Kamis, 18 Agustus 2016

PSG Diprediksi Tak Akan Sukses Bersama Unai Emery

Salah satu pertanyaan terbesar yang muncul menyoal kepindahan Unai Emery ke Paris Saint-Germain adalah, “Apakah Emery akan kagok karena harus memimpin bintang-bintang berharga mahal?” Pertanyaan yang wajar karena dari semua klub yang pernah ia tangani – Lorca Deportiva, UD Almería, Valencia, Spartak Moskwa (Emery pernah melatih Spartak Moskwa, percaya tidak percaya), dan Sevilla – tidak ada yang sebesar PSG. Besar dalam artian tidak memiliki masalah keuangan dan berisi pemain-pemain dengan bayaran sangat mahal, tentu saja. Menangani pemain kelas dunia bukan hal baru bagi Emery, namun menangani pemain dengan bayaran selangit adalah perkara berbeda.

David Villa, David Silva, Juan Mata, dan Ivan Rakitić (serta yang sedikit di bawah mereka tapi terhitung sangat baik: Kévin Gameiro, Carlos Bacca, Aleix Vidal, Alberto Moreno, Álvaro Negredo, Jesús Navas, Geoffrey Kondogbia, Joaquín, Raúl Albiol, dan Éver Banega) adalah beberapa pemain bintang yang pernah dipimpin oleh Emery. Tidak kalah kelas dengan Ángel Di María, Thiago Silva, Marco Verratti, Edinson Cavani, Javier Pastore, Blaise Matuidi, dan David Luiz, bukan? Persoalannya bukan menangani pemain bintang, namun menangani pemain-pemain bergaji tinggi. Pemain-pemain bergaji tinggi, bukan bintang-bintang bergaji tinggi karena di PSG, bahkan yang bukan bintang pun bergaji tinggi.

Kesuksesan Emery sepanjang kariernya sebagai pelatih, selain bergantung kepada kualitas yang ia miliki, juga bergantung kepada kemauan para pemainnya untuk bekerja keras. Emery tidak butuh pemain bintang; semua pemain yang disebutkan di atas, dari Villa hingga Banega, adalah pemain yang pergi meninggalkannya. Valencia selalu lolos ke Liga Champions bersama Emery dan Sevilla bisa menjuarai tiga Europa League secara beruntun adalah karena Emery memang pelatih hebat. Bagaimana Emery lebih sukses di Sevilla ketimbang Valencia adalah karena para pemain Sevilla tidak lebih besar dari Valencia.


Emery adalah pekerja keras yang seluruh hidupnya, bahkan ketika ia tidur, adalah untuk sepakbola. Dan ia meminta kerja keras yang sama dari para pemainnya dalam pertandingan, dalam latihan, dan ketika mereka sedang beristirahat. Pekerjaan rumah adalah risiko dari menjadi pemain Emery. Para pemain Sevilla mengerjakannya sementara para pemain Valencia tidak, itu bedanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar