Kamis, 17 November 2016

10 Gol Terbaik yang Pernah Diciptakan oleh Para Penjaga Gawang

Kiper, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah pemain yang bertugas menjaga dan mempertahankan gawang agar tidak kemasukan bola. Namun, dalam situasi-situasi tertentu, mereka ternyata juga tidak ingin ketinggalan atau berkesempatan mencatatkan namanya di papan skor. Evans Simon memberikan daftar 10 gol terbaik yang pernah dilesakkan para penjaga gawang.


Rogerio Ceni (Sao Paulo vs Corinthians, 2011)


Rogerio Ceni tentu bukanlah nama asing bagi para penggemar sepak bola. Ia merupakan kiper tersubur sepanjang sejarah dengan 132 gol dari 1238 penampilan bersama Sao Paulo.

Pria yang memutuskan pensiun pada pengujung 2015 silam ini memiliki kemampuan eksekusi tendangan bebas yang menakjubkan. Jika hanya beruntung, rasanya hampir mustahil ia bisa mencetak 61 gol dari situasi tersebut.

Salah satu yang paling indah adalah ketika tendangan bebasnya menghujam pojok kiri atas gawang Corinthians pada 27 Maret 2011. Terlebih, ini merupakan gol ke-100 yang dicatatkan oleh Ceni. Selebrasi penuh emosional tak dapat terhindarkan.



 

Jose Luis Chilavert (Paraguay vs Argentina, 1996)


Sebelum Ceni, adalah Jose Luis Chilavert yang duduk di tahta kiper paling produktif di dunia. Catatan 54 golnya baru dipecahkan oleh nama pertama pada 2006 silam.

Sama seperti Ceni, Chilavert juga terkenal dengan kemampuannya dalam mengeksekusi tendangan bebas. Presisi dan indah. Bahkan, beberapa pihak tak sungkan untuk menyebut bahwa kaki kiri sang kiper adalah saingan utama dari kaki kanan David Beckham.

Kaki kiri Chilavert amatlah berjasa bagi tim nasional Paraguay. Salah satu golnya yang paling terkenang tentu ketika ia mencetak gol kemenangan ke gawang Argentina dalam Kualifikasi Piala Dunia 1998. Sebuah gol yang mengantarkan La Albirroja terbang ke Prancis.


Rene Higuita (Atletico Nacional vs River Plate, 1995)


Rene Higuita memang lebih dikenal berkat aksi penyelamatan ‘edan’ kala menghadapi Inggris dalam laga uji coba di Stadion Wembley pada 1995. El Loco (Si Gila), begitu ia disebut. Kendati demikian, ia juga pernah mencetak gol, dan bukan sembarang gol.

Dalam laga leg pertama semifinal Copa Libertadores 1995 melawan River Plate, Higuita, yang kala itu membela Atletico Nacional, sukses mencetak gol melalui tendangan bebas untuk membawa timnya menang 1-0. Gol tersebut memiliki keindahannya tersendiri karena hampir semua pemain lawan tertipu dengan ‘kepolosan’ tendangan Higuita.


Jimmy Glass (Carlisle United vs Plymouth Argyle, 1999)


Ketika sedang dalam keadaan tertinggal, terkadang tidak ada pilihan lain bagi kiper selain membantu menyerang untuk menghindarkan tim dari kekalahan. Namun, Jimmy Glass mungkin tidak akan pernah berpikir bahwa ia bakal menjadi penyelamat dari tim yang dibelanya hanya untuk kondisi darurat, Carlisle United.

Glass didatangkan oleh Carlisle dari Swindon pada April 1999 karena mereka tidak lagi memiliki kiper, Tony Caig dijual dan Richard Knight dikembalikan ke klub asal. Singkat cerita, Carlisle wajib menang atas Plymouth Argyle di laga terakhir musim jika tidak ingin terdegradasi dari Divisi Tiga.

Ketika laga menyisakan waktu tak sampai satu menit, skor masih imbang 1-1 dan Carlisle mendapatkan sepak pojok. Glass meninggalkan gawangnya untuk membantu timnya menyerang. Ia berhasil menyambut bola muntah hasil halauan kiper Plymouth dan membawa timnya menang 2-1.


Tolo Barcelo (UE Alcudia vs Real Mallorca B, 2013)


Seperti yang telah saya sebutkan di atas, situasi terkadang bisa memaksa. Hal ini jugalah yang dialami kiper UE Alcudia, Tolo Barcelo.

Dalam laga lanjutan Tercera Division melawan Real Mallorca B pada 2013 silam, timnya masih tertinggal 1-0 ketika memasuki masa injury time. Beruntung, mereka mendapatkan tendangan bebas. Barcelo memutuskan untuk maju hingga ke kotak penalti lawan.

Keputusan tersebut berbuah manis. Barcelo mencetak gol melalui tendangan salto dan pertandingan berakhir imbang 1-1.


Norihiro Yamagishi (Montedia Yamagata vs Jubilo Iwata, 2014)


Jepang memiliki kisahnya sendiri. Kali ini, yang dipertaruhkan adalah tiket untuk lolos ke final play-off J-League 2 pada 2014.

Memasuki masa injury time, skor antara Jubilo Iwata melawan Montedio Yamagata masih imbang 1-1. Dengan status sebagai tuan rumah, Jubilo lebih diunggulkan untuk melenggang ke partai puncak.

Tak ingin laga berlanjut melewati waktu normal, Norihiro Yamagishi diizinkan untuk naik hingga ke kotak penalti lawan oleh sang pelatih karena kebetulan mereka mendapatkan sepak pojok. Sang kiper menyambut umpan rekannya dengan sundulan dan tim tamu berpesta pora.


Marwin Hitz (Augsburg vs Bayer Leverkusen, 2015)


Menghadapi Bayer Leverkusen pada Februari 2015, Marwin Hitz sempat melakukan kesalahan sehingga menyebabkan FC Augsburg tertinggal 2-1. Mungkin, mengingat kalah dengan selisih berapa pun tak akan mengubah perolehan poin, Hitz memilih maju ketika mereka mendapatkan sepak pojok pada masa injury time.

Pemain asal Swiss tersebut terus menunggu di dalam kotak penalti dan berhasil memaksimalkan kesalahan barisan pertahanan Leverkusen dengan tendangan sebuah tendangan keras. Para suporter tuan rumah bersorak sorai.


Martin Hansen (ADO Den Haag vs PSV Eindhoven, 2015)


Pekan pembuka Eredivisie musim 2015/16 menghadirkan kisah yang dramatis di Stadion Kyocera. Menjamu sang juara bertahan PSV Eindhoven, ADO Den Haag berada dalam posisi tertinggal 2-1 hingga laga memasuki masa injury time.

Beruntung, Den Haag mendapatkan tendangan bebas di sekitar kotak penalti PSV hanya beberapa saat sebelum tambahan waktu habis. Kesempatan ini dimaksimalkan oleh Hansen, yang turut maju, untuk mencetak gol dengan menggunakan tumit!


Danny Cepero (New York Red Bulls vs Columbus Crew SC, 2008)


Berbeda dengan delapan daftar di atas, ini adalah gol yang tidak dapat terjadi tanpa kesalahan dari penjaga gawang lawan dalam mengantisipasi pantulan bola. Kiper New York Red Bulls, Danny Cepero, juga mungkin tidak menyangka bola yang ia tendang bisa dengan mulus bersarang di gawang Columbus Crew SC.


Gerri Mandagi (Persiba Balikpapan vs PON Kalimantan Timur, 2016)


Sebagai penutup, rasanya sayang jika tidak memasukkan aksi pemain dalam negeri. Selain karena sangat jarang seorang kiper di kompetisi lokal berani maju, golnya juga tidak hanya mengandalkan kesalahan kiper lawan (seperti yang dirasakan Cepero).

Ya, Gerri Mandagi mencetak gol kemenangan Persiba Balikpapan kala menghadapi tim PON Kalimantan Timur (Kaltim) dalam ajang Piala Gubernur Kaltim.

Usaha demi usaha yang dilancarkan tim Beruang Madu menemui kegagalan hampir sepanjang pertandingan. Beruntung, Mandagi, yang nekad maju pada masa injury time, berhasil meneruskan tendangan bebas Ghazali Muharram melalui sundulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar