Sejatinya, peran Neymar menjadi kapten Brazil terbukti ampuh. Ia tampil sensasional sepanjang Olimpiade 2016. Neymar kerap menjadi solusi kebuntuan Brazil, entah itu melalui gol atau assistnya. Selain itu di bawah kepemimpinan Neymar, akhirnya Selecao mendapatkan medali emas Olimpiade. Sesuatu yang tidak pernah mereka dapatkan sebelumnya, meski sudah sering juara Piala Dunia dan Copa America.
Uniknya, Neymar justru menyatakan tidak akan menjadi kapten Brazil lagi. Kepada SporTV, bintang Barcelona menyebut, “Hari ini, saya dicetuskan sebagai juara. Dan saya melepaskan ban kapten.”
Ban kapten ini saya terima dengan penuh penghormatan dan cinta. Sebuah kehormatan menjadi kapten. Tapi mulai hari ini, saya bukan kapten Brazil lagi.
Keputusan Neymar ini akan menjadi ujian pertama bagi pelatih baru Brazil, Tite. Sebelum menjalani laga perdana bersama tim Samba, kala melawan Ekuador di kualifikasi Piala Dunia 2018 zona CONMEBOL, Tite harus mencari sosok ideal untuk memimpin Brazil, yang kini tengah merintis jalan membuka lembaran untuk generasi emas baru.
Neymar pun sudah memberitahu Tite tentang keputusannya ini, “Saya memberikan pesan kepada Tite, bahwa mulai saat ini ia bisa mencari kapten lain.”
Sementara itu, pelatih tim Olimpiade Brazil, Rogerio Micale menyebut keputusan Neymar ini sebagai keputusan rendah hati.
Kata Micale, “(Di tim Olimpiade) saya ingin Neymar jadi kapten. Ia adalah sosok terbaik untuk memimpin tim. Ia tahu hal itu, dan tim memahaminya. Tapi saya pikir, keputusan Neymar melepasban kapten ini didasari sikap rendah hatinya, untuk membiarkan Tite memilih kaptennya sendiri.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar