Bagi pemain bola, fenomena pindah-pindah klub adalah hal yang wajar. Alasan pindahnya sih bisa macem-macem, ada yang pindah karena pengen nyari klub yang bisa ngedongkrak kariernya, ada juga yang biar dapet gaji lebih gede. Apalagi, kalo pemain itu punya skill yang jago, pasti banyak banget klub yang ngantri buat beli tuh pemain.
Cerita jadi beda, kalo ada pemain bola yang pindahnya justru ke rival abadi dari klub yang sebelumnya dibela. Kalo pemain yang kayak gini mah, biasanya bakalan disebut sebagai ‘pengkhianat’. Nah, berikut ini ada beberapa pemain bola yang pernah ngerasain dicap sebagai pengkhianat. Mau tau siapa aja pemain yang dimaksud? Yuk, simak ulasannya.
1. Luis Figo
Pemain yang satu ini begitu dianggap sebagai pengkhianat oleh para fans Barcelona. Pada Juli 2000, Figo secara ngejutin pindah ke Real Madrid. Perlu diketahui, Barcelona dan Real Madrid emang udah lama jadi rival abadi.
Sebelum transfer kontroversial ini terjadi, udah ada 17 pemain Barcelona yang pernah nyebrang ke Santiago Bernabeu. Tapi, reaksi para fans Barca nggak pernah sekeras saat Figo yang pindah. Gimana nggak? Figo adalah kapten dari skuat Catalan saat itu. Namun, sang pemimpin, justru berkhianat ke musuh bebuyutan.
Figo pun jadi sering banget jadi subjek hinaan pendukung Blaugrana setiap kali Madrid bertandang ke Camp Nou. Apalagi, kala pertandingan El Classico di Camp Nou pada 23 November 2002, Figo yang akan ngambil tendangan pojok, justru jadi sasaran pelemparan oleh para fans Barca. Nggak cuma koin dan botol aja yang dilempar, tapi juga ada kepala babi.
2. Sol Campbell
Pemain yang satu ini begitu dianggap pengkhianat oleh para pendukung Tottenham Hotspurs. Ya, Campbell pernah sembilan tahun bermain di White Hart Lane, dari 1992 sampai 2001. Bahkan, Campbell juga telah ditunjuk sebagai kapten dari skuat Spurs.
Permainan apiknya di lini belakang, bikin klub-klub besar lainnya begitu tertarik buat ngebeli Campbell. Barcelona dan Real Madrid jadi dua klub terdepan yang kala itu ingin menarik Campbell dari Spurs. Namun, secara ngejutin banget, Campbell justru memilih Arsenal sebagai pelabuhan berikutnya.
Otomatis ini jadi tamparan keras bagi pihak Spurs, mengingat Arsenal adalah musuh bebuyutan mereka. Para pendukung Spurs sontak menganggap Campbell sebagai sosok pengkhianat.
3. William Gallas
Kalo bek yang satu ini bahkan dua kali udah jadi pengkhianat. Saat masih di Chelsea, Gallas jadi opsi penukaran The Blues buat ngegaet Ashley Cole dari Arsenal. Gallas pun jadi bagian dari pasukan Meriam London yang notabene merupakan saingan Chelsea. Gallas bahkan sempat ditunjuk jadi kapten The Gunners lho!
Berlanjut pada 2010, Gallas yang kontraknya habis, justru memutuskan buat hijrah ke Tottenham Hotspurs. Sama kayak di Arsenal, Gallas juga dipercaya jadi kapten buat Spurs.
4. Steven Defour
Pemain asal Belgia ini pernah jadi bagian penting bagi Standard Liege. Defour bahkan sempat jadi kapten, dan persembahin gelar juara Belgian Pro League pada 2008 dan 2009.
Setelah sempat melanglang buana ke Portugal bersama Porto, pada 2015 lalu Defour akhirnya kembali ke Stade Maurice Dufrasne, kandang Standard Liege. Namun Defour kali ini justru berseragam Anderlecht, yang merupakan saingan berat Standard Liege di Belgia.
Dalam pertandingan itu, Defour dicaci maki oleh para pendukung Standard Liege. Para suporter mengibarkan banner bergambar seorang pria bertopeng yang menggotong potongan kepala Defour.
5. Miralem Pjanic
Hampir enam tahun, Pjanic mengisi lini tengah AS Roma. Umpan-umpan matangnya sering banget ngemudahin para penyerang Roma buat bikin gol. Namun sayang, pada bursa transfer 2016 lalu, Pjanic justru pindah ke Juventus, yang notabene adalah pesaing berat Roma dalam perburuan scudeto di Serie-A.
Beberapa pemain Roma seperti Radja Nainggolan dan Diego Perotti, menganggap yang dilakukan Pjanic itu adalah sebuah tindakan seorang pengkhianat. Nainggolan bahkan berjanji nggak akan pernah mau lagi berbicara dengan Pjanic.
Senin, 21 November 2016
5 Pemain Bola yang Disebut Pengkhianat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar