Jumat, 30 Desember 2016

Ternyata Kalah dari Liverpool dan Arsenal Jadi Awal Kemenangan Beruntun Chelsea

Penjaga gawang Chelsea, Thibaut Courtois, mengungkapkan faktor di balik hasil gemilang yang diraih timnya dalam beberapa pertandingan terakhir. Menurutnya, The Blues tak terbendung saat ini merupakan imbas dari dua kekalahan beruntun pada awal musim Premier League.

"Kami sadar mentalitas kami terganggu pasca-kekalahan dua kali beruntun menghadapi Liverpool dan Arsenal. Sulit ketika harus menghadapi mereka, kami merasa tak memiliki intensitas yang sama seperti yang dimiliki Arsenal dan Liverpool," kata Courtois.

"Jika Anda tak memiliki intensitas seimbang dari berbagai sisi permainan, maka Anda takkan pernah memenangi tiap jenis pertandingan," lanjutnya.

Chelsea sempat mengalami hasil kurang bagus pada awal pekan Premier League. Usai ditahan imbang Swansea City pada pekan ke-4, pasukan Antonio Conte mengalami dua kekalahan beruntun dari Liverpool dan Arsenal pada pekan berikutnya.

Hasil tersebut sempat membuat goyah posisi Chelsea di tabel klasemen. Selain itu, isu mengenai wacana dibuangnya beberapa pemain sempat santer beredar.

Untungnya para pemain Chelsea segera tersadar dan bertekad untuk bangkit pasca dua hasil buruk tersebut. Mereka tak ingin mengulangi kegagalan yang diraih pada musim 2015-2016.

Chelsea kemudian lepas dari trauma hasil buruk dan kembali meraih kemenangan atas Hull City pada 1 Oktober lalu. Kemenangan tersebut seolah menjadi penanda kebangkitan London Biru.

Terbukti dengan rekor 12 kemenangan beruntun yang diraih Chelsea saat ini. Teranyar, Eden Hazard dan kawan-kawan meraih kemenangan 3-0 atas AFC Bournemouth pada laga lanjutan Premier League 2016-2017, Senin (26/12/2016).

"Hal tersebut membuat kami melakukan diskusi tentang membuat sebuah upaya maju. Kami bertekad tak mengulangi pencapaian yang sama dengan musim lalu. Kami perlu meningkatkan dan itulah yang kami lakukan," ujar Courtois.

"Saat ini kami berada di puncak klasemen dengan poin yang lebih banyak dibandingkan ketika kami meraihnya saat menjadi juara dua musim lalu," tambahnya.

Kamis, 29 Desember 2016

Manuel Neuer Terpilih Jadi Penjaga Gawang Terbaik di Dunia

Manuel Neuer terpilih sebagai penjaga gawang terbaik dunia pada 2016 versi International Federation of Football History and Statistic (IFHHS). Penghargaan tersebut adalah yang keempat kalinya secara beruntun diraih Neuer.

Penghargaan dari IFFHS pertama kalinya diadakan pada 1987. Titel tersebut merupakan sebuah gagasan dari Dr. Alfredo Poge selaku pendiri IFFHS dengan mengambil perwakilan dari 50 negara, di mana tiap negara memiliki satu suara untuk memilih salah satu pemain pilihan yang dianggap terbaik.

Manuel Neuer akhirnya terpilih sebagai kiper terbaik. Kiper timnas Jerman dan Bayern Munchen itu unggul jauh atas pesaing-pesaingnya seperti Gianluigi Buffon dan Rui Patricio.

Berdasarkan pemungutan suara, Neuer memperoleh 156 poin, sedangkan Buffon menempati tempat kedua dengan 91 poin, dan Patricio yang meraih 50 poin ada di posisi ketiga.

Posisi selanjutnya ditempati masing-masing oleh Claudio Bravo, David de Gea, Jan Oblak, Hugo Lloris, Keylor Navas, Thibaut Courtois, dan Denis Onyango.

Manuel Neuer sebelumnya juga merengkuh penghargaan serupa pada 2013, 2014, dan 2015. Prestasi tersebut menyamai pencapaian Gianluigi Buffon yang juga meraih empat kali penghargaan kiper terbaik versi IFFHS (2003, 2004, 2006 dan 2007).

Kaleidoskop 2016, Pogba Jadi Pemain Termahal di Dunia

Manchester United (MU) bikin kejutan pada awal Agustus 2016. Setan Merah --julukan MU-- mendatangkan pemain yang sudah dibuang pada 2012 lalu, Paul Pogba.

Semakin mengejutkan adalah uang yang harus diserahkan MU ke rekening Juventus. Setan Merah harus menyerahkan mahar sebesar 89,25 juta pounds demi mendatangkan Pogba ke Old Trafford Stadium. Padahal, ketika membuang Pogba, MU tidak meminta bayaran ke Juventus.

Nilai transfer Pogba pun memecahkan rekor dunia. Dia menjadi manusia termahal dunia, mengalahkan Gareth Bale. Pada 2014, Real Madrid mendatangkan Bale dari Tottenham Hotspur dengan mahar 85,85 juta pounds.

Di bawahnya ada nama Cristiano Ronaldo yang juga pindah ke Real Madrid dari Manchester United pada 2009 dengan harga 79,90 juta paunds.Keputusan MU mendatangkan Pogba mendapat hinaan dari media-media setempat. Manajemen Setan Merah saat ini dianggap tidak menghormati keputusan manajer legendaris MU, Sir Alex Ferguson, orang yang membuang Pogba pada 2012.

Namun di balik kontroversi itu, Pogba merupakan salah satu pemain akademi menjanjikan MU pada 2011. Pada tahun itu, Pogba bersama pemain muda MU lainnya, yakni Michael Keane, Tom Thorpe, Ryan Tunnicliffe, Ravel Morrison, Sam Johstone, Will Keane, dan Jesse Lingard menjuarai Piala FA Junior.

Setahun setelahnya, Pogba membuat keputusan yang berbeda dari jebolan akademi Setan Merah lainnya. Pemain asal Prancis itu memilih hijrah ke Italia dan bergabung dengan Juventus.

Keputusannya tidak sia-sia. Pogba berhasil membantu Juventus memenangkan empat Scudetto secara beruntun. Puncaknya, dia berhasil mewujudkan impiannya menjadi pemain inti Setan Merah pada musim ini.

"Saat kami masih bersama, Pogba terlihat sangat ngebet kembali ke MU. Saya rasa impiannya memang ingin bermain bersama Manchester United," kata Antonio Conte, mantan pelatih Juventus yang saat ini menakhodai Chelsea, dikutip dari Squawka.

Sekarang, gelandang berusia 23 tahun tersebut menjadi salah satu pemain penting MU, selain Zlatan Ibrahimovic. Pogba sudah 16 kali tampil di Liga Inggris, 15 di antaranya bermain penuh.

Pogba juga menjadi pemain paling kreatif Setan Merah. Dia sudah menciptakan 30 peluang di kotak penalti lawan, dua di antaranya berbuah menjadi assists. Pogba juga sudah mencetak tiga gol untuk MU.

Dia juga tercatat melepaskan 839 umpan pendek, 37 umpan sundulan, dan 75 umpan panjang dengan persentase keberhasilan sebesar 85 persen. Setidaknya 64,6 persen umpan yang dilepaskannya mengarah ke pemain yang berada di depan Pogba.

Selain bertugas menciptakan peluang, Pogba juga sering membantu pertahanan MU. Ketika berada di lini pertahanan, Pogba sudah melakukan 23 clearances, 26 intersep, dan dua blok.

Perusahaan Minuman Berenergi Akan Beli Klub Inggris West Ham United

Perusahaan minuman berenergi raksasa Red Bull mengincar klub Premier League, West Ham United. Red Bull dikabarkan telah mengajukan penawaran kepada West Ham. Meski sebenarnya pemilik West Ham, David Sullivan dan David Gold, tidak ingin menjualnya.

Dilansir dari The Sun, perusahaan asal Austria ini ingin menambah portofolionya di tim olahraga. Red Bull memang sudah terkenal dalam dunia olahraga.

Mereka telah menjadi sponsor dari beberapa tim olahraga. Red Bull pertama kali membeli klub sepakbola pada tahun 2005, dengan mengambil alih SV Salzburg. Tim tersebut kemudian berganti nama menjadi Red Bull Salzburg.

Kemudian mereka membeli New York Red Bull. Pada tahun 2010, New York Red Bull berhasil mendatangkan Thierry Henry dari Arsenal.

Tahun 2007, Red Bull membeli klub Divisi Lima Budesliga SSV Markranstadt dan berubah nama menjadi Red Bull Leipzig. Leipzig musim ini menjelma menjadi klub yang mengejutkan di Bundesliga. Mereka saat ini berada di peringkat kedua klasemen sementara.

Menurut kabar yang beredar, Red Bull ingin membeli West Ham karena lokasinya berada di Ibu Kota dan tempatnya yang sangat ikonik. Kandang West Ham merupakan stadion yang dipakai untuk Olimpiade 2012 lalu.  The Hammers menempati stadion tersebut pada musim panas lalu.

Stadion tersebut hanya memakai nama Queen Elizabeth Olympic Park. Red Bull pun berupaya agar nama stadion menggunakan label mereka. Kabarnya nilai £200 juta (sekitar Rp33 triliun).

5 Kiper Tersibuk di Premier League Liga Inggris

Selain para striker, aksi kiper-kiper ini juga bisa jadi penentu di Liga Inggris. Aksi-aksi mereka acap jadi buah bibir dan dianggap penentu kemenangan. Tom Heaton, salah satunya. Meski namanya masih terdengar asing bagi penggemar Liga Inggris, Heaton punya jasa besar untuk Burnley. Beberapa kali aksinya, berhasil menyelamatkan Burnley dari kekalahan.

Ya, terkadang, kemenangan sebuah tim tidak hanya bisa didapatkan jika memiliki penyerang yang bagus. Namun, penjaga gawang juga menjadi sosok sentral dalam sebuah kesuksesan tim.

Posisi kiper sendiri merupakan yang paling spesial dari semua posisi di lapangan. Mereka pun memiliki hak istimewa untuk menyentuh bola dengan semua bagian tubuh mereka asal itu dilakukan di dalam kotak penalti.

Kiper tersibuk di Liga Inggris sendiri, sejauh ini tak datang dari lima besar klasemen. Namun, datang dari klub-klub papan tengah. Hal ini wajar, lantaran klub-klub besar, biasanya memiliki pertahanan yang tangguh.

Lantas, siapa saja mereka? Berikut kami mencoba menyajikannya sesuai dengan performanya di bawah mistar gawang:

1. Tom Heaton - Burnley

Publik sepertinya asing dengan nama Tom Heaton. Tapi, aksinya bersama Burnley ternyata cukup mengejutkan. Dia menjadi kiper paling sibuk di Premier League musim ini. Kiper 30 tahun ini tercatat melakukan 54 saves, dengan rincian 31 kali diving, dua kali dengan kaki dan 21 ragam cara lainnya. Rataan save per laganya juga sangat tinggi. Dia berhasil melakukan rata-rata 3,6 saves tiap laganya 1350 menit bermain.

Tangkapannya juga terbilang lengket dengan 99% rataan tangkapan sukses. Dari 15 penampilan, sayangnya dia hanya menjaga gawangnya tak kebobolan selama tiga pertandingan.

2. Jordan Pickford - Sunderland

Nama Pickford tampak sudah tak asing lagi bagi publik Inggris. Apalagi, bagi mereka yang bermain Fantasy Premier League. Kiper 22 tahun ini sendiri memang tampil apik bersama Sunderland dalam 15 pertandingan. Dalam 1350 menit di lapangan, Pickford sendiri sudah melakukan 52 penyelamatan. Rinciannya, 33 kali diving, dua kali dengan kaki, dan 17 dengan cara lainnya.

Pickford sendiri lebih unggul dalam hal rataan saves per laganya dari Heaton. Dia melakukan 3,47 saves per game-nya.

3. Lukasz Fabianski - Swansea

Semenjak cabut dari Arsenal, penampilan Fabianski juga disorot bersama Swansea City. Ya, dia kali ini masuk lima besar kiper tersibuk di Premier League. Dalam 17 laga, Fabianski sukses membuat 44 penyelamatan, dengan rincian 29 kali diving, satu dengan kaki, dan 14 cara lainnya. Kiper 31 tahun ini juga sukses koleksi 3 cleansheet sejauh ini.

Dia juga telah melakukan 93% tangkapan sempurna, 41% tepisan, dan rataan saves per laganya mencapai 2,59 kali. Cukup menarik melihat aksi-aksinya di lapangan hijau.

4. Ben Foster - WBA

Kiper West Bromwich Albion ini masuk ke dalam daftar yang tersibuk selama Premier League musim ini. Kiper asal Inggris ini juga jadi salah satu pilihan pemain Fantasy Premier League. Betapa tidak, kiper 33 tahun tersebut juga jadi yang terbanyak melakukan saves. Total, dia melakukan 42 kali penyelamayan dengan 27 kali dengan diving, dan 20 lainnya memakai cara lain.

Foster sendiri sudah mencatatkan 3 cleansheets bersama WBA. Dari catatan itu, dia berhasil melakukan 2,47 saves per laga, dengan rataan kebobolan hanya 1,24 gol per laganya.

5. Artur Boruc - Bournemouth

Boruc beberapa musim terakhir memang memikat beberapa klub top Premier League, seperti Manchester United dan Arsenal. Namun, usianya yang sudah menginjak 36 tahun menjadi penghalang. Kiper setinggi 193 cm itu sendiri sukses melakukan 41 saves untuk Bournemouth dengan rincian 33 diving, dan 8 dengan cara lain. Kiper di usia senja memang makin matang, dan dia bisa jadi contohnya.

Sebab, dalam 15 kali tampil, Boruc berhasil mempersembahkan empat cleansheets untuk Bournemouth. Dia juga sukses melakukan 2,73 saves per laga, dengan 98% tangkapan, dan 40% tepisan.

Luis Enrique Akan Segera Akhiri Karir Sebagai Manajer Barcelona?

Kontrak manajer Juara La Liga, Luis Enrique akan berakhir pada akhir musim ini dan pelatih asal Spanyol itu sejauh ini masih belum menandatangani perpanjangan kontrak.

Luis Enrique telah membimbing Barca untuk menyabet gelar La Liga dan Copa del Rey di dua musim karir manajerialnya di raksasa Catalan itu, serta menyabet trofi Liga Champions musim 2014-15.

Dan sementara pelatih berusia 46 tahun itu merasa bahagia di Camp Nou, ada banyak yang ia pertimbangkan sebelum memperpanjang kontraknya di Barcelona.

“Saya tidak ragu bahwa saya berada di tim terbaik, dengan klub terbaik, dengan pemain-pemain terbaik, di rumah saya dan dengan keluarga saya, memenangkan sesuatu dan menjadi sangat senang di sini,” kata Luis Enrique kepada Barca TV.

“Tapi ada juga satu hal tentang pekerjaan ini yang sangat sulit untuk dibicarakan, ada pertimbangan dan banyak faktor yang perlu dipikirkan secara dalam ketika mempertimbangkan memperpanjang masa kerja beberapa musim berikutnya.”

Luis Enrique menambahkan: “Saya sadar bahwa saya merasa baik di sini [dengan Barcelona].”

“Saya punya waktu yang mengesankan dan klub akan berdiri di sini mendukung saya.”

Barca berada di urutan kedua dalam klasemen, terpaut tiga poin dari pemimpin klasemen dan rival Real Madrid menuju ke jeda pertengahan musim ini.

Luis Enrique dan anak asuhnya akan kembali beraksi melawan Villarreal pada 8 Januari.

Sudah Menang 3 Gelar, Setiap Pemain Real Madrid Dapat Bonus Rp 15,6 Miliar

Para pemain Real Madrid bersiap mendapat bonus besar setelah membantu klub meraih tiga gelar selama 2016.

El Real memang tak berjaya di kompetisi lokal pada tahun ini. Gelar juara La Liga dan Copa del Rey jatuh ke tangan rival berat mereka, FC Barcelona.

Namun, skuad asuhan Zinedine Zidane itu berkuasa di panggung internasional dengan mengklaim titel Liga Champions, Piala Super Eropa, dan teranyar Piala Dunia Antarklub.

Atas prestasi membanggakan tersebut, bonus sebesar 1,1 juta euro atau sekitar Rp 15,6 miliar bakal masuk ke rekening setiap pemain Madrid. Demikian yang dilaporkan media Marca.

Rinciannya adalah 700 ribu euro dari kemenangan di Liga Champions, 260 ribu dari Piala Super Eropa, serta Piala Dunia Antarklub, 150 ribu dari Copa del Rey. Sisanya merupakan hasil sumbangan Audi selaku sponsor klub.

El Real memang didiskualifikasi dari Copa del Rey lantaran menurunkan pemain ilegal. Kendati demikian, pihak klub tetap menggelontorkan bonus buat pemain.

Dikabarkan media serupa, Real Madrid akan mengucurkan bonus dengan jumlah yang sama apabila berhasil meraih pencapaian serupa pada 2017.

Bonus mewah bisa mengalir bak air berkat pemasukan besar yang diperoleh Madrid.

Seperti pernyataan yang dirilis beberapa waktu lalu, klub pimpinan Presiden Florentino Perez meraup keuntungan 620 juta euro (sekitar Rp 90 triliun) di sepanjang musim 2015-2016.