, Babel juga punya hobi di bidang musik hip hop. Babel ini punya skill yang oke juga buat jadi rapper. Doi bahkan pernah diundang oleh sebuah stasiun radio buat nunjukin kemampuannya dalam ngerap.

Ini Klub Premier League Paling Dirugikan oleh Piala Afrika

Piala Afrika 2017 akan berlangsung di Gabon pada 14 Januari-5 Februari tahun depan. Turnamen terakbar antarnegara di Afrika itu kerap menjadi momok bagi klub-klub di kompetisi Eropa, termasuk Premier League.

Piala Afrika membuat klub Inggris khawatir lantaran digelar pada pertengahan musim Premier League.

Pihak klub harus rela melepas pemain mereka untuk memperkuat negara masing-masing di ajang tersebut.

Selaku empunya pemain, klub kerap meradang karena tak jarang pesepak bola bersangkutan kembali dengan oleh-oleh cedera sepulangnya dari Piala Afrika.

Selain itu, kekuatan klub juga berkurang akibat kepergian sementara pemain mereka sepanjang turnamen.

Di antara peserta Premier League musim ini, Leicester City berpotensi menjadi korban yang paling dirugikan oleh Piala Afrika.

Sang juara bertahan memiliki 5 pemain yang diproyeksikan tampil buat negara masing-masing yang lolos ke putaran final di Gabon.

Jumlah 5 pemain yang dilepas merupakan proyeksi terbanyak buat klub Premier League. Bagaimana dengan situasi di skuat lain?

Berikut para pemain klub Premier League yang berpeluang dilepas untuk Piala Afrika 2017.

4 pemain

  • Sunderland: Lamine Kone (Pantai Gading), Wahbi Khazri (Tunisia), Papy Djilobodji (Senegal), Didier Ndong (Gabon)

  • West Ham United: Cheikhou Kouyate, Diafra Sakho (Senegal), Sofiane Feghouli (Aljazair), Andre Ayew (Ghana)

  • Everton: Arouna Kone (Pantai Gading), Idrissa Gueye, Oumar Niasse (Senegal), Yannick Bolasie (RD Kongo)

3 Pemain
  • Stoke City: Mame Biram Diouf (Senegal), Ramadan Sobhi (Mesir), Wilfried Bony (Pantai Gading)

  • Watford: Nordin Amrabat (Maroko), Brice Dja Djedje (Pantai Gading), Adlene Guedioura (Aljazair)

3 atau 2 Pemain
  • Crystal Palace: Bakary Sako (Mali), Kwesi Appiah (Ghana), Wilfried Zaha (Pantai Gading)*

2 Pemain
  • Hull City: Ahmed Elmohamady (Mesir), Dieumerci Mbokani (RD Kongo)

1 Pemain
  • Arsenal: Mohamed Elneny (Mesir), Liverpool: Sadio Mane (Senegal), Bournemouth: Max Gradel (Pantai Gading), Manchester United: Eric Bailly (Pantai Gading), Southampton: Sofiane Boufal (Maroko), West Bromwich: Allan Nyom (Kamerun)

0 Pemain

Manchester City**, Burnley, Chelsea**, Middlesbrough, Swansea City, Tottenham.

Ket.: * = Menanti izin FIFA karena Zaha telah memperkuat timnas Inggris di level junior; ** = Yaya Toure tak tampil karena pensiun dari timnas Pantai Gading. Victor Moses tetap di Chelsea karena Nigeria tak lolos ke putaran final.

Teknologi VAR Tak Disukai Beberapa Pemain Real Madrid

Sepakbola tak bisa dilepaskan dari hal-hal yang berbau kontroversial, terlepas dari pihak tim sendiri atau tim lawan yang diuntungkan. Mungkin itu prinsip yang dipegang beberapa pemain Real Madrid.

Teknologi VAR atau Video Assistant Replays, baru-baru ini digunakan dalam sepakbola. Penerapan VAR juga terlihat di pertandingan semifinal Piala Dunia Antarklub, saat Real Madrid melawan Club America.

Tujuan dibuatnya teknologi ini jelas dirasakan kala Cristiano Ronaldo mencetak gol. Wasit perlu melihat video rekaman sebelum mengesahkan gol pemain asal Portugal itu.

Sempat timbul perdebatan soal Ronaldo yang diperkirakan sudah berada dalam posisi offside. Namun, setelah wasit melihat video rekaman, akhirnya gol tersebut disahkan.

Meski pihak Los Blancos (julukan Real Madrid) diuntungkan, namun teknologi ini tak disukai penggawa Madrid, seperti Luka Modric.

"Bantuan rekaman video adalah inovasi baru yang saya tidak sukai, jujur saja. Ini justru menghadirkan banyak kebingungan, dan ini bukan sepakbola," ujar Modric kepada Marca.

"Kami telah melakukan beberapa pertemuan dengan beberapa wasit untuk mendiskusikan teknologi VAR, saya tak mendengar banyak hal," katanya.

Senada dengan Modric, pemain Madrid lainnya yang tak suka teknologi ini adalah Lucas Vazquez. "Saya tidak suka berdiri menunggu keputusan di lapangan, bahkan hanya untuk dua menit," ucap Vazquez.

Dalam laga semifinal Piala Dunia Antarklub, Madrid sukses melaju ke babak final setelah mengalahkan Club America dengan skor 2-0. Selain Ronaldo, Karim Benzema juga mencatatkan namanya di papan skor.