Real Madrid akhirnya bakal melakoni laga tunda menghadapi Celta Vigo di Stadion Balaidos pada Kamis (18/5/2017) dini hari nanti. Laga ini seharusnya digelar 4 Februari lalu tapi dibatalkan karena adanya gangguan cuaca.
Real Madrid memang masih punya dua laga tersisa. Setelah melawan Vigo, Madrid bakal menghadapi Malaga di laga tandang terakhir mereka di Liga Spanyol.
Meski begitu, laga melawan Vigo seakan menjadi laga terakhir dan penentu gelar juara Liga Spanyol buat Real Madrid. Tak hanya menentukan buat mereka, tapi laga ini juga menentukan buat Barcelona.
Jika Madrid kalah, maka ini membuka harapan buat Barcelona untuk keluar sebagai juara. Mengapa demikian? Soalnya, Barcelona yang masih berada di puncak klasemen bisa berharap jadi juara Liga Spanyol untuk ketiga kalinya secara beruntun. Barcelona hanya akan berhadapan dengan Eibar pada Senin (22/5/2017) nanti.
Barcelona relatif bisa redam perlawanan Eibar, apalagi bermain di kandang sendiri. Jika skenario itu terjadi, Barcelona seperti dapatkan durian runtuh karena berpeluang rayakan juara di kandang sendiri.
Namun itu tentu tak akan semudah yang diprediksi. Madrid tentunya tak mau hilang kesempatan untuk 'membungkus' laga ini secepatnya. Dengan demikian, Madrid bisa lebih tenang menghadapi Malaga di laga terakhir.
Apalagi Vigo juga sedang krisis. Klub besutan Eduardo Berizzo itu sedang krisis karena belum juga meraih kemenangan di 9 laga terakhir semua kompetisi. Apakah Real Madrid di atas angin?
Batu Sandungan
Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane seperti biasa ogah anggap enteng. Dia menilai laga melawan Celta Vigo tetap sama sulitnya seperti laga-laga lain.
Zidane mungkin berpatokan kepada laga Copa Del Rey. Madrid tersingkir dari Copa Del Rey atau Piala Raja gara-gara Celta Vigo. Dari dua leg perempat final, Vigo unggul 4-3 lawan Madrid.
"Ini bakal menjadi laga sulit karena mereka klub bagus. Seperti lawan Sevilla: kami tahu mereka lawan tangguh. Ini bakal sama kali ini, sama seperti laga berikutnya lawan Malaga. Seperti biasa, saya selalu antusias dalam hal apa yang akan kami lakukan," kata Zidane seperti dikutip as.
Madrid harus memastikan tiga poin di laga ini. Maka itu, Zidane akan turunkan skuat terbaik termasuk Cristiano Ronaldo. Namun Zidane masih belum bisa turunkan Gareth Bale
Spirit Barcelona
Di sisi lain, Barcelona juga menunggu laga nanti dengan cemas. Barcelona mengusung spirit 'tikung' di menit-menit akhir saat berebutan gelar juara Liga Spanyol dengan Real Madrid.
Dalam tiga dekade terakhir, penentuan gelar juara Liga Spanyol di laga terakhir bukan sesuatu yang aneh. Barcelona dan Real Madrid pernah alami ini sebelumnya.
Barcelona khususnya menyerukan semangat Tenerife di perebutan gelar juara musim ini. Pada 1991/92, Barcelona menjadi juara La Liga setelah Tenerife kalahkan Real Madrid 3-2 di laga terakhir.
Sedangkan Barcelona kalahkan Athletic Bilbao 2-0 pada laga terakhir. Uniknya, Celta Vigo bukan laga terakhir Real Madrid.
Namun ini jadi harapan terakhir buat Barcelona dalam perebutan gelar. Bisakah spirit Tenerife kembali terulang dan dilakoni kembali oleh Celta Vigo? Pantas dinantikan.
https://indolivescore.com/gelar-juara-la-liga-ditentukan-celta-vigo-kok-bisa/
Minggu, 21 Mei 2017
Gelar Juara La Liga Ditentukan Celta Vigo, Kok Bisa?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar