Sabtu, 22 Oktober 2016

Daftar 5 Sepatu Sepakbola Termahal di Dunia

Sepatu merupakan andalan utama bagi pemain sepak bola. Sepatu pula yang melapisi kaki para pemain bola sehingga bisa beraksi dengan maksimal pada setiap pertandingan. Tidak heran kalau sepatu sepak bola terus berevolusi menjadi lebih ringan tapi tetap nyaman dipakai serta lebih kuat. Para produsen sepatu olah raga kelas dunia pun berlomba-lomba membuat sepatu yang dapat meningkatkan kualitas pemain di lapangan.  Bagi para pemain sepak bola sendiri, kualitas dari sebuah merek sepatu yang diciptakan produsennya menjadi pertimbangan sebelum menjatuhkan pilihan memakai sepatu. Berikut adalah 5 sepatu bola termahal di dunia yang dipakai oleh pemain sepak bola

1706352237p
















Merek Sepatu:Nike Total 90 Laser II
Nama Pesepakbola:Rio Ferdinand
Kesebelasan:Manchester United, Inggris
Harga:US$ 202.000 (Dengan kurs $ 1 = Rp 13.200, nilainya setara dengan Rp 2,7 miliar)
Keterangan:- Dalam ajang lelang bagi Yayasan Live the Dream Foundation, organisasi milik Ferdinand, sepatu ini dilepas ke penawar tertinggi dengan harga US$ 202.000. Sepatu Nike Total 90 Laser milik Ferdinand ini mendapatkan sentuhan batu mulia dan ukiran angka lima yang terbuat dari emas. Alas kaki ini pun terlapisi 2.494 batu mulia, terdiri dari 11 karat batu rubi, 15 karat berlian hitam, dan 18 karat berlian putih. Desain batu mulia dirancang khusus oleh Luisa Di Marco, Embee Jewels London, dan Goldie.
1038355065p















Merek Sepatu:Nike Total 90 Laser II
Nama Pesepakbola:Wayne Rooney
Kesebelasan:Manchester United, Inggris
Harga:US$ 202.000 (Dengan kurs $ 1 = Rp 13.200, nilainya setara dengan Rp 2,7 miliar)
Keterangan:- Sepanjang Liga Primer Inggris 2009-2010, pemain yang akrab disapa Wazza ini kerap menggunakan sepatu itu. Dan dalam ajang lelang untuk amal, alas kaki Rooney ini ditawarkan dengan harga 18 ribu poundsterling. Namun setelah mendapatkan sentuhan perhiasan, sepatu ini terjual seharga 125 ribu poundsterling, atau US$ 202.000. Nilai fantastis itu tercapai berkat 2.576 batu mulia, termasuk berlian putih sepuluh karat dan berlian hitam 31 karat. Pun goresan nomor keramat Wazza yang terbuat dari emas.
302577614p















Merek Sepatu:Umbro Speciali
Nama Pesepakbola:John Terry
Kesebelasan:Chelsea FC, Inggris
Harga:US$ 220.000 (Dengan kurs $ 1 = Rp 13.200, nilainya setara dengan Rp 2,9 miliar)
Keterangan:- Kapten tim Chelsea, John Terry, menyumbangkan sepatu bola miliknya di acara amal yayasan sosial milik rekannya di timnas Inggris, Rio Ferdinand. Sepatu yang disumbangkan dalam lelang tersebut adalah sepatu bermerk Umbro warna putih dengan aksen merah. Sepatu bola termahal miliknya. Pada lelang tersebut, sepatu tersebut berhasil terjual dengan harga US$ 202.000. Yang membuatnya menjadi mahal, pasalnya sepatu putih dengan hiasan warna merah tersebut bertatahkan 84 berlian hitam dan beberapa bagiannya dilapisi emas putih. Selain itu, di ujung sepatu disematkan batu safir. Sepatu ini pernah digunakan Terry saat memperkuat timnas Inggris kala melawan Belarusia pada 14 Oktober 2009 silam.
1449982621p















Merek Sepatu:Sepatu Emas Top Skor Eropa 2011
Nama Pesepakbola:Christiano Ronaldo
Kesebelasan:Real Madrid, Spanyol
Harga:€ 1,5 juta (Dengan kurs € 1 =  Rp 14.350, nilainya setara dengan Rp 21,45 miliar)
Keterangan:- Christiano Ronaldo, bintang sepak bola asal Portugal yang kini merumput di Real Madrid, Spanyol,  tergerak hatinya melihat penderitaan anak-anak kecil yang terjebak di tengah konflik Palestina-Israel. Tidak heran kalau ia tercatat sebagai donator tetap untuk Gaza-Palestina. Bahkan pemain yang mengoleksi 4 sepatu emas itu, pada tahun 2011 menyumbangkan salah satu sepatu emas miliknya kepada anak-anak Gaza. Melalui Real Madrid Foundation, sepatu emas Ronaldo tersebut dilelang dan berhasil terjual dengan harga € 1,5 juta.
591971895p















Merek Sepatu:Nike Magista
Nama Pesepakbola:Mario Goetze
Kesebelasan:Kesebelasan Nasional Jerman
Harga:€ 2 juta (Dengan kurs € 1 =  Rp 14.350, nilainya setara dengan Rp 28,6 miliar)
Keterangan:- Sepatu Mario Gotze, yang membantunya membuahkan gol semata wayang di final Piala Dunia 2014, pada Desember 2014 berhasil terjual dalam sebuah lelang untuk tujuan amal. Sepatu kiri merek Nike Magista yang dipakai Goetze ini terjual senilai €2 juta. Dana hasil dari pelelangan tersebut sepenuhnya disumbangkan kepada yayasan yang membantu anak-anak kurang beruntung di Jerman. Niko Knoechenhauer, penggagas pelelangan mulanya tidak mengira bisa menjual senilai itu, akan tetapi bisa jadi karena untuk tujuan mulia, sehingga bisa mendapat harga bagus. Sepatu Goetze ini, mulai dipamerkan di museum sepak bola Jerman sejak tahun 2015.

Kiper Ini Terkena Kutukan Laga 40 Partai

Dramatis. Penantian panjang kiper utama CSKA Moscow, Igor Akinfeev, di ajang Liga Champions, akhirnya kandas ketika pertandingan tinggal tersisa tiga menit.

Gawang yang dijaganya akhirnya kembali jebol saat timnya menjamu AS Monaco di matchdayketiga penyisihan Grup E yang berlangsung di Arena CSKA, Moskow, semalam.

Adalah gelandang muda Portugal Bernardo Silva yang membobol gawang Akinfeev di menit ke-87. Gol yang membuat Monaco terhindar dari kekalahan untuk kali pertama di fase grup musim ini.

Bagi Akinfeev, gol tersebut kian menambah panjang kutukan yang menghampirinya di ajang Liga Champions. Yakni, gagal menjaga gawangnya tetap perawan alias clean sheet dalam 40 pertandingan beruntun dalam kurun satu dekade alias 10 tahun terakhir!

Terakhir kali, Akinfeev—kiper Timnas Rusia dengan rekor 92 caps yang sempat dikait-kaitkan dengan Manchester United—mampu menjaga gawangnya tak kebobolan terjadi saat CSKA bertanding melawan Arsenal, 1 November 2006.

Leicester City Catat Sejarah Baru Klub Inggris di UCL

Leicester City membukukan kemenangan di matchday ketiga Liga Champions Eropa. Hasil tersebut membukukan sejarah baru tim Inggris di kancah kompetisi tertinggi klub-klub Eropa.

Bermain di depan pendukungnya sendiri yang memadati King Power Stadium, Rabu (19/10/2016) dini hari WIB, Leicester menang tipis berkat gol tunggal Riyad Mahrez di menit ke-40.

Dengan kemenangan tersebut, The Foxes mencatatkan nilai sempurna sembilan hasil dari tiga kemenangan. Sebelumnya, mereka mampu mengalahkan Club Brugge (3-0) dan FC Porto (1-0).

Dicatat Squawka, Leicester membuat sejarah baru sebagai klub asal Inggris pertama yang mampu menyapu bersih tiga laga di putaran pertama fase grup Liga Champions Eropa dengan kemenangan.

Rekor lainnya yang dibuat juara Liga Premier Inggris 2015-16 adalah gawang mereka belum kemasukan satu gol pun dari tiga yang sudah dimainkan.

Hasil di Liga Champions Eropa sangat berbanding terbalik dengan capaian Leicester di Liga Premier Inggris. Dari delapan pertandingan yang sudah dimainkan, Jamie Vardy dkk hanya bisa menang dua kali, sisanya mereka kalah empat kali serta dua kali imbang.

Selain itu, gawang mereka sudah kemasukan 13 gol sejauh ini sedangkan jumlah gol yang mereka buat baru delapan gol.

Rekor Buruk Guardiola Saat Lawan Klub-Klub Spanyol Bertambah

Manajer Manchester City Josep Guardiola memiliki rekor buruk melawan klub Spanyol dalam tiga tahun terakhir. Bagaimana saat berjumpa dengan sang mantan klub?

Guardiola meraih total 14 trofi, termasuk dua titel Liga Champions selama empat tahun membesut Barcelona pada 2008-2012. Usai vakum setahun, manajer asal Catalan itu menjajal sepakbola Jerman dengan melatih Bayern Munich pada 2013.

Selama tiga tahun di Bavaria, Guardiola yang diharapkan bisa memberi tambahan trofi Eropa untuk Bayern selalu disandung klub-klub Spanyol. Di musim pertamanya pada 2013-14, Bayern-nya Guardiola tersingkir di semifinal usai dihentikan Real Madrid dengan agregat 0-5, termasuk kekalahan menyesakkan empat gol tanpa balas di Allianz Arena.

Semusim berikutnya, cerita serupa terulang dengan Bayern lagi-lagi kandas di semifinal. Kali ini melawan bekas klubnya sendiri, Barcelona, Bayern kalah dengan agregat 3-5 termasuk kalah 0-3 di Camp Nou.

Sedangkan pada musim 2015-16, Bayern mentok di semifinal usai didepak Atletico Madrid lewat keunggulan produktivitas gol tandang dalam agregat 2-2.

Kini, City akan melawat ke markas Barcelona pada Kamis (20/10/2016) dinihari WIB, untuk menjalani lanjutan penyisihan Grup C. Guardiola akan mencoba memperbaiki rekornya tersebut.

Akan tetapi, sebuah rekor buruk lain membayangi The Citizens. Pasalnya, City selalu kalah dari Barcelona dalam empat pertemuan terakhirnya di Liga Champions.

Jumat, 21 Oktober 2016

5 Pemain Mahal yang Masih Sering Dibangku Cadangkan

Beberapa klub besar Eropa menghabiskan uang banyak untuk memperkuat skuat mereka di musim panas. Tim seperti Manchester United dan Manchester City yang menjalani musim yang mengecewakan di musim kemarin langsung bergerak cepat dalam mendatangkan pemain baru.

Real Madrid secara mengejutkan tidak terlalu sibuk di musim panas karena hanya merekrut kembali Alvaro Morata dari Juventus. Sementara itu, rival utama mereka Barcelona justru melakukan belanja besar di bursa transfer.

Namun, beberapa dari pemain yang didatangkan dengan harga mahal ternyata masih ada yang menghabiskan waktunya di bangku cadangan dan belum membuat kontribusi besar di skuat. Mereka diharapkan bisa menembus starting XI atau setidaknya memainkan bagian penting di awal musim.

Berikut ini 5 pembelian mahal di musim panas yang masih berada di bangku cadangan.

1. Michy Batshuayi

Antonio Conte mendatangkan Michy Batshuayi untuk menambah kekuatan di lini serang Chelsea. Namun, sejauh ini penampilan cemerlang Diego Costa justru membuatnya jarang bermain. Terlebih Conte lebih suka memainkan satu striker sepanjang awal musim ini.

Penampilan Batshuayi sebenarnya tidak buruk ketika diberi kesempatan bermain. Ia mampu mencetak tiga gol dari tujuh penampilan di semua ajang kompetisi.

The Blues sudah menghabiskan 38 juta euro untuk mendatangkan sang striker dan mungkin ia harus mulai bermain lebih sering. Namun, selama performa Diego Costa tidak menurun, Batshuayi harus tampil habis-habisan di kompetisi lain seperti Piala Liga dan Piala FA.

2. Alvaro Morata

Real Madrid tidak melakukan belanja besar di musim panas melainkan hanya mendatangkan Alvaro Morata. Penyerang asal Spanyol itu dipulangkan setelah dua tahun tampil bersinar bersama Juventus.

Namun, sampai sejauh ini Morata masih kesulitan mendapatkan kesempatan bermain reguler di Santiago Bernabeu. Pemain berusia 23 tahun itu ditebus dengan biaya 30 juta euro tapi lebih sering memulai dari bangku cadangan.

3. Leroy Sane

Manchester City berhasil memenangkan perburuan untuk mendapatkan Leroy Sane di musim panas. Namun sayangnya, Sane menjalani awal musim yang kurang bagus di Etihad Stadium.

Sane dinyatakan tidak fit dalam tiga pertandingan awal di musim ini. Ia memang sempat tampil sebentar dalam derby Manchester tapi tidak terlalu sering dimainkan sejauh ini. Josep Guardiola lebih sering menurunkan Raheem Sterling, Nolito, David Silva dan Jesus Navas ketimbang pemain asal Jerman itu.

Pemain berusia 20 tahun itu tampil starter ketika menghadapi Everton kemarin tapi ia jelas masih membutuhkan waktu untuk bisa menjadi pilihan utama Josep Guardiola.

4. Henrikh Mkhitaryan

Henrikh Mkhitaryan menyumbang assist terbanyak kedua di musim lalu setelah gelandang Arsenal Mesut Ozil. Oleh karena itu, tak heran jika Manchester United bersedia menebus Mkhitaryan sebesar 42 juta euro dari Borussia Dormund di musim panas.

Namun, gelandang asal Armenia itu masih harus bersabar lantaran Jose Mourinho lebih suka menurunkan Juan Mata. Alhasil, Mkhitaryan harus memulai pertandingan dari bangku cadangan.

Keadaan bertambah parah setelah pemain yang bersangkutan mengalami cedera yang memaksanya absen membela Setan Merah untuk sementara. Mkhitaryan harus berjuang keras untuk mengembalikan kebugaran serta pemainannya agar bisa menjadi pilihan utama di Old Trafford.

5. Andre Gomes

Andre Gomes merupakan pembelian termahal Barcelona di bursa transfer musim panas kemarin. Pemain Portugal didatangkan ke Camp Nou setelah mengantarkan negaranya menjuarai Euro 2016 dan diharapkan bisa menambah kedalaman lini tengah Barca.

Namun, pada kenyataannya Luis Enrique belum terlalu sering menurunkan Gomes. Permainan gelandang berusia 23 tahun itu belum terlalu meyakinkan dan Barca mengeluarkan 35 juta euro untuk membeli penghangat bangku cadangan

The Citizens Manchester City Raih Rekor Pendapatan Tertinggi Tahun 2015/16

Sejak diambil alih pengusaha Timur Tengah, Sheikh Mansour bersama Abu Dhabi United Group, Manchester City mengalami banyak perubahan. Di pentas Premier League, tim berjuluk The Citizens tersebut menjelma menjadi salah satu tim yang sangat diperhitungkan dalam setiap perburuan gelar Premier League.

Langkah Mansour membeli pemain-pemain hebat pada 2008 lalu ternyata tidak sia-sia. Berbagai trofi kini bertengger di lemari City, termasuk dua gelar bergengsi Premier League (2011/12 dan 2013/14). Dan, seiring meningkatnya prestasi tim, aliran dana yang masuk ke kas The Citizens juga ikut bertambah.

Seperti dilansir Mirror.co.uk, ManCity tidak hanya sukses menjadi tim yang disegani di Premier League. The Citizens yang 'bau kencur' bila dibanding rival sekota Manchester United, ternyata juga menguntungkan.

ManCity mengumumkan meraih keuntungan £20.5 juta atau setara Rp327 Miliar tahun 2015/16. Selain itu, ManCity juga mencatat rekor pendapatan tertinggi yakni sebesar £ 398.1 juta atau setara Rp 6.3 Triliun.

Ini merupakan kali kedua ManCity untuk besar setelah diambil alih Sheikh Mansour dan Abu Dhabi United Group. Menariknya, dalam laporan tahunan klub menunjukkan ManCity sama sekali tidak memiliki utang.

Sejak pertama kali mengambil alih ManCity, Mansour langsung jor-joran dalam membeli pemain. Tak pelak, kebijakan ini membuat kondisi keuangan The Citizens menyusut. Namun seiring dengan peningkatan prestasi ManCity di lapangan, kondisi finansial Si Tetangga Berisik lambat laun juga ikut meningkat.

Hingga 2012 lalu, City masih mengalami kerugian hingga £98 juta. Namun tahun lalu, City berhasil memperbaikinya dan berbalik untung £11 juta pada tahun lalu dan terus meningkat setiap tahunnya.

Pendapatan City juga terus meningkat. Setelah tahun lalu mencatat angka £ 351.8 juta, pemasukan The Citizens tahun ini naik 11 persen menjadi £ 398.1 juta. Sebagian besar berasal dari hak komersial (£ 177.9 juta) dan hak siar (£ 161.4 juta). Pemasukan lainnya yang tak kalah mengejutkan bersumber dari setiap pertandingan The Citizens yang meningkat sebesar 21 persen menjadi £ 52.5 juta atau setara Rp838 M.

Pendapatan lain berasal dari hadiah yang didapat City dari berbagai kompetisi dan turnamen. Pendapatan dari laga kandang juga meningkat menyusul penambahan jumlah penonton di Etihad Stadium.

"Transformasi Manchester City di bawah kepemilikan HH Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan bukan apa-apa selain sebuah proyek jangka panjang. Kami telah menetapkan tujuan ambisius dan mencapai banyak dari mereka lebih cepat dari yang diharapkan dalam delapan tahun terakhir, tapi kami tidak pernah meremehkan skala usaha tersebut," tulis Sheikh Mansour mengenai keuangan timnya.

"ManCity kini telah mencapai satu level di olahraga dan kematangan komersial yang memungkinkan seseorang memberi makan yang lain. (Ini adalah) visi untuk keberhasilan dan kesinambungan yang sudah kami lakukan sejak 2008 lalu," beber Sheikh Mansour.

Selama Cedera Hamstring, Pemain Ini Sumbangkan Gajinya ke Panti Sosial

Sebuah tindakan mulia dilakukan oleh bek kanan Lyon,Rafael da Silva. Eks pemain Manchester United itu menolak gaji dari pihak klub selama ia tidak bermain. Rafael memang akrab dengan cedera. Musim lalu ia hanya bermain 15 laga bersama Lyon. Awal musim ini, Rafael mendapat cedera hamstringyang membuatnya harus menepi dalam beberapa laga.

Bulan lalu, Rafael menemui petinggi Lyon dan mengatakan bahwa mereka tak usah membayar dirinya hingga ia kembali bermain. Rafael menyatakan tak akan menerima uang gaji dari manajemen.

Ketika manajemen mengatakan bahwa menahan gaji seorang pemain adalah tindakan ilegal, maka Rafael pun memilih untuk menyumbangkan gajinya melalui yayasan milik klub.

"Saya suka bermain dan saya suka dibayar untuk apa yang saya lakukan, tapi saya tak bermain," ujar Rafael dalam wawancara dengan L'Equipe.

"Saya senang bisa melakukan hal itu (beramal) untuk anak-anak, tapi itu juga bagus untuk saya. Hal tersebut membantu saya," lanjutnya.

Uniknya, Rafael memutuskan untuk memakai uang gajinya untuk membeli robot yang memungkinkan seorang anak yang tengah dirawat di rumah sakit bisa berkomunikasi dengan para pemain Les Gones di hari pertandingan. Robot ini seringkali berada di lapangan atau ruang ganti pemain.

Rafael sendiri sudah kembali merumput kala Lyon menjamu Juventus dimatchday 3 Liga Champions dini hari tadi.