Sejak diambil alih pengusaha Timur Tengah, Sheikh Mansour bersama Abu Dhabi United Group, Manchester City mengalami banyak perubahan. Di pentas Premier League, tim berjuluk The Citizens tersebut menjelma menjadi salah satu tim yang sangat diperhitungkan dalam setiap perburuan gelar Premier League.
Langkah Mansour membeli pemain-pemain hebat pada 2008 lalu ternyata tidak sia-sia. Berbagai trofi kini bertengger di lemari City, termasuk dua gelar bergengsi Premier League (2011/12 dan 2013/14). Dan, seiring meningkatnya prestasi tim, aliran dana yang masuk ke kas The Citizens juga ikut bertambah.
Seperti dilansir Mirror.co.uk, ManCity tidak hanya sukses menjadi tim yang disegani di Premier League. The Citizens yang 'bau kencur' bila dibanding rival sekota Manchester United, ternyata juga menguntungkan.
ManCity mengumumkan meraih keuntungan £20.5 juta atau setara Rp327 Miliar tahun 2015/16. Selain itu, ManCity juga mencatat rekor pendapatan tertinggi yakni sebesar £ 398.1 juta atau setara Rp 6.3 Triliun.
Ini merupakan kali kedua ManCity untuk besar setelah diambil alih Sheikh Mansour dan Abu Dhabi United Group. Menariknya, dalam laporan tahunan klub menunjukkan ManCity sama sekali tidak memiliki utang.
Sejak pertama kali mengambil alih ManCity, Mansour langsung jor-joran dalam membeli pemain. Tak pelak, kebijakan ini membuat kondisi keuangan The Citizens menyusut. Namun seiring dengan peningkatan prestasi ManCity di lapangan, kondisi finansial Si Tetangga Berisik lambat laun juga ikut meningkat.
Hingga 2012 lalu, City masih mengalami kerugian hingga £98 juta. Namun tahun lalu, City berhasil memperbaikinya dan berbalik untung £11 juta pada tahun lalu dan terus meningkat setiap tahunnya.
Pendapatan City juga terus meningkat. Setelah tahun lalu mencatat angka £ 351.8 juta, pemasukan The Citizens tahun ini naik 11 persen menjadi £ 398.1 juta. Sebagian besar berasal dari hak komersial (£ 177.9 juta) dan hak siar (£ 161.4 juta). Pemasukan lainnya yang tak kalah mengejutkan bersumber dari setiap pertandingan The Citizens yang meningkat sebesar 21 persen menjadi £ 52.5 juta atau setara Rp838 M.
Pendapatan lain berasal dari hadiah yang didapat City dari berbagai kompetisi dan turnamen. Pendapatan dari laga kandang juga meningkat menyusul penambahan jumlah penonton di Etihad Stadium.
"Transformasi Manchester City di bawah kepemilikan HH Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan bukan apa-apa selain sebuah proyek jangka panjang. Kami telah menetapkan tujuan ambisius dan mencapai banyak dari mereka lebih cepat dari yang diharapkan dalam delapan tahun terakhir, tapi kami tidak pernah meremehkan skala usaha tersebut," tulis Sheikh Mansour mengenai keuangan timnya.
"ManCity kini telah mencapai satu level di olahraga dan kematangan komersial yang memungkinkan seseorang memberi makan yang lain. (Ini adalah) visi untuk keberhasilan dan kesinambungan yang sudah kami lakukan sejak 2008 lalu," beber Sheikh Mansour.
Jumat, 21 Oktober 2016
The Citizens Manchester City Raih Rekor Pendapatan Tertinggi Tahun 2015/16
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar