Selain para striker, aksi kiper-kiper ini juga bisa jadi penentu di Liga Inggris. Aksi-aksi mereka acap jadi buah bibir dan dianggap penentu kemenangan. Tom Heaton, salah satunya. Meski namanya masih terdengar asing bagi penggemar Liga Inggris, Heaton punya jasa besar untuk Burnley. Beberapa kali aksinya, berhasil menyelamatkan Burnley dari kekalahan.
Ya, terkadang, kemenangan sebuah tim tidak hanya bisa didapatkan jika memiliki penyerang yang bagus. Namun, penjaga gawang juga menjadi sosok sentral dalam sebuah kesuksesan tim.
Posisi kiper sendiri merupakan yang paling spesial dari semua posisi di lapangan. Mereka pun memiliki hak istimewa untuk menyentuh bola dengan semua bagian tubuh mereka asal itu dilakukan di dalam kotak penalti.
Kiper tersibuk di Liga Inggris sendiri, sejauh ini tak datang dari lima besar klasemen. Namun, datang dari klub-klub papan tengah. Hal ini wajar, lantaran klub-klub besar, biasanya memiliki pertahanan yang tangguh.
Lantas, siapa saja mereka? Berikut kami mencoba menyajikannya sesuai dengan performanya di bawah mistar gawang:
1. Tom Heaton - Burnley
Publik sepertinya asing dengan nama Tom Heaton. Tapi, aksinya bersama Burnley ternyata cukup mengejutkan. Dia menjadi kiper paling sibuk di Premier League musim ini. Kiper 30 tahun ini tercatat melakukan 54 saves, dengan rincian 31 kali diving, dua kali dengan kaki dan 21 ragam cara lainnya. Rataan save per laganya juga sangat tinggi. Dia berhasil melakukan rata-rata 3,6 saves tiap laganya 1350 menit bermain.
Tangkapannya juga terbilang lengket dengan 99% rataan tangkapan sukses. Dari 15 penampilan, sayangnya dia hanya menjaga gawangnya tak kebobolan selama tiga pertandingan.
2. Jordan Pickford - Sunderland
Nama Pickford tampak sudah tak asing lagi bagi publik Inggris. Apalagi, bagi mereka yang bermain Fantasy Premier League. Kiper 22 tahun ini sendiri memang tampil apik bersama Sunderland dalam 15 pertandingan. Dalam 1350 menit di lapangan, Pickford sendiri sudah melakukan 52 penyelamatan. Rinciannya, 33 kali diving, dua kali dengan kaki, dan 17 dengan cara lainnya.
Pickford sendiri lebih unggul dalam hal rataan saves per laganya dari Heaton. Dia melakukan 3,47 saves per game-nya.
3. Lukasz Fabianski - Swansea
Semenjak cabut dari Arsenal, penampilan Fabianski juga disorot bersama Swansea City. Ya, dia kali ini masuk lima besar kiper tersibuk di Premier League. Dalam 17 laga, Fabianski sukses membuat 44 penyelamatan, dengan rincian 29 kali diving, satu dengan kaki, dan 14 cara lainnya. Kiper 31 tahun ini juga sukses koleksi 3 cleansheet sejauh ini.
Dia juga telah melakukan 93% tangkapan sempurna, 41% tepisan, dan rataan saves per laganya mencapai 2,59 kali. Cukup menarik melihat aksi-aksinya di lapangan hijau.
4. Ben Foster - WBA
Kiper West Bromwich Albion ini masuk ke dalam daftar yang tersibuk selama Premier League musim ini. Kiper asal Inggris ini juga jadi salah satu pilihan pemain Fantasy Premier League. Betapa tidak, kiper 33 tahun tersebut juga jadi yang terbanyak melakukan saves. Total, dia melakukan 42 kali penyelamayan dengan 27 kali dengan diving, dan 20 lainnya memakai cara lain.
Foster sendiri sudah mencatatkan 3 cleansheets bersama WBA. Dari catatan itu, dia berhasil melakukan 2,47 saves per laga, dengan rataan kebobolan hanya 1,24 gol per laganya.
5. Artur Boruc - Bournemouth
Boruc beberapa musim terakhir memang memikat beberapa klub top Premier League, seperti Manchester United dan Arsenal. Namun, usianya yang sudah menginjak 36 tahun menjadi penghalang. Kiper setinggi 193 cm itu sendiri sukses melakukan 41 saves untuk Bournemouth dengan rincian 33 diving, dan 8 dengan cara lain. Kiper di usia senja memang makin matang, dan dia bisa jadi contohnya.
Sebab, dalam 15 kali tampil, Boruc berhasil mempersembahkan empat cleansheets untuk Bournemouth. Dia juga sukses melakukan 2,73 saves per laga, dengan 98% tangkapan, dan 40% tepisan.
Kamis, 29 Desember 2016
5 Kiper Tersibuk di Premier League Liga Inggris
Luis Enrique Akan Segera Akhiri Karir Sebagai Manajer Barcelona?
Kontrak manajer Juara La Liga, Luis Enrique akan berakhir pada akhir musim ini dan pelatih asal Spanyol itu sejauh ini masih belum menandatangani perpanjangan kontrak.
Luis Enrique telah membimbing Barca untuk menyabet gelar La Liga dan Copa del Rey di dua musim karir manajerialnya di raksasa Catalan itu, serta menyabet trofi Liga Champions musim 2014-15.
Dan sementara pelatih berusia 46 tahun itu merasa bahagia di Camp Nou, ada banyak yang ia pertimbangkan sebelum memperpanjang kontraknya di Barcelona.
“Saya tidak ragu bahwa saya berada di tim terbaik, dengan klub terbaik, dengan pemain-pemain terbaik, di rumah saya dan dengan keluarga saya, memenangkan sesuatu dan menjadi sangat senang di sini,” kata Luis Enrique kepada Barca TV.
“Tapi ada juga satu hal tentang pekerjaan ini yang sangat sulit untuk dibicarakan, ada pertimbangan dan banyak faktor yang perlu dipikirkan secara dalam ketika mempertimbangkan memperpanjang masa kerja beberapa musim berikutnya.”
Luis Enrique menambahkan: “Saya sadar bahwa saya merasa baik di sini [dengan Barcelona].”
“Saya punya waktu yang mengesankan dan klub akan berdiri di sini mendukung saya.”
Barca berada di urutan kedua dalam klasemen, terpaut tiga poin dari pemimpin klasemen dan rival Real Madrid menuju ke jeda pertengahan musim ini.
Luis Enrique dan anak asuhnya akan kembali beraksi melawan Villarreal pada 8 Januari.
Sudah Menang 3 Gelar, Setiap Pemain Real Madrid Dapat Bonus Rp 15,6 Miliar
Para pemain Real Madrid bersiap mendapat bonus besar setelah membantu klub meraih tiga gelar selama 2016.
El Real memang tak berjaya di kompetisi lokal pada tahun ini. Gelar juara La Liga dan Copa del Rey jatuh ke tangan rival berat mereka, FC Barcelona.
Namun, skuad asuhan Zinedine Zidane itu berkuasa di panggung internasional dengan mengklaim titel Liga Champions, Piala Super Eropa, dan teranyar Piala Dunia Antarklub.
Atas prestasi membanggakan tersebut, bonus sebesar 1,1 juta euro atau sekitar Rp 15,6 miliar bakal masuk ke rekening setiap pemain Madrid. Demikian yang dilaporkan media Marca.
Rinciannya adalah 700 ribu euro dari kemenangan di Liga Champions, 260 ribu dari Piala Super Eropa, serta Piala Dunia Antarklub, 150 ribu dari Copa del Rey. Sisanya merupakan hasil sumbangan Audi selaku sponsor klub.
El Real memang didiskualifikasi dari Copa del Rey lantaran menurunkan pemain ilegal. Kendati demikian, pihak klub tetap menggelontorkan bonus buat pemain.
Dikabarkan media serupa, Real Madrid akan mengucurkan bonus dengan jumlah yang sama apabila berhasil meraih pencapaian serupa pada 2017.
Bonus mewah bisa mengalir bak air berkat pemasukan besar yang diperoleh Madrid.
Seperti pernyataan yang dirilis beberapa waktu lalu, klub pimpinan Presiden Florentino Perez meraup keuntungan 620 juta euro (sekitar Rp 90 triliun) di sepanjang musim 2015-2016.
Rabu, 28 Desember 2016
Ini daftar 10 Bomber tertajam di Liga Eropa kalender tahun 2016
Pada tahun 2016 ini, total 5.928 gol sudah dicetak sejak 1 Januari di liga-liga top Eropa, dan ada persaingan besar untuk gelar sebagai pencetak gol terbanyak di benua biru selama 12 bulan terakhir.
Di dalam top 10 pencetak gol dari La Liga, Bundesliga, Serie A, Ligue 1, dan Liga Premier Inggris, pemain asal Amerika Selatan memimpin dengan lima pemain mereka masuk dalam daftar, Eropa empat pemain, dan satu pemain dari Afrika.
Tiga striker tajam ditempati tiga pemain yang bermain di La Liga yakni Messi, Suarez dan Ronaldo. Dari Liga Inggris terdapat nama Aguero dan Ibrahimovic termasuk waktu masih bermain di PSG. Dari Bundesliga terdapat dua nama striker maut duo raksasa Aubameyang dari Dortmund dan Leandowski dari Bayern Munchen. Dari Liga Italia ada nama Higuain dari Juventus dan sewaktu masih di Napoli sedang dari Ligue 1 ada nama Lacazette dari Lyon dan Cavani yang berhasil keluar dari bayang-bayang Ibra di PSG musim ini.
Tidak ada pemain dari Spanyol, menyusul Aritz Aduriz adalah pencetak gol terbanyak berkat 28 gol pada tahun 2016, dan torehan gol tersebut hanya menempatkan sang veteran di peringkat ke 11.
Berikut 10 pencetak gol terbanyak di Eropa 2016:
Alexandre Lacazette – 29 gol (37 pertandingan)
Pierre-Emerick Aubameyang – 31 gol (41 pertandingan)
Kun Aguero – 31 gol (41 pertandingan)
Gonzalo Higuain – 33 gol (42 pertandingan)
Robert Lewandowski – 34 gol (45 pertandingan)
Edinson Cavani – 34 gol (43 pertandingan)
Zlatan Ibrahimovic – 39 gol (42 pertandingan)
Cristiano Ronaldo – 42 gol (44 pertandingan)
Luis Suarez – 48 gol (49 pertandingan)
Lionel Messi – 51 gol (51 pertandingan)
Ini 11 Pemain terbaik Liga Champion 2016 dengan Zidane sebagai Manajernya
Badan Sepak Bola Eropa UEFA akhirnya merilis para pemain UCL Breakthrough Team of 2016, yang bermaterikan 11 pemain starting XI dengan performa paling mengejutkan di Liga Champions sepanjang tahun ini. Klub raksasa Jerman Borussia Dortmund yang melenggang mulus ke babak 16 besar mengirim pemain terbanyak dalam best XI tersebut disusul rival Bayern Munchen dan Barca, sementara pelatih Real Madrid yang membawa juara musim lalu Zinedine Zidane terpilih sebagai pelatihnya.
Berikut 11 nama pemain UCL Breakthough tim 2016 :
Kiper: Alphonse Areola (PSG)
Belakang: Sergi Roberto (Barcelona)
Belakang: Samuel Umtiti (Barcelona)
Belakang: Victor Lindelof (Benfica)
Tengah: Thomas Lemar (AS Monaco)
Tengah: Joshua Kimmich (Bayern Munchen)
Tengah: Renato Sanches (Bayern Munchen)
Tengah: Raphael Guerriero (Borussia Dortmund)
Depan: Christian Pulisic (Borussia Dortmund)
Depan: Andre Silva (Porto)
Depan: Ousmane Dembele (Borussia Dortmund)
Pelatih: Zinedine Zidane (Real Madrid).
Dortmund diwakili tiga pemain, lebih banyak dibandingkan klub-klub lain. Tiga pemain itu adalah Raphael Guerriero, Ousmane Dembele dan Christian Pulisic. Barcelona dan Bayern Munchen menguntit dengan masing-masing dua wakil.
Dua pemain Barcelona semuanya dari sektor belakang, yaitu Sergi Roberto dan Samuel Umtiti. Sementara itu, duo Bayern Joshua Kimmich dan Renato Sanches bercokol di lini tengah.
Untuk pelatih, Zidane lah yang terpilih. Sukses mengantarkan Real Madrid menjuarai Liga Champions di musim pertamanya sebagai pelatih, pria Prancis itu juga mengantarkan Los Merengues menyabet trofi Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub FIFA.
Madrid sendiri sekarang sedang berada dalam streak 37 pertandingan tanpa tersentuh kekalahan sejak April. Catatan Zidane sebagai pelatih Madrid sejauh ini adalah: Menang 41, seri 10, dan kalah 2.
10 Akademi Klub Sepak Bola terbaik di Dunia
Laporan CIES menunjukkan Red Devils Punya enam pemain tim jebolan akademi di skuad tim pertama, dengan 28 pemain bermain di klub lain.
Athletic Bilbao memiliki pemain jebolan akademi paling banyak bermain di klub mereka, mempertahankan 17 pemain bintang akademi – tapi itu karena kebijaksanaan klub yang hanya merekrut pemain asli Basque.
Akademi MANCHESTER UNITED hanya kalah dari dua akademi klub raksasa Real Madrid dan Barcelona – Menurut sebuah studi terbaru CIES.
Bakat pemain muda dari “The Carrington” sekitar 34 pemain pro yang saat ini bermain di lima besar liga Eropa.
Hanya Real Madrid, dengan 41 pemain pro dan Barca dengan 37 pemain pro di atas Red Devils, meskipun fakta bahwa akademi Man United sedang dalam proses restrukturisasi besar.
Ada kekhawatiran Man United akan tergelincir berada di belakang rival Manchester City dan Chelsea di suatu saat nanti – yang sekarang punya grup New kids On The Block di akademi mereka yang sangat berbakat bahkan dalam dua musim terakhir akademi the Blues berhasil menjadi jawara eropa.
Arsenal berada di urutan kedelapan dalam daftar, dengan sembilan pemain dari akademi dalam skuad tim pertama mereka dan 13 pemain di klub lain.
Saat ini Tottenham berada di peringkat ke-23 dan Chelsea cukup mengecewakan di peringkat ke-37 .
Dengan begitu sedikit klub Inggris dalam daftar itu ada Kekhawatiran pemain asli Inggris semakin tidak mendapatkan tempat di tim regular utama di sepak bola di lima liga besar Eropa.
CIES – yang mengkompilasi studi tentang sepak bola- menggali angka menarik di balik kesulitan tim-tim Inggris dalam memproduksi bakat muda asli Inggris dan bermain di tingkat tim utama.
Pemain seperti Tom Heaton, Danny Welbeck, Danny Simpson, Danny Drinkwater, John O’Shea, Gerard Pique, Jesse Lingard dan Marcus Rashford , Paul Pogba semua bermain di liga-liga top Eropa setelah lulus dari akademi Carrington.
Akademi paling terkenal La Masia Barcelona telah menghasilkan para pemain kelas dunia, dengan nama-nama seperti Andres Iniesta, Lionel Messi dan Sergio Busquets semua menjadi bintang bagi klub.
Real Madrid sebagai juara Eropa melahirkan pemain seperti Alvaro Morata, Dani Carvajal, Nacho dan Marco Asensio semua di skuad utama Real Madrid .
Prediksi Nasib Barcelona pada Sisa Musim, Sulit Salip Real Madrid dan Juara La Liga
La Liga 2016-2017 memasuki rehat putaran pertama. Banyak pihak bertanya-tanya bagaimana nasib Barcelona pada akhir musim. Sebagian menyebut bakal gagal, pada sisi lain masih optimistis Barcelona bisa mengejar Real Madrid.
Tak pelak, apapun terkait nasib Barcelona bakal menjadi magnet publik sepak bola dunia. Sosok seperti Lionel Messi, Neymar, Luis Suarez sampai Andres Iniesta seolah menjadi bagian dari jaminan hadirnya trofi juara.
Namun, semua itu belum tentu terjadi pada musim 2016-2017. Beberapa faktor mendukung hipotesa Barcelona bakal gagal menjadi juara La Liga 2016-2017.
Berikut ini prediksi nasib Barcelona pada sisa akhir musim, yang disarikan dari beberapa sumber.
1. Iniesta Jadi Kunci
Barcelona mendapatkan kekuatan tambahan pada akhir tahun 2016. Hal itu terjadi setelah Andres Iniesta kembali merumput. Berusia 32 tahun tak membuat peran Iniesta berkurang. Pelatih Barcelona, Luis Enrique Martinez mengakui lini tengah semakin seimbang jika masih ada Iniesta.
Benefit lain, Iniesta sudah terbiasa bekerja sama, setidaknya dalam dua tahun terakhir, dengan trio lini depan, Lionel Messi, Luis Suarez dan Neymar. Banyak pihak menilai Iniesta masih menjadi kunci sistem permainan Barcelona.
Saat Iniesta ada di lapangan, penguasaan bola Barcelona terlihat sangat rapi, terukur dan berujung tajam dalam mencari sasaran, yakni gawang musuh. Selain Iniesta dan trio MSN, Barcelona memiliki energi tambahan berkat penampilan apik Gerard Pique, Sergio Busquets dan Jordi Alba.
2. Terpengaruh Tim Inti
Barcelona sedang merajut langkah kembali ke persaingan. Namun, beberapa artikel media di Spanyol menyebut situasi tersebut sudah agak terlambat. Meski musim masih jauh, corak permainan sang rival, Real Madrid, sudah lebih tertata.
Kini, Barcelona harus bekerja keras guna mengejar ketertinggalan mereka dari Real Madrid. Hal itu bukan perkara mudah. Setidaknya, bisa terlihat dari keseimbangan sumbangsih para penggawa tim.
Saat ini, persebaran pencetak gol Barcelona berada di angka 13 pemain. Hal itu berbeda dengan Real Madrid. Sang pemuncak klasemen sementara La Liga 2016-2017 sanggup menyebar sumber gol menjadi 20 pemain!
Kondisi tersebut menjadi satu indikasi Barcelona bakal mengalami kesulitan jika sumber gol utama mati kutu. Lionel Messi, Luis Suarez dan Neymar sudah mencetak 44 gol di semua kompetisi. Sedangkan trio BBC milik Real Madrid baru mengumpulkan 23 gol.
Tak heran, cara mematikan Barcelona tergolong mudah, yakni membatasi ruang gerak trio lini depan mereka, plus mematikan Iniesta. Beberapa tim berhasil melakukan itu, dan jika Luis Enrique tak menemukan cara baru, bisa saja Barcelona akan semakin terpuruk.
3. Prediksi Akhir Musim
Berlatar kondisi tersebut, Barcelona bakal kehilangan gelar juara mereka. Namun dengan syarat, Barcelona tak melakukan banyak perubahan pola permainan.
Hal ini juga menjadi tantangan bagi Barcelona jika tak ingin terus tertinggal dari Real Madrid. Jadwal padat kedua tim bisa menjadi keuntungan bagi Barcelona. Bisa saja pada medio Maret nanti, Real Madrid akan mengorbankan satu di antara 3 kesempatan meraih trofi demi satu trofi juara.